Menikah lagi bukanlah hal yang diinginkan Albert untuk saat ini. Namun apa daya, ia tak bisa menolak keinginan putri kecilnya yang terus meminta sosok ibu untuk dirinya.
Kanya, Albert terpaksa menawarkan sebuah pernikahan pada Kanya atas permintaan Lala yang menginginkan Kanya menjadi ibu sambungnya.
"Menikahlah denganku untuk Lala. Tapi jangan pernah berharap setelah menikah nanti aku bisa mencintaimu, karena cintaku sudah habis untuk mendiang istriku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 - Curhatan Hati Lala
Lala kembali memeluk tubuh Kanya tanpa meminta persetujuan Albert. Melihat tingkahnya itu, membuat Kanya bingung harus berbuat apa. Kanya takut bila nantinya Albert akan murka melihat Lala kembali memeluknya.
"Jangan rusak kebahagiaan putri kamu, Al. Kamu ingat gimana dia nangis tadi, kan?" Mama Liani memperingati sebelum Albert kembali bersuara.
Albert kali ini memilih diam di tempat. Dia bagaikan seorang penonton di balik layar yang hanya bisa menatap pergerakan putrinya tanpa memberikan sebuah komentar.
Lala kecil yang masih memeluk tubuh Kanya merasa sangat nyaman dan tak ingin melepaskan pelukannya. Menyadari jika gadis kecil itu menginginkan pelukan yang cukup lama dari dirinya, membuat Kanya terus memeluknya sampai Lala merasa lelah.
"Lala, kamu kelihatan sangat menyangi Kanya." Gumam Mama Liani dalam hati. Hati wanita itu merasa haru melihat betapa sayangnya Lala pada Kanya.
Puas memeluk tubuh Kanya, Lala beralih pada Embun. Dia menyalimi Embun dan memeluk tubuh Embun barang sesaat.
"Kenapa matanya sembab begini, Lala habis nangis ya?" Tanya Embun.
Lala mengangguk dengan wajah yang nampak bersedih. Melihat itu membuat pandangan Embun seketika tertuju pada Albert.
Ditatap demikian oleh Embun, tak membuat Albert memberikan jawaban atas pertanyaan yang tersirat lewat sorot mata Embun. Albert hanya diam kemudian beranjak pergi menuju sofa yang berada cukup jauh dari mereka berada.
"Maafin sikap Albert ya, Kanya." Mama Liani akhirnya bersuara. Dia merasa tidak enak hati pada Kanya atas sikap Albert. Mama Liani juga bingung kenapa Albert bersikap demikian pada Kanya.
"Gak masalah, Tante. Kanya gak apa-apa kok." Wanita itu menampilkan wajah tersenyum. Dia tak ambil hati dengan sikap Albert. Toh dia juga sudah terbiasa dengan sikap pria itu.
"Lala sedih kenapa?" Embun kembali bertanya pada Lala saat percakapan Mama Liani dan Kanya terhenti. Pandangan Mama Liani dan Kanya pun tertuju pada Lala setelah mendengar pertanyaan Embun.
Dengan bersedih hati, Lala menceritakan hal yang membuatnya jadi bersedih. Terlalu terbawa hati dengan ceritanya sendiri, Lala jadi menangis saat bercerita pada Embun.
"Lala..." hati Kanya terasa teriris mendengar curhatan Lala. Gadis sekecil itu harus bertarung dengan kerasnya hidup sejak ia masih kecil. Tanpa memperdulikan Albert yang masih berada di dekat mereka, Kanya segera meraih tubuh Lala dan memeluknya erat.
"Lala gak boleh sedih, ya. Walau Mama Lala udah gak ada, tapi Lala punya kakek, nenek dan papa yang sangat hebat. Lala gak kekurangan kasih sayang dari seorang ibu karena kasih sayang kakek, nenek dan papa sangat besar untuk Lala.
"Huu..." Lala menangis tersedu-sedu. "Tapi Lala maunya disayang sama mama. Kenapa mama cepat sekali pergi tinggalin Lala. Lala kan mau punya mama seperti teman-teman."
Kedua bola mata Kanya berkaca-kaca mendengarnya. Curhatan pilu gadis kecil itu tak bisa membuatnya menutupi kesedihannya. Hati Kanya terasa ikut bersedih mendengar keinginan Lala saat ini.
"Besok teman-teman bawa mama mereka di acara hari ibu. Tapi Lala gak bisa bawa mama karena mama Lala udah gak ada." Semakin sedih saja cerita gadis kecil itu. Kanya dan Embun yang mendengarnya pun jadi menangis karena tidak kuat menahan sesak di dada setelah mendengar rintihan hati Lala.
"Lala..." Mama Liani ikut meneteskan air mata. Nyatanya kasih sayangnya yang besar selama ini untuk Lala masih terasa kurang untuk Lala karena cucunya itu bukan hanya menginginkan kasih sayang darinya, tapi dari seorang mama juga.
***
Selamat datang di karya baru SHy. Mari tinggalkan komentar, rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ dan like, dan favorit lebih dulu ya🤗❤️
Apakah Kaka baik-baik saja?