Tertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk David rasakan setelah beberapa tahun yang lalu ditinggal pergi begitu saja oleh wanita yang sangat dicintainya.
Di usianya yang tak lagi muda, David bahkan tidak memikirkan untuk menikah dan berusaha memulai menjalin hubungan kembali dengan seorang wanita.
Di tengah ketenangan hidupnya, David mulai merasa terusik dengan kehadiran seorang wanita bernama Embun yang berstatus anak dari pembantu yang bekerja di rumahnya.
Menurut David, kehadiran Embun di rumahnya hanya membuat petaka untuknya sebab sang mama yang awalnya sudah tak lagi berniat menjodohkannya, kini kembali berniat untuk menjodohkannya dengan Embun dan melakukan berbagai cara agar dirinya mau menikahi Embun.
Hingga tanpa David sadari, di suatu malam ia terjebak dengan rencana sang mama yang mengharuskannya untuk menikahi Embun. Anak dari pembantu yang sudah lama bekerja di rumahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 - Hanya Satu Pilihan
Setelah hari itu, hidup David dibuat tidak tenang. Beberapa kali ia tidak fokus dalam bekerja karena memikirkan sikap Mommy Meisya yang berubah drastis kepadanya. Jangankan mau makan bersama di meja yang sama dengannya, menegurnya saja Mom Meisya nampak enggan. Bahkan sudah beberapa hari ini Mom Meisya memilih menginap di kediaman Danesh dan Calista agar bisa menjauhi dirinya.
Tak hanya Mom Meisya saja, Dad Raka dan Danesh pun seakan ikut menjauhinya. David merasa hubungan di antara keluarganya terasa renggang sejak kejadian hari itu. Entah apa yang harus ia lakukan saat ini agar hubungan keluarganya kembali erat seperti sedia kala. Karena tidak tahu lagi harus berbuat apa, akhirnya hari itu, David memilih mendatangi apartemen salah satu teman baiknya untuk meminta solusi.
"Menurutmu aku harus bagaimana, Al?" Tanya David pada Albert setelah menceritakan seluruh permasalahannya pada Albert.
"Tidak ada pilihan lain. Sebaiknya kau terima saja perintah Tante Meisya untuk menikah. Lagi pula usiamu saat ini sudah sangat matang untuk menikah. Jadi menurutku itu adalah jalan yang terbaik untukmu saat ini."
Lidah David berdecak. Semua saran yang ia terima isinya hampir sama memintanya untuk mau menikahi Embun.
"Sudahlah, David, lupakan masa lalumu yang buruk dengan wanita itu. Sekarang, mulailah hidupmu dengan baik bersama Embun. Mungkin saja apa yang terjadi kepadamu saat ini adalah jalan dari Tuhan untuk mempertemukanmu dengan jodohmu." Kata Albert.
David menghela napas dalam-dalam. "Tidak semudah itu melakukannya, Al. Aku bahkan tidak mencintainya." Protes David.
"Lalu apa kau pikir jika kau mencintainya hidupmu akan bahagia? Dulu saja kau mencintai seorang wanita dengan tulus hidupmu berujung luka." Sindir Albert.
David menghela napas dalam-dalam. Mengingat kejadian memilukan itu kembali membuat hatinya terasa sakit.
"Bukannya kau bilang wanita itu kelihatannya adalah wanita baik-baik? Kalau benar seperti itu, maka menurutku tidak ada yang salah jika kau menerimanya. Jika kau mempermasalahkannya sebagai pembantu, setelah menikah denganmu nanti kan statusnya bukan lagi seorang pembantu melainkan nyonya David."
"Aku tidak mempermasalahkan statusnya sebagai seorang pembantu, Al!" Koreksi David. Menurutnya status sosial bukanlah hal yang menjadi masalah untuknya. Karena ia tahu di mata Tuhan status mereka semuanya sama.
"Lalu kalau begitu apa lagi yang mau dipermasalahkan, David? Jika kau mau berbaikan dengan Tante Meisya, maka terimalah wanita itu sebagai calon istrimu."
David terdiam seribu bahasa. Di dalam hati ia membenarkan perkataan Albert. Jalan satu-satunya yang ia miliki untuk berbaikan dengan ibunya adalah dengan menikahi Embun. Setelah cukup lama berada di kediaman Albert dan mendengarkan beberapa petuah dari pria itu, akhirnya David pun memilih pulang ke rumahnya. Dan seperti biasanya, ia disambut dengan kesunyian di dalam rumah sebab Mom Meisya dan Dad Raka masih menginap di rumah Danesh sampai saat ini.
Danesh melangkah lesu masuk ke dalam rumah. Setibanya di ruang tengah, ia tanpa sengaja melihat Embun yang baru saja keluar dari dapur sambil memegang sebuah gelas. Jika prediksinya tidak salah, sepertinya Embun baru saja mengambil minum di dalam dapur.
Embun yang turut melihat kedatangan David seketika menunduk saat pandangan mata mereka saling beradu. Buru-buru Embun melangkah meninggalkan area dapur seperti orang yang sedang ketakutan.
"Kenapa dia selalu saja ketakutan saat melihat wajahku? Harusnya akulah yang takut melihat wajahnya." Kata David sambil menggelengkan kepala.
***
Berikan giftnya dulu yuk sebelum lanjut. Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya SHy yang lainnya❤️
Terima kasyi❣️