Hidup sebatang kara di dunia yang begitu kejam ini tidak membuat Dila terpuruk begitu saja. setelah di tinggal pergi untuk selama nya oleh sang Ibu yang meninggal karena menderita sakit ginjal,Dila harus terus melanjutkan hidup nya dan sama sekali tidak pernah memikirkan lagi sang Ayah yang sudah pergi sejak ia masih berumur 1 tahun.terbiasa hidup mandiri membuat Dila begitu lah panggilan akrab nya selama ini menjadi tegar menjalani hidup,hingga pada akhirnya datang lah seorang pria beristri menarik perhatian Dila hingga membuat kedua nya menjalin hubungan yang begitu dekat dan baik.siapakah pria beristri itu... selanjutnya baca di karya author ya guys...
Jangan lupa mampir juga di karya author yang lain nya..
Salam sayang untuk kalian semua nya...😍😍😁😁😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengaku keluarga dekat
Tidak terasa sudah semalaman penuh Jeni menginap di hotel ini bersama kekasih gelap nya,pagi tadi sebelum beranjak dari tempat tidur yang masih tampak kacau,Dimas kembali menyerang Jeni dengan begitu buas nya,sialan nya lagi wanita yang sudah ber suami ini malah menikmati dan terus menerus menyebut nama Dimas dalam rasa nikmat nya.ia bahkan lupa dengan sang suami yang di tinggal sendirian di rumah mereka.
Di saat Jeni dan Dimas hendak keluar dari hotel tersebut, tidak sengaja mereka malah bertemu dengan Dila.dengan cepat Jeni melepas genggaman tangan nya pada Dimas karena tidak mau menimbulkan kecurigaan besar di mata Dila.ingin mengelak pun sudah tidak bisa lagi karena Dila bersama seorang teman nya udh terlanjur menyadari kehadiran nya di tempat aneh ini, padahal Dimas punya apartemen yang cukup besar yang bisa mereka gunakan untuk bersenang-senang, tetapi kedua nya justru lebih senang bermain di kamar hotel mewah dengan pemandangan yang sangat indah pula.
" Dila! Sedang apa Kamu di sini?" tanya Jeni berusaha tenang walaupun hati dan jantung nya tak bisa di ajak kompromi.
"Eh iya Mbak,Aku sama teman Aku kebetulan lagi ada keperluan di sini Mbak." jawab Dila senang,Dila sendiri tidak tau menahu tentang wanita ini yang semalaman tidak pulang ke rumah.yang ia tahu rumah dalam keadaan sepi dan dia selalu suka mengurung diri di dalam kamar.
Dila memicingkan sebelah mata nya menatap ke arah pria yang berdiri di samping Jeni.dia sama sekali tidak mengenal pria itu,mengapa mereka keluar dari kamar hotel? Ingin bertanya tetapi lidah Dila terasa kelu untuk melakukan nya.ia tak mau di anggap lancang karena sudah mencampuri urusan orang lain,apalagi orang lain itu adalah Jeni yang sudah begitu baik hati menolong diri nya.
" Hai." sapa pria itu kepada Dila,rupa nya pria itu sangat peka dengan arti tatapan mata dari Dila.tubuh Jeni menegang lesu tidak mau rahasia nya terbongkar secepat ini.berulang kali Jeni melakukan helaan nafas kasar hingga terdengar oleh semua yang berada di dekat nya.Dimas tersenyum miring dengan ulah Jeni.sebegitu takut nya Jeni saat ini sampai lupa bagaimana cara menghargai perasaan Dimas.
" Hai juga." balas Dila singkat.
" Ini siapa Mbak?" akhirnya Dila berhasil juga membuka suara nya setelah cukup lama terdiam dan langsung saja membuat wajah Jeni berubah menjadi pucat basi.
" Dia..." belum sempat Jeni menyelesaikan ucapan nya tetapi Dimas sudah terlebih dahulu memotong nya.
" Kami ini masih keluarga dekat,kebetulan saja tadi malam ada anggota keluarga kami yang mengadakan acara ulang tahun di sini.kami semua di minta untuk menginap." ujar Dimas karena sudah tau apa yang ingin di katakan oleh Jeni.sakit sekali rasa nya menjadi kekasih simpanan.padahal ia adalah lelaki yang begitu tampan dan juga rupawan, tetapi Dimas malah jatuh dalam pesona wanita bersuami ini.
" Oh begitu." Dila hanya ber oh ria saja,entah kenapa ia bisa berburuk sangka terhadap Jeni, padahal sudah jelas-jelas Jeni adalah wanita yang baik dan pria yang saat ini bersama nya di hotel adalah keluarga terdekat nya.untuk apalagi Jeni selingkuh di belakang suami nya sementara suami nya saja sudah begitu sempurna di mata Dila.
" Mas Arki tidak mau ikut karena ada pekerjaan penting,lagi pula ia tidak terlalu suka dengan acara yang begituan." kini Jeni berbicara begitu tenang seolah-olah apa yang ia ucapkan adalah kenyataan yang terjadi, padahal sebalik nya dan Jeni sudah melakukan pembohongan besar terhadap Dila.semoga saja gadis ini tidak bertanya kepada Arki atau malah sebaliknya.
Dila mengangguk kan kepala dan tersenyum lebar kepada Jeni.
" Kita mau masuk dulu ya Mbak dan Mas."pamit Dila karena sudah di panggil oleh resepsionis hotel.
" Iya Dil, nanti malam jangan lupa kunci rumah dengan benar ya,Mbak seperti nya masih belum bisa pulang karena ada acara keluarga di tempat yang lain lagi.kalau malas masak lebih baik Kamu pesan saja di aplikasi biru." Jeni tentu saja tak mau menyia-nyiakan kesempatan jika sudah berhasil keluar dari kandang serigala.sebisa mungkin ia membuat alasan yang begitu bagus tepat sasaran dan bukti nya selama ini Arki selalu percaya dengan apapun yang ia katakan.
" Iya Mbak."Dila segera berlalu dari hadapan Jeni.kepergian gadis cantik ini membuat Jeni merasa tenang tanpa harus bersusah payah berakting yang tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
Dimas mengajak Jeni masuk ke dalam mobil nya dan mereka rencana nya akan pindah ke apartemen milik Dimas.bisa bahaya jika mereka tetap memilih stay di kamar hotel, sementara kehadiran mereka di sana sudah di ketahui oleh Dila.
" Siapa gadis tadi sayang?" tanya Dimas ketika sudah keluar dari parkiran khusus tamu hotel.
" Gadis yatim piatu yang kemarin rumah nya baru saja terbakar, untuk sementara waktu dia tinggal di rumah Aku ." jujur Jeni kembali membayangkan bagaimana lahap nya si jago merah menelan rumah milik Dila.
" Tidak akan lama sayang,mungkin sebentar lagi juga akan pindah.Aku hanya kasihan saja kepada dia ." sambung Jeni lagi dan hanya di balas deheman kecil oleh Dimas.
" Kamu benar- benar cinta sama Aku kan sayang?" tanya Dimas memastikan walaupun sejujur nya sudah tau akan Jawaban yang di terima nya nanti.
" Apa Aku harus menjawab nya sayang?" Jeni malah melempar balik pertanyaan kepada Dimas.untuk apa lagi lelaki ini bertanya seperti itu , padahal selama ini Jeni sudah mengatakan berulang-ulang kali.
" Tapi kenapa Aku merasa Kamu malah tidak mencintai Aku lagi, hubungan ini terus saja di sembunyikan.padahal Kamu lebih bahagia ketika bersama dengan ku ketimbang bersama pria itu." Dimas merasa kecewa dengan sikap Jeni, bahkan Jeni sama sekali tidak mau memperkenalkan Dimas pada seluruh anggota keluarga nya.padahal Dimas sudah mengenal kan Jeni kepada kedua orang tua nya walaupun hanya sebatas teman dekat.
" Aku mohon bersabar lah sayang,Aku sedang memikirkan cara agar kita bisa terus bersama tanpa ketahuan oleh orang lain." egois sekali wanita ini,ia benar-benar rakus ,sudah punya suami tapi masih mau menjalin hubungan terlarang dengan lelaki lain.
" Kenapa harus mikir lagi Jeni? Kenapa tidak kita akhiri saja hubungan ini,Kamu bisa selama nya dengan Arki dan dengan bebas mempertontonkan kebahagiaan keluarga kalian di hadapan orang lain.Aku akan memilih mundur dari hadapan Kamu.percuma aja bilang cinta tetapi Kamu selalu melukai perasaan Aku dan tidak mau meninggalkan suami mu itu." ucap Dimas menatap lurus ke arah depan.Jeni yang berusaha menggapai telapak tangan nya malah ia hempaskan dengan begitu dingin.saat ini terjadi gejolak batin yang sangat hebat sampai membuat kepala nya menjadi pusing.
" Kita tidak akan pernah berpisah sayang,Aku juga mencintai suami ku dan tidak mau kehilangan kalian berdua, Keluarga Aku lagi membutuhkan Mas Arki dan Aku tidak bisa mengakhiri semua nya secara mendadak."kembali lagi hati Dimas di buat berdarah oleh perkataan Jeni.ia palingkan wajah nya ke arah lain, menyembunyikan rasa sakit yang teramat besar yang tengah ia rasakan saat ini.
" Jangan marah sayang,Aku janji akan berusaha adil kepada Kamu,kita masih tetap bisa berhubungan dan Aku janji akan selalu memuaskan Kamu." Jeni tanpa malu bergelayut manja di lengan Dimas.sudah terlalu nyaman dengan dua pria sampai ia sendiri begitu terbuai di buat nya.
" Aku bahkan tidak bisa marah kepada Kamu,ayok kita turun." ajak Dimas begitu sampai di parkiran apartemen mewah nya.
Jeni mengangguk menunggu Dimas membuka kan pintu mobil untuk nya,setelah itu kedua nya keluar menuju unit apartemen Dimas dengan Jeni yang setia memakai masker di sebagian wajah nya.ia masih belum berani membuka semua nya di depan umum.walaupun nafas nya terasa sulit tetapi Jeni terpaksa mengambil cara ini karena sudah kehabisan akal.
Halo guys...jangan lupa like,Vote dan Komen sebanyak mungkin ya...