Istri Yang Terlupakan

Al hanya diam saat Zahra pergi dari hadapannya dia terus memandang punggung Zahra yang semakin menjauh, ada sebuah perasaan takut dalam hati Al dia takut Zahra akan berpikir jika dia dan Serli telah melakukan perbuatan mesum, entah kenapa baru sekarang Al berpikir seperti itu padahal sebelumnya dia tidak perduli apa kata orang.

cinta bisa melumpuhkan logika membuat mata dan hati menjadi buta, mungkin kata itulah yang tepat buat Al saat ini.

Al kembali masuk ke apartemennya dengan wajah memerah dia begitu kesal pada dirinya sendiri karna telah mengijinkan Serli menginap di apartemennya, dia masuk dengan membanting pintu dengan sangat keras, Serli terlonjak kaget dia heran melihat sikap Al yang telah berubah.

"kamu kenapa hhmm....?" tanya Serli sambil mengelu-elus dada bidak Al, ia ingin mencoba menenangkan Al karna Serli merasa bahwa Al sedang kesal pada wanita yang datang itu.

"singkirkan tangan mu Ser,! ucap Al membentak Serli lalu menghempaskan tangan Serli dengan kasar, membuat Serli hampir saja terjatuh andai dia tidak menjaga keseimbangannya.

"kenapa kamu berubah Al...,? tanya Serli sambil beteriak, dia begitu kesal karna diperlakukan sangat kasar oleh Al.

Al menatap Serli dengan sorot mata yang tajam, dia begitu kesal pada dirinya sendiri, tapi dia melampiaskannya pada Serli.

"pergilah kamu dari sini dan jangan pernah kembali lagi karna aku sudah tidak mau berhubungan denganmu lagi,! ucap Al dengan enteng

"jangan harap aku akan terima perlakuanmu ini Al, karna tidak semudah itu kau campakkan aku, kau akan terima akibatnya,? cecar Serli dengan mata yang berkaca-kaca, dia keluar dari apartemen Al dengan wajah penuh amarah dia tidak terima atas perlakuan Al.

Al tertunduk lesu ia tidak mengerti dengan jalan pikirannya sendiri, hatinya benar-benar kacau, entah kenapa setelah bertemu Zahra, kehidupannya terjungkir balik.

"oh...! Zahra... kenapa hidupku seperti ini setelah bertemu denganmu"? ucap Al sambil mengusap wajahnya dengan kasar, lalu Al beranjak masuk kekamarnya dia ingin bersiap-siap untuk pergi ke kantor dia berharap dengan menyibukkan diri dia bisa menenangkan hati dan pikirannya

******

" ya allah...! kenapa aku bertemu dengan pria itu lagi"? ucap Zahra sambil menggelengkan kepalanya mengingat Al dan seorang wanita yang bukan muhrimnya tinggal bersama dalam sebuah apartemen.

beberapa perusahaan telah Zahra datangi tapi tidak satupun perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan, sampai tiba dia di sebuah gedung yang sangat besar dan menjulang tinggi, dia merasa ragu untuk masuk, dia takut di tolak lagi

tapi ahirnya dia memberanikan diri untuk bertanya apakah ada lowongan atau tidak, Zahra masuk dan menghampiri resepsionis untuk bertanya.

"maaf ada yang bisa saya bantu bak,? tanya sang resepsionis dengan sopan.

"saya mau tanya mbak , apakah di kantor ini ada lowongan pekerjaan,? tanya Zahra tak kalah sopan.

" maaf bak, sepertinya perusaan kami belum memerlukan karyawan baru, ucap resepsionis itu yang nama teks nya Sinta.

"oh...! maaf bak, kalau begitu saya permisi, ucap Zahra berpamitan dengan senyum yang ia paksakan, pasalnya Zahra sangat kecewa karna sudah setengah hari dia berkeliling untuk mencari pekerjaan, Zahra tidak merasa ada seseorang yang sejak tadi memperhatikannya.

Al sejak tadi sudah memperhatikan Zahra dari kejauhan, dia berpikir untuk apa Zahra datang ke kantornya, ahirnya Al menelfon resepsionis itu, karna yang Al lihat Zahra sempat berbicara dengannya.

"halo...! sinta, sedang apa wanita yang memakai hijan itu, tanya Al penasaran

"dia sedang mencari pekerjaan pak, jawab sang resepsionis.

"lalu apa yang kamu katakan padanya,?

"saya bilang bahwa perusahaan sedang tidak membutuhkan pegawai baru pak, jawab Sinta merasa takut.

"cepat kejar dia dan bilang bahwa ada sebuah pekerjaan menjadi sekretaris ceo, ucap Al dengan nada sedikit meninggi.

"baik pak, ucap sinta dengan perasaan heran karna yang dia tau bahwa ceo di perusahaan itu adalah dia sendiri dan itupun dia sudah punya sekretaris, ahirnya sinta berlari keluar gedung untuk mengejar Zahra sampai dia ngos-ngosan.

untung saja Zahra belum mendapatkan taxi.

"maaf bak, ucap sinta dengan nafas tersegal-segal," ini dengan mbak siapa ya,? tanyanya lagi.

Zahra yang tidak mengerti, dia hanya merasa bingung.

"maaf bak,apa mbak bicara dengan saya"? tanya Zahra sambil menunjuk diri sendiri.

"iya bak, "ini benarkan mbak yang tadi menanyakan pekerjaan pada saya"? tanyanya memastikan

"iya bak benar"jawab Zahra berbinar.

"maaf bak, tadi saya memberi informasi yang salah, ternyata perusahaan memerlukan seorang sekretaris untuk ceo di perusahaan ini" ucap sinta menjelaskan

Zahra sempat merasa bingung untuk melamar menjadi sekretaris karna sedikitpun dia tidak tau di bidang itu, tapi setelah berpikir ahirnya dia mau melamar jadi seorang sekretaris.

"kalau mbak mau melamar sebagai sekretaris bak silahkan ikut saya, saya akan mengantarkan anda pda bagian HRD perusahaan ini, ajak sinta pada Zahra

zahra hanya mengangguk sambil tersenyum, dia mengikuti resepsionis itu sampai keruangan HRD.

kepala HRD sudah melihat CV Zahra dia hanya mengangguk mantap.

"apakah anda bisa jika melakukan interview sekarang juga"? tanya kepala HRD yang sudah di suruh oleh Al agar secepatnya melakukan interview, agar Zahra bisa cepat bekerja.

dengan beberapa pertanyaan yang di tanyakan, ahirnya Zahra di terima bekerja di perusahaan Bagaskara Group.

"selamat nona anda di terima di perusahaan ini, dan ini adalah surat kontrak yang perlu anda tanda tangani, uap kepala bagian HRD sambil menodorkan sebuah map berisi surat kontrak yang harus Zahra tanda tangani.

tanpa melihat dengan teliti Zahra sudah menandatanganinya dengan senyum yang mengembang di wajahnya dia begitu bahagia karna dia sudah mendapat pekerjaan.

"selamat bergabung di perusahaan Bagaskara Group semoga anda betah dan bisa bekerjasama dengan baik, ucap kepala bagian HRD pada Zahra sambil menyodorkan tanganya pada Zahra tanda sebagai ucapan selamat.

Zahra menerima uluran tangan pria paruh baya itu, meski dia sempat ragu tapi ia ingin menghormatinya.

"terima kasih pak saya akan mengabdi di perusahaan ini dengan kemampua yang saya miliki, jawab Zahra sambil bersalaman dengan kepala bagian HRD itu.

" besok anda harus mulai masuk kerja, dan jika anda perlu bantuan anda jangan kawatir karna sekretaris yang lama pasti akan membantu anda, ucapnya lagi memberi tau Zahra.

"kalau begitu saya pamit undur diri pak, ucap Zahra sopan

" iya silahkan bu Zahra, jawah nya sambil membukakan pintu untuk Zahra

Zahra keluar dari gedung Bagaskara Group dengan senyum yang menghiasi wajahnya dia begitu bahagia karna telah mendapatkan pekerjaan di perusahaan besar.

******

"pak Farhan, tolong keruanganku sebentar,! ucap Al yang sedang melakukan panggilan.

"baik pak,

tak perlu waktu lama, pak Farhan sudah berada di ruangan Al

" ada yang bisa saya bantu lagi pak"? tanya pak Farhan pada Al

" tolong kamu beritau pada lisa bahwa dia akan di pindahkan ke cabang yaang ada di jakata selatan, dan ingat jika dia tidak mau, kau tinggal memecatnya, ucap Al tegas

"baik pak, jawab pak Farhan sopan, dia semakin tidak mengerti dengan jalan pikiran bosnya, dia hanya menuruti setiap kemauan Al tanpa harus membantah,karna dia juga takut di pecat.