NovelToon NovelToon
Bianglala Negeri Impian

Bianglala Negeri Impian

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Agung Riyadi

kisah cerita Randu, seorang anak korban musibah tanah longsor di kampungnya dan hanya dia satu satunya yang selamat, kemudian mendapatkan anugerah kesaktian yang tiada taranya dari jiwa leluhur, menjalani liku liku kehidupannya dan berusaha menggapai semua impian dan cintanya.
berhasilkah Randu, please check it out the story

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agung Riyadi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku perlu bicara sama kamu

"Ran...! Randu..!"

Mendengar ada teriakan memanggilnya dari belakang sontak saja Randu menghentikan laju kendaraan listriknya dan kemudian menoleh ke arah motor yang di tunggangi oleh sepasang siswa berseragam SMA yang sudah berada di sampingnya.

"Randu, aku ada perlu bicara sebentar," ujar siswa lelaki penunggang motor yang saat ia membuka kaca helmnya, Randu langsung mengetahui kalo orang itu adalah Bram seniornya di sasana tempat ia ikut kelas beladiri yang juga putra dari guru sekaligus pimpinan di sasana itu.

"Kak Bram, kirain siapa ? ada apaan kak bukankah besok juga kita ketemu di sasana ?" tanya Randu agak merasa surprise dengan kehadiran seniornya itu di sekolahnya.

"Ah cuma ada hal mendesak yang ingin kutanyakan ke kamu dan aku tak ingin menunggu sampai besok," ujar Bram yang membuat Randu kemudian menatap Tiara yang berada di belakangnya yang kebetulan juga sedang menatapnya.

Melihat Tiara sepertinya tak keberatan Randu pun hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanda menyetujui keinginan dari seniornya yang itu.

"Kita jalan saja dulu dan berhenti di es teler 77 seberang jalan depan bank rakyat," ujar Bram yang kemudian melaju lebih dulu dari Randu yang kemudian menyusulnya.

"Ada apaan sih kak ?" kata Randu yang sudah sangat penasaran, setelah duduk berhadapan dengan Bram face to face berdua saja karena Bram telah menyuruh ceweknya untuk menemani ngobrol Tiara di tempat duduk yang lain.

"Kau kenal sama Heru Keling nggak ?" tanya Bram tiba tiba setelah ia menyeruput es teler yang sudah tersedia di hadapannya.

"Heru Keling? kayaknya belum pernah dengar kak, memang kenapa ?" jawab Randu juga sambil asyik dengan es telernya.

"Dia adalah murid terkuat di SMP swasta kosong tiga saat ini, tadi dia menemui aku dan mengadu bahwa anak buahnya telah di hajar semena mena oleh anak SMP negeri kosong satu yang ciri cirinya merujuk kepadamu, jadi apa benar itu Ran ?" tanya Bram langsung mengutarakan maksudnya yang sebenarnya.

"Tadi pagi aku memang menghajar anak SMP swasta kosong tiga di simpang tiga arah stadion kak, orangnya jelek mukanya penuh jerawat tapi itu karena dia telah berani usil godain kakakku, jadi kenapa kak, Heru Keling nggak terima ?" ujar Randu yang kini terlihat serius.

"Iya Ran, dia bahkan sudah berniat untuk mencelakai kamu, jadi untuk soal itu mulai sekarang kau mesti lebih hati hati,"

"Maaf kak, kalo kakak harus memilih kakak akan berada di pihak siapa ? aku yakin kakak juga sudah mengetahui soal studi banding akhir semester ganjil nanti," kata Randu yang cukup membuat Bram sedikit gamang.

"Maaf Ran, kalo soal pihak memihak aku mungkin memilih netral, alasannya selain Heru Keling itu sahabat dekatku sejak lama, SMP swasta kosong tiga itu juga merupakan almamaterku sebelum sekolah yang sekarang, sedangkan kamu jelas aku nggak mungkin bersebrangan dengan kamu karena di perguruan kita kau adalah adikku yang jika kamu mendapatkan masalah dukungan dari sasana tentu jelas akan ke kamu," ujar Bram sambil menatap Randu.

"Jadi maksud kakak sekarang menemuiku dalam kapasitas apa ?" tanya Randu, ia juga menatap mata Bram seakan ingin mencari kejujuran dari dalamnya.

"Aku hanya ingin memastikan kejelasan siapa yang menghajar juniorku itu saja dan setelah memastikan bahwa itu kamu yang juga sama sama juniorku tentu aku bisa mengambil sikap tegas dan bisa aku bilang padamu aku akan netral tapi jika Heru Keling akan minta bantuan Wanda kakak iparnya aku pastikan sasana siap back up kamu Ran, intinya silahkan kalian berkonfrontasi secara fair seperti yang sudah sudah, kamu bisa memahami sikapku kan Ran ?" ujar Bram.

"Iya kak, aku hanya bisa mengucapkan terimakasih untuk itu dan kepada kakak pribadi aku juga minta maaf jika telah menghajar junior kakak di SMP swasta kosong tiga tapi itu tak akan terjadi jika para junior kakak itu tidak bersikap kurang ajar pada kakakku," kata Randu dengan lugasnya.

"Kakak kamu itu dia maksudnya?" tanya Bram sambil matanya melirik kepada Tiara.

"Yupz...dan aku sudah janji pada diriku sendiri kak, aku tidak hanya akan sekedar menghajar atau melempar ke selokan saja tapi aku akan mematahkan tangannya sekalian siapapun yang mencoba untuk mengganggu kakakku itu meskipun itu Heru Keling sekalipun," ujar Randu dengan santainya.

Bram hanya menatap dalam dalam wajah juniornya yang sama sekali tak ada tampang tampang nakalnya, tapi dari kata katanya yang diucapkan tersirat sesuatu hal yang sangat mengintimidasi siapapun yang mendengarnya.

"Sebaiknya jangan terlalu garang lah Ran, hehehe tapi wajar sih kamu masih sangat muda banget namun harus aku akui kamu memang punya kemampuan untuk itu sih," ujar Bram.

Randu hanya tersenyum dan mengangguk saja pada seniornya itu tanpa berucap apapun.

"Baiklah aku rasa hanya itu saja yang ingin aku ketahui dari kamu Ran, kalo mau pulang duluan silahkan, es teler biar aku yang bayar," kata Bram melanjutkan.

"Kali ini biar aku yang bayar saja kak, kebetulan aku baru saja dapat rezeki dari langit, hehehe."

"Duit dari langit gimana maksudnya ?" ujar Bram sambil mengernyitkan dahinya.

"Hehehe rahasia lah, nanti kakak malah ikut ikutan," jawab Randu sambil cengengesan.

"Ya sudahlah kalo gitu aku yang duluan yah makasih banyak traktirannya hehe,"

"Ga usah makasih kak, soalnya besok besok aku akan tagih Kak Bram untuk giliran traktir aku," ujar Randu sambil cengengesan seolah ingin menggoda seniornya itu.

"Iye iye gampang soal itu, tapi aku penasaran Ran, kamu dapat duit darimana ? jawab aza sekarang daripada nanti aku tanya tanya kamu terus," kata Bram sambil balik duduk lagi membuat Randu hanya tertawa ngakak.

"Sial bener nih punya kakak senior suka kepo, aku dapat dari Arkan dan lain lain kenapa masih belum puas ?"

"Dari Arkan maksudnya gimana ?"

"Ya tadi kita taruhan uji skill siapa yang menang dia yang dapat duitnya,"

"Maksudnya kamu ngalahin Arkan dalam pertandingan satu lawan satu begitu kah?"

"Yupz, lumayan dapat satu juta cuma cuma,"

"Wah anjing juga elu ternyata Arkan saja bisa kamu kalahin, lama lama kamu akan jadi orang terkuat di SMP negeri kosong satu kalo gitu,"

"Ah, aku nggak perlu sebutan sebutan semacam itu kak, aku hanya ingin bisa melindungi diri sendiri dan keluargaku saja soal yang lain nggak penting,"

"Tapi bagaimana sih ceritanya sampai kamu bisa duel melawan Arkan,"

"Ya begitulah kak seperti pada umumnya yang terjadi sebelum orang akan bertarung hanya aku mengajukan syarat taruhan uang kalo cuma bertarung doang ga dapat apa apa mendingan tidur,"

"Wah menarik juga ide elu hebat elu boy makin salut gue," ujar Bram sambil senyum senyum aneh bikin Randu jadi sedikit merasa konyol melihatnya.

"Sudahlah kalo mau pergi duluan silahkan aza kak, aku mau bayar dulu ke kasir," ujar Randu yang kemudian berlalu ke kasir di susul oleh Tiara sementara Bram dan ceweknya langsung ngacir duluan.

1
Agung Riyadi
luar biasa
Laelia
Ngangenin deh ceritanya.
Agung Riyadi: makasih 🙏🙏
total 1 replies
Phoenix Ikki
Bingung mau baca apa lagi sekarang. 🤷‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!