Mengkisahkan seorang wanita yang menikah dengan seorang laki-laki buta karena perjodohan, ia harus menjalani hidup berumah tangga dengan laki-laki buta yang tempramen dan menyebalkan bagi nya.
penilaian laki-laki itu tentang diri nya yang di anggap hanya menginginkan harta nya, membuat ia berkomitmen membuktikan kalau ia gadis baik-baik.
Akan kah ia bisa menaklukan hati laki-laki itu?. Yuk Simak cerita nya. semoga suka ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 3
Di sebuah Cafe.
Naira di temani kedua sahabat nya Erika dan Nana duduk di cafe.
"Sabar ya Nai." Kata Erika setelah mendengar cerita sahabat nya itu.
"Asli dech nyebelin banget Mama tiri kamu Nai, dia jadikan kamu umpan demi nyelamatin anak nya, biar gak nikah dengan laki-laki buta." Ucap Nana. Naira hanya tertunduk sedih.
"Coba kamu omongin sama elang nai, siapa tahu dia ada solusi buat kamu, siapa tahu dia dengan gitu, dia akan perjuangin kamu, nikahi kamu contoh nya." Usul Erika.
Mendengar usul sahabat nya, ia pun menyetujui nya, memang ia ingin bicara dengan Elang kekasihnya sejak kemarin, tapi entah kenapa nomor nya gak pernah bis di hubungi sejak semalam.
Naira lalu bergegas ke kantor milik Elang bersama kedua sahabat nya. Hingga saat sampai di kantor Elang
Kedua sahabat Naira menunggu di lobby, Naira pun bergegas ke ruangan sang kekasih,di depan pintu ruangan pacar nya, Naira melihat meja sekretaris yang kosong, Naira pun membuka pintu dan alangkah terkejutnya nya ia melihat Elang sedang bermesraan dengan sekertaris nya.
sontak saja Elang terkejut dan mendorong sekertaris nya menjauh dari nya. "Naira."
"Oh, jadi ini alasan kamu gak bisa di hubungin." Ucap Naira dengan sorot mata kecewa. ia membalikkan tubuh nya untuk pergi.
"Engak Nai, kamu salah paham." kata Elang dan Elang lansung saja berlari menghadang jalan Naira.
Elang yang menahan jalan nya sontak membuat Naira kesal. "Nai, aku bisa jelasin." Kata Elang.
Plak.
Satu tamparan mendarat di pipi Elang. " Setelah apa yang aku lihat, kamu bermesraan dengan sekertaris kamu, tersenyum dan berciuman, lalu apa yang bisa di jelaskan lagi?." Naira menatap tajam Elang.
Elang tertunduk menyesal. "Maaf Nai." Ucap Elang.
Naira mendorong tubuh Elang dan berlalu dari hadapan laki-laki itu.
"Nai."
"Naira." Panggil Elang, namun Naira tak lagi ingin mendengarkan nya.
Naira menaik ke dalam lift dan menangis ia berfikir ingin meminta solusi untuk masalah nya saat ini, namun ia tak menyangka ia akan menerima penghianatan seperti ini dari kekasih nya.
Erika dan Nana yang melihat begitu terkejut dan bertanya-tanya, melihat Naira yang datang menghampiri mereka sembari menangis, Naira memeluk tubuh Nana, karena itu yang ia butuhkan saat ini.
"Kenapa Nai?." Tanya Erika.
"Elang selingkuh Sama sekretaris nya." jawab Naira.
"Apa?, kurang ajar tu orang, harus di beri pelajaran dia." Kata Erika, namun Naira menahan nya.
"Udah Rik, gak usah, kita pulang aja." Kata Naira.
"Tapi Nai."
"Udah, aku Ok kok." Balas Naira.
Ketiga wanita itu pun meninggalkan kantor Elang. di dalam mobil ponsel Naira terus berbunyi, Elang masih mencoba untuk menghubungi nya dan meminta maaf atas apa yang ia sudah lakukan pada Naira. Naira yang melihat kalau itu telefon dari elang pun mematikan telefon nya, ia mengeluarkan kartu nya, mematahkan nya menjadi 2 dan membuang ponsel nya dengan keras ke aspal saat mobil masih berjalan.
Erika dan Nana yang melihat semua tahu betapa hancurnya perasaan sahabat nya saat ini. disisi lain ia akan di jodoh kan, tapi di sisi lain, ia malah di selingkuhi.
Naira lalu di antar pulang oleh Erika dan Nana, Pak Cipto dan Bu Amira duduk di ruang kelurga, namun Naira tak menyapa dan berjalan lurus masuk ke kamar.
"Ada apa dengan anak itu?." Tanya Pak Cipto.
"Yah mungkin masih marah soal mau dijodohkan itu pa." Balas Bu Amira. Pak Cipto menghela nafas pelan, ia merasa kalau ini terlalu memaksa Putri kandung nya itu.