NovelToon NovelToon
Nona Muda Jadi Anak Pembantu

Nona Muda Jadi Anak Pembantu

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:19.5k
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

Seorang Nona Muda tiba-tiba terbangun dalam tubuh anak seorang pembantu dan sopir. Langsung menghabiskan satu malam dengan seorang tuan muda yang membuatnya dikejar-kejar oleh pria itu.

Dari anak pembantu yang biasanya tidak tahu apa-apa dan hanya menurut saja jika disuruh, tiba-tiba berubah menjadi sangat arogan dan sulit dikendalikan.

Kepintaran dan kecerdikannya membuat para majikannya harus memutar otak untuk menghadapi perempuan yang tiba-tiba mengancam posisi dan bisnis mereka.

"Kita harus melakukan sesuatu Bu, atau perempuan itu akan melindas kita semua!"

Semua orang panik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Taktik yang terbaca

"Bu, aku tidak bisa membiarkan perempuan anak pembantu itu menikah dengan Iwan! Ibu harus membantuku melakukan sesuatu untuk mencegahnya dan membuat akulah yang menikah dengan Iwan!" Kata Heriyani pada ibunya.

"Hah,, Ibu juga terus memikirkan itu, tapi apa yang bisa kita lakukan kalau tuan muda itu sudah datang menjemputnya?" Gerutu Veronica kesal.

"Hah,,," Heriyani menghela nafas kesal, perempuan itu terdiam mencari sebuah ide sampai akhirnya dia memiliki sesuatu dalam kepalanya.

"Bagaimana kalau kita memberikan mereka tiket liburan pergi jauh dari sini? Saat hari di mana orang-orang yang dikirim Iwan datang kemari menjemput Vanessa. Saat itu aku akan menyamar menjadi Vanessa dan menggantikan Vanessa menikah dengan Iwan. Yang penting prosesi pernikahannya sudah selesai, maka Iwan tidak bisa melakukan apapun lagi untuk mengganti penggantinya," ucap Heryani menatap ibunya dengan mata berbinar-binar.

"Benar, itu sangat benar! Kalau begitu kita harus melakukannya!" Ucap Veronica bersemangat.

...

...

...

Setelah keluar dari rumah sakit, Vanessa kembali ke paviliun yang diberikan pada orang tuanya dan mendapati satu set alat gamers telah tersedia di sana.

Perempuan itu pun langsung duduk di kursi empuk yang nyaman untuk bermain game.

Sang Ibu berdiri menatap putrinya, "Heriyani memanggilmu untuk berbicara sebentar. Mencoba benda itu nanti saja," ucap Jayanti.

Vanessa menatap ibunya dengan malas, "suruh dia kemarilah, aku kan sedang sakit," ucap Vanessa yang sebenarnya malas untuk berbicara dengan Heriyani, dan hanya ingin memulai pekerjaannya saja.

"Jangan bicara seperti itu, dia sudah minta maaf pada mu, jadi besarkan hatimu dan pergilah menemuinya sebentar," ucap Jayanti membuat Vanessa akhirnya berdiri, perempuan itu dengan malas berjalan keluar dari paviliun dan pergi ke kediaman besar bersama ibunya.

"Padahal 'kan aku sudah dilarang keluar paviliun," gerutu Vanessa yang sebenarnya senang dengan larangan tersebut, jadi dia tidak perlu pergi bekerja di rumah besar itu.

"Ssstt! Jangan terlalu banyak bicara!" Gerutu sang ibu yang cukup kesal pada perubahan putrinya selama beberapa waktu terakhir ini.

Padahal biasanya hanya diam dan menurut, tapi sekarang terlalu banyak bicara dan terkadang membangkang saat di suruh.

Vanessa memperhatikan perempuan yang berjalan di hadapannya, dia tidak senang dengan keluguan Jayanti, 'Apa yang ku pikirkan? Memangnya hidupku masih sama seperti dulu apa?' gerutu Vanessa dalam hati.

Mereka dengan cepat tiba di ruang keluarga dan mendapati Hariyani dan Veronica telah menunggunya di sana.

"Duduklah," kata Veronica sambil menatap perempuan di hadapannya.

Vanessa bisa merasakan aura kelicikan dari 2 perempuan di hadapannya, namun dia tetap patuh mengikuti ibunya duduk di sofa panjang yang tersedia di sana.

"Apa yang membuat Nyonya memanggil kami?" Tanya Jayanti pada Veronica.

"Hm,," Veronica mengambil beberapa tiket yang diletakkan di atas meja lalu memberikannya pada Jayanti.

Jayanti menerima tiket tersebut dengan bingung, ia membaca tulisan pada tiket itu dan sangat terkejut karena tiket tersebut ialah tiket liburan ke Bali.

"Ini tiket untuk siapa?" Tanya Jayanti yang tentunya yakin kalau tiket itu tidak akan diberikan pada mereka.

"Kalian sudah bekerja keras selama bertahun-tahun di keluarga kami, jadi itu tiket hadiah untuk kalian, keberangkatannya hari Kamis nanti. silakan nikmati liburan kalian selama 3 hari di Bali," ucap Veronica yang jelas tahu kalau keluarga miskin di hadapan mereka pasti akan senang dengan hadiah yang mereka berikan.

"Apa maksud Nyonya, ini terlalu besar untuk kami terima," ucap Jayanti.

"Kalau dikasih ya ambil saja, tidak perlu banyak dram. Membuat orang kesal saja," gerutu Heriyani sambil menatap Vanessa dengan kesal.

"Heriyani di benar, Tolong diterima saja," ucap Veronica.

"Eh? Kalau begitu terima kasih banyak," ucap Jayanti merasa senang sambil berbalik menatap putrinya.

Tetapi saat itu, ia terkejut melihat wajah putrinya tidak terlihat senang.

"Berterima kasihlah pada nyonya dan Nona muda," ucap Jayanti pada putrinya.

"Kami akan menerimanya, kalau begitu aku harus pergi beristirahat dulu," ucap Vanessa sambil berdiri, dia langsung pergi dari sana membuat Heryani merasa sangat kesal.

"Anak pembantu itu benar-benar tidak tahu diri!" Gerutu Heriyani langsung di depan Jayanti.

"Saya sungguh minta maaf," Jayanti membungkuk pada 2 perempuan di hadapannya, "saya akan mengajarinya lagi cara bersikap yang benar," ucap Jayanti.

"Sudahlah," Veronica melambaikan tangannya, "dia butuh istirahat karena baru saja sakit, jadi biarkan saja dia," Ucap Veronica membuat Jayanti merasa lega, perempuan itu dengan cepat berpamitan dan segera meninggalkan 2 perempuan di sana.

"Ck, keluarga yang menyedihkan itu ingin mengambil alih posisiku? Itu tidak mungkin!" Ucap Heriyani yang tidak bisa membiarkan Vanessa menjadi istri seorang tuan muda kaya raya.

"Jangan khawatir, Ibu tidak akan membiarkannya! Sekarang kita harus pergi ke butik, Ayo cari gaun pengantin yang cocok untuk mu, kita cari juga tudung kepala yang bisa menutupi wajahmu supaya tidak bisa terlihat oleh orang yang menjemputmu nanti," kata Veronica membuat Heriyani bersemangat.

"Ayo bu," ucap Heriyani.

Sementara itu, Vanessa yang kembali ke paviliun keluarganya, perempuan itu duduk di depan komputer sambil menyalakan komputernya.

Dia mulai mencari turnamen game yang bisa dilakukan dari jarak jauh untuk mengikuti turnamen tersebut dan memenangkan hadiah yang disiapkan.

Jayanti memasuki kamar putrinya dan terkejut melihat putrinya tampak sangat lihai berada di depan komputer, padahal selama ini Vanessa sama sekali tidak pernah menyentuh komputer.

"Bagaimana kau menjalankannya?" tanya Jayanti yang sudah berpikir keras Bagaimana cara mereka akan menggunakan hadiah itu ketika tidak ada satupun diantara mereka yang pandai menggunakan benda seperti itu.

"Tentu saja aku tahu. Coba berikan tiket itu," ucap Vanessa menghentikan gerakan tangannya pada keyboard dan mengambil tiket dari ibunya.

Ia melihat tiket itu, hanya tiket pesawat pergi saja dan tidak ada tiket pesawat untuk pulang.

"Hanya ini yang diberikan oleh mereka?" Tanya Vanessa pada ibunya.

Sang Ibu mengangguk, "iya," jawab Jayanti.

"Biar aku beritahu ibu, ini hanya tiket untuk pergi, tidak ada tiket untuk pulang dan tidak ada pemesanan hotel serta mobil dan lain-lainnya di sana. Itu artinya Ibu tetap harus mengeluarkan uang dalam jumlah yang besar untuk membayar tiket pulangnya dan membayar penginapan di sana serta transportasi mobil dan lain-lainnya di sana. Apa Ibu tetap mau pergi?" Tanya Vanessa yang entah kenapa dia merasa kalau keluarga itu hanya ingin membuang mereka ke tempat yang jauh agar mereka tidak bisa kembali lagi.

"Jadi maksudnya kita hanya dibiayai perginya dan kebutuhan di sana tidak disiapkan?" Tanya sang ibu terkejut.

"Seperti itulah kira-kira. Dan harga tiket dari Bali kembali ke sini setidaknya 3 juta per orang. Jadi untuk 3 orang perlu sekitar 10 juta. Apa Ibu punya uang?" Tanya Vanessa membuat Jayanti terbengong, Bagaimana bisa majikan mereka melakukan hal seperti itu?

Maka Jayanti menggelengkan kepalanya.

Mereka tidak punya uang, seluruh uang gaji mereka di tempat itu dikirim ke kampung untuk biaya rumah sakit nenek Vanessa di kampung. Jadi mereka hanya hidup berkecukupan di tempat itu.

"Jadi, kembalikan tiket ini pada mereka dan bilang pada mereka kalau kita tidak akan pergi! Ah,, tunggu, tidak usah mengembalikannya, tapi kita tidak perlu menggunakannya!" Tegas Vanessa.

"Tapi, Mengapa mereka hanya memberikan kita tiket perginya saja dan tidak membayarkan tiket pulangnya?" Ucap Jayanti entah kenapa tiba-tiba merasa tidak enak.

Vanessa memutar bola matanya, "tidak usah dipikirkan, itu hanya membebani pikiran saja." Kata Vanessa sambil Menatap layar komputernya, ia akhirnya menemukan sebuah turnamen yang diadakan di jepang.

Turnamennya berlangsung nanti malam, jadi pendaftarannya terakhir dilakukan dalam 2 jam lagi sehingga Vanessa dengan cepat melakukan pendaftaran online untuk turnamen online tersebut.

"Hadiahnya lumayan, 80 juta," ucap Vanessa bersemangat.

@@@...tenang, otor udah menyiapkan Iphone 16 pro buat Vanessa dan 10.000 reder paling setia di novel ini👍👍👍

1
Mahyum
udah mampir kak
Moh Rifti
crazy upnya kk
Moh Rifti
next
Vajar Tri
buhahahahahahhaha Heriyani jangan marah marah ma tar darah tinggi kumat 🤣🤣🤣🤣
Vajar Tri
her baik baik ngasih kesempatan Vanessa dapet mobil 😁 nanti jangan marah ma 🤣🤣🤣🤣
Vajar Tri
ayo tebak tebakan siapa cowok nya ? tau gak ...aku tahu lho 🤭🤭🤭🤭
MSIT
Luar biasa
Tiara Bella
sirik aja heriyani....
kaylla salsabella
wuhhaaaaa .....gimana ....gimana perasaan mu Heriyani
Nay
Nah loh 🤣🤣🤣🤣🤣
Nay
Hohohohoho…
Tiara Bella
lanjut KK....
kaylla salsabella
ayo Vanessa tunjukkan pada tuan putri
Yuliani Latif
hi Thor...sy mampir ya.smg ceritanya seru mcm 2 novelmu yg terdahulu
Nay
🤣🤣 pinteerrr
Tiara Bella
lanjut....
iin marlina
salah lawan heriyani
kaylla salsabella
wah pasti Vanessa berhasil
Nitnot
Luar biasa
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!