NovelToon NovelToon
Penjaga Gerbang Semesta

Penjaga Gerbang Semesta

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Mengubah Takdir / Dokter Ajaib / Kultivasi Modern
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: ansus tri

**Meskipun cerita ini beberapa diantaranya ada berlatar di kota dan daerah yang nyata, namun semua karakter, kejadian, dan cerita dalam buku ini adalah hasil imajinasi penulis. Nama-nama tempat yang digunakan adalah *fiksi* dan tidak berkaitan dengan kejadian nyata.**

Di tengah kepanikan akibat wabah penyakit yang menyerang Desa Batu, Larasati dan Harry, dua anak belia, harus menelan pil pahit kehilangan orang tua dan kampung halaman. Keduanya terpisah dari keluarga saat mengungsi dan terjebak dalam kesendirian di hutan lebat.

Takdir mempertemukan mereka dalam balutan rasa takut dan kehilangan. Saling menguatkan, Larasati dan Harry memutuskan untuk bersama-sama menghadapi masa depan yang tak pasti.

Namun, takdir memiliki rencana besar bagi mereka. Pertemuan mereka bukanlah kebetulan, karena keduanya ditakdirkan untuk memikul tanggung jawab yang jauh lebih besar. Menjadi Penjaga Gerbang Semesta. Dan pelindung dunia dari kehancuran!. Selamat menikmati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ansus tri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Akar Masalah

Sementara itu, penyelidikan terus berlanjut. Setelah beberapa hari, analisis laboratorium akhirnya mengungkapkan bahwa ada bahan kimia berbahaya yang bocor ke dalam air di beberapa sungai utama kota. Polutan ini telah mencemari air minum dan menyebabkan penyakit yang mematikan di antara penduduk.

Harry, Larasati, dan para tabib lainnya segera menghubungi otoritas kesehatan setempat dan pemerintah kota untuk memberikan informasi penting ini. Tidak lama kemudian, langkah-langkah darurat diambil untuk membersihkan dan memulihkan kualitas air di daerah-daerah yang terkena dampak paling parah.

Berhari-hari kemudian, situasi mulai berangsur membaik. Pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit telah mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan, dan tidak ada kasus baru yang dilaporkan. Masyarakat mulai merasa lega dan berterima kasih kepada Tim Medis Kota Indah atas upaya mereka dalam menangani krisis ini.

"Kalian berdua benar-benar pahlawan bagi kota ini," kata Tabib Andi dengan penuh hormat. "Tanpa dedikasi dan kepemimpinan kalian, kita tidak akan bisa mengatasi krisis ini dengan baik."

Tabib Rina setuju, "Ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi dan kerja sama adalah kunci untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat yang kompleks."

Dalam minggu-minggu berikutnya, Harry, Larasati, para tabib, Dokter serta para ahli medis lainnya terus bekerja keras untuk meningkatkan sistem kesehatan kota dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang lagi. Dengan kekuatan mereka yang bersatu, mereka merayakan kemenangan atas krisis ini sambil tetap waspada

terhadap ancaman yang mungkin datang selanjutnya.

Harry dan Larasati, setelah melewati serangkaian tantangan dan pengalaman yang mendalam dalam perjalanan mereka sebagai Tabib Ajaib, harus menghadapi konflik baru yang menguji moralitas dan keberanian mereka. Saat kota mereka pulih dari wabah misterius yang disebabkan oleh buangan limbah pabrik yang tidak bertanggung jawab, perhatian publik beralih ke pemilik perusahaan besar yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

Pemilik perusahaan tersebut adalah seorang konglomerat ternama di negara mereka. Namun, meskipun perusahaannya telah membayar denda dan pelaku sudah tertangkap, masyarakat masih menuntut keadilan dan pertanggungjawaban yang lebih besar.

Para korban wabah yang tersebar luas menuntut kompensasi yang layak, sementara lingkungan kota terus berjuang untuk pulih dari dampak negatifnya.

Harry, didorong oleh rasa keadilan dan keinginan untuk melindungi kesehatan masyarakat, menjadi suara yang paling keras dalam menuntut keadilan bagi para korban. Dia bersikeras bahwa perusahaan harus bertanggung

jawab penuh tidak hanya dalam hal kompensasi finansial, tetapi juga dalam memperbaiki kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh limbah berbahaya mereka.

Sementara itu, hasil interogasi polisi terhadap para pencuri yang mencoba masuk ke rumah Harry dan  Larasati mengungkap fakta yang mengejutkan. Mereka diketahui dibayar oleh agen dari perusahaan tersebut untuk mengintimidasi dan menghentikan upaya penyelidikan yang dilakukan oleh Harry dan Larasati.

Di sisi lain, pemilik perusahaan, seorang individu yang berkuasa dan berpengaruh, melihat Harry sebagai penghalang dalam upayanya untuk menghindari keterlibatan lebih lanjut.

Dia menggunakan kekuatannya untuk mencoba mengintimidasi Harry dan Larasati, baik secara langsung maupun melalui pengacaranya.

Strategi ini termasuk upaya untuk menjatuhkan reputasi mereka di mata publik, menggugat mereka secara hukum dengan berbagai tuduhan fitnah dan pencemaran nama baik.

Konflik ini mencapai puncaknya dalam pertemuan di pengadilan, di mana Harry dan Larasati dihadapkan pada tim pengacara perusahaan yang tangguh dan taktik hukum yang licik.

Di sinilah keberanian dan tekad mereka diuji secara mendalam. Harry, dengan dukungan Larasati, menegaskan bahwa mereka tidak akan mundur meskipun dihadapkan pada tekanan dari semua arah.

Dalam sidang yang sengit itu, Harry dan Larasati tidak hanya mempertahankan diri mereka dengan gagah berani, tetapi mereka juga mampu membawa fakta-fakta yang kuat dan bukti-bukti yang mengungkapkan

kesalahan besar yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Mereka menunjukkan bukti ilmiah tentang dampak negatif dari limbah berbahaya tersebut terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan, serta kurangnya tindakan preventif yang dilakukan oleh perusahaan.

Akhirnya, keberanian Harry dan Larasati membuahkan hasil. Pengadilan memutuskan bahwa perusahaan harus membayar kompensasi yang jauh lebih besar daripada yang diharapkan sebelumnya.

Putusan ini tidak hanya menjadi kemenangan hukum bagi para korban dan lingkungan, tetapi juga menjadi preseden penting dalam upaya untuk menegakkan keadilan lingkungan di masa depan.

Harry dan Larasati keluar dari pengadilan dengan rasa lega dan bangga. Mereka tahu bahwa mereka tidak hanya berjuang untuk keadilan, tetapi juga untuk nilai-nilai moral yang mereka anut sebagai tabib yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.

Harry, Larasati, dan tim tabib lainnya merayakan keberhasilan mereka dalam mengatasi krisis kesehatan masyarakat yang serius ini. Namun, mereka juga sadar bahwa pekerjaan mereka belum selesai.

Mereka terus mengawasi implementasi perbaikan lingkungan dan bekerja untuk memastikan bahwa air dan udara kota kembali bersih dan aman bagi penduduk.

----------------------------------

Setelah melewati serangkaian peristiwa yang menguji kemampuan dan keberanian mereka, Harry dan Larasati memutuskan untuk meluangkan waktu untuk mengasah kekuatan mereka sebagai Tabib Ajaib. Mereka menyadari

pentingnya tidak hanya memperdalam pengetahuan medis mereka, tetapi juga mengembangkan kemampuan metafisik yang mereka miliki untuk membantu lebih banyak orang.

Setelah peristiwa misterius di mana Batu Ajaib masuk ke dalam tubuh Harry dan Larasati, mereka merasakan banyak  energi baru yang mengalir dalam diri mereka. Kedua orang ini merasa panggilan yang lebih kuat untuk mengasah dan mengembangkan kekuatan mereka sebagai Tabib Ajaib.

Di pagi yang cerah di puncak bukit yang terpencil, Harry dan Larasati duduk bersama dalam meditasi. Mereka merasakan energi alam yang mengalir melalui tubuh mereka, tidak hanya sebagai individu tetapi juga

sebagai satu kesatuan yang lebih besar.

Larasati, dengan mata terpejam, mengalirkan energi yang hangat dan penyembuh melalui tubuhnya. Dia merasakan getaran dari Batu Ajaib yang sekarang berada di dalamnya, memberikan kekuatan tambahan pada

energi yang dia salurkan.

Harry, sambil mengatur pernapasannya, merasakan kehadiran Batu Ajaib di dalam dirinya. Dia fokus pada pengendalian energi, memusatkan perhatian pada tiap aliran yang mengalir melalui tubuhnya.

"Mengasah kekuatan kita adalah tentang mengerti dan mengendalikan energi yang ada di dalam dan di sekitar kita," ujar Harry dengan suara rendah.

Larasati mengangguk, "Kita memiliki tanggung jawab untuk memanfaatkan kekuatan ini dengan bijaksana. Dengan kekuatan ini, kita bisa memberikan bantuan yang lebih besar lagi kepada mereka yang membutuhkan."

Setelah meditasi, Harry dan Larasati memutuskan untuk mengembangkan kemampuan telepati mereka. Mereka duduk saling berhadapan, menatap mata satu sama lain dengan penuh kepercayaan.

"Kita perlu bisa berkomunikasi tanpa kata-kata, terutama ketika situasi membutuhkan respons cepat dan sensitif," ucap Larasati sambil mengatur pernapasannya.

 Harry mengangguk setuju, "Kemampuan telepati ini akan memperdalam hubungan kita dan memungkinkan kita untuk memberikan bantuan yang lebih personal kepada pasien-pasien kita."

Namun Harry tersenyum penuh keyakinan saat Latihan Telepati. "Dan ada satu hal yang lebih penting, Kak Laras." Larasati penasaran, "Apa?" Harry tertawa, "Kalau kita ingin bercinta, kita tidak perlu saling meminta!"

Mereka memusatkan pikiran mereka, mengirimkan getaran energi yang lembut dan penyembuhan satu sama lain. Harry merasakan kehadiran Larasati dalam pikirannya, suatu hubungan yang terjalin tanpa batasan fisik.

Harry dan Larasati juga memutuskan untuk mengintegrasikan kekuatan Batu Ajaib dalam latihan mereka. Mereka merasakan getaran dan energi penyembuhan yang dihasilkan oleh Batu Ajaib yang sekarang berada di dalam tubuh mereka.

"Batu ini memberikan kita kekuatan tambahan yang luar biasa," ujar Larasati sambil meletakkan tangannya di atas dada, di mana dia merasakan keberadaan Batu Ajaib berada.

Harry mengangguk, "Kita harus memanfaatkan kekuatan ini untuk kebaikan. Batu Ajaib membawa tanggung jawab besar kepada kita."

Mereka memusatkan energi mereka, merasakan kekuatan yang semakin berkembang di dalam diri mereka. Batu Ajaib tidak hanya memberikan mereka kemampuan penyembuhan yang lebih besar, tetapi juga menguatkan ikatan

spiritual dan energi mereka sebagai mitra dalam misi mereka sebagai Tabib Ajaib.

Setelah sesi latihan yang intens, Harry dan Larasati merasa lebih dekat satu sama lain dan lebih siap untuk menghadapi tantangan apapun yang mungkin menunggu di masa depan. Mereka meninggalkan puncak bukit

dengan tekad yang lebih kuat untuk terus mengembangkan kekuatan mereka sebagai tabib yang penuh kasih dan pengabdian.

1
Amelia
Harry dan Larasati god job...👍👍👍
ansus tri
terima kasih.
Neng Moy
lanjutkan ceritanya seru
ansus tri: tiap hari akan update tiga bab. terimakasih 🙏
total 1 replies
Amelia
semangat aku dukung per bab ya ❤️❤️❤️
ansus tri: terimakasih atas dukungan-nya 🙏
total 1 replies
Amelia
aku mampir Thor semangat ❤️👍
💟《Pink Blood》💟
Jantung berdegup kencang.
Levi Ackerman
Tolong update cepat, jangan biarkan aku mati penasaran 😩
Gassing Richies: itulah knp sy mlaas buka jika msih kurang stocknya....tungguin banyak dulu sekira 100an baru star
total 1 replies
yeqi_378
Gak sabar lanjut ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!