NovelToon NovelToon
TEROR SEKOLAH

TEROR SEKOLAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / spiritual / Kutukan / Kumpulan Cerita Horror / hantu / Roh Supernatural
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sefty A. E.

Dalang di balik teror sekolah akhirnya diketahui Jefri dan Mira. Untuk mendapatkan bukti, mereka mencurigai semua orang terdekat dan menganggap mereka terlibat dengan pelaku utama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sefty A. E., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chap 25

Mira menggeleng tiga kali. "Ckck." Memang tak bisa diharapkan. Mengaku cemas saja gengsi.

"Pantesan lo gak sejago Jefri, Awan, sama Juan. Mereka level sepuluh. Lo sih masih lima aja. Mata batin lo bukan dari keluarga mereka, tapi dari yang namanya Rudi itu? Atau dari tante Hana?"

"Seharusnya adaptasi dua puluh tahun cukup ngembangin potensinya," ucap Jefri.

"Dia juga gak niat ngasah kemampuannya," sahut Awan. "Disuruh uji nyali di rumah sakit kosong gak berani."

"Gue yang gak bisa liat setan juga gak berani, Awan." Ngeri sekali cara mereka mempertajam mata batin. "Apalagi Mira yang bisa liat. Gila lo."

Mira senang Dewi memihaknya. "Emang gila dia."

Dewi ingat satu hal. "Besok kita ada janji, kan?"

"Kalian aja. Gue ada urusan lain," ucap Mira. "Jefri, Awan. Gue mau pulang."

Awan bangun. "Gue ikut!"

Jefri pamit. "Kayak biasa, atur jamnya."

Surya mengerti. "Udah dua tahun gak tau dia ke kuburan Mirza apa nggak."

"Jangan keras-keras. Orang belum siap mau gimana lagi," ujar Dewi.

"Dua tahun, lho. Dua tahun!" Surya tak habis pikir saja.

"Dua tahun belum cukup. Baru beberapa minggu kita diperlihatkan jasadnya lagi, mungkin waktu yang Mira butuhin lebih lama."

"Tau deh." Mereka tidak berani memaksa Mira ikut ke makam Mirza. Tiap diajak pasti menghindar. Alasan sakit, urusan penting, ada matkul lah. Pokoknya beda-beda tiap bulan.

"Tanpa sepengetahuan kita Mira sering ke rumahnya. Biarin kalau itu cara dia inget Mirza," imbuh Dewi bernada sendu.

"Gue harap dia damai sama diri sendiri. Bukan salahnya."

Telah menduga suatu hari terjadi. Informasi bahwa Rudi akan dinas di Jawa Tengah sampai ke telinga Mira. Hana tak luput memandang sang putri untuk

mengetahui tanggapannya.

Lubuk hati Mira mengatakan tidak, namun otaknya malas mengeluarkan pendapat. Ingat saja ia mati rasa.

Bila Hana mau ikut dia, ikuti saja. Lagipula ia tak bisa bertahan hidup sendiri tanpa ibu meski banyak anggota keluarga yang siap menampungnya.

Mungkin ini jawaban doanya. Asal bisa jauh dari tempat yang memberi kenangan buruk. Jarak Jakarta - Bogor sangat dekat baginya. Tanpa sadar beberapa kali dalam seminggu Mira bolak-balik tak jelas.

Mira meneguhkan hatinya. Menyingkirkan segala pikiran buruk tentang masa depan yang masih bisa diubah walaupun masa lalunya bisa dibilang hancur, berantakan, sulit dibentuk ulang.

"Mira ikut."

Rudi menegakkan kepala dari yang semula tertunduk pasrah apa pun keputusan Mira. Sejujurnya tidak mengapa apabila Mira kekeh tinggal di Jakarta. Perkara mereka hendak menikah belum pasti. Mendengar Mira mengiyakan ikut, justru menjadi beban di hati Rudi.

Hana memeluk Mira dari samping. "Kita hidup dari awal ya, nak."

Batin Rudi bertanya, apa Mira ikhlas tinggal terpisah dari sepupu-sepupunya yang sejak kecil bersama?

Getar di ponsel Mira sejak tadi terus berbunyi. Hanya nama pemanggil yang berganti. Jefri, Awan, dan Juan. Ketiga pria itu selang-seling meneleponnya padahal sudah diberitahu akan dihubungi balik.

"Mira izin angkat telepon, Mah."

Mira kaget pas ke luar rumah, motor Jefri dan Juan terparkir di halaman. Mereka bertiga masih nangkring di atas motor. Awan duduk di boncengan motor Jefri.

Yang menghampiri mereka adalah Mira. Tidak enak juga mengobrol di teras. Di dalam ada orang lain. Jika dengar pasti tersinggung. Tahu sendiri Awan ceplas-ceplos, omongan Juan nyelekit, Jefri ... dia banyak diam sih.

"Bunda belum pulang dari pasar, Jef."

"Gue tau." Jefri ke sini bukan mau bertemu ibunya.

Juan melirik pintu dan sandal yang sering terpajang di rak. "Dateng lagi? Bahas apaan?"

Awan melihat Juan. "Om Rudi kan mau mutasi ke Semarang. Lo belum tau?"

Juan mendengus. Tentu dia tahu. "Om? Cepet banget lo udah nerima dia," celetuknya di depan Mira.

"Gue denger sendiri lo ikut mereka. Kapan pergi?" tanya Jefri.

"Senin depan."

Jefri mengalihkan pandangannya ke rumah yang sempat jadi kontarakan Juan. Saking tidak menyukai Rudi, Juan pindah ke Bogor menikmati waktu jadi pengangguran yang hobi buang-buang duit.

"Waktu lo pas banget pamitan sama kita," desis Juan.

"Terus gimana kuliah lo? Udah pilih pindah ke mana?

Gak gampang Iho."

"Gue bakal urus sendiri."

"Gak mungkenn." Awan hafal karakter Mira. Selalu bilang bisa lakukan apa pun tapi sebenarnya tidak bisa.

"Mulai besok gue bantu urus," ujar Jefri.

Mira cuma tersenyum sangat tipis tahu bakal dibantu Jefri. Tapi lihat Awan matanya langsung sepet. Anak itu merasa paling bontot padahal sudah besar, masih sering menyepelekan orang.

"Terserah deh." Juan berkaca-kaca menghadap pohon. "Gue gak bisa bantu apa-apa. Lagi nyari loker."

"Makasih buat semuanya, Juan." Mira bersungguh-sungguh. "Kalau bukan lo yang mulai cari tau tentang Pak Roni gak ada yang tau Mirza di sana.

Makasih juga, Wan."

"J-jangan dramatis!" Awan mengedipkan matanya yang kelilipan bukan karena debu.

"Gue ikut mama bukan berarti putus hubungan sama kalian. Jangan coba tahan gue. Gue pergi sampai siap balik lagi."

Jefri menambahkan, "Semua orang tau. Pergi selagi bisa. Tapi tujuan lo pergi bukan kabur, cuma menghibur diri. Kalau mindset lo kabur, yang lo temuin di depan pasti masalah lagi."

"Simpen kalimat perpisahan buat nanti. Lo gak pergi hari ini juga."

"Bersikap baik sama orang yang mau pergi. Dosa lo ama kita bertiga gak terhitung. Mira pasti bakal lama di sono," ucap Awan menegur sikap Juan yang terlampau cuek.

1
Darmawati
ceritanya absurd banget 🤣
anggita
👌☝👍👏., top
anggita
introvert.. ?🤔
anggita
👌thor, semoga novelnya sukses.
anggita
like👍+hadiah tonton iklan☝
Hasnah Siti
iyah bener...ada waktunya rasa sakit itu hilang🥺
Hasnah Siti
hai kakak author...aku hadir 🙋🏻‍♀️moga seru yah story nya 😘❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!