Karena perjodohan, Rania bisa menikah dengan Adrian, pria yang menjadi cinta pertamanya. Namun sayang, pernikahan impian Rania jauh dari pernikahan yang saat ini dia jalani.
Setelah melewati dua tahun pernikahan, kekasih Adrian yang bernama Alexa kembali dari luar negeri. Itu berarti sudah tiba waktunya Rania untuk melepaskan Adrian dengan bercerai dari pria itu.
Bagaimana kehidupan Rania setelah dua tahun menikah?
Apakah dia rela melepaskan Adrian? Atau Adrian yang justru tidak rela melepaskan Rania?
Yuk ikuti ceritanya di Dua Tahun Setelah Menikah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7. Aku Baik Baik Saja
Rania Dan Ansel tiba di rumah sakit tempat Winda bertugas sebagai perawat. Dari kejauhan Rania sudah bisa melihat sahabatnya itu tengah menunggu kedatangannya.
"Syukurlah, akhirnya kamu sampai juga Ara." ucap Winda. "Tapi itu, ..." tunjuk Winda pada kendaraan yang baru saja mengantarkan Rania ke rumah sakit.
"Siapa yang mengantar kamu, Ra?" tanya Winda. Tidak mungkin taxi online menggunakan mobil sport.
"Kamu ingat kak Ansel Win?" jawab Rania.
"Ansel?" Winda tampak berpikir sejenak. Dia seperti mengenal nama itu. Tapi di mana?
"Si tampan bintang basket itu, bukan? Kakak SMA yang sering lewat kelas kita waktu SMP?" tanya Winda menebak.
"Siapa lagi nama Ansel yang kita kenal?" jawab Rania.
"Eh, ketemu di mana?" tanya Winda penasaran.
"Win, ruang visum di mana?" tanya Rania. Kekurangan Winda itu susah fokus bila sudah bicara masalah pria tampan.
"Maaf, ini apa yang terjadi?" tanya Winda sambil menunjuk pergelangan tangan Rania.
"Ceritanya panjang." Jawab Rania.
"Adrian yang melakukannya?" tanya Winda lagi.
"Ayo! Aku antar kamu ke ruang visum." ucap Winda setelah Rania mengangguk.
"Setelah itu kamu harus menjelaskan semuanya, Rania Dewi Rahadi!" ucap Winda sambil merangkul sahabatnya itu.
"Tapi tidak malam ini Win. Aku ingin segera istirahat." balas Rania.
Winda tidak bisa memaksa. Melihat keadaan Rania yang berantakan saja sudah membuatnya ikut sedih dan menyimpan amarah untuk Adrian. Sejak awal Rania memberitahu tentang perjanjian nikahnya dengan Adrian, Winda sudah menyarankan agar Rania segera berpisah saja.
Sayangnya, Rania lebih memikirkan kebahagiaan ayahnya dari pada kebahagiaan dirinya sendiri. Sehingga sahabat Winda itu bertahan dengan pernikahannya yang bisa dikatakan bukan sebuah pernikahan.
Sementara itu, Ansel yang diminta Rania langsung pulang, justru ikut turun dan menunggu Rania yang sedang diperiksa di ruang tindakan.
"Bagaimana kondisi kamu? Apa yang sakit?" tanya Ansel, begitu Rania keluar dari ruangan tindakan.
Rania terkejut. Ansel ternyata masih berada di rumah sakit. Bukankah dia sudah meminta laki-laki itu untuk pulang?
"Kakak masih di sini?" bukan menjawab, Rania justru balik bertanya.
"Bunda meminta aku untuk menjaga kamu." jawab Ansel.
"Aku baik-baik saja Kak." balas Rania.
"Hai Kak Ansel, masih ingat aku?" sapa Winda yang baru keluar dari ruang periksa.
"Kamu sahabatnya Rania, kan?" jawab Ansel.
"Ya, anda benar! Saya kurir Kak Ansel di masa lalu."
"Jangan bongkar rahasia saya." ucap Ansel sambil mengusap leher bagian belakang.
Winda tertawa, "Santai saja, Rania juga sudah tahu. Iya kan, Ra?" ucap Winda.
Belum sempat Rania menjawab, seseorang memanggil nama panggilan Rania, "Ara!"
"Kakak?" panggil Rania heran. Mengapa Aryan ada di rumah sakit ini, di malam yang sudah larut seperti ini. Ini juga bukan rumah sakit tempat kakek Widodo di rawat.
"Maaf Ra, aku yang menghubungi kak Aryan." ucap Winda berbisik.
"Ara, kamu baik-baik saja?" tanya Cinta sambil memeriksa tubuh dan wajah adik iparnya itu.
"Kak Cinta, Ara baik-baik saja. Maaf sudah merepotkan Kakak." balas Rania.
"Ayo pulang ke rumah Kakak saja. Ceritakan semua perlakuan buruk Adrian selama ini!" ucap Aryan.
Jika Aryan sudah bicara, maka Rania tidak berani membantah. Bagi Rania, Aryan saat ini adalah penganti ayahnya. Dia tidak punya saudara lain selain Aryan dan ibunya.
"Winda terima kasih." ucap Rania saat akan berpamitan dengan sahabatnya itu.
"Ma sama Ara." balas Winda.
"Kak Ansel, aku pulang dulu. Terima kasih sudah mau mengantarkan ke rumah sakit. Sampaikan pada bunda, aku baik-baik saja."
Ansel membalas dengan menganggukkan kepala. Sebenarnya masih banyak hal yang ingin dia tanyakan pada Rania. Terutama kebenaran hubungan Rania dengan Adrian. Namun, mengingat kondisi Rania yang tidak baik-baik saja, Ansel mencoba untuk bersabar. Akan ada waktu lain untuk dia bertanya pada Rania.
Sementara itu di kediaman tuan Bryan, pria paruh baya itu menatap kecewa pada putrinya. Dia pikir, dengan membawa Alexa tinggal bersamanya dan dirawat oleh Alana, Alexa bisa menjadi anak baik seperti kakaknya Ansel. Dia memberikan status yang baik untuk Alexa, bagaimanapun bayi perempuan yang dilahirkan selingkuhnya adalah darah dagingnya.
"Tidak ada yang perlu kamu sesali lagi Bryan. Aku sudah sering menasehati kamu untuk tidak memanjakan putrimu itu. Sekarang kamu rasakan sendiri hasilnya," ucap nyonya Alana.
Tuan Bryan terdiam. Istrinya benar! Saat Alexa kanak-kanak, tuan Bryan melihat nyonya Alana terlalu disiplin mendidik Alexa. Tuan Bryan mengira, nyonya Alana belum sepenuhnya bisa menerima keberadaan Alexa, walau istrinya itu bersedia merawat putrinya itu.
Tidak ingin Alexa sedih dan kesulitan, tuan Bryan diam-diam membantu Alexa tanpa sepengetahuan nyonya Alana. Dia juga sangat memanjakan putrinya bersama selingkuhannya itu. Selalu menuruti keinginan Alexa. Bahkan saat mengatakan ingin menikah dengan Adrian. inilah hasilnya sekarang!
"Bibi menemukan ini saat membersihkan kamar putrimu." ucap nyonya Alana lagi sambil menyodorkan tiga buah tes pack yang kesemuanya bergaris dua.
Tuan Bryan terkejut sampai tidak bisa berkata apa-apa. Ini hukuman dari dosanya di masa lalu yang sudah berani menghianati istrinya, hingga terlahir Alexa ke dunia ini. Putri hasil perselingkuhannya itu, kini mencoreng wajahnya dan nama baik keluarganya. Jika dulu dia bisa menyembunyikan aibnya karena kebaikan nyonya Alana. Kali ini sepertinya akan sulit.
"Apakah Adrian ayah bayi ini?" tanya tuan Bryan, sambil menatap lekat pada Alexa.
Alexa tidak bisa menjawab. Dia tidak tahu harus menjawab apa? Seandainya ayahnya tidak mengundang Rania makan malam, malam ini. Maka pernikahannya dengan Adrian akan segera berlangsung. Dengan begitu, dia bisa mengakui Adrian lah ayah dari anaknya. Tapi sekarang?
"Sepertinya bukan Adrian ayah bayi itu." ucap nyonya Alana menjawab pertanyaan tuan Bryan, mewakili Alexa.
"Benar kan Alexa, bukan Adrian ayah dari bayimu?" ucap nyonya Alana lagi.
"Bagaimana Bunda yakin?" tanya tuan Bryan.
"Putrimu itu baru dua minggu kembali dari luar negeri. Sementara kandungannya sudah masuk usia tujuh minggu. Lihat saja ini!" jawab nyonya Alana, sambil memberikan buku pemeriksaan kandungan milik Alexa.
Tuan Bryan menatap Alexa tidak percaya. Bagaimana bisa dia meminta restu untuk menikah dengan Adrian, sementara putrinya itu tengah mengandung benih pria lain. Wanita seperti apa putrinya ini. Benar seperti yang istrinya katakan. Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
"Katakan siapa ayah dari bayi yang kamu kandung saat ini Alexa!" ucap tuan Bryan sambil melempar buku pemeriksaan kandungan milik Alexa. Kali ini dia sedikit lebih tegas.
"Ini anak Adrian, Dad. Adrian itu sering mengunjungi Exa waktu di luar negeri." Jawab Alexa.
"Adrian sudah tahu tentang kehamilan kamu?" tanya tuan Bryan lagi. Alexa menggeleng.
"Kenapa? Kalau itu benar anaknya, kenapa kamu tidak memberitahu Adrian?" tanya tuan Bryan lagi.
Alexa kembali terdiam. Tidak tahu apa yang harus dia katakan. Mana mungkin dia memberitahu Adrian tentang kehamilannya saat ini. Bisa-bisa Adrian pergi meninggalkannya. Alexa harus mencari cara. Dia tidak boleh kehilangan Adrian. Dia mencintai Adrian. Pria itu harus menjadi miliknya.
Jika Alexa sedang memikirkan cara untuk mempertahankan Adrian. Tapi tidak dengan Adrian. Suami Rania itu sudah tahu kalau Alexa saat ini tengah berbadan dua. Dia tidak sengaja melihat Alexa masuk ke dalam poli kandungan. Saat itu, Adrian sedang mengunjungi ibu Dito yang tengah di rawat di rumah sakit yang sama dengan rumah sakit tempat Alexa memeriksakan kandungannya.
Karena itu dia ingin mempertahankan pernikahannya dengan Rania. Adrian merasa di bohongi oleh Alexa. Selama ini dia sudah menjadi pria yang setia. Dia bahkan menghindari Rania setiap malam. Sebisa mungkin menahan untuk tidak menerkam istrinya.
Adrian tidak bisa membohongi dirinya sendiri. Meskipun bukan seorang model. Rania memiliki tubuh yang indah. Tapi Alexa menghancurkan keinginan Adrian untuk mempertahankan Rania. Ulah Alexa yang mengirim video kebersamaan mereka, membuat Rania tidak akan menerimanya kembali.
"Apa yang terjadi? Bukankah kamu datang ke kediaman orang tua Alexa untuk membuka aib wanita murahan itu?" tanya Dito.
Asisten Adrian itu datang ke kediaman Adrian dan Rania setelah Adrian menghubunginya dan memintanya untuk datang.
Adrian menggeleng, rencananya gagal begitu melihat kehadiran Rania yang ikut makan malam di kediaman tuan Bryan. Lalu dia memberitahu Dito, apa yang terjadi malam ini. Diulai dari kediaman tuan Bryan, hingga dia dibuat ke sakitan oleh Rania.
Bukan kasihan pada Adrian, Dito justru tertawa dan bangga dengan apa yang Rania lakukan.
"Rania itu gadis baik-baik. Mana mau dia dapat rongsokan wanita murahan seperti Alexa." ujar Dito.
"Sudah aku katakan berkali-kali, kamu itu bodoh Adrian!" ucap Dito lagi.
"Aku minta kamu datang untuk membantu mendapatkan Rania, bukan untuk memakiku!" ucap Adrian kesal.
"Fokus saja untuk memberi pelajaran pada Alexa. Setelah itu, baru kamu pikirkan Rania," ucap Dito memberikan saran.
Tdak terasa kedua pria itu bicara hingga larut malam. Dito pamit untuk istirahat di kamar tamu dan menyarankan agar Adrian juga istirahat. Butuh tenaga yang lebih dari cukup untuk menghadapi Alexa besok.
"ADRIAN!"
BUGH. Adrian tersungkur akibat tinju yang cukup keras mengenai wajah tampannya.
...☆☆☆...
sebab bab atas ada bagi salam
tidur satu bilik???
walaupun sakit itu bukan alasan tidur berduaan dgn lelaki
d tnggu crta slnjtnya.....ttp smngtttt.....
sehat selalu author
btw,rena ush mlai brubah kya'ny... jd lbih baik lnjutin aja prnikahan klian,sma2 bljr dr kslhan msa lalu....
bkannya bhgia,tp mlah mkan ati tiap hri....
adrian ko bs sih pnya istri ky gt????
Btw....slmt y rania....yg ni pst baby gir....