NovelToon NovelToon
Nadif - Casanova Time Traveler

Nadif - Casanova Time Traveler

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Time Travel / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Kaya Raya / Romansa
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fernicos

Nadif, seorang pria tampan berusia 30 tahun yang hidupnya miskin dan hancur akibat keputusan-keputusan buruk di masa lalu, tiba-tiba ia terbangun di Stasiun Tugu Yogyakarta pada tahun 2012- tahun di mana hidupnya seharusnya dimulai sebagai mahasiswa baru di universitas swasta ternama di kota Yogyakarta. Diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan masa lalunya, Nadif bertekad untuk membangun kembali hidupnya dari awal dan mengejar masa depan yang lebih baik.

Karya Asli. Hanya di Novel Toon, jika muncul di platform lain berarti plagiat!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernicos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nadif - Bab 34: Launching Day, Part 2

Saat acara mendekati akhir, pembawa acara kembali ke panggung untuk menutup malam dengan ucapan terima kasih.

“Terima kasih sekali lagi atas kehadiran dan dukungan Anda semua. Kami sangat menghargai partisipasi Anda dalam momen bersejarah ini. Malam ini tidak hanya merayakan peluncuran Shoppy dan Grabby, tetapi juga merayakan kemampuan luar biasa dari Nadif yang telah menunjukkan bahwa dia adalah sosok yang bisa menggabungkan kreativitas dan strategi bisnis dengan sangat baik.”

Dengan itu, para tamu mulai mengumpulkan barang-barang mereka dan bersiap untuk pulang. Banyak dari mereka masih terlihat bersemangat dan penuh antusiasme, membicarakan tentang pengalaman malam itu dan potensi besar dari PT Fernicos Technology.

Ketika lampu-lampu di Ballroom mulai meredup dan suasana mulai tenang, Nadif, Ryo, dan Rama berdiri di tengah ruangan, memandang hasil kerja keras mereka yang telah terbayar. Mereka saling bertukar senyum dan ucapan terima kasih, menyadari bahwa malam ini hanyalah awal dari perjalanan panjang mereka.

Dengan penuh harapan dan tekad, mereka menyadari bahwa PT Fernicos Technology baru saja memulai babak baru dalam perjalanan mereka. Malam itu, di Hotel Gr*nd Y*gyakarta, mereka tidak hanya meluncurkan produk baru, tetapi juga membuka pintu menuju masa depan yang penuh dengan peluang dan tantangan, di mana Nadif tidak hanya dikenal sebagai musisi berbakat tetapi juga sebagai seorang visioner dalam dunia bisnis yang penuh inovasi.

Setelah acara resmi berakhir, Nadif, Ryo, dan Rama tetap berada di Ballroom untuk memastikan semua detail berjalan lancar hingga penghujung malam. Mereka masih dikelilingi oleh tamu-tamu yang antusias, beberapa di antaranya datang untuk sekadar memberikan ucapan selamat, sementara yang lain berusaha menjalin hubungan bisnis baru dengan PT Fernicos Technology.

Jessy, Diva, dan Anggun, yang duduk tak jauh dari ketiganya, saling bertukar pandang dengan senyum penuh makna. Mereka melihat pasangan mereka bukan hanya sebagai kekasih, tetapi juga sebagai sosok yang mampu mengubah dunia di sekitar mereka dengan ide-ide cemerlang.

“Lihatlah Nadif,” bisik Jessy pada anggun yang duduk sebelahnya.

“Dia memang memiliki kemampuan luar biasa dalam bermusik, tetapi ternyata, dalam dunia bisnis, dia juga bisa bersinar dengan caranya sendiri, entah kejutan apa lagi yang bakal bikin aku jadi makin terpesona.”

Anggun mengangguk setuju.

“Ryo selalu bercerita tentang bagaimana Nadif sering memikirkan hal-hal di luar kebiasaan. Dia selalu memikirkan masa depan, bahkan di saat orang lain belum memikirkannya.”

Diva menambahkan,

“Itulah yang membuat Rama selalu merasa tertantang. Dia bilang Nadif sering memiliki ide-ide yang terlihat gila di awal, tapi begitu dijalani, semuanya masuk akal.”

Sementara itu, Nadif berada dalam percakapan serius dengan beberapa investor besar yang sangat tertarik dengan proyek Shoppy dan Grabby.

Mereka terkesan dengan visinya yang tidak hanya berfokus pada keuntungan semata, tetapi juga pada dampak sosial dan kemudahan yang bisa diberikan kepada masyarakat.

“Saya harus akui, Nadif,” kata salah satu investor besar dari Jakarta, Pak Hendra.

“Ketika saya pertama kali mendengar bahwa Anda adalah seorang musisi yang memulai perusahaan teknologi, saya ragu. Tapi melihat hasilnya malam ini, saya benar-benar terkesan. Anda memiliki pandangan yang sangat jelas tentang apa yang Anda inginkan dan bagaimana cara mencapainya.”

Nadif tersenyum rendah hati.

“Terima kasih, Pak Hendra. Saya selalu percaya bahwa inovasi bisa datang dari mana saja, termasuk dari dunia seni. Musik dan teknologi mungkin terlihat seperti dua dunia yang berbeda, tapi bagi saya, keduanya sama-sama membutuhkan kreativitas dan keberanian untuk mengambil risiko.”

Seorang pejabat dari kementerian teknologi, Ibu Ratna, yang juga ikut dalam percakapan itu, menambahkan,

“Visi Anda sangat menginspirasi, Nadif. Saya yakin Shoppy dan Grabby akan menjadi pionir di industri ini. Kami di kementerian sangat mendukung inisiatif seperti ini, yang tidak hanya menggerakkan ekonomi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong inovasi di bidang teknologi.”

Nadif merespons dengan antusias,

“Kami berharap bisa terus bekerja sama dengan pemerintah dan berbagai pihak lainnya untuk mengembangkan platform ini lebih jauh lagi. Saya percaya bahwa kolaborasi adalah kunci untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar.”

Di sisi lain ruangan, Ryo dan Rama juga dikelilingi oleh para ahli teknologi dan kolega dari dunia akademis. Mereka berbicara tentang tantangan teknis yang dihadapi selama pengembangan Shoppy dan Grabby, serta bagaimana mereka mengatasinya dengan cara-cara inovatif.

“Tidak mudah membangun infrastruktur untuk platform seperti ini,” kata Ryo kepada seorang dekan dari kampus mereka, Pak Budi.

“Kami harus memastikan bahwa sistem kami bisa menangani jutaan transaksi per hari, sekaligus memberikan pengalaman pengguna yang mulus.”

Pak Budi mengangguk dengan kagum.

“Saya melihat dari hasil kerja kalian bahwa kalian telah mempersiapkan semuanya dengan sangat matang. Ini adalah bukti nyata dari penerapan ilmu yang kalian pelajari di kampus, tetapi lebih dari itu, ini menunjukkan bahwa kalian memiliki keinginan kuat untuk terus belajar dan beradaptasi.”

Rama, yang berdiri di samping Ryo, menambahkan,

“Kami juga banyak belajar dari kegagalan kecil selama proses ini. Setiap kali ada masalah, kami melihatnya sebagai peluang untuk meningkatkan sistem kami. Kami selalu bertanya pada diri sendiri, bagaimana kita bisa membuat ini lebih baik?”

Setelah percakapan panjang dengan berbagai tamu dan bertukar kontak, Nadif akhirnya kembali ke meja VIP, di mana Jessy menunggu dengan penuh kasih. Ia duduk di sampingnya dan menatap Jessy dengan senyum lega.

“Kamu benar-benar luar biasa malam ini,” kata Jessy dengan penuh cinta, suaranya lembut namun penuh kekaguman.

“Aku tahu seberapa keras kamu bekerja buat ini, dan melihatmu di panggung tadi, aku tidak bisa lebih bangga lagi.”

Nadif meraih tangan Jessy, menggenggamnya erat.

“Terima kasih, sayang. Aku gak bakal bisa lakuin semua ini tanpa dukungan kamu. Kamu selalu ada buat aku, bahkan di saat-saat tersulit.”

Diva dan Anggun, yang duduk tak jauh dari mereka, tersenyum melihat momen manis itu. Mereka merasa bangga bukan hanya karena prestasi pasangan mereka, tetapi juga karena mereka telah menjadi bagian dari perjalanan panjang yang akhirnya membuahkan hasil manis malam itu.

Saat malam semakin larut, suasana di Bali Room mulai tenang. Beberapa tamu mulai meninggalkan ruangan, namun masih banyak yang tetap tinggal, berbincang hangat dengan rekan-rekan mereka. Nadif, Ryo, dan Rama berdiri di pintu keluar, mengucapkan terima kasih dan selamat tinggal kepada setiap tamu yang mereka temui.

Ketika tamu terakhir akhirnya meninggalkan ruangan, ketiganya kembali ke tengah ruangan yang kini sudah hampir kosong. Mereka berdiri sejenak, memandangi ruangan yang penuh kenangan akan kerja keras dan dedikasi mereka.

Ryo, dengan nada serius tapi penuh makna, berkata,

“Ini baru permulaan bro. Masih banyak yang mesti kita lakuin. Tapi gue yakin kita bisa lakuin semuanya asal bareng-bareng”

Rama mengangguk setuju.

“Kita udah mulai hal yang besar. Dan gue yakin, dengan kerja keras dan dukungan dari semua orang, kita bisa mencapai apa pun yang kita impikan.”

Nadif, yang berdiri di tengah-tengah mereka, merasakan beban tanggung jawab dan sekaligus kebanggaan yang luar biasa. Dengan senyum hangat, dia merangkul kedua sahabatnya dan berkata,

“Gue percaya kita pasti bisa. Ayo kita terus bekerja keras, dan pastikan bahwa Shoppy dan Grabby menjadi platform yang ngga hanya mengubah trend, tapi juga membawa manfaat bagi banyak orang.”

Mereka bertiga akhirnya meninggalkan Ballroom, dengan langkah mantap menuju masa depan yang penuh dengan harapan dan tantangan baru. PT Fernicos Technology baru saja memulai perjalanannya, dan Nadif, Ryo, serta Rama tahu bahwa mereka sedang berada di jalur yang benar untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa.

Malam itu, di Yogyakarta, sebuah babak baru dalam hidup mereka dimulai. Sebuah babak yang akan mengubah cara dunia memandang teknologi, dan mungkin, mengubah dunia itu sendiri.

1
Azis
Ceritanya relate banget, si author jadi kaya cenayang yg bisa tau ini itu
Kita sebagai pembaca seolah dibawa oleh penulis buat ngerasain apa yg Nadif alamin. Keren bangettt 🌟🌟🌟🌟🌟
Fernicos: makasih mas aziz 🥰
total 1 replies
... Silent Readers
Luar biasa
Anna🌻
aku mampir thor, Ceritanya menarik
semangat berkarya ya thor🙏🏽
Fernicos: Hai kak Anna salam kenal, makasih dah mampir yaa
total 1 replies
Aurora79
"Dif....Nadif!" jiwa dari MASA DEPAN, tapi kenapa NAIF banget sich?! Katanya mau memperbaiki diri???? Koq malah mendekat ke.perempuan2 yang HAUS HARTA?!

#Gemes aku bacanya klw MC-nya Naif kaya gini.

Harusnya MC lebih Cool dan benar2 fokus memperbaiki diri, bahagiain keluarga, memantapkan karirnya. Jangan diajak2 RUSAK, malah mau...🙄
Aurora79: oke..👍
Fernicos: Hehe udah nikmatin aja ya alur ceritanya, bakal makin seru kok. Ini cerita udah sampe bab 80 loh, tapi sengaja aku update sehari satu aja /Smile/
total 4 replies
Fa🍁
gak tau ya kesini gak suka tuh sama Jessy. kalau ada aku empat mata nih maki maki ni orangnya biar mikir !! seru Cerita nya tapi lelah aku.
Fa🍁
ya jelas dong dia suka cinta ama Vonzy gimana sih pikiran lu, gak mungkin si Nadif mau mencuri? kalu gak mencuri perhatian nya neng
Fa🍁
jelas terganggu lah Nadif, helo gak mungkin gak akan terganggu tau tau dia hamil aja kan lucu
Fa🍁
bacot lu Jessy kalau gue jadi Nadif tinggalin dia salah sendiri, bjir bgt ada cewek kek gitu dasar
Fa🍁
hahaha kok gini sih? lu gak mesti ngerasa bersalah kalau si Jessy yg bilang dia menyesal, lu nyeselin apa Dif heran gue. tapi sekarang gue paham.
Fernicos: Nyeselin ilang perjaka wkwkw
total 1 replies
Fa🍁
cinta gak mikir 2 kali, sama kayak udah kerasukan setan mana sadar
Fa🍁
ciaaaa nyalahin diri sendiri, ngaku ya neng
Fa🍁
waw aku terkejut mamah
Fa🍁
hahaha
Fa🍁
tuh kan si Alex nih kayak gini, bikin minta dipukul tau gak sih Elx
Fa🍁
terus semangat Dif bukan km yg salah kok,
Fa🍁
aku baru tau kalau cowok bisa gini, sekarang paham kenapa banyak odgj cowok,
Fa🍁
namanya kek nama anabul aku Vino Vony
Fa🍁
punten, tolong doang pake otak neng mikir nya, udah di jelasin gak suka masih aja kek gitu heran cinta Lo mati ya neng!! kebawa emosi wkwk
Fa🍁
jadi ini toh, hmm
Fa🍁
Dasar lu cewek!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!