NovelToon NovelToon
DIKEJAR CINTA OM DUDA

DIKEJAR CINTA OM DUDA

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:28.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Lautan Biru

Cassandra Yohana gadis berusia 17 tahun yang masih memakai seragam abu-abu. Hobinya suka bolos dan tidur ketika jam pelajaran. Tapi nilai raport nya selalu memuaskan sehingga membuat Casandra besar kepala.


"Untuk apa punya otak kalau ngak digunain, percuma kutu buku kalau otak lu aja masih lemah." Ucapan Casandra begitu pedas ketika melihat siswi kutu buku.


Hingga suatu saat kelasnya kedatangan seorang guru baru yang langsung membuat kebiasaan dan kehidupannya Casandra jungkir balik.


Arsenio Xalendra, pria matang yang memilki karisma, tapi tatapan matanya begitu tajam dan dingin membuat siapa saja yang melihatnya akan merasa terintimidasi. Tapi bagi Casandra, Arsenio Xalendra adalah pria jahat dan kejam yang sudah membuat kehidupannya tidak lagi tenang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Casandra vs Jovanca

Mobil Arsen sampai di tempat yang dituju, Casandra sendiri merasa asing melihat tempat yang di kunjungi.

Louis lebih dulu turun dan membukakan pintu untuk Arsen.

Setelah Arsen keluar, barulah Louis membukakan pintu untuk Casandra.

"Tempat apa ini?" Gumam Casandra yang melihat kesekiling.

Sepertinya di sini ada kegiatan pemotretan, lalu untuk apa dirinya di bawa ke tempat ini.

Grep

Tanpa bicara apapun, Arsen langsung menggandeng tangan Casandra, membuat gadis itu merasa tidak nyaman karena beberapa orang menatap ke arah mereka.

"Siang pak."

Sapa beberapa orang pada Arsen. Casandra berjalan dengan wajah mendongak, melirik orang-orang yang sedang menatapnya.

Hari memang sudah hampir siang saat Arsen sampai di tempat pemotretan. Lalu mereka mendekati bagaian pengambilan gambar.

Casandra bisa melihat beberapa model wanita menjadi obyek di balik kamera dengan memegang produk minuman. Dan Casandra baru tahu jika minuman yang sering di beli itu adalah produk dari perusahaan Arsen.

"Sebentar lagi selesai pak." Ucap salah satu penanggung jawab dalam projek.

Arsen mengangguk sambil mengamati dua model yang sedang bekerja untuk di ambil gambar.

Salah satunya adalah Jovanca sebagai modelnya.

"Jika hasil sudah selesai, nanti kami akan kirim file nya langsung kepada bapak, seperti yang bapak minta."

"Ya, karena saya sendiri yang akan menyeleksi langsung." Jawab Arsen.

Casandra hanya mecebikkan bibirnya, gadis itu duduk di kursi yang disediakan dan terdapat minuman di atas meja, karena merasa haus Casandra memilih untuk menenggak minuman itu.

"Eh, itukan minuman untuk pak bos. Kok kamu minum." Ucap salah satu crew wanita yang menegur Casandra.

Casandra menatap wanita itu bergantian dengan minumannya.

"Oh, maaf. Saya tidak tahu." Jawabnya cuek.

"Dih, udah salah minta maaf gak ikhlas. Lagian siapa sih kamu tiba-tiba ada di sini." Katanya lagi sambil melirik Casandra sinis.

Casandra yang mendengar ocehan wanita itu tersenyum sinis.

Casandra menatap punggung Arsen yang sedang memberikan arahan pada model di belakang kamera, pria itu tampak serius bekerja.

Sedangkan asisten nya tadi entah pergi kemana.

"Oke, cukup. Kita istirahat dulu." Ucap Arsen yang melihat sebentar lagi jam makan siang.

Selain profesional dalam bekerja Arsen juga selalu memperhatikan karyawan yang bekerja dengannya, tidak ada yang masih bekerja saat jam istirahat jika itu ada dirinya.

"Ars, bagaimana? kamu puas dengan hasilnya?" Tiba-tiba Jovanca mendekat dengan senyum manis pada Arsen.

"Semoga saja memuaskan, karena saya hanya ingin mendoakan hasil yang maksimal." Jawab Arsen datar.

Semua yang di lakukan Arsen tak luput dari mata Casandra, gadis itu mendengus kala melihat model cantik mendekati Arsen dan mereka bicara cukup akrab.

"Semua pasti ada affair dengan model, dasar pria!" Rutuk Casandra menjadi kesal.

Untuk apa dirinya di bawa kemari jika hanya untuk melihat Arsen bermesraan dengan salah satu modelnya, sebenarnya bukan bermesraan hanya saja Casandra sudah kesal dan jengkel melihat keakraban keduanya jadi gadis itu merasa jengkel.

"Tuan makan siang anda sudah siap." Ucap Louis yang tiba-tiba datang dari belakang.

"Ars, bagaimana kalau kita makan siang bersama." Tawar Jovanca dengan senyum cerah, secerah yang dia harapkan.

"Silahkan jika tidak keberatan." Ucap Arsen tanpa menolak."

Tentu saja hal itu membuat Jovanca tersenyum senang, kali ini dirinya tidak di tolak seperti yang sudah-sudah.

Arsen meninggalkan Jovanca yang masih larut dalam kesenangan nya, pria itu berjalan mendekati tenda khusus CEO mereka untuk istrirahat.

Di kursi Arsen sudah melihat gadis berwajah jutek dan masam, apalagi lirikan matanya yang begitu sinis membuat Arsen malah gemas sendiri.

"Kenapa wajah kamu kayak setrikaan kusut begitu." Ucap Arsen saat sudah duduk di kursi samping Casandra, hanya berjarak meja kecil di bagian tengah.

Casandra tidak menjawab, gadis itu malah memberikan lirikan tajam untuk Arsen.

Louis menyiapkan makan siang mereka berdua di bantu crew wanita tadi.

Casandra bertambah kesal ketika melihat wanita tadi.

"Silakan di makan Nona, tuan." Ucap Louis pada keduanya.

Dan dari samping Jovanca datang dengan asistennya yang membawakan makanan.

"Ars, aku pikir kita akan makan siang di luar?" Ucap Jovanca saat melihat Arsen memegang kotak nasi.

Arsen melirik Jovanca. "Aku tidak ada waktu." Jawab Arsen cuek.

Casandra melirik wanita yang menjadi model tadi, gadis itu memindai Jovanca dengan senyum sinis.

Sadar akan seseorang yang tidak di kenal, Jovanca ikut menatap Casandra yang masih menatapnya enggan.

"Siapa dia?" Ucap Jovanca, lebih tepatnya bertanya.

"Kenapa tidak di makan." Alih-alih menjawab pertanyaan Jovanca, Arsen malah fokus pada Casandra yang hanya diam tanpa menyentuh maknanya.

"Ngak laper." Jawabnya sarkas, tanpa minat.

Jovanca yang melihat ekspresi Casandra mendelik, berani sekali gadis itu berkata tidak ramah. Setahunya Arsen tidak memiliki keponakan ataupun saudara perempuan masih remaja seperti ini, lalu siapa gadis ini. pikir Jovanca.

"Ars, siapa dia? kenapa berani bicara kurang ajar sama kamu." Ucap Jovanca lagi dengan nada tidak suka.

Arsen mengehela napas, dirinya kembali menaruh kotak makannya yang baru disentuh satu sendok saja.

"Jovanca pergilah, sebentar lagi pemotretan dan saya tidak ingin semua orang menunggumu karena masih menikamati makan siang." Ucap Arsen dengan penuh penekanan.

Jovanca menatap Arsen mantan suaminya tidak percaya. "Ars, bukanya tadi kamu-"

"Pergilah, jangan buat semua orang menunggu." Titah Arsen lagi dengan nada berubah dingin.

Casandra hanya tersenyum sinis melihat wanita yang bernama Jovanca tadi.

"Ish, kau selalu menolak ku Ars." Kesalahannya yang langsung pergi.

Arsen menghela napas, sambil memijat pelipisnya pusing.

Melihat reaksi kesal wanita tadi, Casandra begitu senang, hingga membuat sudut bibirnya tertarik membentuk senyum.

Arsen menangkap senyum Casandra. "Apa kau senang."

Ucapan Arsen membuat senyum Casandra luntur, berganti dengan tatapan tajam.

"Ck, kalian kaum wanita memang aneh." Gerutu Arsen.

Casandra tidak menjawab, dirinya hendak berdiri membuat Arsen bereaksi.

"Mau kemana?"

"Toilet, mau ikut?" Jawab Casandra ketus.

Arsen hanya menggeleng, membuat Casandra mendengus dan berlalu.

"Nyebelin, kenapa juga harus bawa gue ketempat seperti ini. suruh liatin dia bermesraan gitu. Dasar pria menyebalkan." Casandra mengomel sendiri di dalam toilet wanita. Gadis itu sedang membasuh tangan nya di wastafel, dan tiba-tiba seseorang masuk dan mengunci pintu.

"Oh, jadi kamu hanya gadis tersesat yang di bawa Arsen."

Casandra hanya melirik lewat kaca besar di depannya, dirinya bisa melihat tanpa harus berbalik.

Melihat gadis itu hanya diam tanpa terusik membuat Jovanca kesal.

"Apa kamu tuli." Jovanca menarik bahu Casandra membuat gadis itu berbalik kasar.

"Apa an sih, gila lu ya!" Pekik Casandra marah.

Jovanca tersenyum sinis. "Apa kamu merayu Ars dengan tubuhmu?" Ucap Jovanca sinis.

Casandra menatap Jovanca dengan alis terangkat. "Kalau pun iya, bukan urusan anda. Lagian anda tidak malu apa jelas-jelas di tolak kok masih berharap. Kalau aku sih malu, ibarat sampah sudah di buang tapi berharap di pungut." Casandra balik menatap Jovanca dengan senyum remeh.

Melihat wajah marah Jovanca, Casandra semakin senang.

Casandra meninggalkan Jovanca yang wajahnya sudah merah padam.

"Sialan..!!"

1
Tevina Anggita
Luar biasa
Nay
berkebihan si casandra
Rya Ratonnah Tedung
Luar biasa
Bunga
ini katanya berpendidikan tapi kok hateel
aryuu
langung itu apa sihh?? drtd baca langung ada terus/Slight/
aryuu
smirik angin/Shy/
aryuu
lebih enak kalimatnya tersenyum culas darpd pake BHS inggris smirk... /Smile/
Widya Jkp
,
qp

,


,
Widya Jkp
,,,,,,,


,
Ezphyzzz
plak itu apa sih,bahasa kurang jelas kadang nga nyambung.
Yuliana Dewi in
hans g mau rugi.minta bantuan buat perusahan g berangkut
Siti Syamsiyah
banyak iklan
Siti Syamsiyah
lanjut
Ezphyzzz
thor bahasa memang banyak kurang dimengerti,semoga lebih baik lagi ya kedepannya.maaf sedikit rosscek ttg tulisan nya.
saiLor_moon
jahat bgt sean!! bodoh!!
saiLor_moon
kok sean jahat ya,, kasian andien,, sukurin,, nyesel kan?? udahlah,, biarin naumi bahagia dan bahagialah dg pilihanmu
M. Fatkhul Bari
Kecewa
minarni 0714
Luar biasa
💙yoga 💜yola 💛nara
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
alin soebank
/Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!