NovelToon NovelToon
PLEASE!! CALL ME PAPA ANKA'S

PLEASE!! CALL ME PAPA ANKA'S

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Selingkuh / Pengantin Pengganti / Model / Roman-Angst Mafia / Menikah Karena Anak
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Anisa Nurapiah

Dijebak suami sampah? Di tipu sahabat sendiri? Di buang oleh keluarganya? ya itu semua adalah kehidupan suram Fellora di masa lalu, Tapi ia kini bangkit dengan indentitas baru untuk membalaskan dendam nya.

"Mengapa kita tidak memotongmu menjadi potongan kecil dan memberikannya untuk anjingmu? Hm? Kemudian kita akan lihat seberapa setia anjing lapar yang sebenarnya.
Kamu tidak akan pernah mengerti kehancuran yang kamu lakukan pada seseorang sampai hal yang sama dilakukan padamu."~Fellora

"Gue nggak peduli ayah dari bayi ini,benih yang ditanam di rahim lo ini! Yang pasti gue cuman ingin menjadi ayah untuk bayi ini, meskipun ini bukan darah daging gue,gue akan memperlakukan layaknya anak kandung. Dan gue juga nggak bakalan melarang lo buat deket sama cowok lain! Yang penting gue bisa jadi ayah yang baik buat bayi ini!"
_Farka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisa Nurapiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

playboy

Casandra menggigit bibirnya, mencoba menahan air mata yang membasahi matanya. Setiap suapan dari bubur hangat itu terasa seperti menghancurkan hatinya yang sedang rapuh. Dia merasakan rasa kehilangan yang begitu mendalam, berharap bahwa segala sesuatu bisa berbeda.

"Kenapa aku tidak bertemu dengannya lebih awal? Mungkin hidupku tidak akan terasa seberantakan ini," gumam Casandra dalam hatinya, mencoba menahan tangis yang ingin pecah.

Tidak hanya masalah pernikahannya yang tidak mendapatkan restu dari orang tua, tetapi juga fakta bahwa pernikahannya yang sudah berjalan selama empat tahun harus mengalami kehancuran ketika dia sedang mengandung anak pertamanya.

Semuanya itu karena kehadiran Quilera, sahabatnya sendiri yang menjadi orang ketiga dalam hubungannya.

"Setelah pulang dari sini, aku tidak tahu harus pulang ke mana," pikir Casandra, merenungkan keadaannya yang begitu kacau. Rasa bingung dan kebingungan dirasakannya, membuatnya kehilangan nafsu makan.

Dia membiarkan sendoknya terhenti di udara, sambil mencoba mencari jalan keluar dari krisis yang sedang dihadapinya.

Farka keluar dari kamar mandi dengan mengeringkan rambutnya yang masih basah menggunakan hair dryer, mengenakan baju tidur berwarna abu-abu. Dia melihat Casandra tampak berhenti makan dan tampak sedih.

"Kenapa? buburnya tidak enak?" tanya Farka, mendekati Casandra

Casandra menggelengkan kepala, masih menangis saat menjawab, "Kenapa lo begitu baik sama gue? Seharusnya gue nggak berada di sini!"

Farka hanya tersenyum, memahami betapa sedihnya Casandra. Dia menduga bahwa Casandra mungkin akan membicarakan suaminya lagi.

"Mau mie ayam ngga? Kebetulan sebentar lagi pedagangnya lewat" tawar Farka, berusaha menenangkan Casandra yang terus menangis.

"Tidak usah," jawab Casandra dengan singkat, sambil melanjutkan makan buburnya dengan canggung.

Farka mengerti , Dia perlahan-lahan mengelus perut Casandra, sambil berkata dengan lembut, "Kasihan bayinya mau tuh! Dedek bayi kita jajan mie ayam mau ya??"

Casandra menatap Farka dengan air mata yang masih berlinang di pipinya.

"Kenapa lo baik sama gue? Gue bukan barang baru, gue hanya barang bekas, dan bayi ini bukanlah darah daging lo," gumam Casandra dengan nada rendah.

Farka menatap Casandra dengan penuh kehangatan, menggenggam tangannya dengan lembut.

"Kata siapa lo barang bekas? Meskipun lo mungkin merasa seperti itu, tapi bagi orang yang menghargai lo, lo akan tetap berharga. Dan gue tahu bayi ini bukan darah daging gue, tapi Mulai sekarang gue lah ayah sambung dari bayi ini," jawab Farka dengan tulus.

Tangisan Casandra perlahan mereda saat Farka mencium perutnya dengan penuh kasih sayang. "Popo ngga sabar ingin bertemu denganmu, bayi kecil," bisik Farka dengan penuh harap.

Casandra merasakan kehangatan dalam kata-kata dan sentuhan Farka. Dia tidak pernah membayangkan bahwa dalam saat-saat paling sulit dalam hidupnya, akan ada seseorang yang tulus seperti Farka yang akan mendampinginya.

Farka tampak memerhatikan perempuan itu dengan gemas saat Casandra memakan mie ayam dengan lahap. Dia tidak bisa menahan senyum melihat betapa nafsu makan Casandra begitu besar.

Setelah Casandra selesai makan, Farka dengan sigap memberikan segelas air dan vitamin kepadanya.

"Minum dulu vitaminnya," ujarnya, sambil memberikan gelas kepada Casandra.

Casandra mengambil gelas air dan meminumnya dengan berterima kasih kepada Farka.

Sejenak, mereka berdua saling bertatapan dengan rasa kehangatan yang tak terucapkan.

Kemudian, Farka membantu Casandra untuk berbaring dengan lembut, menutupinya dengan selimut agar dia merasa hangat dan nyaman.

"Bayiii kamu tidur yang nyenyak ya! Good night baby," bisik Farka lembut, mencium perut Casandra dengan lembut sebelum meninggalkannya.

Farka beranjak dari tempat tidur Casandra, mematikan lampu utama di kamar dan meninggalkan lampu tidur yang menerangi ruangan dengan cahaya redup. Keheningan malam mengisi ruangan, menciptakan suasana yang damai dan tenang.

Setelah memastikan kasur dan lampu dalam keadaan yang diinginkan, Farka keluar dari kamar Casandra dan menutup pintu dengan lembut. .

Dikamar itu menyisakan Casandra sendiri, terbaring di ranjangnya dengan perasaan yang campur aduk. Ia menatap langit-langit kamar dengan tatapan sayu, pikirannya dipenuhi oleh keraguan dan ketakutan.

"Tenanglah, Casandra," gumamnya pelan, mencoba meyakinkan dirinya sendiri. "Dia hanya baik kepada bayimu. Dia hanya merasa kasihan padaku. Besok, aku harus segera pergi dari sini."

Namun, dalam keheningan yang mencekam, Casandra tidak sadar bahwa air matanya mulai menetes lagi. Kelelahan yang membebani tubuhnya pun membuatnya merasa mengantuk yang tak terelakkan.

Akhirnya, dengan mata yang sembab dan pikiran yang kacau, ia terlelap dalam tidurnya yang lelah.

Sementara itu, Farka turun dari tangga sambil menelepon seseorang. Suara bisiknya terdengar di sepanjang lorong.

"Pak pengacara! Saya punya tugas buat anda! Tentang penceraian seseorang yang menjadi korban KDRT," gumamnya dengan berusaha menjaga privasi pembicaraan mereka.

Namun, Farka tidak menyadari bahwa dirinya sedang diamati oleh Zerlya, maminya dan Ezhard, Dadinya yang menunggunya di ruang tengah. Mereka memperhatikan dengan hati yang berdebar-debar berkecamuk dengan emosinya.

"Farka!" teriak Zerlya,

Farka sontak menghentikan pembicaraannya di telepon dan memasukkan kembali smartphonenya ke dalam saku.

"Eh tumben, Mami Dady pulang cepet!" ucap Farka dengan rasa heran saat melihat kedua orang tuanya pulang lebih awal dari biasanya. Mereka berdua terlihat tegang dan serius, wajah mereka mengungkapkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Mereka berdua melemparkan tatapan tajam kepada Farka, seakan ingin mengatakan bahwa mereka tidak senang dengan sesuatu yang telah terjadi.

"Mana dia? Kata Bi Vina kamu bawa pacar kamu kesini?" tanya Zerlya dengan nada tinggi mencoba untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.

"Ohhh, dia ada di kamar lagi tidur. Kasian debaynya kecapean." jawab Farka dengan Santai mencoba untuk menenangkan situasi.

Namun, sebelum Farka sempat duduk di sofa, Ezhard tiba-tiba meluapkan kemarahannya.

"Dasar Bedebah" seru Dady dengan nada yang penuh kemarahan, sambil menampar pipi Farka dengan keras.

"Siapa yang mengajarimu merusak perempuan?" tambahnya dengan suara yang keras dan tajam.

Sakit di pipi Farka terasa menusuk, tapi dia tidak berani merespons. Dia hanya terdiam, seraya menjawab dengan nada santai.

"Kenapa? Bukannya dady tahu farka suka ganti-gati cewek?"

"Kamu!! sudah Dady peringatkan jangan bermain-main dengan wanita murahan diluar sana, apalagi sampai menghamilinya!!" seru Ezhard dengan suara yang dipenuhi amarah, ekspresinya penuh dengan kekecewaan dengan mengacungkan jari telunjuknya menuduh farka.

"Kenapa Dady begitu marah? Bukannya Dady juga melakukan hal yang sama kepada mami??"jawab farka dengan ringan.

Namun, kata-katanya barusan hanya menimbulkan kemarahan yang lebih dalam.

Plakkk Ezhard menampar wajah Farka sekali lagi, membuatnya terjatuh ke lantai.

...Bersambung...

1
Lolopechka Luftair
semangat thor nanti aku balik lagiii
Lolopechka Luftair
tapi tetap aja itu kann anak kamuu 😭
Lolopechka Luftair
oh iya luar fellora kan lagi hamil 😭
Lolopechka Luftair
eh kok aku mikir ini fellora yaa
Lolopechka Luftair
keren kata katanya ❤
Anisa Nurapiah: aaaaa makaciii banyakk udah mau mampir/Kiss/
total 1 replies
Lolopechka Luftair
sebel ih
Lolopechka Luftair
wkwk parah
Lolopechka Luftair
semangattt
Dian Hardiana
next chapter thort
Dian Hardiana
euihh/Shy//Shame/
Dian Hardiana
author semangat seru banget aku baca
Dian Hardiana
ehh busett laki biadab
Nisa Anisya
astaghfirullah astaghfirullah ya Allah astaghfirullah/Shhh/
Nisa Anisya
/Scream//Chuckle//Chuckle/
Nisa Anisya
ouyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy tumben ga disensor
Nisa Anisya
makkk dia nakal
Nisa Anisya
/Awkward//Scream/
Nisa Anisya
lah terus ngapain kalian nikah?
Nisa Anisya
weh itu salah lo sendiri cok
Nisa Anisya
bisa-bisanya dikira setan 😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!