NovelToon NovelToon
Benih Twin'S CEO Kejam

Benih Twin'S CEO Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Poligami / CEO / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:16.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Ilaa

Karena dipaksa untuk segera memiliki anak, Jovan sang CEO dari perusahaan ternama diam-diam menikah lagi. Dengan kejamnya, dia mengusir Seina selaku istri pertamanya yang dikira mandul. Namun nasib buruk pun menimpa Jovan yang mana istri keduanya mengalami kecelakaan hingga membuatnya keguguran bahkan rahimnya terpaksa harus diangkat demi menyelamatkan nyawa Ghina.

Lima tahun kemudian, Seina yang dikira mandul kembali dengan tiga anak kembar yang memiliki ketampanan mirip Jovan.

“Bunda, Oom itu milip Kakak Jelemy, apa Oom itu Ayah kita?” tanya Jelita, si bungsu.

“Bukan!” elak Seina.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Ilaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kau Kakaknya Seina?

“Pa, lepaskan Jovan. Mama tidak tega dia dikurung kayak gitu. Jovan bukan anak kecil lagi, Pa.” Renata membujuk Robert pagi ini.

“Sudahlah, Ma. Gara-gara dia, masalah Papa makin banyak. Papa pusing melihatnya.”

Robert menolak.

“Terus, Papa mau kemana?”

“Bantu Elgard mencari Ghina.”

Brum...

Terlihat mobil Robert melaju pergi. Renata yang berdiri di depan pintu rumah tidak tinggal diam saja, ia segera pergi ke ruang kerja Robert dan mencari kuncinya.

Prang...

Sesuatu tiba-tiba terjatuh ke lantai saat siku kanan Renata tak sengaja menyenggol gucinya. Mata Renata lantas membola ada kunci di sana.

“Tidak salah lagi, ini yang aku cari!” Renata pun keluar dan menyuruh pembantu membawakan makanan untuk Jovan karena sejak kemarin putranya belum makan.

Renata tampak sangat senang menuju ke kamar Jovan namun saat membuka pintu dan melihat putranya terdiam murung di sana, raut wajah Renata berubah sedih.

“Mama? Kok...”

“Shht... kamu jangan bicara dulu, nih..., Mama bawakan makanan untukmu. Sekarang kamu makan dulu, nanti saja ceritanya.”

Dada Jovan bergetar lalu ia pun menuruti Ibunya. Merasa sudah kenyang, Jovan pun tersenyum pada Renata. “Makasih, Ma.” Ia tampak ingin menangis karena Ibunya masih sayang padanya.

Setelah itu, Jovan menjelaskan pelan-pelan bahwa saat itu ia telah bodoh jatuh cinta pada Seina tapi memang perasaannya nyata dari lubuk hatinya untuk Seina.

Jovan seperti menemukan sesuatu yang hilang dari Seina tetapi karena obsesinya pada Ghina membutakan mata dan hatinya. Rumit memang mencintai dua wanita sekaligus.

“Maaf, ini salah Mama yang paksa kamu cepat-cepat punya anak dulu. Kalau saja Mama sabar sedikit, Papamu pasti tidak akan menikahkan kalian.” Keluh Renata.

“Tidak Ma, Mama tidak salah. Jovan yang blablabla....” Jelas Jovan merutuki dirinya sendiri dengan umpatannya membuat Renata sedikit terkejut.

“Sudah... sudah, daripada saling menyalahi, mending kamu temani Mama bertemu cucu Mama. Mama sudah tahu dari pernikahanmu itu dengan Seina, memberikan Mama tiga cucu. Mama senang sekali...” Ungkap Renata.

“Baiklah, aku akan temani Mama keluar hari ini. Mungkin di sana kalian bisa bertemu.”

Jovan setuju, dan ia berpikir setelah itu akan meminta maaf pada Seina. Tapi apakah Seina akan semudah itu memaafkannya??

Kini Jovan yang sudah mandi sore kini memakai pakaian biasa dengan jaket hitamnya. Jovan dan Renata pun pergi dari rumah menuju toko Salwa.

Tak disangka, Asisten Lu berada di sana. Bahkan Asisten itu menginap di sana untuk membantu Salwa.

“Tuan Jovan, saya senang melihat Anda dan Nyonya datang kemari, tapi sayangnya Nona Seina dan si kembar tidak ada di sini,” ucapnya agak canggung.

“Kemana Gara membawa mereka?” gumam Jovan resah, apalagi kuatir pada Ghina.

“Jovan, bagaimana kalau kita lapor polisi saja?” Usul Renata.

“Ma, Presdir Gara itu adiknya, bukan penculik. Kita tidak usah berurusan dengan polisi deh.”

“Bukan dia, tapi untuk me-mereka!” Tunjuk Renata ketakutan. Salwa di sampingnya pun sontak kaget pada banyaknya preman yang mendadak mengepung tokonya di segala sisi.

Sedangkan Jovan dan Asisten Lu segera memasang badan untuk menjaga Renata.

“Pak Lu, siapa mereka?” bisik Salwa yang mau masuk tapi takut juga.

“Dari lambang bajunya, mereka geng Cobra, mereka bukan dari Daerah ini.”

Tiba-tiba seseorang bertepuk tangan lalu muncul di tengah-tengah kelompok gangster itu sambil berjalan santai dan dia terlihat sombong.

“Hari ini dingin sekali, bukankah begitu, kakak ipar sialan?” Tatap pria sombong itu dengan seringai tipis di wajahnya yang tidak lain si Elson.

“Ck, dingin? Apa kau tidak bisa lihat matahari tepat di atas kepalamu?” decak Renata marah tapi ia kembali takut melihat di tangan kanan Elson ada senjata api.

“Tante, saya lagi bicara sama putramu, bukan Anda, Tante,” Gertak Elson sinis.

“Cih, siapa kamu?” tanya Jovan membuat Elson sedikit tercengang.

“What? Kau serius tidak mengenal aku, Van?” Tunjuk Elson ke dirinya sendiri.

“Ahh sial, aku baru ingat kita jarang bertemu, hm....., mungkin baru dua kali dengan yang ini, sih.” Sambung Elson ingat ia tidak pernah datang ke pernikahan Jovan dan Ghina.

Ia hanya bertemu Jovan saat kecil. Sebagai calon pimpinan Cobra baru, Elson dikirim ke pulau lain saat di usianya masih enam tahun dan ia memang tidak pernah dilihat oleh Jovan.

“Terus terang saja, apa tujuanmu ke sini? Siapa kau sebenarnya?” tanya Jovan lagi.

“Apa kau kakaknya Seina?” Tebak Salwa membuat mata semuanya beralih padanya.

“Kakak Seina? Kenapa kau bilang begitu? Terus siapa itu Seina??” tanya Elson marah.

“Maaf, soalnya mukamu agak mirip dengan sahabat saya. Hanya saja berbeda di rambut sama bibir sih.” Tunjuk Salwa pada pria beruban itu.

“Heh,, kamu jangan hina saya! Saya tidak kenal wanita itu!” bentak Elson marah.

“Tapi suaminya tahu dia kok!” balas Salwa kesal. Asisten Lu menimpuk wajahnya sendiri melihat wanita itu menunjuk Jovan.

“Apa? Suaminya? Dia suaminya? Jadi kau punya istri selain kakak saya, Jovan?!” Murka Elson maju.

Tangannya yang terkepal langsung menghajar Jovan yang tak sempat menghindarinya. Renata berteriak ketakutan membuatnya tak fokus. Asisten Lu juga tak bisa menolong karena tengah melindungi Salwa dari serangan gangster.

“Dasar bajingan kau. Kau sudah membuat Ghina sekarat, dan kau ternyata sudah punya istri lain??!! Kau memang pantas dibun**h...!” kelakar Elson ingin menarik pelatuk senjatanya namun tiba-tiba entah dari arah mana ada piring terbang berhasil mengenai senjata Elson hingga pistol itu terlempar jatuh.

Semuanya menoleh ke seorang pria yang berdiri di sana dengan kepalan tinju di ke dua tangannya. Ekspresi pria itu sangat masam.

“Gara...?!” Salwa berlari ke arahnya. Namun Gara dengan langkah cepat ia berjalan menghampiri Jovan dan Elson yang terlihat kaget.

“Dia mirip dengan Mama...” batin Elson.

“Tidak, dia lebih mirip dengan Uncle Dam.”

Elson sedikit mundur tapi kemudian terpaku melihat kalung giok di leher Gara. Renata di sana semakin takut sampai-sampai rasanya mau pipis di celana.

“Elson Elgard, apa kita bisa bicara sebentar?” Ujar Gara dengan serius pada Elson. Jovan di belakangnya malah diabaikan.

“Hoh, memang apa masalahmu?” Senyum Elson dengan sinis.

“Aku tak punya masalah dengan kalian, tapi aku butuh sesuatu darimu. Jika kau bersedia, aku akan beritahukan di mana Ghina berada,” kata Gara mengejutkan semuanya.

“Oh, jadi kau yang menculiknya?!”

“Aku tidak menculiknya, dia sendiri yang datang padaku. Tapi kau tidak usah marah, Ghina saat ini masih hidup.”

“Oke, setelah kita bicara, serahkan Ghina!” Elson setuju dan langsung mempersilahkan Gara ikut dengan kelompoknya.

Jovan ingin mengejar untuk melihat kedua istrinya, tapi Gara telah pergi. Salwa menunduk cemas, aura Gara sangat berbeda sekarang. Sikapnya itu semakin dingin dan gelap.

Ting!

Tiba-tiba ada notif masuk ke handphone Jovan.

“Ayah, datanglah kemari. Bunda sama Mama Gina ada di sini. Tapi Ayah datang sendirian saja ya.”

Jovan menggenggam ponselnya. Senyum penuh arti mengembang di wajahnya. Ia segera meninggalkan toko itu tanpa sepengetahuan dari Renata.

Terlihat Vara di samping si kembar hanya menghela nafasnya setelah mengirim pesan itu ke Jovan atas permintaan Seina. Tampaknya hari ini Jelita senang karena Ibu mereka menepati janjinya untuk bertemu dengan Ayah mereka.

“Ayah... Jelita nda cabal lagi..”

1
AbiManyu
jovan seenaknya aja mau ngambik anak seina
AbiManyu
semoga baik baik saja
Widia
jangan bikin seina sama jovan balikan ya thor.. kasih aja pemain baru buat jadi suaminya seina
Yu Nana
Nexxtt
Ma Em
kok Seina ga cariin anaknya yg nginap dirumah Ghina ga merasa kehilangan malah dibiarin tidur dirumah Jovan.
Ma Em
Luar biasa
༎ຶP I S C E S༎ຶ: Terima kasih bund
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
next thor
༎ຶP I S C E S༎ຶ: Siap nextt
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
ahilna jumpa ladi celita bocil cadel👏
Iqlima Al Jazira: sama_sama thor
༎ຶP I S C E S༎ຶ: Terima kasih SDH mampir bunda
total 2 replies
ika
rasakan Jovan
muna aprilia
lnjut
༎ຶP I S C E S༎ຶ: Siap kak 😇 terima ksih SDH mmpir
total 1 replies
Yu Nana
Nextttt
Yu Nana
Nexttt
Yu Nana
Keren om Garanya
Yu Nana
🤣🤣😅
Yu Nana
Lanjuuuut
Yu Nana
Lucunya si kembar
Yu Nana
Jovan jht
Yu Nana
Vara dan gara slalu aj Adu mulut 🤣
Yu Nana
Semoga baik2 aj y
AbiManyu
kasihan seina dicampakkan sm jovan bahkan tega buang darah dagingnya sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!