NovelToon NovelToon
Anak Rahasia Sang Ceo

Anak Rahasia Sang Ceo

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Lari Saat Hamil
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Fafacho

Follow IG=> Fafacho88


Gibran Montana Sinaga harus mengalami penyesalan yang teramat sangat menyiksa dirinya. Penyesalan yang membuat hidupnya tak berarti lagi setelah kepergian perempuan yang telah ia jadikan budak dalam hidupnya, perempuan itu pergi membawa anaknya membuat dirinya cukup menderita..

Lima tahun kemudian ia melihat seorang perempuan yang begitu mirip dengan istrinya membuatnya begitu penasaran apakah itu istrinya atau bukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fafacho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 31

Gibran menghentikan mobilnya di pinggir jalan, dia kebingungan ke mana dia akan menemui perempuan yang mirip dengan Naina itu. Dia saja tidak mengetahui dimana rumah perempuan tersebut.

“Aku harus kemana untuk bertemu dengan dia?” gumamnya bingung sambil memegangi stir mobil.

“Ayo berpikir Gibran,” paksanya dengan keras untuk berpikir.

“Semalam dia kan ada diacara Mark dari yang aku dengar perempuan itu adik Mark. Tapi nggak mungkin, itu Naina dia bukan adik Mark” ucap Gibran lagi, tapi dia langsung menggeleng karena tak mungkin kalau Naina adik dari Mark.

Drrrtttt

Getar ponsel itu seketika mengalihkan pikiran Gibran yang tengah berpikir ketidak masuk akalan kalau Naina adik dari Mark.

Gibran langsung mengambil ponsel miliknya, dia melihat sekilas siapa yang menghubungi dirinya saat ini.

“Erlan,.” Gumamnya melihat nama yang tertera di layar ponselnya. Gibran mengabaikannya saja, dia menaruh ponsel itu di kursi sebelahnya.

Lagi ponsel itu berbunyi untuk kedua kalinya, masih dengan nama yang sama. Gibran tak berniat untuk mengangkatnya karena dia malas berbicara dengan adik tirinya tersebut.

Bipp

Sebuah pesan masuk di ponsel Gibran setelah panggilannya mati, Gibran langsung mengambilnya. Dan itu dari Erlan, adiknya itu mengirimi dia pesan karena tak ia angkat sedari tadi.

“kak kau dimana? Aku dikantormu sekarang kata kak Khalif kau melantur. Tolong jawab panggilanku” begitulah pesan yang Erlan kirim.

Gibran hanya membacanya saja, ia tak berminat untuk membalasnya sama sekali. Tapi lagi-lagi sebuah pesan masuk.

“Aku tahu kau masih tidak menerima kalau kita adik kakak sekarang, aku pun sama tidak menerimanya. Tapi ayolah, dulu kita sepupu saling bicara dan cerita satu sama lain. Jangan gara-gara orang tua kita yang tidak jelas hubungan kita berdua jadi renggang begini” pesan yang cukup panjang Erlan kirimkan untuk Gibran.

Gibran yang membaca itu diam saja, wajahnya masih datar-datar saja tak menunjukkan ekspresi lain.

Tapi sesaat kemudian, jarinya mulai mengetikan sesuatu.

“Aku tidak apa-apa, tidak usah perdulikan Khalif dan jangan ikut campur urusanku” balas Gibran. Setelah membalas pesan itu dia langsung menonaktifkan ponsel miliknya. Ia melempar ponsel tersebut kembali ke tempatnya.

“Aku harus kemana sekarang? Apa aku ke rumah sakit Rahen, dia bekerja di sana kan” gumam Gibran, dia langsung menyalakan mesin mobilnya.

......................................

“Ini tempat temanku, dia ada arena berlatih tinju. Aku sudah menyewanya kalau mau ke sana pergi saja hari ini tidak usah bekerja dulu” Mark menyodorkan kartu tanda pengenal temannya yang menyediakan tempat berlatih tinju.

“Bobby Perkasa? Bukannya ini pacarnya kak Frisly temannya kak Selena?” Michel mengernyitkan dahinya saat membaca nama itu.

“Kau kenal Frisly?” heran Mark menatap sang adik penasaran.

“Kenal, kak Selena yang ngenalin aku sama kak Frisly dan kak Bobby tapi aku nggak tahu kalau dia punya tempat tinju”

“Dia memang dia tidak pernah bilang siapa-siapa kalau dia punya”

“oh,.”

“Kak..” panggil Michel kemudian pada Mark.

Mark langsung melihat kearah Michel,

“Ada apa?” tanyanya

“Kak Mark sebenarnya cinta nggak sih sama kak Selena?”

“Kenapa kau tanya begitu?”

“Karena sedari kita ada di Indonesia, kau sama sekali tidak mengajak kak Selena kerumah dan dia kemarin aku minta datang katanya akan datang tapi nyatanya nggak. Kalian marahan?”

Mark menatap Michel cukup lama, tapi ia buru-buru mengalihkan pandangannya ke sembarang arah.

“kak aku tanya loh, malah diem aja” tukas Michel.

“Itu urusanku dengan Selena, kau tidak usah ikut campur”

“Aku wajib ikut campur, kak Selena itu juga kakakku. Dia baik denganku, aku tidak ingin kak Mark menyakiti dia.”

“Aku menyakitinya bagaimana? Aku tidak melakukan apapun” Mark mulai sedikit emosi karena Michel terus membicarakan Selena.

“jelas kau menyakitinya, kalau tidak cinta tidak usah di pertahankan dan biarkan dia pergi.”

“Sudah sana kau berlatih tinju saja, pikiranmu sepertinya benar-benar tengah kusut. Habis latihan tinju segera pulang, Aiden dan Aira pasti menunggumu di rumah” Mark langsung menarik tangan Michel dan menyuruh perempuan itu untuk segera pergi.

“Iya-iya, aku bisa sendiri nggak perlu di dorong-dorong begini” protes Michel karena di dorong pelan oleh Mark.

“kak Mark, ingat jangan sakiti kak Selena. Kalau kakak sampai menyakiti dia, aku yang bakal membalasnya pada kakak” ancam Michel sebelum pergi. Dia langsung berjalan keluar dari ruangannya saat ini.

Sedangkan mark yang tadi diam sambil melihat kearah perginya Michel, langsung perlahan mendudukkan dirinya dengan pandangan yang masih tertuju pada pintu yang sudah tertutup.

“bagaimana bisa aku mencintai orang lain, andai aku bisa memutar waktu kau tidak akan aku jadikan adik tetapi..astaga aku bicara apa” ucap Mark dan langsung menggelengkan kepalanya setelah tersadar dari pemikiran bodohnya itu.

“Mark stop, kau sudah janji pada papamu. Lupakan itu dan tetap pilih Selena” gumam Mark pada dirinya sendiri seakan mengingatkan pada dirinya untuk tidak berpikir aneh-aneh. Mark mengepalkan tangannya dan meninju meja di depannya saat ini.

“Kau tidak boleh menyakiti Selena, dia perempuan baik Mark” Mark berusaha mengendalikan dirinya.

Perasaannya memang salah, ya dia akui dia ada rasa pada Michel. Tapi saat ini tak mungkin jika dia terus melanjutkan perasaannya itu karena dia sudah berjanji pada papanya kalau menganggap Michel sebagai adiknya. Dia memang salah telah jatuh cinta pada perempuan yang telah dia tolong, dan sekarang perempuan itu adalah adiknya. Mark mengusap wajahnya kasar, dia harus menghapus perasaannya pada Michel.

........................................

“Permisi, maaf saya boleh menanyakan sesuatu?” ucap Gibran yang sudah ada di depan petugas administrasi.

“Iya mas, ada yang bisa di bantu?” tanya petugas salah satu petugas perempuan yang ada di situ.

“Saya ingin bertemu dengan Direktur rumah sakit, ruangannya ada dimana ya?”

“Masnya ingin bertemu dr.Mark, kalau boleh tahu ada perlu apa ya soalnya dr.Mark sedang ada pasien sekarang"

 

“Loh Direkturnya bukannya perempuan, bukannya semalam di umumkan”

“Oh maksudnya Mbak Michel, semalam mbak Michel menolaknya jadi dr. Mark yang menjadi Direktur sekarang” jelas petugas itu.

“Michel? Siapa Michel”

Petugas itu menatap curiga pada Gibran, karena terkesan banyak tanya dan ingin tahu.

“Kalau masnya ada perlu dengan dr.Mark silakan tunggu dulu saja mas di kursi sebelah sana. Soalnya ada orang yang mengantri” ucap petugas itu.

“Saya bertanya siapa Michel?” tukas Mark sedikit meninggikan suaranya karena bukannya menjawab petugas tersebut malah terkesan mengusirnya.

Petugas itu tampak terkejut, karena orang di depannya datang baik-baik dan berkata sopan kini malah terlihat emosi.

“Mbak Michel adiknya dr.Mark, dia anak bungsu direktur sebelumnya” jelas salah satu petugas pria yang langsung mengambil alih tempat petugas perempuan tadi. Pria itu maju karena pria didepan tampak emosi membentak rekannya.

Gibran diam saja, dia masih bingung

“Michel? Jelas-jelas dia Naina dan apa tadi dia anak Direktur sebelumnya. Nggak mungkin, jelas-jelas Naina anak ayah sama Ibu” Gibran masih mematung sambil berpikir tentang hal tersebut, itu sungguh tak masuk akal.

“maaf mas, kalau tidak ada yang ingin ditanyakan lagi silakan pergi dari sini..takut ganggu orang yang akan ada kepentingan nanti” ucap petugas pria itu dengan ramah.

“kalau begitu di mana Michel itu, aku ingin bertemu dengannya tolong panggilkan dia sekarang” pinta Mark.

“Mbak Michel baru saja pergi tadi,” jawab sang petugas administrasi itu.

“kemana?”

“maaf mas, kita tidak tahu kemana perginya”

“kalau begitu aku minta alamat rumahnya, aku ada kepentingan di dia” ucap Gibran meminta alamat rumah Michel.

Petugas pria dan juga petugas yang lainnya saling pandang mereka tampak saling memberi kode.

“cepat, aku minta alamat rumahnya” tukas Gibran tak sabar.

Petugas perempuan tampak menuliskan sesuatu di secarik kertas dan memberikannya pada Gibran.

“itu alamat rumah orang tua dr.Mark dan mbak Michel mas” ucap petugas itu tak mau ambil pusing dan tak ingin terjadi keributan nantinya apabila ia tidak memberikan alamatnya. Karena pria di depannya terlihat pria yang mudah emosi,.

Gibran langsung mengambilnya, dia melihat sekilas tulisan di secarik kertas tersebut.

“terimakasih, dan aku minta maaf telah membentak kalian” ucap Gibran dan dia langsung pergi setelah mengatakan permintaan maafnya.

°°°

T.B.C

1
gah ara
bangunin singa tidur anda paaakkkkk
Suriani Lahusi Lajahiti
Luar biasa
Datu Zahra
ini mark dokter macam apa sih..? emosian kalau urusan naina. Udah tau pasien hilang ingatan. Dokter gila
Datu Zahra
Kasihan Alisha, dia dulu juga enggak salah² amat. Tega bener semua jadi pada jahat sama dia dan anaknya
Datu Zahra
Mark dokter macam apa, inget sumpah dokter. Mengabaikan pasien cuma karena urusan pribadi
Datu Zahra
Mantan pacarnya Gibran, Alisya
Datu Zahra
Nangis mulu setiap baca dibeberapa part, kaya ikut ngerasa sakitnya
Datu Zahra
punya pacar nikahin orang lain, maksa tapi diperlakukan enggak manusiawi. Dasar lelaki gila
maria handayani
/Shy/
MaRyachi_97
authornya mabok deh, ibunya erlan udah 3 kali ganti nama
yg pertama gw lupa tpi jelas beda bgt dgn namanya yg kedua
yg kedua ersya
skarang yg ketiga Karin😭
MaRyachi_97
jdi alisha siapa suaminya? kok akrab bnget sama Gibran
MaRyachi_97
thorr marganya kok ubah² sih😭
MaRyachi_97
gw nangis baca eps² awal nih novel karena melihat siksaan Gibran ke Naina yg sangat menyakitkan, sampe gw takut kecewa klo nanti alur ceritanya bakal semudah itu Gibran dapat maaf dari naina.
Tapi melihat keadaan Gibran sekarang, slain puas dengan alur cerita yg author bikin utk membalas sakitnya Naina dulu, trnyata miris juga ngeliat Gibran. Smoga si Gibran dapat kesempatan kedua dri naina
MaRyachi_97
Mark sama saja bukan? tidak mencintai tapi mempertahankan, gada bedanya Lo dengan Gibran dlu, ujung²nya Lo nyakitin Selena broo
MaRyachi_97
Finally.... Finally... Nikmatilah baik² penyesalanmu Gibran, ini saja masih tidak sebanding dgn penderitaan Naina dulu!

gw harap setelah dia masih ngerasain mual² atau sindrom couvadenya, agar dia notice bahwa istrinya masih hidup
MaRyachi_97
ishh gimana yah buat pria sombong, keras kek dia ini sadar, smoga Khalif cepat sadarr untuk ceritain yg dialami naina, supaya si tolol ini sadar kelakuannya Slama ini itu semena mena bangettt, emang Lo siapa maksa² Mulu
MaRyachi_97
baru kali ini gw liat pemeran utama cowonya Sombong Skali, Slama ini novel MC cowonya paling arogan dan dingin.

Gw berharap banget dia kena karma dlu Bru bisa bahagia dgn naina
MaRyachi_97
menjual diri?? heh laki² ajg, Lo yg maksa goblok, Lo yg bayar dia paksa, klo Lo ga maksa dia Nerima bayaran dengan sgala ancaman sampah Lo, ga bakal mau dia jadi istri paksa!!


ini cowonya harus dpat karma sih dan harus menyesal semenyesal mungkin sebelum bisa dpat cinta istrinya suatu saat nnti!!!
MaRyachi_97
ada yah manusia modelan gitu, udah maksa, truss diperlakukan gini org yg dia paksa? sakit jiwa dia?
Queen Za
👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!