berkali-kali tertipu, sehingga membuat mereka terbiasa dengan hal tersebut,
karena sering kali kena tipu,Aya dan Jaka pun memulai bisnis mereka hingga akhirnya mereka pun bisa membedakan mana penipu dan mana orang yang benar-benar tulus,
mari baca novel pertama aku,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri cobain 347, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kilas balik pernikahan Aya dan Jaka (Satu bulan sebelum menikah dadakan)
sepuluh tahun yang lalu,,,
"Aya,,aku antar Kamu pulang ke jawa, kasihan orang tua kamu, bukannya sudah lima tahun Kamu tidak pulang kampung?."
Ujar Jaka yang saat itu belum menjadi suami dari Aya.
"Aduh,,, rasanya aku takut sekali jika harus pulang Jaka."
Ujar Aya yang masih tomboi dengan gitar nya yang selalu Aya bawa kemana pun Aya pergi.
"Sebaiknya kamu pulang, biar nanti aku yang antar."
Ujar Jaka yang sebenarnya hanya teman biasa dengan Aya.
"Iyah, nanti aku akan cari waktu yang tepat."
Jawab Aya yang menjawab pertanyaan dari Jaka.
Beberapa hari kemudian,Aya pun langsung memberi tau pada Jaka.
"Aku sudah siap untuk pulang, tapi kalau aku di usir bagaimana?."
Tanya Aya yang masih belum berani untuk pulang.
"ya elah, paling juga aku yang digebukin sama kakak sepupu kamu."
Ujar Jaka yang tersenyum pada Aya.
Aya pun akhirnya mau menuruti perintah Jaka dan langsung bergegas menuju terminal bus yang ada disana.
singkat cerita,Aya dan Jaka pun akhirnya sampai juga di kampung halaman Aya.
"Assalamu'alaikum,,,,"
Ucap Aya didepan pintu rumah nya.
"Mamah,,ini Aya,,,Aya sudah pulang,,"
Ujar Aya yang memangil mamahnya yang ada didalam rumah nya.
Tak lama kemudian, perempuan setengah baya pun keluar dari rumah Aya.
"Mamah,,,,"
Teriak Aya yang tidak kuasa saat melihat wajah ibunya yang sudah lama dia rindukan.
"ya Allah,,,Aya,,, Kenapa kamu tidak mau pulang,,, Kenapa baru sekarang,,,"
Ujar ibu Aya yang histeris membuat semua orang yang ada disana ikut keluar dari rumah nya.
"Ya Allah,,,Aya,,,aku pikir kamu sudah lupa dengan keluarga mu."
Ujar salah satu keluarga Aya yang datang untuk melihat Aya yang kembali pulang.
Aya pun disambut oleh ayah nya, yang sudah tidak bisa lagi menahan air matanya.
"ya, Kenapa kamu hilang saat bapak mencoba untuk menjemput kamu pulang."
Ujar pak Doni yang memberi tau pada Aya.
"Aya tidak bisa menemui bapak, karena memang saat itu, kondisi Aya sedang terpuruk,Aya tidak mau melihat bapak terluka saat melihat Aya."
Jawab Aya yang saat ayahnya datang sedang ada di rumah sakit.
"kenapa kamu tidak bilang jika terjadi sesuatu pada Kamu?."
Ujar Pak Doni yang masih memeluk tubuh Aya.
Waktu pun terus berjalan, akhirnya Aya dan Jaka pun memutuskan untuk menginap di rumah Aya.
"Lah,,,ini kan mas nya yang dulu ketemu saya."
Ujar pak Doni yang langsung mengenali Jaka.
"Dari mana ayah kenal dia, sedangkan aku juga baru mau kenalin dengan ayah."
Ujar Aya yang langsung heran saat ayahnya justru asik berbicara dengan Jaka.
"Ya Allah,,, ternyata memang mas nya orang baik, sudah saya titipkan, sekarang justru diantarkan pulang, terima kasih mas,,,"
Ujar ayah Aya yang ternyata sudah pernah bertemu dengan Jaka, bahkan Aya sampai dititipkan pada Jaka, seseorang yang tidak pernah dia kenal sebelumnya.
Waktu pun terus berjalan,malam pun berubah menjadi pagi.
Pintu rumah Aya pun langsung terbuka saat seseorang yang bernama pak Sastro datang untuk mengambil data Jaka.
"kamu temanya Aya?."
Tanya pak Sastro seorang RT di desa Aya.
"Iyah pak,saya Jaka dari Bandung."
Jawab Jaka yang langsung memberikan kartu identitas diri nya.
"Sekarang telepon orang tua kamu."
Ujar pak Sastro yang masih bersaudara dengan keluarga Aya.
Dengan sedikit ragu,Jaka pun langsung menelpon orang tuanya.
"ini pak,ayah saya yang mengangkat."
Jawab Jaka yang langsung memberikan ponselnya pada pak Sastro.
Jaka tidak tau apa yang sedang dibicarakan oleh pak RT dan ayahnya, hingga akhirnya terdengar kabar yang membuat Aya dan Jaka kaget setengah mati.
"Sebulan lagi Kalian akan menikah,saya harap kalian bisa mengurus surat-surat nya dari sekarang."
ujar pak Sastro yang memberi tau pada Aya dan Jaka.
"Lah, salah saya apa pak?, kenapa saya justru dinikahkan dengan Aya?."
Tanya Jaka yang kaget saat itu.
"pak,aku dan Jaka hanya teman pak, Jaka justru punya pacar, kasihan lah pacar jaka pak."
Ucap Aya yang langsung berlari ke arah orang tua nya.
"Memang harus begini Aya, kamu itu perempuan, sudah jadi adat kita untuk melakukan apa yang sudah jadi kebiasaan."
Jawab orang tua Aya yang sebenarnya juga tidak tahu apa-apa.
"Bagaimana ini Jaka, sebaiknya kamu pulang saja."
Ujar Aya yang menyuruh Jaka agar pulang ke kota.
"Terus, bagaimana dengan kamu, aku tidak mau buat kamu malu seumur hidup, apa lagi ini kampung halaman kamu Aya?."
Ujar Jaka yang tidak mau melihat Aya malu dikampung nya sendiri.
"Apa kamu mau menikah dengan aku?,kita tidak saling dekat Jaka,aku dan kamu hanya kenal sebatas teman."
Ujar Aya yang bingung bersama dengan Jaka.
"ya sudah,masih ada waktu sebulan lagi.''
ujar Jaka yang memberi tau pada Aya.
"pak Sastro, siapa yang memberi waktu satu bulan?."
Tanya Aya yang ingin tau lebih Jelasnya.
"pak Reno,ayah dari mas Jaka sendiri yang setuju."
Jawab pak Sastro yang langsung membuat Jaka geleng-geleng kepala nya.
"Aduh,ini pasti jebakan bapak Aya, pasti bapak yang sengaja ingin kan semua ini."
Ujar Jaka yang tersenyum sendiri saat mendengar ucapan dari mulut pak Sastro.
"maksudnya apa Jak, jangan bikin aku bingung."
Ujar Aya yang langsung mendekati Jaka.
"Aku sudah tiga kali di langkahi oleh adik-adik ku, mungkin dengan cara ini,ayah berpikir jika aku pasti mau menikah."
Jawab Jaka yang akhirnya tau jika berkunjung ke desa harus dengan persiapan yang matang.
Meskipun tidak semua desa akan melakukan seperti itu, tapi desa Aya memang sangat berbeda dengan kota, dimana warga nya langsung hati-hati menjaga anak-anak nya,apa lagi jika dia adalah seorang wanita.
"ya elah, tau begini aku tidak mau pulang,masa pulang langsung dinikahin."
Ujar Aya yang masih tidak percaya dengan apa yang akan terjadi.
"memang seperti itu hukumnya, kalau ada laki-laki datang kerumah wanita,ya berarti mereka berdua sudah siap untuk dinikahkan."
Jawab pak Doni yang memberi tau Aya dan Jaka.
"oh,,,jadi begitu,saya pikir karena saya menginap, mungkin para warga berpikir jika kami melakukan sesuatu."
Ujar Jaka yang semalaman begadang bersama pak Doni, ayah Aya sendiri.
Setelah berpikir panjang, akhirnya Jaka pun mengambil keputusan, jika dia akan kembali dalam waktu satu bulan.
Dua hari kemudian, Jaka dan Aya pun kembali ke kota hujan untuk bekerja, tentu saja mereka harus mencari uang untuk biaya pernikahan mereka yang hanya tinggal satu bulan dari sekarang.
Bagaimana kilas balik pernikahan Aya dan Jaka?,
Kita akan lanjutkan di bab berikutnya.