NovelToon NovelToon
TERLANJUR TERLUKA

TERLANJUR TERLUKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor
Popularitas:148.8k
Nilai: 5
Nama Author: SiswantiPutri

Maya dan Rangga adalah pasangan suami istri yang menjalin pernikahan karena cinta. Menghabiskan waktu dengan kehangatan dan keharmonisan walaupun tanpa adanya anak. tapi itu hanya 'awalnya' sebelum salah satu dari mereka menemukan cinta lain.

Rangga yang mulai jengah dengan hubungan tanpa tujuan perlahan terkecoh dengan hadirnya sosok baru. Pengganti istrinya yang membutuhkan perhatian lebih dari semua orang karena memiliki tubuh yang rapuh. Sosok baru yang merupakan adik kandung istrinya sendiri.

Setelah Maya tersisihkan dari keluarganya, apa pada akhirnya dia juga terbuang dari hati suaminya? Kembali mengalah pada sosok yang menjadi pemenang di hati semua orang sejak kecil!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiswantiPutri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7

POV RANGGA

Aku benar-benar mendekam di kantor malam ini, hanya berkas yang menemaniku tanpa adanya gangguan dari siapapun. Perpisahanku dengan Maya ternyata masih membekas, sampai sekarang aku tak bisa melupakan wajahnya. Ekspresi putus asa yang biasa dia tunjukkan saat aku menggunakan alibi lembur padahal sedang menjaga adiknya perlahan muncul tanpa henti.

Ada apa denganku?

Semua ini membuatku pusing.

Padahal baru sore tadi aku menjatuhkan talak, tapi mengapa aku langsung menyesal mengucapkan kalimat itu, apa yang sebenarnya aku inginkan? Hatiku bimbang.

Mungkin kah perasaanku tak pernah hilang padanya seperti yang ku yakini selama ini?

Aku menggeleng pelan.

Tidak, aku tak boleh terlarut dengan semua ini. Maya tak pantas mendapatkan apapun, bahkan perhatian kecil dari orang lain. Sikap baik yang pernah aku lihat bukanlah kenyataan. Bahkan dengan adiknya saja dia tega, membiarkan Naya kesakitan tanpa menolongnya saat tergeletak tak berdaya di lantai rumah.

Mungkin penyesalan ini bukan karena kami berpisah. Tapi aku yang tak tau sifat aslinya sejak awal. Belum lagi dia sudah berbohong tentang sosok yang pernah menolongku dalam maut. Orang yang menyelamatkan nyawaku bukan lah dia, tapi adiknya. Dan harusnya yang ku nikahi adalah Naya bukan Maya.

Tok...tok...tok!!

"Masuk."

Cklek.

"Saya sudah mengambil semua barang-barang Bapak. Bahkan berkas kantor yang ada di ruangan pribadi Bapak semuanya ada di dalam koper ini. Ada yang bisa saya lakukan lagi?"

"Tidak, terimakasih."

"Sama-sama, kalau begitu saya permisi du--"

"Tunggu."

"Iya, Pak?"

"Cincin berlian yang ada di bawah baju kamu ambil kan? Dan juga mantan istriku gak lihat cincin itu kan?" tanyaku, entah kenapa aku takut Maya mengetahui perselingkuhanku. Apalagi sampai mengetahui cincin pernikahan yang sudah aku siapkan untuk Naya.

Aku hanya tak ingin dia mengadu pada orang tuanya, berbicara macam-macam hingga hubunganku dengan adiknya harus terhambat karena aduannya. Itu yang ku takutkan.

"Sudah, Pak. Dan juga sejak saya datang rumah Bapak terlihat sepi dan terkunci. Saya menggunakan kunci rumah yang sengaja di gantung di samping jendela. Jadi saya jamin mantan istri Bapak tidak mengetahui cincin itu, saya bisa memastikan itu semua."

Sepi dan terkunci?

"Kalau begitu saya permisi---"

"Maksudmu rumah itu kosong? Gak ada orang sama sekali didalam sana dijam seperti ini? Pukul 22:30 malam? Jangan berani membohongiku. Tidak mungkin Maya---"

"Benar, Pak. Saya tidak bohong."

"Pergilah."

"Kalau begitu saya permisi dulu."

Aku bergelut dalam fikiran, memikirkan kemana Maya berada saat ini. Dia bukanlah orang yang menghabiskan waktu di luar, siang saja jarang ke luar, Apalagi diwaktu larut. Mungkinkah ada banyak yang tak ku ketahui tentang dirinya? Bahkan kebiasaannya yang suka keluar malam saat kami masih bersama!

"Aku semakin yakin untuk bersama Naya, aku akan melamarnya malam ini juga."

Cincin berlian yang ada di dalam koper aku keluarkan. Menatapnya beberapa saat, sebelum bangkit dari duduk untuk menuju tempat Naya yang masih berada di rumah sakit. Kebenaran tentang Maya membuatku yakin tak salah memutuskan hubungan kami. Dan sekarang aku yakin untuk melamar Naya sesegera mungkin, Naya memang pantas bahagia.

Kebahagiaan itu aku wujudkan malam ini.

Ada atau tidak adanya orang tua mereka aku tak peduli, kalau tak ada aku hanya perlu mendengar lebih dulu ketersediaan Naya menjadi istriku. Kalau orang tuanya ada maka aku langsung mengatakan kebenaran, tentang Maya yang menyuruhku menalaknya. Bahkan kebiasaannya yang suka keluar malam.

POV RANGGA END

...***...

"Setelah ini apa kamu mewakiliku mengahadapi perceraian dengan Mas Rangga? Aku hanya belum siap bertemu dengannya dalam waktu dekat ini. Aku memutuskan untuk menghilang, maka aku benar-benar akan menghilang tanpa muncul lagi." tanyaku pada Geral.

"Kita sudah ke pengadilan, dan mereka mengatakan akan mengurus sesegera mungkin perceraian kalian. Setelah surat cerai kalian keluar, maka aku sendiri yang akan menyerahkan langsung ke mantan suamimu. Kamu gak perlu menemui dia kalau itu yang kamu takuti. Aku yang akan mengurus."

"Sekali lagi terimakasih, kamu sudah banyak membantuku. Bahkan yang memberiku jalan keluar dari penderitaan ini kamu juga. Aku gak tau apa yang aku lakukan kalau kamu gak ada, terimakasih banyak untuk semuanya, aku berhutang budi padamu, terimakasih." tulusku.

"Sama-sama, May. Bukannya sebagai teman sudah seharusnya kita saling membantu! Jadi apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?"

Aku termenung, menatap keluar jendela yang kini mengalami rintik hujan. Membasahi aspal hingga kaca mobil sedikit berembun.

"Aku gak tau, tapi saat ini aku hanya ingin menjauh. Bahkan dari keluargaku, pergi sejauh-jauhnya agar mereka tidak bisa bertemu denganku lagi. Untuk saat ini hanya itu."

"Kalau begitu aku akan membawamu ke tempat yang tidak bisa mereka datangi."

"Di mana?"

"Ada, kamu ikut saja."

"Baiklah."

...***...

POV RANGGA

Langkahku terhenti di depan ruang rawat Naya, pembicaraan dari dalam membuatku mengurungkan niat untuk masuk ke dalam. Aku terdiam di tempat, mendengarkan pembicaraan Naya dan juga Mamanya. Mereka berdua terlihat putus asa hingga aku tak tega mengacau dan menghancurkan semuanya.

"Aku takut, Ma..."

"Jangan takut, Nak. Kamu akan selamat. Mama berjanji akan mendapatkan donor ginjal untukmu. Mama gak akan biarin kamu menderita lebih lama karena ke dua ginjalmu yang rusak. Kamu akan baik-baik saja."

Aku menunduk lesu, memejamkan mata beberapa saat mendengar penderitaan yang sudah dijalani Naya dengan cukup panjang. Sejak dia SD, kehidupan dengan rasa sakit sudah dijalani karena gagal ginjal akut yang menimpanya. Andai aku lebih awal memberinya kebahagiaan, aku bodoh.

"Kak Maya di mana?"

"Mama gak tau, dia datang tapi langsung pergi."

Bahkan dengan sikap acuh kakaknya, dia masih mengkhawatirkannya. Aku tak mengira Maya bisa sejahat ini pada adiknya, sosok yang berjuang dan masih mengkhawatirkannya sedalam ini. Maya sangat keterlaluan.

"Hari ini aku mendapatkan donor darah dari orang lain. Aku takut menerima darah dari orang lain, Ma. Aku maunya darah kak Maya. Aku gak mau terima darah dari orang yang gak jelas asal-usulnya. Bagaimana kalau dia penyakitan dan menularkannya padaku?"

"Iya, Nak. Mama minta maaf. Ini terakhir kalinya. Untuk kedepannya mama akan jamin kakakmu mau mendonorkan darahnya padamu. Jangan menangis, kamu akan selamat dan gak akan terjadi apa-apa karena donor darah dari orang lain. Jadi tenang ya, Nak. Kita juga gak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk pendonor jika kakakmu yang mendonorkan darahnya. Kamu tenang saja."

Deg.

Aku tersentak, apa maksud dari semua ini? Dan juga, apa selama ini Naya berbohong padaku. Mengenai biaya mahal yang harus orang tuanya keluarkan untuk membayar orang yang rela mendonorkan darahnya?

Siapa yang sebenarnya berbohong? Maya yang bersandiwara tentang Mamanya yang memaksanya mendonorkan darah! Atau Naya dan Mamanya lah yang berbohong kalau Maya selama ini hanya menarik simpatiku saja. 

Sebenarnya apa yang tak ku ketahui tentang ini. Tentang Maya dan tentang kekasihku Naya?

Krekkk.

Karena keseimbangan dan tak bisa berfikir jernih, aku tak sengaja menyandar hingga pintu itu terbuka. Menampilkan wajah bisu dari keduanya yang tampak mengarah padaku. Sial, aku tak bisa mendengar lagi karena ketahuan.

Aku berusaha tenang, menyembunyikan cincin berlian ke dalam saku celana kemudian mendekat ke arah brankar. Di mana Naya dan juga Mama mertua berada. Aku harus cari tau.

"Apa maksudnya ini, Ma. Naya?"

"I--itu..."

"Kamu sudah datang, Nak. Maya istrimu mana? Dia gak datang bersamamu menemui Naya?"

"Aku mohon jangan mengalihkan pembicaraan. Dan tolong jawab apa maksud ucapan kalian? Donor darah, Maya? Bukannya kalian bilang membeli darah dari orang lain. Itu sebabnya banyak pengeluaran yang kalian lakukan untuk Naya? Sampai aku sendiri dan Maya ikut membantu ke uangan kalian selama ini?"

"Itu---aku bisa menjelaskan semuanya."

"Kalau begitu jelaskan, apa yang tidak aku ketahui tentang semua ini. Tentang kalian dan tentang istriku Maya, apa yang kalian sembunyikan dariku selama ini."

Semua ini harus diluruskan, aku tak mau melewatkan satu hal tentang apa yang terjadi di sekelilingku. Walaupun aku dan Maya sudah berakhir, tapi rasa penasaran dan kemanusiaan masih ada dalam diriku.

POV RANGGA END

Bersambung

Instagram: siswantiputri3

Facebook: Siswanti putri

1
Ervina Pratyahastri
Luar biasa
Akbar Razaq
jangan satu ginjal harusnya kamu kasih dua duanya biar sempurna kamu menebus kesalhan.mu pada Maya.😁 heran gaka ada cara lain apa.enak di naya dong
Akbar Razaq
Helahh...masak kalian maya,geral dan kamu menyusul mau bertengkar di alam ghoib?
Akbar Razaq
Yah...ternyata Geral yg nolong Maya sedang depresi berat.
Smoga selamat tp makin panjang nih cerita
Akbar Razaq
keren maya.biarkan tangan Tuhan yg bekerja tinggal tunggu hasil akhirnya.
berusahalah utk ttp bahagia
Akbar Razaq
ini si Naya sdh mao modar saja masih jadi perusak rumahtangga kakaknya padahal darah kakaknya hampir tiap saat mengalir di tubuhnya.paraah...hh.
keluarga toxic pergi saja maya.
Akbar Razaq
Pingin aku geprek tu mulut suami dan adik laknatnya sdh mau terkubur juga masih berbuat dosa metasa jadi korban lagi.
Weni Munadhiroh
mana) anju
Tabina Rubi
lanjut kak
Elok Pratiwi
buruk
aca
g setuju mereka balikan ksih mYa jodoh lain
Jue
Aku harap Tasya tidak terluka seperti Maya kelak , Kerana memutuskan suatu hubungan tanpa berfikir panjang .
Anonymous
rada meragukan hub karel-tasya....ada kisah kah dibalikny...
Jue
Rangga kamu sentuh atau tidak Naya tak ada beza bagi ku kerana kamu tetap pernah curang dan paling menjijikkan sekali dengan adik ipar sendiri yang hukumnya haram bermadu ketika di dunia , Tidak masalah kalau kamu sudah tidak lagi mencintai Maya masa tu kamu boleh aja berterus-terang kemudian bercerai cara baik kenapa harus curang terlebih dahulu ,
Maya telah bahagia Hidup di kampung perangai mu tidak berubah memaksakan kehendak sehingga sanggup memfitnah Maya , Bukannya berubah tapi sikap mu semakin menjijikkan ,
Aku harap setelah Maya dapat harta warisan maka selamanya Maya dan Rangga tidak bertemu lagi atau pun berjodoh kembali , Jodoh Maya biarlah orang lain jauh dari lingkungan manusia-manusia toksik seperti Naya , Ibu mu dan juga Rangga .
Nurhayati
oooh jd CRT na NaYa iRi ma MaYa toh
Chintya Wijaya
bulet thorr alur cerita mu bosen baca ny
Queen kayla
si Rangga benar" menakutkan thor
Mesra Turnip
pengen tak'colok mata si ranggong ini, dulu aja songong, sekarang licik, maaf Thor, geram aku. sungguh outhornya hebat ! sehat dan bahagia slalu ya !
Jue
Tasya sepatutnya fikir dahulu untuk bersama dengan Doktor Karel , Kerana dia sepupu Lastri yang terlalu banyak makan budi dengan keluarga tersebut , Aku takut nanti Tasya makan hati .
Adi Nugroho
kayaknya Rangga sudah tahu keadaan Maya yg sekarang dengan luka bakar yg ada d tubuh Maya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!