Happy reading readers!
Menceritan seorang gadis yang diberikan kesempatan untuk hidup kembali setelah kematiannya yang begitu mengerikan.
Purple anak dari Duke Vierra yang dititipkan pada Duke Hadid setelah kematiannya. Purple yang tumbuh dengan menjadi gadis yang cantik, dia begitu mencintai anak sulung dari Duke Hadid yang bernama Keyron.
Namun sayang cintanya yang begitu dalam tak terbalaskan bahkan cinta tulusnya dibalas dengan kematian yang begitu mengerikan, sehingga meninggalkan trauma yang begitu dalam pada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Burik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. Purle Pingsan
Purple kini mengurung diri di kamar, dia menangis merasa sesak.
“Kenapa? Kenapa baru sekarang, aku benci kamu Keyron hiks” ucap Purple sesenggukan.
Sementara diluar Lili terus mengetuk pintu, dia tidak bisa masuk karena pintu dikunci dari dalam.
“Nona apa anda baik- baik saja, biarkan saya masuk nona” ucap Lili khawatir.
“Aku ingin sendiri Lili” Jawab Purple.
“Nona…” ucap Lili terpotong karena tangannya ditarik oleh Khail.
“Sir Khail mengapa anda menarik tangan saya” ucap Lili kesal.
“Lili biarkan nona menenangkan dirinya dulu” ucap Khail.
“Tapi.. kalo terjadi sesuatu dengan nona bagaimana?” Ucap Lili marah.
“Lili dengar, nona perlu waktu sendiri jadi biarkan nona menenangkan pikirannya” ucap Khail mejelaskan.
Sambil menghela nafas kasar, “Iyaa anda benar sir” ucap Lili.
Lili pun mendekat ke arah pintu dengan wajah sedih, “nona jika anda sudah membaik tolong segera buka pintu, saya khawatir jika terjadi sesuatu terhadap nona” ucap Lili.
“Aku tidak apa- apa Lili” jawab Purple dari dalam.
“Jika anda menginginkan sesuatu anda bisa memanggil saya nona, saya akan tetap berjaga diluar sini” ucap Lili.
Purple duduk di lantai yang beralasan karpet, dia memeluk lututnya dengan erat sambil menangis.
“Mengapa aku menjadi ragu, kenapa aku tidak bisa benar- benar membencinya, dia telah membunuh Lili dan aku bahkan dia juga membunuh anakku yang belum lahir hiks” gumam Purple.
Sementara Keyron dia memilih pergi dari menuju danau dekat dengan kastil itu, dia duduk sambil memandangi air yang nampak tenang dan jernih namun di balik air danau yang tenang dan jernih itu dapat menenggelamkan seseorang.
Keyron tau saat ini Purple butuh waktu sendiri, dia juga tidak ingin membuat hati gadis itu semakin terluka.
“Apa yang harus aku lakukan Purple?” ucap Keyron.
Tanpa terasa sudah berjam- jam dia berada disana dan langit semakin menghitam. Keyron pun bangkit dari duduknya, dan berlalu menuju ke kastil.
Saat sampai tepat di depan pintu dia melihat Lili mondar- mandir dengan wajah panik.
“Dimana Purple?” Tanya Keyron tajam.
“Hormat tuan Duke, nona ada didalam tuan dan pintunya terkunci” ucap Lili pelan sambil menelan ludahnya dengan kasar.
“Dasar bodoh! Mengapa kau membiarkannya, jika terjadi sesuatu aku akan memenggal kepalamu” ucap Keyron marah.
TOK TOK TOK
“Purple buka pintunya” ucap Keyron sambil menggedor- gedor pintu.
Namun tak ada jawaban dari dalam sehingga membuat Keyron semakin khawatir.
“Purple buka pintunya atau aku dobrak” ucap Keyron.
Karena masih tidak mendapat jawaban Keyron pun menendang pintu itu dengan kasar.
BRAKKK
Suara pintu terbuka dengan kasar, “Purple!” Ucap Keyron setelah melihat tubuh Purple yang terbaring di lantai.
Dia segera berlari dan memangku tubuh Purple.
“Purple sadarlah” ucap Keyron panik sambil menepuk- nepuk pipinya.
“Cepat panggilkan dokter” bentak Keyron pada Lili.
“Baik tuan Duke” ucap lili berlari keluar.
“Purple sadarlah, maafkan aku, aku salah” ucap Keyron sambil memeluk tubuh Purple dalam pangkuannya.
Keyron pun mengangkat tubuh Purple dan membaringkannya di kasur dengan hati- hati. Setelah itu pun duduk di samping Purple dan menggegam tanganya dan beberapa kali menciumnya.
“Kamu tidak boleh kenapa- kenapa, jika terjadi sesuatu aku akan menghukum mati semua bawahanmu, aku tau kamu peduli pada mereka Purple jadi aku mohon sadarlah” ucap Keyron.
Setelah menunggu cukup lama akhirnya Lili datang dengan seorang dokter.
“Hormat tuan Duke” ucap dokter itu.
“Cepat priksa dia” bentak Keyron.
“Baik tuan Duke” ucap dokter gugup.
“Jika terjadi sesuatu padanya maka kau yang bertanggung jawab” ucap Keyron tajam.
Dokter itu langsung memeriksa tubuh Purple. Setelah memeriksa dia langsung melapor pada Keyron.
“Maaf tuan Duke tubuh nona cukup lemah dan sepertinya nona meliki psikis yang tidak baik atau trauma yang mendalam” ucap dokter itu.
“Terus?” Tanya Keyron.
“Sebaiknya nona banyak beristirahat dan juga menghindari hal- hal yang membuat traumanya kambuh tuan” ucap sang dokter.
Keyron hanya bisa memijit pelipisnya, “apa ada cara agar bisa menghilangkan rasa trauma?” Tanya Keyron.
Keyron tau Purple trauma karena perlakuan darinya di masa lalu.
“Ada tuan yaitu dengan cara menghindari hal- hal yang mebuat trauma itu labuh kembali” ucap dokter.
Karena ucapan sang dokter Keyron marah dan menarik kerah baju sang dokter, “kamu ingin mati?!” Ucap Keyron tajam.
“Ampun tuan jika saya salah berbicara” ucap dokter itu takut, keringat dingin sudah mengalir di pelipisnya.
“Apa tidak ada cara lain?!” Tanya Keyron.
“Atau membuat dia terbiasa tanpa harus menghindarinya?” Lanjut Keyron.
“Mungkin akan sulit tuan tapi itu bisa saja namun secara perlahan” ucap dokter itu takut.
“Baiklah kamu keluar” ucap Keyron.
“Baik tuan Duke, saya permisi” ucap dokter langsung pergi.
Lili pun ikut mengantar dokter itu keluar, “tutup pintunya” ucap Keyron pada Lili.
“Baik tuan, saya permisi” ucap Lili.
Kini hanya ada Keyron dan Purple yang terbaring di kasur, Keyron dengan setia duduk disamping Purple.
“Bagaimana bisa aku menjauhimu Purple, aku tau aku adalah orang yang membuatmu trauma seperti ini, tapi aku tidak bisa menjauhimu, sekali lagi aku minta maaf” ucap Keyron.
Bagaimana pun caranya Keyron akan melakukan segala hal untuk bisa bersama Purple, dia sangat menyesal jika waktu itu dia tidak menyiksa Purple dan membunuh anak mereka mungkin hidupnya akan bahagia.
“Mungkin anak kita juga sedang marah, marah karena ayahnya begitu tega membunuhnya” ucap Keyron sendu tanpa terasa air matanya keluar begitu saja.
“Karena takdir sudah memberi kita kesempatan maka di kehidupan kali ini aku akan memperbaiki semuanya” ucap Keyron.
########
...(Dalle)...
...(Raja Jackson)...
mangat.
Semoga suka cerita ini ya guys