Qin Ruyue, seorang permaisuri yang setia dan penuh kasih, mengalami pengkhianatan paling menyakitkan. Kaisar yang pernah dia cintai dengan sepenuh hati, serta adik tirinya yang menjadi selir, bersekongkol untuk menjatuhkannya.
Setelah melahirkan seorang bayi laki-laki yang tampan, Qin Ruyue disiksa tanpa ampun dan akhirnya dibunuh dalam kesengsaraan yang mendalam.
Namun, takdir memberikan kesempatan kedua yang tak terduga. Qin Ruyue tiba-tiba terbangun, dan mendapati dirinya kembali ke masa tiga tahun yang lalu, Qin Ruyue bertekad untuk mengubah segalanya.
Tidak lagi menoleh ke arah suami yang pernah mengkhianatinya dan adik tirinya yang berkhianat, Qin Ruyue membuat keputusan yang mengejutkan seluruh istana.
Dia akan mengungkap rahasia gelap istana, membalikkan keadaan, dan merebut kembali nasibnya kali ini, dengan caranya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HAMIL
Di istana pangeran ketiga, Qin Yanran duduk dengan wajah sembab, dia di abaikan oleh Mu Jingxuan, tidak hanya itu, selir-selir yang lain juga mulai mengganggu ketenangannya, sehingga membuat wanita itu benar-benar sangat frustrasi.
"Badjingan! Semua ini gara-gara Qin Ruyue! Jika dia tidak memberitahu orang-orang bahwa kolam itu dangkal, pangeran ketiga pasti akan tetap mencintaiku seperti dulu." ucap Qin Yanran dengan suara yang sangat menggelegar.
Dia membanting berbagai benda yang ada di sekelilingnya tanpa ragu, hingga kamar mewah itu berubah menjadi seperti kapal pecah.
Prang...
Prang...
Prang...
"Mu Jingxuan! Kau milikku! Kau tidak boleh memiliki wanita lain. Ciiih! wanita-wanita itu benar-benar sangat sombong, mereka bahkan berani menggertak ku!" ucap Qin Yanran sambil mendudukan tubuhnya di atas kursi dengan kasar.
Hoek!
Hoek!
'Sial! Apa yang terjadi? Kenapa kepalaku begitu pusing? Perutku juga terasa sangat mual!'
Qin Yanran berlari, dia memuntahkan semua isi perutnya, tak lama kemudian para pelayan mendatanginya dan memapah wanita itu ketempat tidur.
"Cepat panggil tabib!"
Para prajurit mulai berlari, mereka harus menjemput tabib secepatnya, sebelum mendapatkan amarah pangeran ketiga. Tak lama kemudian seorang tabib tua muncul dia segera memeriksa denyut nadi Qin Yanran.
"Apa yang terjadi?" tanya pangeran ketiga, dia datang bersama keempat selirnya yang lain.
"Yang mulia, tenanglah! Selir Qin pasti baik-baik saja, dia sedang di periksa oleh tabib." ucap salah seorang selirnya sambil tersenyum tipis. Dia melirik sinis ke arah Qin Yanran yang terbaring di tempat tidur.
'Sejak datang ke istana, wanita ini selalu saja mencari kesempatan untuk dekat dengan yang mulia pangeran ketiga, akan lebih baik jika dia cepat mati!'
Tabib tua mendekati pangeran ketiga, dia berbicara dengan suara yang pelan. "Yang mulia, ini denyut kebahagiaan, selir Qin sedang mengandung!"
Wajah pangeran ketiga langsung sumringah, dia berlari menuju ke tempat tidur dan langsung memeluk Qin Yanran. Sedangkan wajah selirnya yang lain berubah-ubah, menjadi merah, hijau dan hitam.
"Ran'er! Kita akan segera memiliki anak!" ucap pangeran ketiga sambil menatap Qin Yanran yang berwajah pucat, wanita itu hanya menganggukkan kepala.
"Yang mulia, Ran'er takut! Anda tidak boleh meninggalkan ku lagi.'' ucap Qin Yanran sambil terisak, dia menyentuh perutnya yang masih datar dengan perasaan bahagia.
Selir-selir yang lain saling berpandangan, mereka terlihat sangat marah sekaligus benci pada Qin Yanran.
"Bagaimana bisa dia hamil begitu cepat? Mereka baru saja menikah selama 3 hari!"
"Kau benar, kita harus menyelidiki masalah ini dengan sangat baik, jangan sampai jalang itu mengacaukan keturunan kekaisaran!"
''Ciiih! Ternyata jalang ini sudah hamil sebelum memasuki istana."
"Aneh! Mungkinkah mereka melakukannya sebelum pernikahan? Yang mulia bukan lah orang yang suka memberontak, dia sangat taat pada hukum! Tidak mungkin jika dia benar-benar melakukan hubungan gelap saat berada di luar istana."
"Kita harus melaporkan masalah ini pada permaisuri dan selir Qian, biarkan mereka yang memutuskan nya!"
Selir-selir itu akhirnya keluar dari kediaman Qin Yanran, mereka segera melaporkannya pada selir Qian dan permaisuri, sehingga membuat wajah kedua orang wanita itu langsung berubah hitam.
Selir Qian mengepalkan kedua tangannya, dia terlihat sangat marah. 'Aku tahu bahwa pangeran ketiga sangat suka mengunjungi arena judi dan rumah bordil. Hanya saja kali ini tindakannya benar-benar sangat bodoh. Bagaimana mungkin dia mengakui anak yang ada di perut Qin Yanran? Semua orang tahu, mereka baru saja menikah selama 3 hari.'
Permaisuri menatap selir Qian sambil tersenyum penuh arti. "Adik, bagaimana menurut mu? Apakah ada kemungkinan selir Qin benar-benar mengandung benih pangeran ketiga?"
Selir Qian segera menenangkan diri, dia tersenyum pada permaisuri. "Kakak, kali ini biarkan adik yang memeriksanya untuk anda."
Permaisuri mengangguk, "Baiklah, aku akan mempercayakan masalah ini padamu. Adik, jika masalah ini di ketahui oleh para pejabat dan menteri, sepertinya kita tidak bisa menyimpan Qin Yanran lagi."
Selir Qian mengangguk, "Dia terlalu tergila-gila pada putraku, sehingga melakukan hal seperti itu sebelum mereka menikah. Jangan khawatir kakak, aku akan mengurusnya."
Permaisuri segera berdiri, dia meninggalkan selir Qian yang duduk sambil mengeluarkan aura kebencian.
'Ini lebih menyenangkan! Rakyat bisa menilai, siapa yang lebih baik untuk menjadi putra mahkota di masa depan.'
Berita itu juga segera terdengar ke telinga Qin Ruyue, dia tersenyum sinis sambil memegangi cangkir teh nya yang masih mengepul.
'Hamil? Mari kita lihat! Berapa lama kau bisa mempertahankan anak yang ada di dalam perutmu!'
"Nona! Ini tidak baik, nona!" ucap Li Mei, dia berlari tergesa-gesa ke arah Qin Ruyue.
"Li Mei! Duduklah!" ucap Qin Ruyue dengan sangat tenang.
"Nona, anda harus tahu, semua pelayan istana mengatakan bahwa nona kedua saat ini sedang hamil!" ucap Li Mei, wajahnya di penuhi dengan ketidak puasan. Dia mendecakkan lidah, sambil melirik perut datar Qin Ruyue.
"Apa yang salah dengan itu? Mereka telah berkali-kali melakukannya sebelum menikah. Ini tidak aneh sama sekali!" ucap Qin Ruyue sambil menyesap teh nya.
"Nona, anda mengetahuinya?" tanya Li Mei.
Qin Ruyue mengangguk, "Jika tidak, mungkinkah aku akan menikah dengan pangeran kesembilan? Li Mei, pernikahan merupakan upacara sakral yang akan menentukan masa depan dan kebahagiaan kita sampai tua. Jika sebelum menikah, seorang pria telah berbuat licik, maka setelah menikah dia pasti akan berbuat lebih lagi. Kau harus mempertimbangkan nya dengan sangat hati-hati, pria seperti pangeran ketiga itu, meskipun aku di beri 10 orang, aku tidak menginginkannya."
Pangeran kesembilan baru saja akan memasuki kamar, saat mendengar kata-kata Qin Ruyue, senyuman tipis tercetak di bibir dinginnya.
'Ternyata dia sangat berhati-hati dalam memilih pasangan! Aku tidak salah menerimanya saat itu.'
Batuk!
Pangeran kesembilan masuk, dia langsung duduk di samping Qin Ruyue, "Tidak aku sangka, istriku ternyata sangat pintar. Jadi nyonya, haruskah kita berusaha lebih keras lagi untuk memenuhi keinginan ibumu?"
Qin Ruyue mendengus, "Siapa yang ingin memiliki anak dengan mu? Aku ini sangat senang hidup bebas, masalah anak, tidak perlu terlalu di pikirkan, suatu saat nanti, jika waktunya sudah tiba, aku pasti akan memilikinya juga."
Pangeran kesembilan langsung melotot, "Bukankah itu berarti kau sangat tidak berbakti? Ibumu ingin segera menggendong cucu yang gemuk, dan kau masih bersantai dengan teh itu. Ayolah! Kita tidak boleh kalah dengan saudara ketiga dan Qin Yanran, atau kau akan kehilangan wajah di depan keluargamu!"
Pangeran kesembilan segera mengangkat tubuh Qin Ruyue yang terus menggelinjang sambil memukuli bahunya. "Turunkan aku! Kau! Dasar pria cabul!"
Brak!
...----------------...
Hai readers, jangan lupa untuk mampir di karya terbaru author yang berjudul RUMOR NONA TERTUA ya, ☺️