Annisa,seorang perempuan yang bekerja sebagai pelayan restoran dan tinggal di lingkungan pesantren dan diam2 mengagumi gusnya.Dia tinggal bersama ibu dan adik perempuannya yang bernama syifa.Hingga suatu ketika ibunya meninggal dan keadaan menjadikan Annisa di suruh tinggal di kediaman gus tersebut, karna sangat adik juga sedang mengenyam pendidikan di pondok pesantren itu.Hari-hari Annisa pun berubah, dia di hadapkan dengan persoalan dan orang-orang yg belum pernah di temui sebelumnya. Kira-kira akan seperti apa Annisa akan melewati perjalanan hidupnya kali ini? Apakah kekaguman nya terhadap gus nya akan bersambut...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak imey mey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MULAI MENATA HATI
BAB 7
Sore itu sehabis sholat Ashar, Annisa sedang bersiap-siap berangkat kerja.Sambil bergumam dalam hati, ia mengatakan pada dirinya sendiri bahwa apapun yang terjadi nanti ia harus siap,dan harus menerima jalan takdirnya seperti apa.Ini bukan hanya sekedar urusan hati dan perasaan nya terhadap Gus Rasya, tapi tentang keluarganya.Ya tentang ibunya dan Syifa.
"Bu.... Annisa berangkat kerja dulu ya"
"Sudah mau berangkat ya? Hati-hati di jalan, bawa motornya jangan ngebut- ngebut, lihat kanan kiri sebelum menyebrang, pake helm,lalu jangan lupa berdoa sebelum berangkat"
Panjang dan lebar ibu Maimunah mewanti-wanti putrinya itu
"Iya ibu... Anis gak lupa kok,berangkat dulu ya assalamu'alaikum"
"waalaikumsalam"
Annisa pun berangkat mengendarai motor matic nya. Sepanjang jalan ia begitu menikmati suasana sore saat itu. Dan jalanan yang tak begitu macet menambah suasana indah.Sampai tak terasa Annisa sudah sampai di restoran tempatnya bekerja.Restoran bergaya pedesaan yang asri dan sejuk, dengan latar pemandangan pegunungan dan sawah-sawah yang membentang luas memanjakan mata. Annisa langsung ke ruangan untuk berganti pakaian dan memakai apron miliknya.Segera ia ke depan menggantikan temannya yang kebagian shif pagi.
"Alhamdulillah.. akhirnya lo dateng juga Nis.. jadi sekarang gue bisa pulang.. aaahhh leganya"
"Capek banget ya Sin, sabar ya namanya juga kerja"
Namanya Sinta, dia adalah teman kerja nya Annisa yang kadang sama waktu shif nya, tapi udah 2 bulan ini berbeda terus waktunya.
"Hemm.. oh iya ini ada pesanan pelanggan di meja nomer 3,lo anterin ya, gue mau pulang bye... "
Pamit Sinta sambil ngeloyor pergi.
"Huuft... tuh anak gak berubah, ucap salam kek"
"Annisa nih pesanan meja nomer 3 anterin ya"
Di belakang meja Ridwan sang kepala koki menyuruh Annisa membawakan makanan yang sudah di pesan.
"Oh.. ok"
Annisa pun membawa pesanan itu ke meja nomer 3.
"Maaf permisi ini pesanan anda, silahkan di nikmati"
"Kok lama banget sih mbak, padahal pesennya udah dari tadi"
"Maaf... kami tidak akan mengulanginya lagi,sebagai permintaan maaf dari kami, ini ada puding gratis buat masnya"
"Uwwaaahh... kalau gitu sering-sering aja lamanya, biar dapet puding gratis terus"
Annisa hanya menanggapinya dengan senyuman.
"Mari saya permisi dulu"
Annisa pun kembali ke meja tunggu sambil meletakan nampannya.
"Kenapa Nis?"Ridwan yang muncul dari dapur untuk mengambil kertas pesanan melihat Annisa yang sedang cemberut.
" Ehh... nggak pa-pa kak,"
"Kok mukanya di tekuk gitu?"
"Emm... mungkin aku agak kecapekan an,tapi gak masalah kok"
"Jangan di paksain Nis, kalau kamu lagi gak enak badan mending izin istirahat,periksa ke dokter"
"Iya kak,besok pagi aku mau ke dokter"
"Mau aku anterin?"
"Hehe.. gak usah kak.. lagian besok Syifa libur jadi aku minta anterin Syifa aja"
"Ya udah kabarin kalau ada apa-apa"
"Ok.. siap"
Ucap Annisa sambil hormat,dan yaaahh begitulah keseharian Annisa, selain kesibukannya membantu ibunya membuat kue untuk di jual,dia juga bekerja di restoran yang sudah di tekuni nya selama kurang lebih sudah hampir 1tahun itu.Lelah.. tentu saja, tapi ia sangat bersyukur bisa dapat pekerjaan dengan cepat setelah lulus sekolah tahun lalu, dan ia akan terus berjuang.