NovelToon NovelToon
Sistem Pesugihan Modern

Sistem Pesugihan Modern

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Sistem / Anak Yatim Piatu / Anak Lelaki/Pria Miskin / Robot AI
Popularitas:36.2k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Namanya Tegar, pemuda dengan pembawaan ceria tapi hatinya penuh dengan dendam.

Di depan kedua matanya, Tegar kecil harus menyaksikan kedua orang tua meregang nyawa dan kakaknya digilir di rumahnya sendiri, oleh sekelompok orang.

Yang lebih menyakitkan, para penegak hukum justru tunduk pada orang-orang tersebut, membuat dendam itu semakin dalam dan melebar.

Beruntung, Tegar mendapat keajaiban. Sebuah sistem dengan misi layaknya pesugihan, Tegar menemukan jalan yang bisa dia gunakan untuk melampiaskan dendamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Warung Makan

Empat pria dewasa yang usianya saling berdekatan satu sama lain, kini tengah berkumpul di sebuah ruang rahasia. Ruang itu adalah pusat pengendali semua kegiatan mereka yang dirahasiakan kepada semua orang termasuk anggota keluarga masing-masing.

Gunawan, Hendrawan, Hartawan dan Darmawan, adalah empat kepala keluarga yang sudah bersahabat sejak mereka masih sangat muda. Mereka banyak memiliki kesamaan sifat dan sikap, menyebabkan persahabatan mereka bertahan lama.

Dari keempat pria tersebut, Gunawan lah pria yang paling kaya. Maka itu dia sering dijadikan pemimpin dan pengambil keputusan setiap ke empat pria itu memiliki rencana, baik rencana kecil maupun rencana besar.

Bahkan, bisnis gelap yang mereka jalani, juga berasal dari keluarga Gunawan. Mereka menjalankan bisnis tersebut dengan sangat rapi. Setiap ada yang hendak membongkar atau berkhianat, mereka tidak akan segan-segan mengambil tindakan yang sangat brutal.

"Sepertinya, orang yang menyebarkan video itu, memang mengincar kita, Gun," ucap Hendrawan disela-sela obrolan mereka.

Salah satu alasan yang membuat mereka memutuskan berkumpul secara mendadak, memang bertujuan untuk membicarakan aksi orang yang dikenal, yang telah mengusik salah satu dari mereka.

"Apa mungkin, penyebar video ini, dengan pemilik akun video yang kemarin, adalah orang yang sama?" sambung pria berkepala plontos tersebut.

"Sudah pasti itu perbuatan orang yang sama. Apalagi setelah dilacak, letak titik terakhir sinyal keduanya juga menunjukan tempat yang sama," sahut Hartawan.

"Tapi kok bisa gitu ya? Titik sinyalnya kok bisa ada di kutub utara tapi hasil rekamannya bisa sedekat itu," Darmawan masih tak percaya dengan satu fakta ini. "Apa lagi dengan entengnya dia ngirim pesan, akan memberi kejutan kembali. Ini sangat tidak masuk akal kan?"

"Dan anehnya, kenapa dia hanya mengusik anak perempuanku?" Gunawan bersuara. "Apa mungkin dia memang menargetkan Loli?"

"Kalau aku pikir sih kayanya bukan," ujar Hendrawan. "Sepertinya orang itu, ingin menghancurkan kita. Mungkin dia tahu, diantara kita berempat, kamu orang yang paling berpengaruh. Jadi jika kamu yang diusik, maka dengan mudah kami juga akan terusik."

"Benar juga," sahut Hartawan. "Menurut kalian, siapa yang berani melakukan aksi ini? Apa mungkin ada pengkhianat yang terlewatkan dari pantauan kita?"

"Aku rasa begitu," sahut Gunawan. "Sepertinya mereka lebih dari satu orang yang melakukannya."

"Kalau menurutku, kemungkinan mereka sekumpulan orang-orang yang memiliki dendam sama kita," ujar Hendrawan. "Bukankah kalian tahu, tidak semua orang yang berurusan dengan kita, mengalami nasib yang sama seperti Mutia?"

Ketiga rekannya saling mengiyakan.

"Aku juga sempat kepikiran seperti itu," Darmawan. "Apa lagi mereka menggunakan nama akun Mutia Maharani. Kalian pasti masih ingat bukan, kasus itu yang paling menggemparkan negara ini saat itu?"

"Pasti," sahut Hartawan. "Hal itu juga yang membuatku kepikiran, kalau adiknya Mutia itu juga pasti terlibat. Mungkin dulu, dia memang tidak bisa apa-apa karena masih kecil. Tapi sekarang, kita nggak tahu, bagaimana gerak-gerik anak itu. Pasti dia sekarang sudah lebih dewasa dan pikirannya juga sudah mulai matang."

"Maka itu, aku sudah menyuruh orang untuk menyelidikinya," ujar Gunawan.

"Serius, Gun?"

Gunawan mengangguk. "Aku juga merasa anak itu ikut andil dengan semua yang terjadi beberapa hari ini. Aku yakin anak itu memiliki dendam yang besar sama kita. Apa lagi saat dulu dia bersaksi, kita semua dibuat terkejut kala ada anak itu saat kita beraksi di rumah Mutia."

"Nah, pemikiran kita sama," ujar Hartawan. "Bisa jadi anak itu bergabung dengan oknum-oknum yang dendam sama kita."

"Tapi kalau ternyata anak itu hanya dimanfaatin bagaimana?" tanya Darmawan.

"Tidak masalah," ujar Gunawan. "Kalau memang anak itu memiliki informasi penting, bisa kita manfaatkan balik. Tidak peduli anak itu terlibat atau tidak. Yang pasti, kita dapat menangkap pelaku utama dari kasus video anakku."

Dan ketiga sahabat Gunawan langsung sependapat.

####

Sedangkan di tempat lain, Tegar baru saja pulang, setelah tadi pergi ke sebuah toko untuk membeli alat-alat yang dia butuhkan untuk menjalankan misinya.

Sebelum sampai ke rumah, Tegar memilih singgah sejenak di warung penjual nasi dan aneka lauk serta gorengan yang letaknya tidak jauh dari rumah Tegar.

Karena hari ini Tegar tidak masak nasi, jadi dia singgah di tempat itu, untuk mengisi perut biar nanti tidak kelaparan saat malam hari.

"Nenekmu belum pulang apa, Gar?" tanya si penjual setelah Tegar memesan makanan

"Belum, Bu," jawab Tegar. "Katanya di kampung lagi panen, jadi Nenek pulangnya masih lama."

"Oh," jawab si penjual sambil menyerahkan sepiring nasi beserta lauk yang dipilih Tegar. "Kamu kenapa nggak ikut nenek aja?"

Tegar tersenyum. "Nggak kenapa-kenapa sih, Bu. Cuma, sayang aja kalau rumah kosong, nggak ada yang nempatin."

Si penjual pun ikut tersenyum. Dia memilih tidak melempar pertanyaan lagi agar Tegar lebih fokus dengan makanan hasil racikannya.

"Gar, nitip sebentar ya? Ibu mau ngantar gorengan ke rumahnya Bu Maksum."

"Iya, Bu."

Si penjual melangkah pergi ke rumah tetangga Tegar yang lain. Pemandangan seperti ini memang sudah terbiasa terjadi. Si penjual sudah terbiasa meninggalkan warung makannya sejenak jika ada tetangga yang pesan jualannya dan minta di antar. Dan ketentuan itu hanya berlaku untuk tetangga sekitar warung saja.

Tak lama setelah si penjual pergi, warung tersebut kedatangan dua orang pria dengan tubuh yang cukup kekar. Tegar sempat tertegun sejenak kala melihat kedatangan dua pria tersebut. Apa lagi wajah keduanya terlihat sangat asing. Jadi Tegar yakin kalau dua pria itu bukan orang daerah ini.

"Bang, ini sih yang jualan mana?" tanya salah satu pria tersebut kepada satu-satunya pengunjung di sana.

"Lagi ngantar pesanan sebentar, Bang, ke rumah di seberang jalan," jawab si pengunjung yang tak lain adalah Tegar.

"Oh..." balas pria yang sama sambil tangannya mencomot satu gorengan yang ada di depannya dan berbincang dengan rekannya.

Tegar, yang duduknya tak jauh dari kedua pria itu, tentu saja jadi ikut mendengar pembicaraan mereka. Dari obrolan yang Tegar dengar, anak muda itu menyimpulkan kalau dua pria itu datang ke daerah ini dengan tujuan mencari sebuah alamat.

"Maaf, Bang, boleh saya bertanya?" Salah seorang pria yang duduknya paling deket dengan Tegar kembali mengusik anak muda itu.

"Tanya apa ya, Bang?" tanya Tegar karena cukup penasaran dengan kedatangan dua pria tersebut.

"Apa kamu asli orang sini bukan, Bang?"

Meski agak ragu karena heran, Tegar tetap mengangguk. "Iya, Bang, aku asli orang sini. Ada apa yah?"

Pria itu seketika tersenyum. "Tidak ada apa-apa kok, Bang, saya cuma mau menanyakan alamat rumah."

"Alamat rumah? Alamatnya rumah siapa, Bang?"

"Mutia Maharani? Apa Abang kenal?"

Seketika Tegar kembali tertegun. Sudah pasti dia kaget dan bertanya-tanya dalam hati.

1
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
kebongkar jg kan
lanjut thor
Roewina
udah ada yg jual pa blm ya Thor 🤔jadi pingin punya kotak ajaib kek gitu , kek kantong ajaibnya Doraemon🤭
Roewina
idenya author keren 👍 beda dari yg lain lanjut thor
Roewina
kek nya seru nih ceritanya 🤔
Cha Sumuk
ceritanya bagus tp ilfil bc kata2 benih di masukin thor hihh bikin merinding bc nya
Apriyanti
makin seru ni klo ada demo besar²an,, lanjut thor
Was pray
ya tetap punya kekasih manusia tegar....ya selama masih muda sih nggak masalah hidup sendiri,tapi tetap butuh membangun rumah tangga ke depannya itu berarti manusia normal, karena pernikahan nggak cuma urusan melepas kebutuhan biologis doang tapi juga meneruskan garis keturunan
Apriyanti
lanjut thor 🙏💪😘
tina
lanjut kak
Apriyanti
lanjut thor
Dirman Ha
ig Fu jb bbk jnji
Dirman Ha
ig Fu jb vi
Dirman Ha
ig dy uu Fu h gi
Dirman Ha
ig gh h gh j bbk
Dirman Ha
ig dy gi jb bp
Dirman Ha
if dy yg hj knp
Dirman Ha
ig dy hj onn bbk p
Dirman Ha
ig dy hj knp
Apriyanti
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!