Bintang yang mengalami kebangkrutan terpaksa harus menjual semua asetnya dan juga pindah dari kota tempat dia tinggal
beruntung dia masih punya warisan sebuah rumah dari sang Kakek Bagaskara
Tapi rumah itu tidak berani di dekati penduduk karena terkenal Angker dan tidak bisa di masuki siapapun kecuali oleh sang pemilik
mampukah Bintang dan keluarganya bertahan disana? dengan banyak gangguan dan juga musuh sang kakek yang mengincarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nenek Rukmini
Bagaskara yang sedang emosi sampai menggigit leher Sahara sampai berdarah dan meminum darahnya sedikit untuk mengikat Sahara disana, semua itu dia lakukan agar rumah tangga Bima tidak di ganggu Sahara, meski dia tahu Bima Tidak mencintai istrinya
Flashback on
"Kamu adalah budak ku sekarang Sahara, jadi jangan harap kamu bisa mengganggu rumah tangga anakku!" Bentak Bagaskara
Tak tak tak
Bagaskara menghentakkan tongkat yang dia gunakan ke lantai, rumah itu memang sepi karena hanya ada Bagaskara dan Sahara di rumah itu selain dengan istri Bagaskara yang terbaring sakit di kamar
"Rukmini!" Teriak Bagaskara terus mengehantakkan tongkatnya tiga kali ke lantai
Wusss... Wusss
"Saya tuan" jawab Rukmini yang langsung berdiri di belakang Bagaskara
"Ha.. hantu!" Pekik Sahara ketakutan
"Lihat perempuan ini, dia adalah budak ku sekarang setelah darahnya aku minum, awasi dia dan jangan sampai dia mengganggu Bima anakku" perintah Bagaskara
"Baik tuan" jawab Rukmini menyeringai ke arah Sahara yang langsung tak sadarkan diri
Bagaskara menggendong Sahara masuk kembali ke kamar milik Bima, dan menyelimuti badannya yang polos
"Bagaimana istriku Rukmini? Apakah si Galuh itu masih saja mengirimkan teluh padanya?" Tanya Bagaskara
"Anak muda itu ternyata sudah membunuh gurunya tuan, dan dia menggunakan teluh yang tak bisa di sembuhkan dengan ilmu hitam, hanya ilmu putih yang bisa menyelamatkan istri tuan" jawab Rukmini
"Carikan orang yang bisa menyembuhkan istriku Rukmini, aku tidak mau si Galuh itu menang dan membuat usahaku hancur" perintah Bagaskara
"Satu orang yang bisa mematahkan teluh darah yang sudah di kirim Galuh, itu adalah keturunan dari nak Bima tuan, dia yang bisa memutuskan setiap kutukan yang di tujukan keluarga Galuh dari sejak turun temurun, saya hanya sebagai pelindung Anda tuan, dan hanya anda yang bisa saya lindungi, istri anda tidak termasuk" ungkap Rukmini
"Itu akan sangat lama kan?" Tanya Bagaskara dan Rukmini menunduk
Satu tahun berlalu dan Sahara masih saja terus merengek ingin bertemu Bima meski Bagaskara sudah menikahinya setelah istrinya meninggal
"Aku ingin bertemu kekasihku, harusnya kamu membiarkan kami bahagia!" Bentak Sahara
"Kamu sudah pernah melihat bagaimana rumah tangganya sekarang kan, dia sudah melupakanmu dan memilih untuk menjalani rumah tangganya bersama istrinya dari awal lagi, lupakanlah dia dan hiduplah dengan tenang" jawab Bagaskara Yang sedang mengecek hasil panen yang dia dapat hari itu
"Aku tidak percaya, aku tidak percaya kalau Bima sudah melupakanku" teriak Sahara berlari ke arah dalam rumah Bagaskara
"Hasan, kamu hitung ulang semua hasilnya, hanya kamu yang bisa saya percaya sekarang, setelah kemarin lahan saya di rusak pihak Galuh" ucap Bagaskara
"Baik tuan, saya akan setia pada anda, anda sudah menolong orangtua saya dan juga menyekolahkan saya sejak SD" jawab Hasan
"Bukankah tuan memiliki ilmu untuk melawan juragan Galuh yang usianya masih sangat muda tuan? Kenapa tidak Anda gunakan?" Tanya Hasan
"Keluarga saya terkena kutukan dari leluhurnya Galuh, dan itu berakhir di diri saya Hasan, itu sebabnya saya meminta Bima pergi agar dia dan keturunannya bisa selamat sampai nanti anaknya atau cucu saya yang akan jadi pemilik lahan saya ini" jawab Bagaskara serius
"Badanku juga sudah mulai sakit sakitan akibat dari ritual ku untuk menundukkan Sahara, tapi dia masih saja ingat Bima setelah pengaruh ku hilang, aku takut saat aku mati dia akan menggangu Bima di kota" ungkap Bagaskara yang memang sering melakukan ritual mistis untuk menundukkan Sahara
"Mungkin rasa cinta Sahara pada den Bima sangat besar tuan, hingga Sahara masih bisa terlepas dari pengaruh anda" jawab Hasan
"Aku berharap Sahara bisa berdamai dengan kenyataan kalau Bima sekarang sudah memilih istrinya, dan dia bisa hidup seperti seharusnya" ungkapnya
"Apa anda juga mencintai Sahara tuan?" Tanya Hasan
"Dia lebih seperti anakku Hasan, tidak lebih" jawab Bagaskara
Dua tahun berlalu dan Sahara masih saja dengan keputusannya untuk menemui Bima, Bagaskara yang semakin lemah tubuhnya terpaksa melakukan sesuatu yang akan membuat dirinya sendiri tewas
"Rukmini, aku sudah tidak bisa bertahan lagi, aku terpaksa melakukan ini, dan juga akan melindungi rumah dan lahan milikku dengan ilmu terakhir yang aku miliki" ungkap Bagaskara di depan jasad Sahara yang dia racuni
"Kurung arwah Sahara yang penuh dendam dalam cincin milik Bima, akan aku segel dia dan tak akan keluar jika bukan darah keturunan bima yang menolongnya bebas, saat ini rohnya di penuhi dendam dan amarah padaku dan juga istrinya Bima" ucapnya lagi
"Tugasmu adalah bentengi rumah dan lahan milikku dari setiap pengaruh mistis yang di kirim Galuh, tetap tempati rumah ini sampai nanti keturunanku yang sudah terbebas dari kutukan turun temurun datang sebagai pemilik baru semua hartaku dan juga dirimu Rukmini" perintah Bagaskara
"Baik tuan" jawab Rukmini
Bagaskara melakukan ritual terakhir untuk mengurung arwah Sahara yang sejak keluar dari tubuhnya terus berniat keluar dari rumah Bagaskara dan menemui Bima
Duar duar duar
"Ledakan dalam kamar Bagaskara menghancurkan semua barang yang ada disana, bahkan Bagaskara sendiri sudah muntah darah akibat dari ritual yang dia lakukan
"Menurutlah anakku, aku selalu menyayangimu kan, kamu adalah seorang anak bagiku meski aku menikahimu Sahara, lihat ketulusanku dan masuklah" ucap Bagaskara dengan air mata yang jatuh ke jasad Sahara
"Bimaaaaaa" teriak Sahara dengan tangisan yang menyayat hati saat dia masuk ke dalam cincin milik Bima
"Maafkan aku Sahara, aku tidak bermaksud membunuhmu, tapi jika kamu hidup, kamu akan memutus keturunan Bima dan kutukan itu juga akan berhasil melenyapkan seluruh keturunan Darmawan" ungkap Bagaskara memeluk jasad Sahara dan menghembuskan nafas terakhirnya
Flashback off
"Sejak saat itu, rumah dan lahan ini ada di bawah perlindungan saya tuan Bintang Darmawan" ungkap Rukmini bersujud di kaki Bintang
"Tidak! Aku tidak mau, kenapa Kakek melakukan semua itu" jawab Bintang mundur beberapa langkah
"Ini adalah kutukan tuan, dan anda adalah satu satunya keturunan tuan Bagaskara yang bisa selamat, Dimas ada dalam perlindungan Sahara sekarang karena Sahara sudah saya taklukan" ucap Rukmini
"Lalu istriku? Bi Sumi?" Tanya Bintang
"Selama mereka tidak keluar dari rumah dan area tanah ini, maka saya akan melindungi mereka juga" jawab Rukmini
"Di luar, mereka bisa memakai ini, ini adalah gelang yang terbuat dari rambut saya, dan mereka bisa memakainya, saat shalat buka dan simpan di dalam kotaknya" jawab Rukmini lagi memberikan dua kotak kecil berisi gelang hitam berkilau, yang ternyata adalah rambut Rukmini
"Galuh yang kamu sebutkan, apakah juragan Galuh yang di sebut pak Karman?" Tanya Bintang
"Iya, dan dia juga pasti sedang mengincar keluarga anda sekarang" jawabnya
"Terima saya sebagai pelindung Anda dan juga lahan ini, saya dan Sahara akan ada di rumah ini untuk menjaga keluarga anda dan milik anda di rumah dan juga lahan ini" pinta Rukmini
"Tapi itu bertentangan dengan agama yang saya anut, dan itu termasuk musyrik jika saya bergantung padamu" jawab Bintang tegas
"Saya bukan jin peliharaan tuan, saya ini jin penjaga dari keturunan Darmawan, anda tidak perlu melakukan ritual ataupun memberikan saya makan, karena pada dasarnya saya adalah milik keluarga Darmawan" jawab Rukmini
"Baiklah aku menerimamu disini sebagai keluarga baru di rumah ini, lakukan tugasmu tapi jangan ganggu keluargaku dan juga orang orang yang tidak bersalah" jawab Bintang
"Alhamdulillah terima kasih nak Bintang, kamu memang anak yang baik" jawab Rukmini menghilang dari hadapan Bintang
"Aakhhh panas!" Pekik Bintang memegangi lehernya dan tiba tiba saja sebuah kalung sudah melingkar di leher Bintang, kalung perak ber liontin batu berwarna hijau
"Ini adalah aku nak, sekarang aku sudah terhubung denganmu dan juga keluargamu, terima kasih karena menerimaku sebagai keluarga bukan sebagai budak, kalung ini bisa kamu lepas kapan saja karena kamu tidak terikat denganku, hanya aku yang terikat denganmu" bisik Rukmini
"Temui semua orang di bawah, mereka adalah orang orang yang sengaja saya pilih dan saya sengaja membuat mereka di pecat dari kebun Galuh, agar mereka bisa bekerja di sini terutama Hasan, dia bisa kamu percaya" bisik Rukmini
Bersambung
padahal ceritanya bagus.
gw demen.
lancar ampe tamat ye