NovelToon NovelToon
BERMALAM DENGAN CEO

BERMALAM DENGAN CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Romansa
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: SariRani

Tak disangka, Alfano Yudhistira seorang CEO angkuh terkena jebakan musuhnya yang memiliki dendam karena lelaki itu telah menghancurkan bisnisnya dengan memberikan obat yg menyebabkan Alfano bermalam bersama gadis yang tidak ia kenal.

Disisi lain, gadis itu merupakan karyawan swasta yang baru saja dipecat dari perusahan besar yang tak lain adalah perusahaan Alfano karena dikhianati oleh pacar sekaligus partner kerja. Ia bernama Asmara Raniata, gadis desa yg berhasil merantau di ibukota tapi naas, kegadisannya diambil oleh CEO mantan perusahaan tempat dia bekerja.

Apakah dari hubungan semalam itu menumbuhkan benih kehidupan dan membuat ikatan antara kedua manusia tak saling kenal menjadi takdir hidup bersama ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali ke desa

Asmara sudah sampai di Bandung lebih tepatnya didaerah kabupaten yang masih identik dengan pedesaan. Ia memilih menggunakan kereta dari Jakarta menuju Bandung lalu memesan taxi online menuju desa dimana orang tuanya berada.

Menjelang sore, Asmara sudah berada di depan rumah orang tuanya di desa. Ayah dan Ibu Asmara bernama Bapak Wawang dan Bu Asih. Ketika Asmara mengetuk pintu dan dibuka oleh ibunya, mereka langsung berpelukan di pintu.

"Akhirnya, kamu pulang juga nak!" seru Asih yang tidak bisa menahan isak tangisnya karena rindu.

"Alhamdulillah bu, Asmara udah pulang" sahut Asmara juga menitihkan air mata rindu bercampur penyesalan karena tidak bisa menjaga dirinya sendiri.

"Loh, Kak Asmara udah datang!" seru Rani yang sudah berumur 20 tahun dan sedang berkuliah di ITB jurusan Arsitek. Gadis itu pun berlari menuju ibu dan kakaknya yg sedang berpelukan dan ia ikut memeluk mereka.

Akhirnya mereka bertiga berpelukan beberapa saat dan hanyut untuk melepaskan kerinduan karena sudah 6 bulan sejak Asmara tidak pulang. Setelah pelukan itu lepas, Rani membantu membawa barang2 kakaknya untuk dimasukkan kerumah.

"Ih baik banget adik kakak!" seru Asmara berniat memuji adik perempuannya itu namun dengan nada ejekan. Rani cuek aja, emang dia sekangen itu sama kakaknya. 2 koper besar, Rani masukan sendiri ke rumah lalu ia duduk disebelah Asmara.

"Makasih ya, Ran. Kakak bawa sesuatu buat kamu" kata Asmara sambil mengeluarkan isi dari tas ransel yg ia bawa.

"Ini laptop buat kamu kuliah. Pasti butuh buat gambar di jurusan arsitek kan, laptop ini udah kakak pilihkan sesuai spek yg bagus" lanjut Asmara sambil memberikan laptop baru untuk adiknya.

"Woww!!! Keren!!! Ini laptop mahal kak! Kakak gapapa beliin aku ini?" tanya Rani ragu dan merasa bersalah jika kakaknya habisin duit untuk membeli laptop yg sebenarnya memang ia inginkan.

"Tenang aja, pesangon kakak banyak jadi kakak gak kerja setahun aja cukup buat hidup bareng kalian" jawab Asmara sambil mengelus rambut Rani.

"Kakak udah gak kerja lagi di Jakarta?" tanya Rani sambil menolehkan wajahnya menatap wajah Asmara yg berada disampingnya.

"Iya, kakak udah gak di Jakarta lagi. Kakak mau buka usaha restauran di kota Bandung bareng temen kakak" jawab Asmara dengan senyum.

"Wah keren! Rani setuju kak, mendingan kakak punya bisnis sendiri dan kalau usaha restauran pasti aku jamin bakal hits karena masakan kakak enak banget. Jadi kangen kakak masakin" ucap Rani ala ala manja ke kakaknya.

"Ih kamu tuh ya, kakakmu baru datang malah disuruh masak. Sana beliin tahu tempe sama daging sekilo di warung Bu Par" sela Asih karena dari tadi anak bungsunya tidak membiarkan dirinya dekat dengan putri sulung yg sangat ia rindukan.

"Iya iyaaa ibuku yg paling cuantik. Rani pergi belanja dulu buat makan malam ya" sahut Rani langsung beranjak dari duduknya dan tiba tiba berhenti sebelum melangkahkan kakinya keluar rumah, ia membalikkan badannya dan menatap ibu serta kakaknya yg duduk di kursi ruang tamu.

"Hehehe, maaf bu, uangnya mana?" ucap Rani sambil terkikih.

Asih dan Asmara pun tertawa bersama. Rani pun merasa malu karena pede sekali mau belanja gak bawa duit.

"Ini uangnya" kata Asmara yg menyodorkan uang dengan tangannya.

Rani pun bergegas mengambil uang itu lalu pergi keluar rumah menunu warung Bu Par di dekat rumahnya.

Asmara memulai pembicaraan bersama ibunya setelah Rani tidak terlihat lagi dirumah itu.

"Oh ya bu, Rian dan Ayah kemana?" tanya Asmara yg dari tadi tidak melihat keberadaan ayah dan adik laki lakinta yg tidak lain adalah kembaran Rani. Rian juga sedang berkuliah di Surabaya namun karena kepintaran dan keuletannya dalam belajar, ia menjadi pintar sampek dibilang jenius oleh teman2nya ketika sekolah. Hayo tebak jurusan apa Rian kuliahnya?

Yap, Rian mengambil jurusan kedokteran di Unair jalur bidik misi, mengingat orang tuanya hanya buruh tani di lahan orang jadi Rian dan Rani berkuliah jalur bidik misi, beda dengan Asmara yg

waktu kuliah benar benar dibiayai orang tuanya.

Sebenarnya, Pak Wawang enggan menggangap dirinya dan keluarganya tidak mampu sampek menyekolahkan anaknya aja harus mengurus surat tidak mampu atau termasuk keluarga miskin di RT/RW setempat. Namun, karena anak kedua dan ketiga kembar , waktu sekolah bersamaan, mau tidak mau gengsinya harua diturunkan untuk kelancaran sekolah anak anaknya. Untungnya saja Rian dan Rani, anak anak yg pintar. Mereka bisa masuk di kampus besar dengan jurusan yg memiliki prospek kerja tinggi ketika lulus.

Asmara pun bangga memiliki adik adik yg pintar. Mangkanya ia menyisihkan uang tabungan dari hasil berhubungan semalam dengan mantan CEO nya.

"Oh , mereka lagi disawah. Mumpung Rian liburan jadi , ayah ngajak dia ke sawah buat panen" jawab Asih.

"Gimana kabarmu, putri ibu paling cantik?" lanjut Asih menanyakan kabar putrinya itu setelah 6 bulan tidak pulang.

"Ih ibu, nanti Rani cemburu loh haha" balas Asmara takut ibunya pilih kasih pada dirinya.

"Hahaha, tenang. Anak itu udah ibu sayang sayang selama kamu gak ada dirumah" sahut Asih sambil tertawa. Memang Bu Asih itu meskipun tinggal didesa tapi pemikirannya open minded mengikuti zaman anak - anaknya, tidak kaku dan suka bercanda.

"Hahaha iya iyaa bu, Asmara percaya. Kabarku Alhamdulillah baik, lihat saja aku makin berisi di Jakarta kan" jawab Asmara sambil tersenyum.

"Alhamdulillah kalau kamu sehat. Ibu dan Ayah sebenarnya khawatir gimana keadaanmu setelah dipecat tidak hormat oleh perusahaan kurang ajar itu" ujar Asih dengan nada kesal mengingat anaknya dipecat karena jebakan orang lain.

"Iya gapapa bu. Bener kata Rani, masakanku enak jadi kalau bisnis makanan InshaAllah bisa maju nanti. Asmara minta doanya ya bu" sahut Asmara menenangkan ibunya sambil meminta memegang tangan kedua wanita yg masih terlihat segar diusinya yg sudah hampir setengah abad.

"Pasti dong. Apapun usaha anaknya pasti ibu dukung selama halal. Ngomong - ngomong soal Arman gimana?" tiba tiba Asih menanyakan mantan kekasih Asmara karena ia tidak mengetahui bahwa lelaki itu yg menjebak anaknya di perusahaan.

"Hmmm, kita sudah putus bu. Kita tidak baik untuk bersama" jawab Asmara dengan acuh, sebenarnya ia malam membahas pria pecundanh seperti Arman.

"Yasudah, ibu mengerti cinta anak muda memang rumit hehe, pasti kamu dapat yg terbaik dari Arman" kaya Asih giliran yg menenangkan Asmara dengan mengelus pucuk kepala putrinya itu.

Mereka pun melanjutkan percakapan dan saling berbagi cerita hingga tidak terasa Rani sudah datang bersama saudara kembar serta Ayahnya.

"Assalammualaikum" seru mereka bertiga ketika masuk rumah.

"Walaikumsalam" jawab Asih dan Asmara bersamaan dari posisi duduk mereka.

Asmara pun langsung berdiri dan berlari menuju ayahnya. Langsung saja wanita itu memeluk lelaki separuh baya yg masih tampan dan gagah mungkin karena perkerjaan petani dan terkadang juga kuli bangunan sehingga masih bagus, pekerjaan nya sekalian olahraga.

"Ayah, Asmara kangen!" seru wanita itu ketika berada dipelukannya Wawang.

"Ayah juga, putri ayah yg cantik" sahut Wawang sambil mengeratkan pelukannya kepada putri pertamanya itu.

Rani dan Rian pun merasa tersisih lalu berjalan menuju ibunya dan mereka kompak memeluk Asih bersama sama. Pemandangan yang indah sebuah keluarga.

1
Sulas Tri
ikut bahagia punya mertua baik seperti Bu laras
Sulas Tri
kasian kau mara
Sulas Tri
tidak ku sangka kau alfano bisa bucin juga
Sulas Tri
ya g mungkin menakutkan lah mara malah mengenakkan ha ha ha
Sulas Tri
lanjut tor
Sulas Tri
sungguh keluargd
Sulas Tri
ada aja kamu bunga
Sulas Tri
ya g mungkin ngegosip Jaka rahul2
Sulas Tri
asmara sudah mulai Deket sama alfano jadi kalo di tinggal sebentar aja sudah merasa kehilangan
nadya_hime
Gw kutuk Al, lu ntar yg bucin bulol ke Mara
Sulas Tri
sungguh keluarga yg bisa di tiru
Sulas Tri
akhirnya mara dan Fino saling berprlukan
Sulas Tri
lanjut
Sulas Tri
ok lanjut
Sulas Tri
mulai deh
Sulas Tri
asik
Sulas Tri
ha ha ha fano2
Sulas Tri
tambah menarik dan lucu tor
Sulas Tri
mulai deh nakalnya
Sulas Tri
cieeee akhirnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!