Felicya Si Gadis Bar-bar

Galaxy yang melihat interaksi keponakannya dengan gadis itu hanya tersenyum, senyuman langka yang tidak pernah dia perlihatkan kepada orang lain selain keluarganya.

“Siapa namamu?” tanya Galaxy.

“Oh iya maaf lupa berkenalan.. Nama saya Felicya, anda bisa memanggil saya Feli”.

“Saya Galaxy”.

“Boleh kita berangkat sekarang, karena kakak saya sudah menunggu kita di cafe sebrang sana”.

“Ya tentu” jawab Feli.

Mereka berjalan bertiga dengan posisi Kayla di tengah-tengah mereka.

Setelah sampai di cafe mereka menghampiri Freya.

Freya langsung memeluk putrinya dengan erat.

“Kayla kamu kemana saja sayang? Bunda panik mencari kamu”.

“Maafin Kayla Bunda.. Karena Kayla udah buat bunda khawatir”.

Freya melihat gadis cantik yang berdiri di samping putrinya pun menyapa.

“Terima kasih telah menemukan Kayla dan membantunya.. Perkenalkan namaku Freya bundanya Kayla”.

“Tidak apa-apa kak aku juga senang kok membantu anak secantik Kayla.. Namaku Feli kak”.

“Feli nama yang cantik secantik orangnya”.

“Kakak bisa aja”.

“Oya sebagai tanda terima kasih ku kita makan bersama ya disini”.

“Tidak usah kak.. Aku tulus menolong Kayla”.

“Terima saja kalau tidak kamu tidak akan bisa pulang karena di tahan disini oleh kakak ku” ucap Galaxy yang tahu watak sang kakak.

“Apa tidak apa-apa?” ucap Feli.

“tidak apa-apa ayo duduk” ucap Freya mempersilahkan.

“Oya Feli kamu masih sekolah?” tanya Freya.

“Masih kak”.

“Kelas berapa?”.

“Aku kelas XI”.

“Ternyata masih sangat muda ya”.

“Ya.. Tahun ini usia ku baru 16 tahun”.

“ Usia mu baru 16 tahun saja postur badan mu sangat ideal sebagai perempuan.. Apa lagi kalau sudah dewasa, Kak Freya saja sampai mengagumimu sebagai perempuan.. Apa lagi sebagai laki-laki” ucap Freya dengan melirik sang adik karena selalu memperhatikan Feli.

“Kakak bisa saja.. Makannya banyak yang mengira aku bukan anak SMA”.

“Oya kakak boleh minta nomor ponselmu tidak?”.

“Boleh kak”.

Feli pun memberikan nomor ponselnya kepada Freya dan Freya pun menyimpannya.

“Kak Feli kapan-kapan main ya ke rumah Kayla.. Kayla sangat suka sama kak Feli” ucap bocah kecil berumur 4 tahun itu.

“Iya kapan-kapan main ya ke rumah Kakak.. Kayla selama ini susah dekat dengan orang baru, tapi padamu dia tidak menjaga jarak sama sekali” ucap Freya.

“Iya kak.. Nanti hubungi saja nomorku”.

Laki-laki tampan diantara mereka selalu memperhatikan gadis belia itu, “Galaxy Alexander” pria yang sangat tampan berpostur tinggi dan tegap dengan usia yang cukup matang 27 tahun. Tapi dia masih betah dengan kesendiriannya setelah kandas menjalin hubungan dengan seorang model bernama Sheila.

Laki-laki itu begitu tertarik pada gadis di depannya, gadis yang tinggi berkulit putih dia begitu cantik.. Apa lagi dengan bibir cupid nya yang berwarna merah alami tanpa polesan lipstik.. Senyuman yang begitu indah di pandang dengan gigi gingsul nya membuat siapa saja yang melihat akan begitu tertarik padanya.

Saat makan Galaxy tak pernah melepaskan pandangannya dari Feli.. Sedangkan yang di pandang hanya sibuk dengan makanan di depannya dan bercanda ria dengan Kayla.

Freya yang melihat adiknya seperti tertarik pada gadis belia di depannya hanya tersenyum.

Dia akan menertawakan sang adik yang menyukai gadis di bawah umur.. Karena sebelumnya dia pernah berkata tidak akan pernah menyukai gadis yang usianya terpaut jauh di bawahnya..

“Oya Feli.. Kamu sekolah dimana?” tanya Freya.

“Aku sekolah di SMA Mandiri itu juga belum sampai sepekan” jawab Feli.

Galaxy yang mendengarnya menaikan sudut bibirnya.

“Memangnya kamu pindahan di sekolah itu?”.

“Ya.. Sebelumnya aku tinggal di Jerman” jawab Feli.

“Kamu pindah disini bersama siapa?”.

“Dulu keluargaku semua tinggal di Jerman.. Ketika usiaku 5 tahun mereka memutuskan tinggal di indo dan karena aku sudah nyaman disana jadi aku tetap tinggal bersama Oma dan tidak ikut kesini” jelasnya.

“Terus kenapa sekarang kamu memutuskan ikut keluargamu disini”.

“Ada suatu kejadian yang memaksaku harus pindah kesini” ucapnya dengan ekspresi sedihnya.

Freya yang melihat perubahan ekspresi pada gadis itu dia pun berhenti bertanya soal Feli dan memilih mengalihkan pembicaraan.

“Kamu sudah punya pacar?” tanya Freya mewakilkan pertanyaan sang adik.

“Belum.. Kenapa memangnya kak?”.

“Apa ada orang yang kamu suka?”.

“Tidak ada”.

“Oh baguslah” ucap Freya.

“Memangnya kenapa kak?”.

“Tidak apa-apa hanya bertanya”.

“Alamat rumah mu dimana?” tanya Galaxy.

“Di Jalan Gatot Subroto. Perum indah No. 02" jawab Feli.

“Bukankah disana kawasan rumah elit yang berharga fantastik” ucap Freya.

“Kamu dari keluarga mana?” tanya Galaxy to the point.

“Dirgantara”.

“Sangat kebetulan aku mempunyai kerjasama dengan perusahaan dirgantara”.

“Berarti mengenal papa dong?”.

“Siapa pengusaha yang tidak mengenal nama Arion Dirgantara”.

“Apa papa segitu terkenalnya?” tanya Feli yang memang tidak mengetahuinya.

“Ya.. Dia terkenal dengan pengusaha sukses”.

“Papa memang orang yang sangat pekerja keras”.

Mereka bercakap-cakap sampai hari menjelang sore.. Dan Feli pun memutuskan untuk pergi dari cafe itu.

“Kak Freya.. Kak Galaxy aku kaya nya harus pulang karena hari sudah sore” ucap Feli.

“Kamu pulang naik apa?” tanya Galaxy.

“Aku bawa mobil kok tadi di parkir di taman”.

“Oh begitu”.

“Ya sudah kamu hati-hati bawa mobilnya, dan terima kasih sudah menemukan Kayla.. Kapan-kapan kakak akan mengundang kamu makan di rumah dan kamu harus datang ya”.

“Iya kak”.

Feli menghadap Kayla dengan berjongkok.

“Kayla nanti gak boleh pergi lagi ninggalin bunda ya.. Nanti bikin bunda Kayla panik dan sedih kalau Kayla hilang kayak tadi”.

“Iya kak Kayla janji gak akan buat bunda sedih lagi” ucapnya dengan memeluk Feli.

“Ya sudah kalo gitu kakak pulang ya” dengan melepaskan pelukannya.

“Ya kak hati-hati dan terima kasih sudah nemenin Kayla mencari bunda” ucap bocah kecil itu.

“Iya sama-sama sayang” ucap Feli.

“Kalo gitu aku pergi ya” ucapnya pada adik kakak di depannya.

“Iya” jawab Freya dan Galaxy hanya menganggukkan kepala.

Feli pun meninggalkan cafe itu menuju tempat mobilnya terparkir di taman.

Setelah kepergian Feli.. Freya memandang adiknya.

“Feli cantik ya” ucap Freya pada Galaxy.

“Iya cantik” jawab Galaxy.

“Belum punya pacar lagi”.

Galaxy hanya tersenyum.

“Kebetulan juga dia sekolah di sekolahan milik keluarga kita” ucap Freya.

“Ya” jawabnya.

“Kamu tertarik padanya” tanya Freya pada sang adik.

“Tidak” jawab Galaxy.

“Kakak itu kakak kamu dan kakak tahu kamu seperti apa jangan berbohong padaku”.

“Aku hanya sedikit tertarik pada gadis itu”.

“Oh hanya sedikit” ucap Freya menyeringai.

“Ya hanya sedikit” ucap Galaxy.

“Kalau begitu kau juga tidak membutuhkan nomor ponselnya kan karena tidak berniat mengejarnya juga”.

Mata Galaxy membulat mendengar ucapan kakaknya.. Sedangkan dia sangat bahagia karena sang kakak sudah mewakilinya meminta nomor ponsel Feli. Karena kalau dia yang meminta dia begitu gengsi pada gadis itu.

“Kak.. Kenapa kau begitu kejam padaku”.

“Siapa yang kejam?”.

“Iya aku tertarik padanya dan berniat ingin mengejarnya karena aku menyukainya saat pertama kali kami bertemu PUAS”.

“Sangat puas hahahahah.. Aku pernah mendengar ada yang pernah berkata begini kepadaku. Aku tidak akan pernah tertarik pada gadis yang usianya terpaut jauh di bawahku. Aku rasa orang itu juga belum lupa dengan perkataannya” ucap Freya menyindir adiknya.

“Aku tarik lagi kata-kata itu”.

“Haha.. Kau seperti pedofil”.

Galaxy mendengus mendengar ucapan kakaknya.

“Sekarang mana nomor ponselnya”.

“Sabar” ucap Freya dengan memberikan nomor ponsel Feli yang tadi di pintanya.

“Makasih kak.. Kau memang kakakku”.

“Kau hanya akan bersikap manis kepadaku setelah mendapatkan sesuatu” ucap Freya menyindir Galaxy.