NovelToon NovelToon
Ketika Istriku Berbeda

Ketika Istriku Berbeda

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Muhammad Yunus

"Mas kamu sudah pulang?" tanya itu sudah menjadi hal wajib ketika lelaki itu pulang dari mengajar.

Senyum wanita itu tak tersambut. Lelaki yang disambutnya dengan senyum manis justru pergi melewatinya begitu saja.

"Mas, tadi..."

Ucapan wanita itu terhenti mendapati tatapan mata tajam suaminya.

"Demi Allah aku lelah dengan semua ini. Bisakah barang sejenak kamu dan Ilyas pulang kerumah Abah."

Dinar tertegun mendengar ucapan suaminya.

Bukankah selama ini pernikahan mereka baik-baik saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rela di ceraikan.

"Dinar, masuk ke kamar! Aku mau bicara." titah Irham begitu mendekati keduanya.

Tampak wajahnya yang masam melihat kearah laki-laki yang membuat hatinya panas.

"Dinar!" karena Dinar yang belum menurut, maka Irham sedikit menaikkan intonasi suaranya.

"Sesungguhnya sebaik-baiknya suami adalah yang lembut pada istrinya." Irham melotot di sindir demikian.

"Tolong jangan ikut campur urusan rumah tangga kami."

"Harusnya memang tidak, tapi melihat seorang suami yang tidak bisa mengendalikan amarahnya pada sang istri, saya turut prihatin." lelaki itu juga tak gentar melihat amarah Irham.

"Kau..."

"Mas, ayo.."

Dinar menarik lengan suaminya. Dinar tidak ingin terjadi keributan. Sadar, Abah dan Uminya ada di rumah.

Begitu sampai di kamar mereka. Irham langsung mencecar istrinya.

"Sebab ini kamu nggak mau ku ajak pulang, Dinar? Haha hihi sama laki-laki lain, sementara melayani suami sendiri ogah-ogahan? Aku capek Dinar, aku kurang apa sama kamu? Sampai kamu bisa sedekat itu sama laki-laki lain. Nggak ingat dosa? Lupa jika kamu ada suami yang seharusnya kamu layani?"

"Astaghfirullah, Mas. Kenapa aku tidak pernah benar di matamu?"

" Disini aku yang lelah, Dinar." Irham mendudukkan dirinya di sofa. Di usapnya wajah dengan telapak tangan.

Lima menit berlalu, Irham yang awalnya menutup mata kini membukanya kembali. Memperhatikan sosok cantik berhijab hitam di hadapannya, netra mereka bertemu tapi tak ada obrolan yang keluar.

Hingga akhirnya....

"Aku sekarang tahu, kenapa wanita itu rela meninggalkan semuanya demi bisa hidup dengan laki-laki yang menjadi suaminya." Irham hanya melirik, sementara Dinar menghapus jejak air matanya.

Ah, mengapa akhir -akhir ini Irham selalu melihat Dinar menangis?

"Menurutmu kenapa?" tanya Irham sebab penasaran dengan apa yang istrinya pikirkan.

"Karena jika seorang suami sudah mendukung istrinya dalam hal apapun dalam konteks baik. Maka apapun resiko dan halangan nya dia tak akan pernah takut. Sama seperti seorang wanita hamil. Diberi banyak uang dan banyak pelayan penjaga tak akan pernah membuatnya tenang. Namun, saat ada suami disisinya, semua kekhawatiran seolah sirna. Seperti aku yang pernah merasakan kehadiran mu lebih menguatkan dari Umi dan Abah. Saat aku melahirkan Ilyas. Aku bisa tenang dan kuat saat kamu yang ada di sisiku. Rasa percaya itu seolah berpindah padamu, yang notabene nya suami dan ayah dari anak ku."

Irham tertegun mendengar itu. Begitukah seorang istri menilai suami mereka? Lebih utama dari pada kedua orang tuanya?

"Karena wanita diciptakan untuk menjadi makmum. Yang selalu tunduk dan taat pada imamnya asal cara imamnya benar. Bukankah banyak kejadian di suatu masjid, bila imam sholat melakukan kesalahan, maka jamaah nya akan mencari sosok pengganti imam yang baru. Mungkin sama seperti sosok suami ya?"

Irham melotot mendengar itu. "Maksudnya apa, Din? Kamu mau sosok imam lain sebab merasa disini aku yang salah gitu?"

"Mas bukankah kalau salah dalam bacaan bisa di ulang, dan dipelajari lagi. Tapi kalau sudah menyimpang apakah masih bisa diluruskan? Sepertinya akan sulitkan?"

"Kamu menganggap aku salah?" tanya Irham tak percaya.

Tapi, Dinar mengangguk.

"Di sini aku juga capek, Mas. Lelah, tapi seseorang yang dulu selalu bisa menjadi sandaran untukku berubah jadi menyalahkan segalanya padaku."

"Itu karena kamu..."

Tok

Tok

Tok

Buru-buru Dinar menghapus air matanya ketika mendengar suara tangis Ilyas. Meninggalkan Irham yang masih ingin mendebatnya.

Irham melihat anaknya yang diambil alih sang istri.

Tangis Ilyas tak kunjung mereda, walau sudah berada di gendongan Dinar. Kini kepala Dinar malah jadi sasaran Ilyas.

Irham melotot melihat bagaimana sulitnya Ilyas di tenangkan, dan makin dibuat bingung dengan kediaman orang sekitar yang tidak mengusahakan apa-apa.

"Dinar bawa ke kamar dulu Abah, Umi." pamit Dinar yang langsung membawa Ilyas memasuki kamarnya. Irham mengekor dan hendak meraih Ilyas tapi di cegah oleh Dinar.

"Jangan, Mas. Nanti semakin lama tenangnya."

Maksudnya?

Irham yang awam melihat Ilyas seperti ini dibuat geram.

Hampir tiga puluh menit.

Kamar yang tadinya rapi kini sudah tak berbentuk lagi. Benda-benda berserakan, bantal, guling sudah kehilangan sarungnya.

Pelakunya kini sudah tertelungkup di atas tempat tidur yang amburadul.

Irham tercengang. Menatap wajah istrinya tak percaya.

Sabar, itu yang Irham lihat. Istrinya sangat telaten menenangkan Ilyas. Meskipun hasilnya dia yang jadi sasaran amukan Ilyas.

Irham sampai tak habis pikir dengan apa yang terjadi pada putranya yang sudah berusia tiga tahun itu.

Dinar tersentak saat merasakan hangat tubuhnya dipeluk oleh sang suami. Ini yang sebenarnya Dinar inginkan. Irham yang ada pada saat dia butuh dukungan.

"Mas."

"Ya?"

"Kalau kamu sudah benar-benar lelah, aku rela kamu ceraikan!" Dinar tak mau lagi jadi beban suaminya, dia akan membebaskan Irham dari penjara cintanya. Irham sudah lelah dan muak dengan pernikahan yang terjalin empat tahun.

Irham tercekat mendengar perkataan Dinar. "Maksudnya apa? Kamu berharap kita berpisah?"

Dinar mengangkat kepalanya, memberanikan diri untuk menatap wajah pria yang teramat disayangi nya itu.

"Yank..." suara Irham berubah serak. "Jawab yang sebenarnya, mengapa Ilyas bisa seperti ini? Adakah ada yang tak ku ketahui tentang anak kita?"

Ya Allah...Kenapa ia tak pernah tahu keadaan putranya. Apakah selama ini rumah berantakan, tampilan istrinya yang acak-acakan karena Dinar yang terlalu sibuk mengurus anak mereka?

Melihat istrinya hanya diam, membuat Irham ketar-ketir tak karuan. Pikirannya kacau, ia takut istrinya berniat cerai karena masalah yang terjadi akhir-akhir ini.

Dinar duduk di bibir ranjang dekat dengan Ilyas, ditatapnya lembut wajah buah hatinya yang selama ini menjadi sumber kekuatannya.

Irham sendiri akhirnya duduk di lantai tepat di hadapan Dinar. Menatap wajah cantik itu. Kulit putih bersih padahal tak pernah pakai macam-macam skincare. Istrinya tak butuh bedak dan sebagainya, bahkan mereka yang gemar dandan akan kalah dari kecantikan seorang Dinar.

Dinar memang masih sangat muda. Hidung nya mancung, bibirnya tidak tebal, tidak tipis sangat serasi dengan bulu mata lentik seolah memakai maskara, pipinya teramat putih bersih jika sedikit saja terpapar sinar matahari maka akan memerah seolah memakai blush on.

Bukankah harusnya ia bersyukur mendapatkan istri yang hampir sempurna ini?

Bahkan dia teramat tahu tentang kesempurnaan tidak satupun dimiliki manusia di muka bumi. Tapi, kenapa dia serakah?

"Jadi, apa yang terjadi pada Ilyas?" lirihnya membuat Dinar menunduk.

"Tantrum."

Mata itu terangkat. Seolah tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

Ia mengangkat tangannya, menjulurkan ke arah kepala. Perlahan sekali, ia usap dengan lembut kepala Dinar yang tertutup hijab. "Sayang....Kita pulang ya...Jangan pernah berpikir soal perceraian...Aku minta maaf dengan semua khilaf ku."

Dada Irham berdebar kencang. Rasa takut, marah dan kesal jadi satu.

Irham tertampar dengan kenyataan itu. Hanya satu kata yang istrinya katakan. Tapi seolah membuka matanya lebar-lebar. Jika selama ini yang salah adalah dirinya yang kurang perhatian. Bukan wanita yang ia nikahi empat tahun lalu ini.

"Maaf, Mas Irham. Aku tidak bisa..."

1
Cinta Salsabila
saya suka ceritanya 👍👍👍👍
nietta harry
sholat berjamaah berdua?? bukankah Dinar dlm masa nifas setelah melahirkan...???
Lilan
pernah ada d posisi Dinar.. kuat Dinar kami bisaa
Lilan
sampai bab ini nyesek banget, ngebayangin ada diposisi Dinar mungkin aku gak sanggup.🙏🙏
Hera
wuuiih sad ending Dinarnya 😢😭
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
Tri Utari Agustina
Ceritanya bagus banget Thor semoga bermanfaat novel bagi pembaca
Sandisalbiah
𝚋𝚎𝚗𝚎𝚛𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚍 𝚎𝚗𝚍𝚒𝚗𝚐...
Sandisalbiah
𝚍𝚞𝚕𝚞 𝙳𝚒𝚗𝚊𝚛 𝚢𝚐 𝚊𝚖𝚗𝚎𝚜𝚒𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚜𝚎𝚐𝚊𝚕𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚒𝚗𝚐𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚕𝚒 𝚍𝚐𝚗 𝚔𝚎𝚓𝚊𝚖 𝚍𝚒𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚞𝚓𝚊𝚝 𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒𝚗𝚢𝚊.. 𝚔𝚒𝚗𝚒 𝚐𝚊𝚗𝚝𝚒𝚊𝚗 𝙷𝚊𝚜𝚊𝚗 𝚢𝚐 𝚑𝚒𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚗𝚐𝚊𝚝𝚊𝚗, 𝚊𝚙𝚊 𝚍𝚒𝚊 𝚋𝚊𝚔𝚊𝚕 𝚐𝚊𝚗𝚝𝚒𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚗𝚐 𝙳𝚒𝚗𝚊𝚛 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚒𝚔𝚞𝚝𝚒 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚞𝚊𝚗 𝚒𝚋𝚞 𝚔𝚊𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊? 𝚔𝚘𝚗𝚏𝚕𝚒𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚓𝚊𝚞𝚑² 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚌𝚎𝚕𝚊𝚔𝚊𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚊𝚖𝚗𝚎𝚜𝚒𝚊 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚔𝚎𝚖𝚊𝚝𝚒𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚒.. 𝚍𝚛 𝙸𝚛𝚑𝚊𝚖 𝚍𝚊𝚗 𝙸𝚕𝚢𝚊𝚜..
Dewa Rana
kok dinar gak pegang uang sedikitpun
Tri Utari Agustina
Bikin emosi aja Irham rasakan suami Ratih datang dengan emosi
Tri Utari Agustina
Rasakan Eliyas istri pergi gimana rasanya istrinya
Sandisalbiah
𝚔𝚎𝚙𝚞𝚝𝚞𝚜𝚊𝚗 𝙷𝚊𝚜𝚊𝚗 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛, 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚒𝚗𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚝𝚎𝚛𝚓𝚊𝚍𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑, 𝚊𝚙𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚞𝚋𝚞𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚍𝚐𝚗 𝚘𝚛𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚍𝚎𝚔𝚊𝚝𝚗𝚢𝚊
Sandisalbiah
𝚜𝚊𝚝𝚞 𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚝𝚒𝚗𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚊𝚜𝚒𝚕 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚐𝚎𝚐𝚎𝚛 𝚜𝚊𝚝𝚞 𝚙𝚘𝚗𝚍𝚘𝚔 𝚙𝚎𝚜𝚊𝚗𝚝𝚛𝚎𝚗.. 𝚑𝚎𝚋𝚊𝚝 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚋𝚎𝚝𝚒𝚗𝚊 𝚢𝚐 𝚐𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚕𝚊𝚔.. 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚕𝚊𝚐𝚒.. 𝚍𝚒𝚊 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒 𝚋𝚊𝚕𝚒𝚔 𝚙𝚎𝚗𝚞𝚜𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚊𝚢𝚊𝚑 𝙳𝚒𝚗𝚊𝚛.. 𝚑𝚊𝚒𝚜𝚑𝚑
Sandisalbiah
𝚔𝚎𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊𝚊𝚗 𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚍𝚊 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚐 𝚢𝚐 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚌𝚎𝚗𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚖𝚊𝚝 𝚍𝚐𝚗 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚖𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚝𝚙 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚙𝚎𝚕𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚕𝚊𝚖𝚋𝚊𝚝 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚑𝚊𝚖𝚒 𝚜𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚖𝚊𝚝 𝚃𝚑𝚘𝚛... 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚑𝚊𝚖𝚒 𝚔𝚊𝚝𝚊² 𝚍𝚕𝚖 𝚑𝚊𝚍𝚒𝚜𝚝 𝚍𝚊𝚗 𝚒𝚜𝚒 𝙵𝚒𝚛𝚖𝚊𝚗 𝙰𝚕𝚕𝚊𝚑, 𝚔𝚞𝚍𝚞 𝚙𝚎𝚕𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚞𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚋𝚎𝚛𝚊𝚙𝚊 𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚞𝚝𝚔 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚑𝚊𝚖𝚒 𝚊𝚛𝚝𝚒 𝚍𝚕𝚖 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚖𝚊𝚝 𝚒𝚝𝚞 𝚍𝚊𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝚏𝚊𝚔𝚝𝚊 𝚋𝚊𝚑𝚠𝚊 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚐 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚍𝚊 𝚢𝚐 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚕𝚊𝚖𝚋𝚊𝚝 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚌𝚎𝚛𝚗𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚗𝚊 𝚢𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚔𝚊𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐 𝚍𝚕𝚖 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚖𝚊𝚝² 𝚝𝚛𝚜𝚋𝚞𝚝.. 𝚖𝚊𝚊𝚏 𝚝𝚑𝚘𝚛
Sandisalbiah
𝚊𝚔𝚞 𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚙𝚘 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚍𝚐𝚗 𝚒𝚜𝚒 𝚝𝚞𝚕𝚒𝚜𝚊𝚗 𝙳𝚒𝚗𝚊𝚛, 𝚔𝚘𝚔 𝚐𝚊𝚔 𝚍𝚒 𝚋𝚊𝚐𝚒 𝚝𝚊𝚞 sih😔
Sandisalbiah
𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚜𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚓𝚊𝚝𝚞𝚑 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚝𝚙 𝚔𝚛𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚒𝚛𝚊 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚜𝚊𝚞𝚍𝚊𝚛𝚊 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚜𝚞𝚊𝚞𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚔𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚎𝚍𝚞𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚊𝚕𝚒𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚞𝚝𝚞𝚙𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊
Sandisalbiah
𝚏𝚒𝚛𝚊𝚜𝚊𝚝 𝚢𝚐 𝚍𝚒𝚛𝚊𝚜𝚊𝚔𝚊𝚗 𝙳𝚒𝚗𝚊𝚛... 𝚑𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊 𝚒𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚞𝚜 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚗𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚛𝚞𝚖𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚜𝚊 𝚔𝚎𝚌𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚝
Fitri Yah
ya Allah semoga novel ini sampai kepembaca yg lain, jujur saja Thor beberapa hr ini sy baca smua novel membosankan udh lama off dr novel tp Alhamdulillah sy Nemu yg bener" bagus islami yg g terlalu fanatik ada lucu dikit
linanda eneste
dy belajar agama kan ya? tugas suami ya direpotkan istri lah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!