Berkali-kali Dania memberikan pemahaman pada suaminya Alex agar hidup mandiri dan tinggal berpisah dari sang mertua,namun Alex tak pernah menghiraukannya. Sang suami enggan untuk meninggalkan kedua orang tuanya yang selalu memanjakannya dalam hal keuangan. Meskipun Alex telah bekerja,namun sang ibu masih sering memberinya uang apabila Alex membutuhkan. Hal inilah yang membuat Alex enggan tinggal berjauhan dari sang ibu tanpa memperdulikan nasib Dania yang mendapat perlakuan tak adil dari ibunya.
Hingga pada akhirnya Dania berontak karena sudah benar-benar merasa muak dengan semua hal tak adil yang diterimanya selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Alex,Bu Linda dan Tiara
Melihat istri yang terbiasa penurut tak lagi menghiraukan ucapannya,emosi Alex langsung tersulut. Pria itu langsung menarik baju Dania hingga hampir terjengkang ke belakang dan kemudian langsung membalikkan tubuh istrinya itu hingga kini saling berhadapan. Dania sangat terkejut. Ia pun takut suaminya itu akan berbuat kasar. Namun dengan cepat ia segera menemukan cara agar tak mendapatkan kekerasan.
"Jika kamu berani berbuat kasar,saat ini juga aku akan melaporkan mu ke kantor polisi dengan alasan KDRT." Ancam Dania saat melihat tangan suaminya sudah terangkat ingin menamparnya.
Mendengar ancaman Dania,Alex urung untuk menamparnya. Akan tetapi saat itu,Dania melirik pada ibu mertua dan adik iparnya yang kini terlihat cemberut karena dirinya tak jadi mendapatkan sebuah tamparan. Dalam hati ia tertawa puas menyaksikan sebuah kekecewaan yang dialami oleh kedua orang tersebut.
Melihat anaknya takut dengan ancaman yang dilontarkan oleh menantunya,Bu Linda akhirnya angkat bicara. Wanita itu merasa tak puas karena sang menantu tak mendapatkan pelajaran dari suaminya.
"Mana bisa dia melaporkan pada polisi. Kere kayak gitu mana ada yang perduli dengan laporannya." Ucap Bu Linda berusaha membuat keadaan kembali menjadi panas. Ia mencoba mempengaruhi sang anak agar tak menghiraukan ancaman yang dilontarkan oleh menantunya itu.
Dania tersenyum remeh mendengar perkataan sang ibu mertua. Kemudian membalas perkataan wanita tua itu.
"Coba saja Mas, jika kamu ingin mendekam di penjara. Sekalipun nggak punya uang aku bisa membuat kasusnya Viral hingga mendapatkan simpatisan dari berbagai lembaga perlindungan."
Alex terdiam mendengar ancaman sang istri. Jika dipikir-pikir apa yang dikatakan Dania sangatlah benar. Zaman modern seperti ini sangat mudah sebuah kasus kekerasan ditindak lanjuti oleh aparat dengan bantuan para netizen. Ia pun tak mau ambil resiko dengan menjadi suami penyiksa yang viral di jagat maya.
"Kita bicarakan berdua di kamar." Ucap Alex pada Dania setelah beberapa saat terdiam dan telah berhasil mengontrol emosinya. Kemudian ia beserta ibu dan adiknya kembali ke kamar masing-masing. Bu Linda begitu kesal karena sang anak tak berani melawan istrinya.
"Baik,tunggu saja di kamar setelah aku selesai memasak." Jawab Dania menyetujui permintaan suaminya.
Selesai makan,Dania bergegas ke kamar menemui suaminya. Di sana Alex sudah terlihat rapi dengan pakaian kerjanya sambil mengutak-atik handponenya. Melihat sang istri masuk,Alex kemudian meletakkan handponenya dan memandang wanita yang masih sah menjadi istrinya itu.
"Duduklah,aku ingin bicara." Suara Alex terdengar pelan dan tak ada lagi kemarahan .
Dania pun patuh dan duduk disebelah sang suami. Ia sebenarnya sangat penasaran apa yang akan dikatakan oleh suaminya itu.
"Aku ingin bertanya. Kenapa kamu berubah seperti ini ? Aku lebih suka dirimu seperti kemarin yang penurut dan tak melawan pada ku."
Dania tertawa sumbang mendengar pertanyaan suaminya. Menurutnya Alex memang tak pernah mengerti dirinya sebagai seorang istri. Lebih tepatnya tak menganggapnya hingga membiarkannya diperlakukan seperti pembantu.
"Kamu ingin aku penurut seperti dulu ?" Tanya Dania. Alex langsung mengangguk pasti sambil tersenyum.
"Maka aku minta,jangan satukan aku bersama ibu mu. Kita berdua pindah dan hidup mandiri di rumah sendiri. Jika hal ini bisa kamu kabulkan,aku pastikan semuanya akan damai seperti dulu lagi." Jawab Dania berharap kali ini Alex mau menurutinya.
"Kenapa harus pindah ? Kamu tahu kan membeli rumah itu butuh uang banyak Dania. Kamu nggak kerja sih makanya nggak tahu. Dirimu emang gampang buat bilang pindah di rumah sendiri." Gerutu Alex dengan kesal. Dan sudah bisa di duga Dania,pasti suaminya itu akan banyak alasan. Sejak dulu memang pria itu tak ingin pindah dan terus hidup bergantung dengan orang tuanya.
"Oke,jika itu kamu nggak setuju,aku minta gaji mu setiap bulan berikan pada ku untuk mengelolanya. Aku akan berusaha menabung hingga kita bisa membeli rumah." Dania kembali membuat kesepakatan lain. Mungkin saja hal ini suaminya itu setuju pikirnya.
Namun lagi-lagi ia harus kembali kecewa. Alex sama sekali tak setuju.
"Nggak bisa Dan,dia ibu kandungku. Aku harus berbakti padanya. Jika kamu minta hal lain mungkin aku bisa kabulkan. Namun jika dua hal ini,maaf aku nggak bisa." Jawaban mutlak dari sang suami akhirnya membuat Dania semakin yakin untuk tak lagi memikirkan apapun yang berkaitan dengan suaminya itu.
"Baiklah,jika semua hal tidak bisa dirundingkan,maka jangan tuntut aku untuk berubah. Aku punya cara sendiri untuk bahagia. Kalian semua tidak perlu mengatur ku." Kata Dania dengan kesal.
Alex kemudian bangkit dari duduknya dan berkata,
"Satu hal yang harus kamu ingat Dania,Kamilah yang menyediakan makanan untuk mu. Apalagi dirimu saat ini tak memiliki uang. Jadi jangan sombong dan menurutlah." Bentak Alex kemudian berlalu pergi dari kamar. Dania tertawa kecil setelah mendengar ancaman suaminya itu.
"Sekalipun kalian nggak memberikan aku makan,aku pun saat ini sudah memiliki penghasilan sendiri. Jangan sampai nanti kalian yang malah kelaparan." Gumam Dania pelan kemudian mencari handponenya. Saat ini ia ingin melanjutkan pekerjaannya sebagai seorang penulis online. Ia semakin bersemangat karena penghasilannya sudah semakin banyak dan sangat cukup untuk membiayai dirinya ketika suatu saat dicampakkan oleh Alex.
Tanpa sepengetahuan Dania,Alex beserta anggota keluarga lain yang terdiri dari Alex,Bu Linda dan Tiara kini sedang mengobrol di sebuah restoran. Karena Dania tak lagi memasak makanan jadilah ketiganya kini mengisi perutnya di sebuah restoran terdekat.
"Kamu itu gimana sih Lex ? Kok bisa takut sama istri bodoh seperti Dania ?" Bu Linda yang pertama kali membuka obrolan.
"Iya,aku kira tadi bang Alex akan menamparnya. Nggak taunya malah nggak jadi." Timpal Tiara sambil menunjukkan sikap kesalnya pada sang kakak.
"Bukan takut ,tapi apa yang dikatakan oleh Dania itu benar. Aku nggak mau mengorbankan reputasi ku hanya karena emosi sesaat. Dari pada menggunakan kekerasan,lebih baik kita pikirkan cara lain untuk menghadapinya."
"Ya udah. Emangnya apa ide mu untuk membuatnya jera ?"
Kedua wanita tersebut memandang Alex dengan harapan pria tersebut benar-benar menemukan cara yang mampu membuat Dania takluk.
"Sangat mudah. Jangan berikan dia uang,dan jangan membeli makanan apapun di rumah. Pastikan tak ada sedikitpun makanan yang ditinggal kan. Aku yakin ia akan memohon pada kita agar bisa kembali mendapatkan makan. Apalagi dirinya tak memiliki penghasilan,sudah pasti akan meminta maaf pada kita semua agar dibelikan makanan."
"Betul banget. Aku setuju bang." Ucap Tiara bersemangat. Begitu pula dengan Bu Linda,wanita itu pun sepakat dengan ide sang putra.