NovelToon NovelToon
Dari Cinta Ke Obsessi

Dari Cinta Ke Obsessi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: BadBaby_grils

Mengkisahkan seorang pria dewasa yang menyukai seorang gadis muda yang masih berumur 20 tahun. Jatuh cinta pada pandangan pertama saat sang pria tidak sengaja melihat aksi peduli sang perempuan yang menolong seorang nenek dari tabrak lari di sebuah jalan yang cukup ramai.
PENASARAN KELANJUTANYA ... YUK LANJUT BACA KISAHNYA !!!!!
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BadBaby_grils, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chaper 7: Kidnapped

JANUARI 2014 :

"Kang Eun Hye! Aku mencintaimu!"

Riuh tepuk tangan dan teriakan dari beberapa laki-laki begitu jelas terdengar setelah penampilan gadis cantik yang masih tersenyum di atas pangggung itu selesai. Dia baru saja mempersembahkan sebuah lagu yang membuat semua penonton bertepuk tangan karena takjub.

Kurang apa gadis cantik itu? Mungkin dia salah satu gadis yang paling tak punya cela di kampusnya. Cantik, baik, pintar dan berbakat. Dia di puja-puja oleh semua laki-laki di kampusnya.

" Ah, lelah sekali." Eun Hye duduk di ruangan aula dekat panggung bersama teman-temannya.

"Isitrahat, Eun Hye, ini minum dulu." ucap salah satu teman Eun Hye sambil menyodorkan sebotol minuman untuk Eun Hye.

" Terimakasih."

"PAsti melelahkan sekali."

"Ya, begitulah, semua orang berteriak dan memujiku. Kau tahu? Jadi cantik itu kadang sangat melelahkan."

temannya tersenyum memaklumi. Benar, Eun Hye memanglah sangat cantik.

" Kau harus bersyukur Eun Hye, karena tuhan telah memberikanmu segalanya."

" Tentu saja, kau tadi tak melihat mereka tadi berteriak-teriak paling depan? Aku bertaruh pasti sebentar lagi akan ada banyak kiriman bungan untuk ku." ujar Eun Hye dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi.

"Menurutmu dari siapa?"

"Entahlah, mungkin dari Chen."

Eun Hye memang sering menerima karangan bunga atau pun hadiah lainnya seperti coklat dari beberapa laki-laki yang terkenal menyukainya. Tak terkecuali Chen si Presiden mahasiswa di kampus Eun Hye.

" Kita lihat saja nant. Chen, Johny, atau Mike? Entahlah." Setelah itu mereka terdiam untuk beberapa saat sebelumnya berbicara lagi kepada Eun Hye. " oh, iya hampir saja lupa. Eun hye aku baru ingat Ada surat untukmu lagi."

Mendengar itu Eun Hye terdiam cukup lama sambil menatap temannya. Dia memang sering mendapatkan surat beberapa minggu ini. Apakah dari orang sama.

" Dari siapa?" Tanya Eun Hye untuk memastikan.

"Entahlah, ini buka saja ."

"PMJ lagi." Eun Hye berdecak sebal. Sudah yang kesepuluh kalinya dia mendapatkan surat dari pengirim yang menggunakan Inisial PMJ. Siapa sebenarnya nama dari balik PMJ?

" DATANGLAH KE PROM NIGHT BERSAMAKU EUN HYE" PMJ.

Lagi-lagi ajakan untuk datang ke acara prom night.

"Siapa sih dia? Memangnya setampan apa dia sampai mengajakku ke prom bersamanya."

"Coba saja, siapa tahu dia memang benar-benar tampan." usul temannya.

"Bagaimana jika dia jelek?"

"kau bisa menolaknya Eun hye."

"Aku hanya ingin datang dengan yang sudah jelas tampan. Lagi pula banyak sekali yang mengantri ingin mengajakku. Aku masih bingung siapa yang akan aku pilih." Ada jeda sebentar sebelum Eun Hye melanjutkan ucapannya." Memangnya kau mendapatkan surat ini dari mana?"

"Seperti biasa, di lokermu. Mungkin dia memasukanya lewat cela lubang kecil di sana."

Eun hye memang sering meminta tolong ketemannya untuk meletakkan beberapa buku atau mengambil barang dari lokernya. Makanya ketika ada surat dari PMJ yang menemukan temannya. Langsung saja di teruskan kepada gadis yang di tuju, kemudian Eun Hye terlihat berfikir. Dia sebenarnya ragu, tapi mungkin temannya benar, tak mungkin laki-laki jelek berani mengajaknya .bisa jaadi seseorang mengatasnamakan PJM itu tampan.

"Ok, sini pinjam pulpennya." Eun Hye pun memutuskan akan mengikuti saran dari temannya.

"Apa yang kau tulis?" tanya ya, sambil memberikan pulpen yang di minta Eun Hye .

"Aku kan mengajaknya bertemu besok. Aku ingin tahu seberapa tampan dia sampai berani mengajak aku ke prom night." ujarnya.

*****

Siapa pun pernah menyembunyikan sesuatu. Banyak orang yang bertingkah baik-baik saja meskipun sebenarnya sedang tidak baik-baik saja. Banyak orang yang mencoba tak peduli dengan apa yang di rasakan, meskipun pada akhirnya bisa menahan sama sekali. Beberapa hari ini. Itu yang sedang Eun Hye rasakan.

Dia bertingkah seolah-olah baik-baik saja selayaknya sebagi manusia normal. Namun, beberapa hari nyatanya dia tak merasa nyaman ini terlalu berat untuk Eun hye yang selalu di hantui rasa takut dan gelisah karena satu laki-laki dari masa lalunya yang sekarang menjadi bonya.

Bayangkan saja di hari pertama bekerja Jimmy mengatakan hal yang tak pantas kepadanya. Bahkan dia berani mengendus rambutnya dan beberapa kali kedapatan memotret Eun Hye setiap ada kesempatan. Dia juga meminta Eun Hye untuk menemaninya di dalam ruangan.bayangkan hari ketiga, ke empat dan seterusnya. Eun Hye tidak bisa. Ditambah dengan ancaman-ancaman yang juga sering Jimmy katakan kepadanya yang beeehubungan dengan masa lalu mereka. Hal ini juga yanng membuat Eun Hye memutuskan untuk tak masuk kerja. Dia sudah tak kuat, dia ingin berhenti dan keluar dari perusahaan. Persetan dengan dia butuh uang sewa flat dia masih bisa mencari pekerjaan lain pikirnya.

Di dalam kamar Flatnya Eun Hye sedang bergelung di bawah selimut sambil menangis meluapkan semua beban hidupnya yang selama ini dia pendam sendiri.

******

Jimmy yang baru saja datang ke kantor bersama beberapa karyawannya. Dia berjalan cepat agar lekas sampai di tempat tujuannya. Satu hal yang ingin dia lakukan saat pertaman kali datang, yakni melihat Eun Hye dan memastikan jika perempuan itu sudah berada di meja kerjanya. Jimmy tak berfikir kalau Eun Hye akan kabur begitu saja, karena dia merasa jika Eun Hye cukup takut dengan segala ancaman dia berikan jika dia nekad pergi dari perusahaan.

Ekpresi Jimmy luruh begitu mendapati meja Eun Hye kosong. Perempuan yang dia cari tak ada.

"Mana kang Eun Hye?" Jimmy bertanya kepada salah stu karyawanya.

"Eum... Sepertinya dia belum datang, tuan."

Tidak, ini sudah lebih dari satu jam. Eun Hye seharusnya sudah datang. Jimmy sedang berusaha meredam amarahnya. Dia coba mengubunginya. Namun, belum sempat itu dilakukan, seseorang memanggilnya.

"Tuan?" Jimmy menoleh kepada seseorang yang merupakan karyawannya yang lain.

"saya mencari Anda ke ruangan, ternyata anda aaa di sini." ucapnya sambil menunduk dan tersenyum di hadapan Jimmy.

"Ada apa?" Jimmy bertanya dengan wajah tegas dan arogannya.

"ini tuan, ada surat untuk Anda."

Setelah itu Jimmy langsung mengambil surat itu dari tangan karyawan perempuan itu . Dengan rasa penasaran yang sangat tinggi Jimmy pun membuka dan membaca isinya. Untuk beberapa detik, Laki-laki itu terdiam. Sampai seketika, rahangnya mengeras. Amarahnya tak bisa di bendung.

PRANG!!!!!

Jimmy memukul kaca toilet ruanganya saat emosinya memuncak karena mendapati sebuah surat yang tiba-tiba dikirimkan. Bagaimana tidak, surat itu berisi keterangan jika Eun Hye mengundurkan diri dari perusahaannya, perusahaan yang bahkan baru dia masuki beberpa hari. Dan Jimmy tak bisa menerima hal itu. Dia mau Eun Hye , dia mau perempuan itu berada di sini sekarang juga.

"Sialan!." Jimmy lagi-lagi mengumpat dan tak bisa mengontrol emosinya. "Kenapa kau mengundurkan diri Eun Hye? Kau mu pergi dari ku?" Tidak, Aku tak akan membiarkan mu pergi, Aku akan membawamu kembali . Lihat saja!"

Kalimat itu di ucapkan seperti seseorang yang kesetanan. Jimmy segera merogo sakunya untuk mengambil ponselnya dan mengubungi seseorang.

"Selamat siang , tuan Jimy?" ucapnya di sebrang.

"Cari Kang Eun Hye. Aku ingin dia kembali. Dan aku tak mau tahu, dia harus kembali keperusahaanku."

******

Keputusannya mungkin salah bagi orang-orang yang tak memiliki pekerjaan. Eun Hye bisa langsung di cap gadis yang paling bodoh kerena memutuskan untuk tak melanjutkan pekerjaanya. Tapi Eun Hye lebih baik dikatai bodoh dari pada harus menerima perlakuan tak menyenangkan dari bosnya. Pagi tadi, dia nekad mengirikan surat pengunduran dirinya ke perusahaan yang baru beberapa hari dia masuki. Eun Hye sama sekali tak menyesal melakukan itu karena itu lebih baik. Dia tak mau di hantu rasa gelisah terus-menerus. Eun Hye lebih memilih untuk bekerja sebagai kasir dari pada harus bekerja di perusahaan Jimmy.

Sore dengan angin semilir menyejukkan. Perempuan itu berjalan menyusuri trotoar menuju minimarket tempatnya bekerja. Sesampainya di tempat tujuan, dia membuka pintu toko dan bersiap berganti shift dengan minah, tapi saat baru saja masuk, Eun Hye di kejutkan dengan kedatangan Ahjumma pemilik minimarket.

"Oh nyonya Le, kau datang?"

"Hemm... Aku tak terlambatkan. "ucapnya sambil menatap Eun Hye dengan pandangan sinisnya.

"Eun Hye lebih baik kau tak usah lagi datang untuk bekerja ."

Tunggu, kenapa dia malah di pecat? Lalu, jika dia tak bekerja di sini, dia akan bekerja dimana lagi?

"nyonya, Aku_"

"Sekarang kau lebih baik pergi dari sini, aku tak butuh pembelaan mu."

"Tapi aku_"

"Tak usah membela diri dan memberikan penjelasan Eun Hye, Aku sudah tahu semuanya dengan jelas, KAu menerima Uang tips dri pembeli padahal kau jelas tahu peraturan di minimarket ini." ucap Ahjumma dengan pedas.

"Nyonya, aku benar-benar_"

"Pergi atau aku akan memanggil satpam di depan."

Mendengar itu Eun Hye hanya bisa pasrah. Dia berjalan keluar dengan kepala menunduk sambil menahan tangis. Kenapa semua ini begitu tiba-tiba ?dia sudah kehilangan pekerjaannya dan tak punya lagi pekerjaan yang tersisa. Bagaiman sekarang dia akan bertahan hidup?

Langkahnya belum berhenti saat hari mulai petang. Jalanan mulai sepi menyisakan beberapa orang yang tergesa ingin lekas pulang ke rumah setelah seharian bekerja. Di tengah perjalanannya, langkah Eun Hye harus berhenti saat mendengar suara seseorang.

"Kau baru di pecat? Kasihan sekali?" ucapnya sambil senyum sinis.

Eun Hye membeku.

"Bagaimana rasanya tiba-tiba di pecat dan di buang begitu saja?"

Detik berikutnya Eun Hye berbalik dan melihat siapa orang itu. Jimmy yang berada di sana ." Sekarang kau tak punya pekerjaan , kau mau dapat uang darimana? Mengemis di jalanan?" ejeknya .

"Eun Hye belum menjawab, Dia masih berfikir kenapa Jimmy ada disini? Dia tak mungkin menjadi penyebab dirinya di pecat dari minimarketkan?

" YA, Aku yang melakukannya . Aku yang membuatmu di pecat." ucap Jimmy yang seolah-olah tahu apa yang sedang di pikirkan Eun Hye.

"Sekarang kau mau kembali ke perusahaan, bukan?" tanya nya.

"Kenapa ..... Kenapa kau melakukan semua ini?" Eun Hye berujar lirih sambil menahan tangis .

"Aku? Tentu saja untuk menyadarkanmu jika kau tak akan pernah bisa pergi dariku."balas Jimmy dengan senyum menyeringai yang membuat Eun Hye takut dan tak tahan menahan tangisnya .

"Aku sudah pernah bilang kepadamu ,Eun Hye. Kau tak kan pernah bisa pergi bahkan, dengan cara mengundurkan diri ataupun mati sekalipun."

Setelahnya , Eun Hye melihat jimmy mengeluarkan sebuah surat dari kantong jasnya. Satu lembar kertas surat pengunduran dirinya yang di kirimkannya tadi pagi.

"KAu ingin pergi? Tidak, aku tak mengizinkannya." kata Jimmy sambil merobek-robek kertas itu dan membuangnya begitu saja. " kau masih menjadi sekretarisku, dan tak ada yang bisa membuatmu pergi."

"KAU SUDAH GILA!" ucap Eun Hye karena merasa frustasi.

"Ya benar, Kau yang membuat ku gila, Eun Hye." Balasnya sambil menatap tajam Eun Hye di hadapnya.

"PERGI DARI HIDUPKU!" Eun Hye berteriak begitu kencang di hadapan Jimmy.

"Tidak akan, Sebelum kau lebih menderita. Seperti yang kau lakukan padaku."

*********

JANUARY 2014:

Jimmy setelah menerima surat balasan dari Eun Hye merasa senang dan bahagia, dia tak pernah menyangka jika gadis incarannya akan membalas suratnya dan mengajaknya bertemu.

Ketika sudah sampai kampus Jimmy pun segera bergegas menuju ke perpustakaan seperti gadis ya tulis dalam balasan suratnya, jantung Jimmy begitu berdebar tak terkontrol. Kini dia menunggu dengan sabar dan senyum yang tak pernah pudar dari bibirnya demi gadis yang di sukainya.

Beberapa menit setelah menunggu cukup lama Jimmy senyumnya makin lebar setelah melihat kedatangan sang pujaan hati. Gadis itu menatap sekeling mencari seseorang. Jimmy merasa gugup dan tak siap melihat gadis itu dari jauh saja benar-benar cantik , apa lagi dari dekat?

"Boleh Aku duduk di sini? Tak ada kursi lagi." ucapnya meminta ijin kepada laki-laki yang akan bertemu denganya adalah laki-laki di depannya yang tentunya Eun Hye tak mengetahuinya. Sedangkan jimmy hanya bisa mengangguk karena merasa gugup.

"SUMPAH DEMI TUHAN EUN HYE SANGAT CANTIK"

Eun Hye yang sudah menunggu cukup lama dan tak sabaran pun mengedumel sendiri ." Ah mana sih ? Benar-benar membuang waktu saja." Eun hye siap berdiri dan berniat untuk pergi tapi malah membuat jimmy menahanya.

"T_tunggu."

"Eem, ya?" seketika Eun Hye menatap jimmy

"Apa... Kau sedang menunggu seseorang?"

mendengar itu Eun Hye mengerutkan keningnya. "Ya, memangnya kenapa?"

"MMMM." jimmy mengaruk tengkuknya yang tidak gatal " Apa kau menunggu PMJ?"

Seketika Eun Hye terkesiap karena terkejut. Dari mana laki-laki ini tahu jika dia sedang menunggu seseorang yang berinisial PMJ" Dan Eun Hye semakin panik Melihat Jimmy mengeluarkan selembar stick note berwarna hijau. Itu surat balasan ia kirimkan untuk PMJ.

"Aku yang mengirim surat." ucap JImmy

"Akulah PMJ" lanjut ucapnya mengaku Jimmy dengan gugup.

Tak sedikitpun Eun Hye bersuara. Dia terlalu terkejut dengan kenyataan di depan matanya. Eun Hye merasa menemukan hal konyol di depan matanya.

"Pfft.... Maaf apa? Tanya Eun Hye dengan , ekpresi tak suka jika ternyata laki-laki yang selalu mengirimnya surat itu adalah si culun di dekatnya. "Maaf, kau membuatku tertawa."

"Ada yang salah ?" tanya Jimmy.

"MM... Tidak hanya saja.... Bagaimana ya aku mengatakanya?" laki-laki itu masih setia menunggu kelanjutan ucapan gadis itu.

"Aku hanya tak menyangka. Biasanya yang mendekatiku laki-laki yang terkenal."

Ucapan Eun Hye yang cukup jahat itu menyinggung perasaan Jimmy. Jimmy memang tak terkenal, tapi memangnya salah jika mengajak gadis yang dia sukai?

"Aku kira kau seperti mereka, laki-laki terkenal di kampus. Tapi ternyata..." Eun Hye menatap Jimmy dengan pandangan yang merendahkan." kau bisa menilai penampilan dirimu seperti apa?"

" Memangnya kenapa ? Apa yang salah ?"

" Kau masih bertanya ? Kau tak punta kaca,ya?" Ucap pedas Eun Hye membuat Jimmy terdiam.

"Laki-laki yang selalu mendekati ku itu semuanya tampan dan sudah pasti terkenal. Apa kau tak mau melihat derimu sendiri? KAu tak bertanya sudah pantaskah kau mengajakku ke prom night atau belum?"

Tak ada yang di lakukan jimmy selain diam. Perempuan yang selama ini selalu dia idam-idakan tak pernah di sangka malah membuatnya terlihat seperti sampah . Jimmy tak menyangka Kang Eun Hye akan memperlakukannya seperti ini.

" Aku tak mengatakan kau jelek. Tapi kau.... Yah berkaca lah sendiri sebelum mengajak aku ke prom night. Semoga kau dapat pasangan untuk pergi ke prom night nanti. Aku tak bisa pergi dengan mu, Maaf. " Aku harus pergi ucapnya.

Jimmy tak menjawab semua perkataan Eun Hye saat pergi. Dia terlalu teeekejut atas apa yang terjadi pada dirinya dan apa yang dia dengar tadi. Kenapa Eun Hye melukai hatinya seperti ini?

*******

1
Tati Prabowo
makasih ya sudah dukung karya aku
Iren Nursathi
nyesek banget kenapa harus tamat gak rela harus happy ending
Iren Nursathi
lanjut thor penasaran
Iren Nursathi
syedih banget aku kasih vote utk ceritanya bagus
Tati Prabowo: terima kasih kka...
total 1 replies
Iren Nursathi
aku kasih vote utk othor ceritanya bagus
Tati Prabowo: makasih banyak
total 1 replies
Iren Nursathi
lanjutkan thor
Iren Nursathi
makin seru lanjuuut
Iren Nursathi
lanjut thor ceritanya seruuuu
Tati Prabowo: ok .... di tunggu ych /Bye-Bye//Bye-Bye/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!