I LOVE ISTRI ORANG

Setelah sidang tuntutan dua hari yang lalu, Lukas pun akhirnya sampai pada sidang putusan. Dewan MKP sudah memutuskan hukuman yang paling layak untuk sang Jaksa.

"Setelah menimbang dan menganalisis dari beberapa bukti dan kesaksian para saksi. Maka Dewan MKP memutuskan sang Jaksa di bebas tugas kan selama tiga bulan saja." ucap Ketua. Palu pun diketuk tiga kali.

Frans adalah orang yang paling pertama berteriak bahagia. Akhirnya, anak buah kesayangannya itu tidak jadi di berhentikan atau di mutasi dari Kantor Kejaksaan Agung Negeri. Sebab Jaksa kompeten seperti Lukas, sangat disayangkan kalau harus dicampak ke daerah.

"Selamat bro..." ucap Frans saat sidang sudah selesai. Dia menjabat tangan Lukas dan memeluknya.

"Terima kasih banyak pak. Ini semua berkat bapak." ucap Lukas.

"Ingat, jangan kamu ulangi lagi Lukas. Kalau sampai kamu ulangi lagi, aku sendiri yang akan menggantung mu di tugu Monas." ucap Frans seraya meninju pelan perut sang Jaksa Penuntut Umum tersebut.

"Emangnya bapak bisa naik kesana dengan perut kayak gini?" Lukas bodyshamming bosnya yang gendut dengan kepala plontos tersebut.

"Kamu ini ya? Yuk ke kantin. Kamu harus traktir saya." ucap Frans seraya merangkul pundak pria dengan tinggi 170 cm itu.

"Ikut napa pak.." kata Putri.

"Iya kita kan mau juga ya Put." ucap Bobby.

"Hah.. kalian ini. Ya udah ya udah.. Yuk." ucap Lukas.

Mereka pun segera berlalu menuju kantin.

...🍃🍃🍃...

David duduk di ruang tamu. Dirinya sudah siap dengan memakai pakaian kemeja batik lengan panjang. Sesaat kemudian, seorang pria paruh baya keluar dari dalam dan langsung duduk di depan David. David hanya menunduk.

Pria itu memperhatikan David dengan seksama.

"Saya sudah tahu semua dari Amanda tentang kamu." ucap pria tersebut, yang tidak lain adalah Angga, ayahnya Amanda.

"Iya Om.." ucap David.

"So, kapan kamu mau melamar anak saya secara resmi?" tanya Angga to the point.

"Ha? E... secepatnya Om." jawab David.

"Secepatnya itu kapan David. Amanda sekarang sedang hamil anak mu? Kamu nggak ada niat mau kabur kan? Awas aja!" ancam Angga.

"Enggak Om. Saya akan tanggung jawab kok Om. Beneran." kata David dengan raut wajah serius.

"Kalau begitu tidak perlu ada lamaran lagi. Minggu depan kalian menikah terus. Saya akan siapkan semuanya. Kamu hanya perlu datang saja." kata Angga.

David hanya diam saja. Dia benar-benar sudah tidak bisa mengelak lagi. Memang cepat atau pun lambat, dia tetap harus menikahi Amanda. Menyesal pun tak ada artinya, sebab semua sudah terjadi.

Sekali pun David mencintai Nadhya, namun egonya untuk punya anak membuat David gelap hati dalam menjaga perasaan istrinya itu. Sedangkan, andai dia mau bersabar sedikit lagi saja, dia dan Nadhya tentu sudah bisa berbahagia sekarang menanti kelahiran buah hatinya bersama Nadhya.

Tapi yah, begitulah laki-laki. Dan entah bagaimana nanti saat David tahu jika Nadhya sebenarnya sedang mengandung anaknya. Apakah dia akan menyesali segalanya?

Amanda keluar dari dalam kamarnya. Dia lalu duduk di samping David. Membuat pria dewasa itu mengalihkan atensinya kepada dirinya. David menggenggam tangan Amanda, lalu tersenyum kepada gadis berambut panjang tersebut. Yang juga dibalas dengan senyum yang sama oleh Amanda.

Sementara di lain tempat...

Nadhya duduk di kursi yang ada di belakang rumah ibunya. Angin berhembus pelan, membuat kerudung sang istri orang itu menari-nari lembut. Pandangan Nadhya tertuju jauh ke arah gunung yang ada jauh di sana.

Tiba-tiba saja terlintas kembali di benak Nadhya, tentang bagaimana saat Lukas memeluknya begitu erat di stasiun beberapa waktu yang lalu.

Menikahlah dengan ku Nadh... - Lukas Abraham

Aku sedang hamil, Lukas... - Nadhya Almira

Nadhya memejamkan matanya. Membiarkan pikirannya mengenang semua kenangan yang pernah dirinya dan Lukas lalui. Menjadi pengobat rindunya kepada sang Jaksa. Nadhya lalu mengeluarkan ponselnya. Dia membuka aplikasi whatsapp. Dan melihat status Lukas yang menuliskan :

Alhamdulillah

Nadhya tersenyum pelan. Kemudian dia membaca berita-berita yang berseliweran di jagat maya.

JAKSA PENUNTUT UMUM, LUKAS ABRAHAM HANYA DI BEBAS TUGASKAN SELAMA TIGA BULAN.

LUKAS ABRAHAM, SANG JAKSA VIRAL, BEBAS DARI PEMECATAN

JAKSA YANG SEMPAT DIKABARKAN SELINGKUH DENGAN KLIENNYA, BEBAS TUGAS TIGA BULAN.

TIDAK JADI DI PECAT, LUKAS ABRAHAM, JAKSA VIRAL HANYA BEBAS TUGAS TIGA BULAN

Selamat Lukas... - Nadhya Almira. Nadhya lalu mematikan ponselnya.

Lukas membuka ponselnya dan melihat siapa saja yang melihat statusnya. Dan ada satu nama kontak yang melihatnya

MY ANGEL

Lukas terperanjat. Dia langsung mendial nomor Nadhya. Namun sayang hanya memanggil, tidak berdering. Whatsapp Nadhya sudah tidak aktif lagi.

"Pak, bebas tugas tiga bulan waktu yang pas itu Pak." ucap Putri.

"Iya Pak Lukas. Manfaatkan waktu Pak." sambung Bobby.

"Maksud kalian?" tanya Lukas tidak mengerti.

"Cari istri..." ucap Putri dan Bobby serentak. Pak Frans hanya tersenyum mendengar kata-kata anak-anak buahnya itu.

"Di kira nyari istri kayak nyari anak kucing apa?" ucap Lukas.

"Ah bapak, Jaksa sehebat bapak, pasti banyak yang mau pak.." kata Putri.

"Termasuk kamu kan Put." tiba-tiba pak Frans nyambung.

"Hahaha. Pak Frans jangan gitu dong. Kan Putri jadi malu. Jadi Putri malu nanti dia." ucap Bobby.

"Lo apaan sih Bob." Putri memukul pundak Bobby.

"Jangan sama saya Put. Nanti kamu makan hati terus..." ucap Lukas seraya tertawa pelan.

"Loh kenapa Pak?" tanya Bobby penasarn.

"Iya soalnya udah dirumah dimarahin, ditempat kerja juga kena omel. Lama-lama kena mental si Putri nanti." Lukas tertawa.

"Nah, itu dia. Makanya aku nggak mau sama bapak." Putri juga ikut tertawa.

"Saya kayaknya mau pergi ke suatu tempat aja.." ucap Lukas.

"Kemana pak?" tanya Bobby.

Lukas tersenyum simpul...

...----------------...

Tahun 2004....

Tok tok tok... suara pintu rumah diketuk. Nana lalu membuka pintu rumahnya.

"Doni?" ucap Nana. Dia terkejut melihat mantan suaminya sudah berdiri di depannya. Pria itu datang dengan istri barunya.

"Mana Nadhya?" tanya Doni.

"Mau apa kamu sama anak aku?" tanya Nana dengan nada gemetar.

"Sudahlah Nana, kamu jangan seperti ini lagi. Kita semua tahu kan, kalau hak asuh anak itu jatuh ke tangan saya." ucap Doni. Nana menggelengkan kepalanya. Air matanya mulai jatuh.

Doni langsung masuk ke dalam rumah. Dia mencari Nadhya ke semua ruang. Namun tidak dia dapati anak perempuan usia tujuh tahun tersebut.

Tiba-tiba istri baru Doni melihat Nadhya ada di bawah pohon bersama seorang anak laki-laki.

"Mas, itu dia kayaknya." ucap wanita tersebut. Doni pun segera keluar rumah.

"Mas... mas... jangan ambil Nadhya dari saya mas. Mas..." teriak Nana

"Heh mba, kalau mba nggak mau kami laporkan polisi, lebih baik mba diam saja. Nadhya itu hak mas Doni." ucap istri baru Doni. Nana terduduk di depan pintu rumahnya seraya menangis sedih.

Nadhya sedang membuat sesuatu dengan teman laki-lakinya itu.

"Bagus nggak?' tanya anak laki-laki itu.

"Bagus banget Luk..." jawab Nadhya.

"Ini untuk kamu satu. Untuk aku satu." ucap anak laki-laki bernama Lukas itu.

Mereka lalu tersenyum berdua. Sampai Doni datang dan menarik tangan Nadhya.

"Ayo Nadhya..." ucap Doni.

"Nggak mau pak..." kata Nadhya menolak.

"Ayo Nadhya... Kamu harus ikut bapak.." Doni terus menarik Nadhya.

Lukas berusaha menahan Nadhya agar tidak dibawa pergi oleh Doni. Namun kekuatan Lukas yang hanya bocah 10 tahun, tidak lebih kuat dari tenaga dua orang dewasa tersebut.

"Lukas... tolongin aku..." teriak Nadhya kepada Lukas.

"Nadhya... Nadhya..." teriak Lukas. Dia terus mengejar Nadhya.

Nadhya sudah dibawa masuk ke dalam mobil. Dengan cepat Lukas membuka gelang di tangannya, dia lalu memberikannya kepada Nadhya melalui jendela mobil. Nadhya pun langsung meraih gelang itu.

Namun setelah gelang itu di sambut oleh Nadhya, Lukas di dorong oleh Doni sampai bocah laki-laki tersebut jatuh ke tanah. Kemudian Doni masuk ke dalam mobil dan langsung melajukan mobilnya. Meninggalkan Lukas yang masih terduduk di tanah.

" NADHYAAAAA....." teriak Lukas.

...----------------...

*Bersambung....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

VIDEO KLIP I LOVE ISTRI ORANG TERBARU SUDAH RILIS DI INSTAGRAM AUTHOR YA...

@lvedelweiss_