NovelToon NovelToon
Aku Juga Istrimu

Aku Juga Istrimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Pernikahan Kilat
Popularitas:198.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fia Mulyanto

Tidak terbayang sedikit pun dalam benak Btari, ia akan menikah dengan cara paksa seperti ini. Menikah dengan Dr. Fauzan Maulana dengan cara yang memalukan .. digrebek oleh petugas patroli di sebuah kamar hotel sedang berduaan. Meski keduanya menikah secara negara dan agama, Btari diperlakukan seperti makhluk tak kasat mata oleh Dr Fauzan. Tidak pernah diperlakukan layaknya seorang istri. Nasib Btari makin terpuruk saat mengetahui Dr Fauzan menduakan Btari dengan menikahi kekasihnya.
Mampu kah Btari bertahan? meski statusnya istri pertama, tapi dalam kenyataannya sang suami tidak pernah menganggapnya ada.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fia Mulyanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. laporan bulan kedua

"Apa kamu ingin kita menjadi suami istri yang sebenarnya?" Fauzan menatap Btari yang duduk di ujung bangku halte.

"Aku tidak tahu .. kadang di hatiku timbul rasa bersalah karena berani mempermainkan arti suci sebuah perkawinan, terlepas perkawinan ini terjadi karena tragedi." Btari mengutarakan isi hatinya.

"Kamu sedang tidak mengarang alasan untuk menjeratku bukan? Dengan alasan klise yang kamu katakan?" Fauzan menatap Btari dengan tajam.

"Maksud anda apa? Aku tidak mengerti." Btari keheranan.

"Aku yakin sekarang kamu tahu siapa aku! Setelah kamu tahu siapa aku, kamu berusaha menjeratku untuk menjadi suamimu yang sebenarnya!" ujar Fauzan dingin.

"Iya benar .. Saya sudah tahu siapa anda! Anda Dr Fauzan Maulana yang terkenal itu! Tapi apa hubungannya dengan menjerat, aku sama sekali tidak ada niat untuk menjerat anda!" Btari masih tidak mengerti.

"jangan pura pura polos tidak tahu apa apa! Aku yakin kamu ingin menjadi istriku yang sebenarnya karena aku kaya raya dan mapan! Kamu sama saja dengan wanita wanita gila harta di luar sana yang berlomba lomba mendekatiku dan merayuku!" Fauzan menuduh dengan kejam.

Btari tercengang mendengar perkataan Fauzan. Sekaya apa sih laki laki ini sehingga punya pikiran jahat kalau semua wanita ingin menggodanya karena merasa dirinya sangat kaya raya?"

"Anda ini seorang dokter yang sering memberikan motivasi untuk selalu berpikir positif menjalani kehidupan bukan? Ternyata nasehat anda tidak berlaku untuk anda sendiri! Maaf ya kalau perkataan jahat anda tidak berlaku padaku .. Anda boleh merasa mapan dan kaya raya, tapi aku tidak tertarik untuk menjebakmu! anda pikir harta yang banyak akan membuat setiap wanita bertekuk lutut padamu! Dengar ya Tuan sok mapan dan kaya raya, aku sama sekali tidak tertarik menjadikan anda suamiku sesungguhnya, alasanku berkata seperti itu karena ingin segera bercerai darimu agar tidak merasa bersalah telah mempermainkan sucinya sebuah pernikahan." Btari ganti menatap tajam Dr Fauzan.

Fauzan tersenyum remeh mendengar bantahan Btari. Semua wanita kalau sudah ketahuan modusnya pasti akan berusaha membela diri.

"Anda boleh tidak percaya pembelaanku! anda pikir cukup tampan dan kaya raya sehingga dengan pedenya menganggapku berusaha menjeratmu? Kalau anda sekaya dan setampan pangeran Hamdan, aku dengan suka rela berusaha menjerat anda." Btari bangkit dari duduknya dan segera berjalan di atas trotoar.

"Hai .. Tunggu! Kamu mau pergi kemana? Btari kamu belum memberikan nomor handphonemu!" Fauzan menyusul Btari.

"Sudah kukatakan aku tidak akan memberikan nomor handphoneku pada orang asing!" Btari terus melangkah.

"Ayolah Btari, jangan membuat sulit situasi! Kalau bulan depan kita tidak bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan petugas akan semakin lama kita terbelenggu pernikahan palsu ini." Fauzan jengkel.

"Andà kan kaya, pakai uang dan kekayaan anda untuk menyuap seluruh pegawai KUA agar segera membatalkan pernikahan kita ini." seru Btari dingin.

"Oke .. Oke aku cabut kata kataku tadi! Kamu bukan wanita gila harta yang akan menjeratku menjadi suamimu sesungguhnya! Aku minta maaf Btari!" Fauzan mengalah, ia tidak mau lama lama berdebat dengan Btari.

"Gampang sekali anda meminta maaf setelah menghinaku dengan kata kata kejam! Aku bukan manusia yang gampang memberi maaf!" Btari masih dongkol.

"Aku harus bagaimana agar kamu maafkan Btari" Fauzan merendahkan dirinya sendiri meminta maaf.

"Bisa kah hari ini juga anda mengucapkan talak padaku? Kita bercerai saja secara agama .. Nanti kalau sudah enam bulan kita berpisah secara negara!" pinta Btari.

Fauzan tertegun mendengar kata kata Btari. Entah kenapa tiba tiba hatinya langsung merasa tidak nyaman dengan permintaan cerai dari Btari.

"Tolonglah Btari jangan keras kepala! Beritahu aku nomor telepon kamu, agar kita berdua bisa saling bertukar info hal hal pribadi tentang kita agar bisa menjawab semua pertanyaan petugas KUA." Fauzan mencoba membujuk, mengabaikan permintaan Btari.

Btari menatap Dr Fauzan dengan sebal. Tapi pada dasarnya, ia orang yang tidak tegaan. Meski kesal dan marah ia menyebutkan nomor handphonenya. Bertepatan dengan itu sebuah angkot lewat. Btari segera menyetopnya, tanpa pamit ia segera naik ke dalam angkot.

Dr Fauzan menatap kepergian angkot yang ditumpangi Btari sampai angkot itu menghilang dari pandangannya. Dr Fauzan menghela nafas panjang.

"Kenapa jalan hidupku seperti ini? Menikah dengan wanita asing akibat razia .. Aku tahu dengan mengacuhkan Btari aku telah mempermainkan arti dari pernikahan suci, aku telah menyalahi sumpah yang aku ucapkan di hadapan Tuhan dan semua orang .. Meski sumpah itu aku lakukan dengan terpaksa! Ya Tuhan aku harus bagaimana?" Dr Fauzan frustasi, ia kembali berjalan menuju mobilnya dengan hati diliputi kebimbangan.

Hari terus berganti. Tidak terasa sudah hampir dua bulan. Satu minggu lagi, jadwal melapor. Dr Fauzan makin frustasi. Ia sudah mengantongi info hal hal pribadi Btari. Begitu juga Btari sudah mengetahui hal hal pribadi tentang dirinya yang nantinya akan jadi pertanyaan petugas KUA. Bukan Btari yang membuat Fauzan frustasi. Tapi pernikahannya dengan Fara lah yang membuat Fauzan kalut.

Entah kenapa ia mempunyai firasat buruk dengan pernikahannya kali ini. Fadil sudah berhasil mengurus berkas pendaftaran nikah tanpa banyak kendala. Tapi tetap tidak bisa membuat hati Fauzan senang, rasa resah itu tetap menggelayuti hatinya. Sementara persiapan pesta pernikahannya dengan Fara sudah berjalan hampir delapan puluh persen. Meski terkesan mendadak, dengan kekuatan uang semuanya berjalan lancar.

Hari senin di bulan kedua, Fauzan dan Btari sudah duduk di hadapan Bu Mulyani. Keduanya bisa menjawab pertanyaan Bu Mulyani dengan lancar. Meski ada satu pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh keduanya. Fauzan dan Btari sampai memerah malu mendengar pertanyaan masing masing.

Bagaimana tidak, Bu Mulyani bertanya berapa ukuran bra Btari pada Fauzan. Dan pada Btari menanyakan berapa ukuran celana dalam Fauzan. Pertanyaan yang membuat wajah keduanya memerah malu.

Meski keduanya tidak bisa menjawab masing masing satu pertanyaan, cukup membuat Bu Mulyani tersenyum lebar. Wanita petugas KUA ini bisa melihat kalau Fauzan dan Btari sudah menjalankan nasehatnya. Kedua pasangan suami istri ini sudah tidak canggung lagi. Gestur tubuh mereka sudah tidak canggung lagi seperti bulan kemarin yang masih terlihat seperti dua orang asing yang tidak saling mengenal.

Tentu saja Fauzan dan Btari sudah tidak canggung lagi. Setelah Btari memberikan nomor handphonenya, keduanya sering berhubungan lewat handphone. Mau atau tidak Fauzan dan Btari kini sudah sering berinteraksi, membuat hubungan keduanya berjalan dengan baik meski masih hidup terpisah.

"Saya doakan semoga pernikahan kalian berdua selalu bahagia ... Kalian berdua akan saling menyayangi dan diberikan keturunan yang sholeh dan sholeha." Bu Mulyani berkata tulus.

"Aamiin .. Aamiin." Btari dan Fauzan menjawab berbarengan.

Fauzan dan Btari tertegun. Bagaimana bisa keduanya mengaminkan pernikahan mereka berbarengan? Padahal enam bulan lagi mereka akan berpisah .. Pernikahan mereka hanya sebatas di atas buku nikah.

"Maaf .. jangan salah sangka, saya tadi mengucapkan kata Amin karena reflek, bukan berarti saya berharap pernikahan kita seperti yang didoakan oleh bu Mulyani." Ucap Btari, sesi laporan sudah selesai ... keduanya berjalan menuju halte. Btari tidak mau dituduh ingin menjadi istri seperti bulan lalu

"Tak apa .. Aku mengerti! Kita memang terbiasa cenderung mengaminkan doa doa baik." Fauzan tersenyum.

"Saya pamit duluan." Btari berpamitan.

"ayo aku antar sampai rumah kamu!" Fauzan menawari.

"Tidak .. terima kasih .. Saya naik angkot saja .. Assalamualaikum ." Btari undur diri.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh ... hati hati di jalan, sampai jumpa bulan depan." Entah kenapa hari ini Fauzan bersikap ramah pada Btari.

1
Nur Adam
lnjut
holipah
menyedihkan g punya apa2 pengen pesta bayar pake daun 🤣🤣
Afrina Wati
sampai lupa alur ceritanya🤭
Dirgantara Jepara
lanjut thor seru ceritanya /Heart/
mawar 🌹
semangat ibu Endang tinggal kan ank dan BPK ga punya hati itu
Nuraeny Prince's
lama banget thor up nya /Smile/
Dirgantara Jepara
sudah lama thor ditunggu kelajutanya sering sering update thor yg semangat sehat selalu ya thor
Cookies
lanjut thor
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus dan menarik👍👍👍
Iis Kurniasih
teruslah berkarya jgn mudah puas n kesuksesan akan menyertai mu author
mawar 🌹
kasihan juga Bu Endang
pergi aja Bu msh muda kerja jualan kek
miris banget hamil besar di tinggal kabur suami dengan PELAKOR nikah lagi dengan suami Fir'aun
semoga Bu Endang bisa bahagia dengan Btari 🤲
Nor Asikin
Luar biasa
Niluh sri Dewi
lanjut up
Julia Juliawati
pergi aj bu endang minta maaf sm anak mu dgn tulus dn ikhlas pasti anak mu jg mau memaafkan km
Julia Juliawati
bagus cerita nya
Nur Adam
lnju
Niluh sri Dewi
lanjut
Nur Adam
lnjut
Julia Juliawati
ada ya seorg ibu kandung malah belain anak tiri yg g ada hub darah sm dia. sedangkan binatang aj akn melindungi anaknya. emg di bkn manusia ato binatang tp setan. maaf Thor🙏🙏🙏
Nur Adam
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!