Incaran Para Beatles

Aksa memandangi penampilan alexa dari ujung kaki hingga ke ujung kepala yang cukup berantakan, ia masih memakai seragam sekolah yang sudah kusut. Dia menebak alexa baru bangun tidur, terlihat garis banyak diwajahnya. Aksa menyeringai ternyata wajah bangun tidur alexa lebih menarik.

" Jangan pura-pura lupa deh, buruan. Jam 10 balapannya udah dimulai "

Alexa baru ingat kalau tadi aksa memintanya datang ke arena balapan untuk menemaninya balapan. Saat itu dia menolak dan mengira aksa tidak akan mempedulikan ketidakhadirannya, namun ternyata dia malah menjemputnya.

" L-lo tau rumah gw dari mana ?? "

" Jangankan rumah lo, gw juga tau ukuran pakaian lo "

" Nggak, gw gak mau pergi !!! "

" Percuma nolak xaaa, lo tuh udah masuk ke genggaman gw, jadi nurut aja apa kata gw "

" Nggak gw gak bisa pergi malam, bokap nyokap gw bakalan marahin gw kalau tau gw keluyuran "

Aksa mengeluarkan ponselnya, mengangkat ponselnya keatas. Alexa mendelik melihat foto yang ada di ponsel itu, foto keluarganya sedang makan dirumah neneknya. Dia menggeleng pelan dan bertanya-tanya mengapa aksa bisa mendapatkan itu.

" Seluruh keluarga lo gak ada dirumah kan ??? Jadi gak ada alasan buat lo nolak gw !!!  Buruan sana siap-siap atau gw seret lo sekarang ! " ucap aksa menggertak alexa.

" Cihh, kenapa lo bisa mengetahui identitas gw ? Tunggu sebentar!! "

Alexa harus berhati-hati dengan aksa, karena dia sudah jauh ikut campur dalam kehidupan pribadinya. Tidak pernah terbesit dibenaknya kalau dia akan pergi bersama aksa, lebih tepatnya menemani badboy balapan.

" Kenapa gw jadi seperti ini semenjak mengenal dia ??? " gerutu alexa.

Dia membuka lemarinya yang menjulang tinggi terdapat banyak pakaian disana, sebagai anak perempuan satu-satunya semua pakaian alexa diatur oleh kedua kakaknya. Tidak ada baju yang terbuka, semua tertutup.

" Kenapa gw mendadak pusing gini yahh ?? Seharusnya gw asal milih baju aja biar tuh cowok malu bawa cewek modelan kayak gw ke arena balapan "

Alexa mengambil pakaian sembarangan, kemudian membawanya kedalam kamar mandi , meski tidak mau tampil cantik namun dia harus mengutamakan kebersihan. Dia harus mandi karena seharian berkeringat, tak memerlukan waktu lama dia pun selesai.

" Lumayan laahh " ucapnya sembari memandangi pantulan dirinya dicermin.

Dia menyemprotkan parfum dibeberapa titik, memasukkan ponsel kedalam tas kecil, lalu mengalungkannya dipundak. Dia tidak peduli seberapa lama aksa menunggunya, dia sengaja mengukur waktu dan membuat cowok itu jengkel.

" Bibi sama keluarga non alexa baru beberapa Minggu dikota ini, papa non alexa dipindahkan kesini. Selama di Yogyakarta non alexa gak pernah keluar bareng cowok, baru kali ini loo, ternyata selera non alexa tinggi juga. Pacarnya ganteng "

Alexa mendelik melihat bi ida mengobrol santai dengan aksa diteras rumah, mereka terlihat sangat dekat.

Senyuman manis aksa menghiasi percakapan mereka, alexa berdeham mengode bahwa dirinya sudah selesai.

" Eh non alexa udah siap "

" Bibi gak usah sok deket deh ama nih orang " ucapnya dengan jutek.

" M-maf non, t-tapi bibi cuman nemenin den aksa, kasian dia sendiri nungguin non alexa "

Sudah belasan tahun bi ida bekerja dikeluarga alexa, sampai detik itu juga dia belum berani dengan alexa. Anak bungsu dari majikannya itu terkenal galak dan suka marah-marah.

" Yaudah deh, bi ida masuk aja, lain kali gak usah ajak dia bicara lagi, gak da gunanya bi !! "

" B-baik non, kalau begitu bibi masuk dulu ya den "

Aksa mengangguk pelan, wajah ramahnya seketika berubah menjadi datar sembari menatap sinis kearah alexa. Tidak percaya bahwa alexa sejutek itu kepada bi ida, padahal wanita parubaya itu sangatlah ramah. Dipandanginya dari ujung kaki hingga ujung kepala, penampilan alexa seperti tomboy, dia pikir alexa2akan memakai dress dan bandana seperti gadis-gadis pada umumnya, ternyata dugaannya salah.

" Ngapain lo liat-liat gw kayak gitu ??? "

Aksa berdecak kesal, melangkah meninggalkan alexa menuju motornya yang terparkir, alexa mengikutinya dari belakang. Alexa mengernyit melihat motor aksa, sepertinya dia akan kesusahan duduk disana.

" Gak ada motor lain gitu ??? "

" Gw gak punya motor biasa, lagian gw mau balapan bukan ngajak lo keliling kota "

" Cihh, lagian fungsi gw ikut sama lo untuk apa hah ?? Awas yahh lo jangan aneh-aneh gw bukan wanita murahan ! "

" Lo kira cowok-cowok nafsu gitu lihat lo ? "

" Sialan "

" Gw bawa lo bukan untuk ngejual lo, tetapi karena lo itu babu gw, jadi harus selalu ada dimanapun tuannya berada. Lo harus ngelayanin gw bak seorang raja"

" Sumpahh gw nyesel banget ketemu sama lo aksa!!! "

" Salah sendiri, kenapa lo milih jadi babu gw padahal lo tuh orang kaya, barang yang lo pakai branded semua, rumah lo juga mewah "

" Dihh ogah gw buang-buang duit 600 juta secara cuma-cuma !! "

" Yaudah nikmati aja pilihan lo, gak usah protes. Pakaii ini "

Bicara dengan aksa hanya mengundang emosi alexa, sikap acuhnya berhasil membuat alexa kesal. Dia menerima helm pemberian aksa, alexa kesusahan untuk menaiki motor tanpa berpegangan, karena motornya terlalu tinggi "

" Buruan !!! "

" Sabarrr gw susah naiknya "

Aksa mengulurkan tangannya, memberikan pegangan untuk alexa namun dia menolak bantuan dari aksa, sikap angkuhnya berhasil membuat aksa makin kesal, baru kali ini dia bertemu cewek seperti alexa.

" Sudahh !! "

Ini pertama kalinya alexa menaiki motor sport, dia merasa tidak nyaman dengan posisi tubuh condong kedepan.

" Cari sendiri tempat berpegangan, asalkan jangan sentuh gw. Gw gak Sudi disentuh ama lo "

" Cihhh gw juga ogah kali menang lo, mending gw jatoh daripada megang lo ! "

Alexa berpegangan pada bagian belakang motor, berharap aksa tidak melaju dengan kencang. Hatinya bertolak belakang dengan ucapannya tadi, dia takut terjatuh apalagi ini pertama kalinya dia menaiki motor sport. Tampaknya aksa juga memahami perasaan alexa, dia melajukan motornya dengan kecepatan sedang, sesekali dia melirik kekaca spion terlihat raut wajah alexa ketakutan, dan bibirnya pucat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...