Seorang wanita yang harus berurusan dengan seorang pria yang selama ini dia benci. Bahkan pria itu menganggu kehidupan hingga dengan beraninya, pria itu berani mendekati dirinya. Dan menjadi hal yang mengkagetkan jika mana pria itu seorang duda. Apakah wanita itu menerima cinta dari seorang duda itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masalah makin besar
"Maaf tante, ini tidak seperti yang tante bayangkan." Lukita menjelaskan apa yang terjadi.
"Bayangkan bagaimana, tante lihat sendiri putra tante melakukan seperti itu." jawab wanita itu yang begitu sabar menghadapi drinya.
Lukita makin bingung, hingga dia melirik kearah Damian. Tapi reaksi Damian hanya terdiam dengan ekpresi wajahnya dia usap dengan telapak tangannya.
"Kenapa bisa jadi begini." Lukita makin frustrasi.
"Mama tidak mau tahu, besok malam kamu harus memperkenalkan pada kami semua." kata wanita itu yang memperingati putranya.
"Tapi ma, kami hanya." belum sempat selesai bicara langsung saja Dipotong oleh mamanya.
"Tidak ada alasan, besok malam kamu harus bawa dia dan perkenalkan pada kami semua." wanita terlihat marah besar bahkan Damian terdiam dan nampak jelas dia kebingungan.
"Sekalian, mama mau mengantar ini. Undangan pernikahan anaknya tante Miska." ucap mamanya pada putranya.
"Oh iya sayang, sampai lupa memperkenalkan diri. Perkenalkan nama tante Soraya, nama kamu siapa cantik?" tanya mama Soraya pada wanita yang berdiri disampingnya.
"Lukita tante."
"Kok panggil tante sih, panggil mama saja." ucapa Mama soraya yang begitu antusias.
"Mama?"
"Iya sayang, bukannya sebentar kamu akan menjadi bagian dari keluarga kami." sontak saja Lukita kaget bukan main.
"Kenapa bisa menjadi seperti ini." batin Lukita yang frustrasi dengan apa yang dia hadapi.
"Ya sudah mama mau pergi dulu, dan kamu Damian. Jangan berbuat macam-macam." Mama Soraya memperingati putranya.
Damian terdiam dengan ekpresi datarnya diwajahnya, dengan lirikkan mengarah Lukita.
Pada akhirnya mama Soraya pergi dari tempat itu. Lukita pun datang mendekati Damian, dia langsung saja menginjak kaki Damian.
"Aaaaw." sontak saja Damian teriak.
Mendengar suara teriakan itu tanpa mengetuk pintu Milano langsung masuk keruang kerja tuannya.
"Ada apa tuan?" tanya Milano pada tuannya.
"Kamu." teriak kencang Damian pada wanita didepannya.
"Apa, dasar orang gila. Aku kesini mau ambil sepeda motorku bukan mau menikah denganmu. Amit-amit kalau aku nikah sama kamu." ucap Lukita yang benar-benar merasa sial, kenapa nasibnya menjadi seperti ini.
"Aku juga tak sudi menikah denganmu, semua itu ulah kamu sendiri." Damian pun tak bisa menahan emosi. Sekali lagi Lukita menendang kaki Damian, kejadian itu langsung disaksikan oleh asistennya.
Sontak saja Damian kaget hingga dia hampir jatuh. Tapi untungnya dia ditahan oleh asistennya.
"Tuan tidak apa-apa kan?" tanya Milano yang melihat tuannya ditendang oleh seorang wanita.
"Diam." teriak Damian pada asistennya, Damian nampak terlihat marah.
Lukita pun maju mendekati Damian. "Aku tak mau tahu, cepat kembalikan sepeda motorku, dan bilang pada mamamu. Aku tak mau menikah dengan orang setuamu." ucap Lukita yang wajahnya mendekati Damian dengan posisi tangannya mencengkram baju atas Damian.
Posisi itu makin memperjelas kemarahan Lukita pada Damian.
"Apa kamu bilang." Damian benar-benar tak terima ucapan Lukita pada dirinya.
"Ingat apa kata-kataku." Lukita langsung pergi dari tempat itu. Sedangkan Damian terlihat marah besar dengan apa ucapan dari wanita itu.
"Tuan tidak apa-apa kan." Milano benar-benar khawatir jika tuannya akan berbuat sesuatu hal yang buruk.
"Lihat sendiri kan, dia seperti apa. Beraninya dia menghina aku tua." Damian tak terima apa yang Lukita katakan pada dirinya.
" Mungkin saja nona Lukita sedang emosi jadinya nona bicara asal." Milano mencoba menenangkan tuannya.
"Jadi kamu lebih memilih membela wanita itu daripada bossmu sendiri?" tanya Damian dengan nada dingin pada asistennya.
"Bukan seperti tuan." jawab Milano yang mulai gugup dengan pertanyaan yang diberikan oleh tuannya.
"Kalau begitu cari informasi tentang wanita yang bernama Lukita itu, besok pagi data itu sudah siap ada dimeja kerja." jawab Damian yang tak terima dengan ancaman dari wanita itu.
"Baik tuan, akan saya kerjakan." jawab Milano yang segera keluar dari ruang kerja tuannya.
Sedangkan Damian masih terlihat kesal dengan ucapan Lukita pada dirinya.
"Lihat saja kamu, akan kubuat kamu menyesal." batin Damian yang nampak masih marah, apa lagi ucapannya yang sempat bilang jika dirinya tua.
Dilain tempat
Nikita sudah sampai di kost, dia langsung tiduran sembari mengumpat sesuatu dari bibirnya.
"Lihat saja kalau dia tak mau mengembalikan sepeda motor aku hajar habis-habisan pria itu." batin Lukita yang mulai marah-marah. Apalagi tidak susah untuk baginya menghajar pria itu.
Karena diam-diam Lukita mahir dalam bela diri.tidak ada kata takut bagi dirinya, Apalagi menghadapi pria itu. Saking lelahnya, Lukita sampai ketiduran.
Lain dengan Damian yang diliputi rasa bingung dia harus bagaimana. dia pun mengingat apa perkataan mamanya untuk memperkenalkan Lukita pada keluarganya.