NovelToon NovelToon
AFTER FIVE YEARS

AFTER FIVE YEARS

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Pernikahan Kilat / Cerai / Beda Usia / Pelakor / Mengubah Takdir
Popularitas:37.5k
Nilai: 5
Nama Author: yaya_tiiara

Sassy Savannah menempelkan kepalanya di kaca jendela kereta, yang akan membawanya kembali ke tanah kelahirannya. Lima tahun bukan waktu singkat, untuk mengubur kenangan yang telah terjadi. Apalagi harus kembali berhadapan dengan orang dari masalalunya, yang hingga saat ini masih bersemayam di lubuk hatinya paling dalam. Rasanya malas harus kembali bertemu dengan mantan suaminya, yang mencampakkannya dengan semena-mena.
Aidan Darma Saputra, lelaki yang dicintainya sekaligus di bencinya. Dia telah menorehkan sebuah kesakitan, juga sekaligus kebencian dalam jiwanya. Hanya karena sebuah aduan tidak berdasar yang di tuduhkan padanya, dia dengan teganya mencampakkan dirinya.
Dengan kekuatan yang tersisa, Sassy bisa keluar dari istana yang mengurungnya selama ini. Berbekal tekad kuat dan dorongan semangat dari ke dua orangtuanya, Sassy melanjutkan hidup jauh dari lelaki yang di cintainya sekaligus orang yang mematahkan harapannya bisa bersanding hidup bersama sampai ajal memisahkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya_tiiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 : Mantan menyebalkan.

(POV Sassy)

Aku pikir hidup ku bisa jauh lebih tenang bila terpisah dengan keluarga. Nyatanya, malah semakin membuat ku pusing. Dan yang lebih menyebalkan, Aidan ternyata menempati hunian di seberang rumah ku. Maunya apa coba? Ingin mengulang kisah lama, yang berakhir di palu hakim. Atau hanya ketertarikan sesaat, kala kekasihnya tak berada di sampingnya.

Aidan banyak berubah, dari yang ku ingat terakhir kalinya. Ia terlihat lebih santai dan banyak tersenyum, di bandingkan dahulu yang selalu menampilkan wajah dingin. Pada akhirnya Clara berhasil, mengubah si gunung es menjadi lebih manusiawi. Atau juga karena sifat sabar dan telatennya Clara, menghadapi Aidan yang temperamental.

Sedangkan aku terlampau takut kehilangan Aidan, sehingga membiarkan ia berbuat semaunya. Tetapi rasanya wajar saja, ketika aku menikah dengan Aidan, usia ku masih dua puluh tahun. Sementara Aidan tiga puluh tahun, cukup dewasa secara umur. Aku tak mampu mengimbanginya, dan selalu membuatnya marah karena sifat kekanak-kanakan ku.

Tapi, ya sudahlah! Mungkin kami, tidak ditakdirkan berjodoh? Untuk apa, menyesali semua yang sudah terjadi?

Rasanya badan ku pegal semuanya, setelah tadi siang pindahan. Aku ingin bersantai sejenak, dengan menonton televisi di ruang keluarga. Bik Marni, sudah ku suruh istirahat di kamarnya.

Baru saja merebahkan tubuh kursi malas, suara ketukan pintu terdengar.

"Tok...tok...tok!"

"Sebentar!" teriak ku keras. "Siapa sih, yang bertamu malam-malam begini?" gerutu ku, sembari menyeret langkah ke depan.

Pintu ku buka perlahan, dan ku temukan wajah yang tidak asing lagi. Dengan sebal segera ku tutup pintu, tetapi Aidan dengan sigap menahannya dengan kaki.

"Aww! "

Teriakkan Aidan, membuat ku terpaksa membuka pintu lebar-lebar. Aku takut tetangga menyangka yang tidak-tidak, terlebih status ku yang seorang janda.

Sambil berkacak pinggang, aku menatap wajahnya yang serba salah. Kegugupan Aidan, membuat ku ingin mentertawakannya. Karena alasan pintu pagar belum di kunci, ia sampai bela-belain mengetuk pintu. Ku pikir itu hanya alasannya saja, yang menurut ku teramat konyol.

Aku hanya menanggapi biasa-biasa saja, toh di depan perumahan ada keamanan yang berjaga. Dengan terpaksa ku usir Aidan, karena bertamu bukan pada waktunya. Apalagi status ku yang amat riskan, takutnya menjadi gunjingan tetangga.

Untungnya ia menuruti omongan ku, dan segera meninggalkan rumah. Huft! Benar-benar mantan yang menyebalkan. Apakah setiap orang yang sudah menjadi mantan, kelakuannya memang seperti itu? Atau hanya Aidan saja, yang memiliki tingkah absurd.

Setelah Aidan pergi dan kembali memasuki rumahnya, aku segera keluar untuk mengunci pintu pagar. Sebelum kembali memasuki rumah, aku memandangi hunian Aidan yang terlihat mewah dengan gaya eropa. Bercat putih, dengan pilar-pilar megah di ke dua sisinya. Aku jadi heran, buat apa ia membeli rumah yang berada dekat dengan ku? Sedangkan dulu ia begitu membenci ku, dan tak ingin bertemu dengan ku. Mungkin Aidan sudah menemukan bukti! bahwa aku tidak pernah mengkhianatinya. Atau seiring waktu berjalan, ia melupakan kejadian yang sudah berlalu.

     ****

Pagi-pagi sekali, pintu rumah ku kembali di ketuk dari luar. Bik Marni, sepertinya sedang pergi ke pasar. Karena kemarin sore, ia pamit akan membeli kebutuhan dapur. Segera aku berjalan keluar dari kamar, membuka pintu lebar-lebar demi mengetahui perusak tidur ku.

"Selamat pagi, Sassy!"

"Kamu!" pekik ku, sambil menutup pintu. Tetapi seperti biasa, ia menahan pintu dengan kakinya.

"Apa setiap pagi, kamu marah-marah begini?" seringainya lebar.

"Tentu aku marah, kalo tamunya kamu!"

"Pamali pagi-pagi sudah emosi, kerutan di wajah semakin terlihat" ucapnya bercanda.

"Enggak lucu! Mau, apa lagi ke sini?"

"Emm, aku mau minta kopi. Kebetulan di rumah udah abis" sambil menggaruk tengkuknya, Aidan berucap pelan. "Si bibik lupa beli, sementara ia baru akan datang ke rumah nanti setelah aku berangkat ke kantor."

"Di sini bukan warung kopi, jadi anda salah alamat" ujar ku kesal. "Maaf, Saya tutup pintunya dulu!" lanjut ku sarkas. Bodo amat ia tersinggung, yang penting aku gak ingin lagi berurusan dengan mantan.

"Tunggu Sassy! Masa kamu tega, sama mantan suami mu?!" dengan wajah yang di buat se-sedih mungkin, Aidan menahan pintu dengan tangannya.

"Huh! Kamu tuh, mantan yang paling menyebalkan" aku membuang muka menghindari, tatapannya yang seperti itu. "Tunggu di sini, aku ambilkan kopinya."

"Tapi aku mau kopi yang sudah di seduh, kebetulan galon air di rumah juga kosong."

"Hadeuh! Bapak Aidan yang terhormat, semiskin itukah anda? Sampai gak tersedia apa-apa di rumah."

"Ya, kamu harus maklum. Aku hidup sendiri, mana sempat memeriksa hal sepele seperti itu" elaknya tanpa beban.

Hah, aku tau! Aidan berbohong, hanya mencari alasan untuk bertemu dengan ku. Alasan klise!

Ku seret langkah ke belakang, untuk menuruti kemauannya. Sambil berpikir, bagaimana caranya? agar ia tak sering-sering mampir ke rumah ku.

Ia tengah duduk di sofa, sambil melihat-lihat keadaan ruang tamu ketika aku membawakan secangkir kopi.

"Makasih ya" ia langsung menerima pemberian ku, hidungnya yang bangir mencium aroma kopi dengan nikmat sebelum meminumnya. "Rasanya masih belum berubah, aku selalu suka racikan kopi mu. Enggak terlalu manis, cocok dengan lidah ku."

"Aku gak ngeraciknya, itu kopi instan. Gombalan kamu, gak mempan buat ku."

"Hehehe! Aku cuman bercanda, abis kamu tegang amat. Seperti ketemu setan, padahal aku mantan terindah mu" ucapnya, mencoba mencairkan suasana yang tegang.

"Enggak ada mantan terindah, yang ada mantan menyusahkan!"

"Jangan sewot kayak gitu, umur mu bisa berkurang beberapa tahun. Menurut para ahli, orang yang selalu marah-marah, kebanyakan berumur pendek" dengan suara meyakinkan, ia menasehati ku.

"Apa urusannya dengan kamu? Mau panjang atau pendek umur ku, itu urusan Tuhan."

"Ya, aku nanti yang sedih. Di tinggal kamu selama-lamanya, tanpa bisa kembali rujuk."

"What! Apa yang barusan kamu bilang? Rujuk? Enggak ada dalam kamus ku, untuk kembali sama kamu. Dulu kamu membuang ku, sekarang berharap rujuk. Dalam mimpi pun, aku gak berharap bertemu dengan mu lagi. Apalagi harus hidup bersama mu, mengulang kembali peristiwa menyakitkan dalam hidup ku."

"Kita, masih bisa mencoba."

"Dengan menyakiti, perasaan wanita lainnya?! Maaf, aku gak bisa. Kehidupan kita sudah berbeda, kamu sudah mendapatkan pengganti yang lebih baik dari ku."

"Aku bisa membatalkan pertunangan ku, seandainya kamu mau kembali pada ku."

"Kaca yang pecah gak mungkin bisa kembali utuh, begitu pun dengan hubungan kita yang gak baik-baik saja. Keluarga mu terlalu ikut campur masalah kita, tapi buat apa di ungkit lagi? Tokh kita sudah berpisah, peristiwa lalu jangan di buka kembali. Kita udah tutup buku, tinggal menjalani hidup masing-masing."

"Maafkan aku, yang terlalu egois" ucapnya, setelah sekian lama terdiam. Ku lihat ia merogoh saku celananya, mengeluarkan bungkusan rokok. Kemudian mengambilnya sebatang, dan membakarnya dengan pematik. Nyala api, menerangi wajahnya yang tampan. Dalam diam ia menghisap rokoknya dalam-dalam, dan menghembuskannya ke udara.

"Mungkin, kita bisa berteman? Enggak ada salahnya, kan? Walaupun, kita pernah merajut asa bersama."

"Aku gak mau berteman dengan kamu, ada hati yang harus kamu jaga. Jangan sampai ia marah, dan merusak hubungan kalian. Kalo sampai tau, aku mantan mu. Bukan gak mungkin, ia akan cemburu? Jadi, jangan pernah mengetuk pintu rumah ku lagi. Maaf, aku harus beberes dulu. Waktu ku habis, hanya untuk bicara yang gak ada gunanya."

"Oke! Aku pergi dulu. Thanks, untuk kopinya. Tapi aku gak janji, gak akan ke sini lagi. Kita bertetangga, gak mungkin musuhan kan?!"

Ia berdiri dari sofa, lalu beranjak pergi tanpa menegok lagi ke belakang.

'Permulaan hari yang cerah, tetapi penuh dengan kekesalan' gerutu batin ku kesal.

    ****

1
ida martinah
owalah embo.....semuanya salah ga ada yg bener.....
sur yati
hah kasian bgt kmu Sassy punya suami dulu ma skrg hampir sama
sur yati
buang ke laut sessy
Rohmi Yatun
beri pelajaran tu ama bian.. sassy jgn diam aja.. gemes banget jdinya😇😇
Rohmi Yatun
kak author .. ditunggu up selanjutnya ya.. lama banget ni baru nongol.. semoga kedepannya gk ada kendala lg dgn akun nya ya🤗🤗
Putu Suciptawati
kutunggu ya akkak
Rohmi Yatun
ni mana lanjutannya yaaa... /Sweat/
Nana Tulipa
Hati² Bian, cobaanmu datang di awal pernikahan😃
Rafika Adami
ditingal kapok bian
Holipah
cepat banget Thor jngn bkn gara2 bian
Holipah
ada pelakor baru lgi ky nya
Holipah
makan tuh terong letoy🤣🤣
Holipah
si tua kasih karma dong Thor
Holipah
udh rianty miskin kn si tua itu nnti mna mau si pelakor nempel
Holipah
dua racun
Holipah
bkn nyesel si tua itu Thor
Holipah
bikin senjata si tua letoy Thor 😅 tua2 g ada ahlak
Holipah
tua2 g pada tau diri karma karena menyakiti menantu mu & pitnah jga
Putu Suciptawati
nah siapa lagi yg datang cari pak hendra? aidan kah? bs tambah stres thu aidan kalo lihat sassy dan bian disana
Putu Suciptawati
kinan kah calon ibu tiri aidan?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!