seorang Alika Alexandra, jenius dari zaman modern. berpindah ke tubuh seorang putri yang di asingkan.
setelah bangun di tubuh putri Amelia anabela Allen itu dan mengetahui kisah tentang hidup sang gadis, ia bertekad untuk menjauh saja. melupakan tentang balas dendam. karena, balasan dendam terbaik nya, ialah hidup sukses dan baik tanpa pasongan dari orang lain.
lagi pula, tubuh ini adalah miliknya dan terserah dia mau bagaimana. tapi, perlu di garis bawahi, ia tidak akan mencari musuh, tapi kalau musuh datang, ia takkan lari.
lalu, bagaimana kisah nya nanti.? apakah ia akan berhasil dengan rencana hidupnya ? ikuti terus ya...🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. singkong
Tanpa menunggu dan banyak tanya lagi, Amelia langsung berjalan ke depan sambil berteriak.
"Ya sudah, ayo kita panen.. hahaha..." Ujar Amelia dengan senang hati. Pasalnya, dia sudah menemukan beberapa tumbuhan
"hahaha..." tawa Amelia dengan senang hati. Pasalnya, ia sudah menemukan beberapa tumbuhan umbi-umbian sebagai pengganti nasi. Padahal, tanaman ini sangat enak.
Tapi kenapa, Mereka yang datang tidak mengambil tumbuhan itu. Amelia mulai berjalan di depan sebagai pemimpin jalan. Ia mulai menghampiri beberapa tumbuhan untuk diambil. Pertama, Ia menggali singkong. Bagi mereka, singkong tidak dapat di konsumsi karena memiliki rasa yang berbeda dan juga kotor, karena tumbuh di dalam tanah. Dan lebih parahnya lagi, mereka tidak tau kalau tanaman ini bisa di konsumsi. Amelia langsung meletakkan keranjang nya dan menyingkap kan lengan bajunya. Kedua pelayan itu menatap Amelia dengan heran.
"Apa yang akan nona lakukan, perjalanan kita masih jauh Nona." Ujar Sisil sambil berjalan mendekat. Kedua baby harimau yang ada di dalam keranjang itu pun langsung keluar. Amelia yang melihat itu langsung berseru.
"Hitam, biru. Jangan main jauh-jauh. Kalau tidak, aku akan meninggalkan kalian disini." Ujar Amelia memperingati kedua hewan kontrak nya itu. Setelah itu, beralih kepada kedua pelayannya.
" Tidak perlu khawatir. kita mulai dengan singkong. Tanaman ini juga bisa di konsumsi. " Ujar amelia sambil bersiap-siap mengambil ancang-ancang untuk menggali singkong itu.
"Nona. Apa itu singkong. Apa tanaman ini namanya singkong..??" Tanya Ruby dengan penuh penasaran. Amelia pun langsung menganggukkan kepalanya.
"Memangnya, tanaman ini benar-benar bisa di konsumsi nona..??" Tanya sisil lagi. Mereka bertiga seketika terdiam. Ruby dan Sisil terdiam untuk menunggu jawaban dari Amelia. Sementara Amelia terdiam karena ia heran, Kenapa begitu banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh kedua pelayannya ini.
"Iya nama tumbuhan ini adalah singkong. Dan asal kalian tahu, singkong ini juga bisa dikonsumsi sebagai pengganti nasi. Tak hanya akar-akar singkong ini yang bisa dikonsumsi, tapi pucuk daun singkong ini juga bisa dijadikan sayur." Jelas Amelia kepada keduanya. Sambil Amelia menjelaskan, kedua tangannya juga tak berhenti bergerak menggali akar-akar singkong dibantu dengan alat-alat seadanya.
"Sudah. Ayo kerja, biar kita cepat pulang. Dan juga, saya sudah bilang, jangan panggil saya Nona ataupun dengan yang mulia." Protes Amelia kembali. Ia juga menghentikan aktivitasnya sejenak dan memandangi keduanya.
"Maaf Nona. Biarkan saja kami memanggil seperti itu. Kami tidak bisa mengubah panggilan kami lagi. Biarkan saja kami memanggil Nona, anggap saja itu panggilan sayang kami Nona." Ujar Rubi dan langsung dibalas anggukan kepala dari Sisil.
"Iya nona. Biarkan seperti itu saja. Lagi pula kami sudah terbiasa Nona." Timpal Sisil. Mereka juga membantu menggali beberapa singkong yang ada disekitarnya.
"Yasudah. Terserah kalian sajalah. Tapi ingat, aku bukan lagi seorang putri dan bukan lagi junjungan kalian. " Ujarnya lagi. Kedua pelayan itu pun langsung mengangguk kepala mereka. Amelia mengarahkan pandangannya kearah kedua baby harimau, takut keduanya hilang jauh dari jangkauan nya.
"Baik Nona." Mereka terus mengobrol, sambil mereka terus menggali tanah itu. Mereka juga melakukan itu sambil bercanda. Amelia terus mengoceh dan menggoda kedua pelayan nya agar mereka tidak merasa Canggu kepadanya. Amelia pun melihat hasil galian mereka. Amelia berpikir, seperti nya singkong ini cukup untuk beberapa hari kedepan.
"Sepertinya, aku rasa cukup untuk singkong. Kita cari tumbuhan lain. Dan tolong, ambil beberapa batang singkong ini untuk kita tanam disekitar gubuk kita, biar nanti carinya tidak jauh jauh." Ujar Amelia lagi sekaligus meminta tolong kepada kedua pelayannya itu. Kedua pelayan itu pun langsung menurut. Mereka mengambil satu ikat kecil batang singkong untuk ditanami di dekat gubuk reot mereka. Sementara Amelia, ia langsung memasukkan singkong singkong itu dan meletakkan kedua baby harimau diatas keranjangnya. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan.
Mereka pun berjalan menuju hutan dalam. Disana juga, Amelia menemukan beberapa herbal yang menurutnya dapat digunakan. Bahkan herbal yang menurut beberapa alkemis tidak penting, diambil oleh Amelia. Kedua pelayan itu tak ada yang bertanya. Mereka memilih untuk mengikut dan menurut saja. Saat mereka sedang berjalan, tiba-tiba indera pendengaran Amelia menangkap gemericik air disekitar tempat mereka.
"Tunggu... "Seru Amelia sambil merentangkan sebelah tangan nya untuk memberi isyarat. Mereka semua pun berhenti. Amelia langsung memutar tubuhnya dan bertanya kepada kedua pelayan itu.
"Apakah disekitar sini ada sungai..??" Tanya Amelia.
"Iya Nona, tak jauh dari sini." Ujar Sisil.
"Kalau begitu, tuntun jalannya. Kita kesungai sebentar." Ujar Amelia lagi. Tanpa banyak tanya lagi, Sisil pun langsung mengambil bagian di depan dan menuntun jalan mereka. Mereka pun berjalan sedikit jauh dari tempat mereka berdiri ketika memanen herbal, dan tak butuh waktu lama, akhirnya mereka tiba di tepi sungai. Dan setelah diamati, tempat itu bukanlah sungai, melainkan sebuah danau dengan air terjunnya diatasnya. Warna air itupun Sangat jernih dan jug dapat melihat dasar dannau itu. Di tepi-tepi danau juga, ada batu-batu yang seperti sengaja disusun. Amelia yang melihat itu begitu takjub.
"Wah.. lihat airnya sangat jernih. Melihat air sejernih ini, membuat ku ingin mandi..!!" Seru Amelia. Amelia pun meletakkan keranjang yang ada di punggungnya itu. Seketika kedua baby harimau itu juga langsung berjalan kearah danau untuk meminum airnya. Tanpa mengatakan apapun lagi, ia mulai membuka baju luarnya dan langsung nyemplung kedalam danau itu. Kedua pelayan itu pun langsung terkejut.
"Nona !! Apa yang nona lakukan.!! Cepat naik kembali Nona, bukannya nona tidak bisa berenang.." seru keduanya dengan wajah yang panik. Amelia yang masih menyelam itu langsung muncul di permukaan air. Kemudian Melihat ke dua pelayanan yang memasang wajah cemas itu.
"Hehehe.. tenang saja, aku pandai berenang. Dan sebaiknya kita istirahat sebentar. Dan kalian juga harus mandi untuk melepas rasa lelah di perjalanan..." ujar Amelia mengajak keduanya. Kedua pelayan itu pun saling memandang, kemudian sama sama mengangguk. Akhirnya mereka pun setuju. Mereka langsung mengikuti sang nona untuk mandi.
"Ya sudah kalau begitu Nona. Kami akan ikut mandi." Ujar mereka. Amelia pun langsung tersenyum.
"Gitu donk.. ya sudah ayo buruan.." ujar Amelia.
"Buruan ? Kami bukan buruan nona, kami manusia." Jawab Sisil dengan polos. Amelia langsung menepuk kepalanya. Ia juga merasa gemes dengan mereka yang sangat sangat polos itu.
"Iya, aku tau kalian itu bukan buruan. Tapi kata buruan itu merupakan ajakan kepada kalian untuk bergegas. Hedeh..." Jelas Amelia. Mendengar itu, kedua pelayan itu pun langsung terkekeh pelan menertawakan kebodohan mereka.
"Oh.. begitu Nona. Maaf Nona kami tidak tau." Ucap mereka, setelah itu, keduanya pun ikut nyemplung kedalam danau itu. Akhirnya mereka memilih untuk mandi terlebih dahulu, sesuai dengan ajakan junjungan mereka itu.
untuk terus berkembang menjadi yg terbaik
ada rendang di jaman kerajaan (cakeeep)
makin kacau meeen....😆😆😆
keluar segera dari hutan dan memulai hidup dan bisnis yg baru di daerah lain.
walau itupun kesalahan kita, tapi seharusnya sebagai ortu bisa bijaksana dalam menyikapi.
Kutunggu part 2 nya🤍