Namanya ezella, seorang wanita pembunuh bayaran yang kembali ke negaranya dengan tujuan balas dendam.
saat menjalankan misi balas dendamnya, ezella bertemu kembali dengan masa lalu yang menciptakan luka sekaligus sumber bahagia untuk wanita itu.
disini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nomor tak dikenal
Ezella berjalan mengelilingi markas, dia melihat harimau peliharaan milik Elgino sedang tertidur di hutan belakang. kemudian Ezella menyusuri kolam yang di penuhi ikan. Ezella berhenti tepat di taman bunga yang luas, dia duduk menenangkan diri disana, menghirup aroma segar dari setiap bunga itu.
melihat berbagai macam bunga tersebut, mengingatkan Ezella pada perintahnya kemarin.Ezella mengambil ponsel yang sedari semalam belum dia buka, jari lentiknya kini menuju aplikasi hijau, mencari nomor orang suruhannya yang tengah jadi mata mata di sana. Ezella tersenyum tipis sembari menonton rekaman cctv yang berhasil di retas oleh Bawahannya di sana. Ya Ezella memakai beberapa orang kepercayaan Elgino untuk menjaga Cassie dan Giselle, serta memata matai pergerakan Alana dan Sagara.
Rekaman CCTV yang berhasil mereka retas, kini terpampang nyata di depan Ezella, gadis itu tersenyum penuh misteri melihat wajah syok dan ketakutan dari kakaknya. sementara kali ini pandangan Ezella kembali fokus pada sosok tampan yang sedari tadi hanya memperhatikan istrinya membuka paket itu.wajah tampan tampa ekspresi membuat Ezella kembali tersenyum sinis.
"kau terlihat cuek, tapi kau perhatian terhadap bayimu, bukankah itu sama saja menyakitiku??" Ezella yang masih menyimpan sejuta cinta untuk pria yang telah memberinya gadis kecil cantik kini mulai ragu. ragu akan rumor yang mengatakan Sagara tidak bisa moveon dari masalalunya.
"kau menuruti semua perintah wanita itu dengan embel embel mengidam, sebenarnya kau bodoh atau karena kau mulai mencintainya??" pertanyaan yang entah untuk siapa tapi Ezella masih diam memandang Sagara dalam ponselnya.
Ezella kembali menghubungi orang suruhannya.
"hallo" suara Ezella terdengar dingin
"Hallo, aku berhasil meretas ponsel asistennya dan mendapatkan nomor tuan Saga" ujar pria di seberang sana.
"kerja yang bagus Bian, kirimkan padaku!!"
"baiklah nona, apa lagi yang harus ku kerjakan?" tanya pria bernama Bian itu dari sana.
"hmm, bagaimana CCTV yang dia hapus malam itu? apa sudah bisa di pulihkan? " tanya Ezella lagi.
"aku sudah memulihkannya dari dulu, kenapa nona baru menanyakannya sekarang? apa itu juga masih di perlukan?"
"tentu saja masih, kau siapkan lagi beberapa teror, dan kirimkan rekaman CCTVnya padaku!"
"Baik nona, ngomong ngomong, apa aku boleh mendekati adekmu?" Tanya abian dengan suara pelan membuat Ezella tersenyum tipis.
"kau yakin mau mendekatinya?? dia punya trauma pada laki laki Abian, aku tidak yakin kau berhasil tapi coba saja dulu, tapi satu yang perlu kau tahu bahwa jangan pernah merusaknya atau kau habis di tanganku!!!" tegas Ezella menjelma menjadi kakak yang posesif.Abian merasa ngeri sendiri mendengarnya, belum mulai saja dia sudah mendapat ancaman.
"Baiklah, sudah dulu ya nona, aku ada kerjaan lain" abian ingin cepat menyudahi sambungan telponnya dengan alasan ada kerjaan, padahal emang siapa yang menyuruhnya kalau bukan Ezella.
Setelah sambungan telpon itu putus, Ezella kembali memeriksa ponsel, mengecek kiriman dari Abian. Terlihat disana kontak Sagara dan beberapa rekaman Cctv.
Ezella meninggalkan taman bunga dan kembali masuk ke dalam markas menuju ruang pribadi Elgino.
tokk
tokk
tokk
Ezella mengetok pintu, terdengar sahutan dari Celine di dalamnya. Ezella masuk dengan wajah serius, tapi seketika wajah masamnya tampak saat sampai di dalam.
"kalian kalau mau bermesraan bisa kan dirumah?, lo juga kak, ini tujuanmu mengajakku ke markas kan??" omel Ezella dengan nada ketus, dia muak menyaksikan kemesraan dua orang di depannya yang tidak tau tempat.
"hahahhahaha yang gamon datang nihhh, makannya cari pacar sana biar nggak iri setiap hari" Celine tertawa lantang seolah menikmati wajah masam Ezella sekarang.
"cihh,, aku pulang aja, aku kesini mau pamit pulang" kini Ezilla berbalik hendak meninggalkan ruangan tapi suara berat Elgino menghentikannya.
"tunggu dulu, tadi tuan Grey menghubungiku untuk memburu rekan bisnisnnya yang telah menipunya habis habisan" jelas Elgino yang masih memangku Celine.
"terus?"
"iya aku tidak bisa karena kau tau alasannya, tapi aku menawarkanmu" jelas Elgino.
"kok jadi aku,, anak buah mu kan banyak kk, atau semua anak buahmu tidak bisa memburu sekarang??" jawab Ezella tak minat.
"ya udah kalau nggak mau juga nggk apa apa,anak buahku masih bisa melakukannya. Tapi kau tidak minat dengan bayaran yang Tuan Grey tawarkan??" tanya Elgino lagi, sebenarnya bisa saja dia menyuruh anak buahnya tapi tadi dia sempat berpikir pada adeknya yang mata duitan. Dan benar saja, setelah mendengar kalimat terakhir dari Elgino seketika bola mata Ezella berbinar.
"berapa bayarannya??" kalimat tanya yang terdengar.
"dengar uang baru menyala matanya itu" lirih Celine menatap Ezella cengo.
"satu miliar" jawab Elgino.
Ezella lanjut berbalik, rupanya dia tidak minat dengan tawaran tersebut, masa memburu seseorang hanya di bayar satu miliar, Ezella menggelengkan kepalanya, selama ini jasanya selalu dibayar mahal.
"hahahahah kau percaya dengan bayaran segitu?, ayolah Ezella, semua orang juga tahu tarif yang kau minta saat melakukan misi"gelak Elgino.
"jadi??"
"nanti kau nego sendiri dengan Tuan Grey, kau minta yang lebih mahal karena orang ini sangat dilindungi aparat" jelas Elgino.
"baiklah, hubungi tuan Grey nanti, aku pasti datang menemuinya" jawab Ezella lalu meninggalkan ruangan tersebut dan kembali ke mansion. Dalam perjalanan Ezella kembali melihat nomor yang Abian kirimkan, lalu berbagai rencana melayang dipikirannya. Sampai di mansion Ezella melepaskan pakayan yang masih ada jejak darah yang mulai mengering, dia membuang pakaian tersebut ke dalam tong sampah, dan pergi ke kamar mandi membersihkan diri.
selesai mandi Ezella berkutat dengan layar laptopnya, mengotak atik entah apa yang dia buat, Ezella sendiri yang tahu.
^^^
Sagara menatap ponselnya yang bergetar, sebuah nomor tak di kenal mengirimnya pesan. Sagara mengeryitkan kening, pasalnya ponselnya yang ini adalah ponsel pribadi yang tidak semua orang dapat menjangkau kontaknya. bahkan Alana yang notabene berstatus istrinya tidak mengetahui nomor tersebut. Sagara membuka pesan berisikan vidio singkat berdurasi lima detik. Dalam vidio singkat itu, terdapat rekaman wajah Sagara yang sedang hangover di sebuah club malam.
Sagara dengan serius mencoba mengingat kembali tapi dia sama sekali tak mengingatnya. Sagara berkali kali memutar ulang vidio tersebut berharap dia mengingat sesuatu tapi nihil. Sagara ingin menyimpan kembali ponselnya tersebut tapi satu pesan lanjutan dari nomor tadi berhasil membuatnya penasaran.
'hahahhah kau bingungkan? jadi aku bersedia mengasih clue lagi'
isi pesan tersebut di sertai sebuah vidio berdurasi lima detik tapi kali ini tampak sagara dan seseorang. Sagara memutar kembali, terlihat vidio saat dia terbangun dan mendapati Alana di sampingnya dengan tubuh tak berpakaian. mengingat itu membuat Sagara muak dan menghapus pesan tersebut. Sagara hendak memblokir kontak tersebut tapi kemudian otaknya berpikir cepat.
"tapi kok ada rekaman CCTV?" guman Sagara dengan bingung, pasalnya saat kejadian itu, CCTV di club malam tersebut mati membuat Sagara terpojok dan dengan terpaksa menikahi Alana.
Sagara menghubungi kembali nomor itu tapi sayangnya nomor itu sudah tak aktif lagi.
_______
lalu juga banyak typo
the best banget ( ̄3 ̄)
pliss lanjut dongg kak,novel nya bagus banget
ditunggu ya kak!
semangat dan cepat update ya
aku penggemar beratmu ♡
ini adalah pertama kalinya aku menulis, kalau ada kritikan dan saran, di komen ya.pastinya karya pertama ini akan sangat susah buatku, jadi mohon dukungannya ya teman teman.jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen jika kalian suka membacanya ya💜
loveyou gesss