NovelToon NovelToon
Perceraian Paling Hina

Perceraian Paling Hina

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Beda Usia / Pelakor
Popularitas:48.4k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Biasanya, perceraian dilakukan antara dua orang atas kesadaran masing-masing diantaranya.

Retaknya rumah tangga, hubungan yang sudah tidak harmonis lagi, dan perihal pelik sebagainya.

Namun berbeda yang dirasakan seorang model sekaligus Aktris cantik yang benama Rania. Tepat satu tahun di hari pernikahanya, Rania mendapat kejutan perceraian yang di lakukan suaminya~Pandu.

Tanpa memberi tahu Rania, Pandu langsung saja membuat konferensi pers terhadap wartawan, bahwa Rania adalah sosok wanita yang begitu gila karir, bahkan tidak ingin memiliki seorang anak pada wanita umumnya.

Rania yang saat itu tengah melakukan pemotretan di Amerika, tidak pernah tahu menahu, bahwa suami yang begitu dia cintai menceraikannya secara hina. Rania sendiri sadar, saat melihat berita dari televisi internasional.

Dan setelah kedatangn Rania ke tanah air. Dia baru tahu, jika gugatan cerai yang dia terima, semata-mata hanya untuk menutupi perselingkuhan Pandu dengan sahabatnya sesama model~Laura.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 12~PPH

Dan tepat pukul 10 malam.

Pandu sudah tiba dikediaman pribadinya.

Pria muda itu berjalan masuk kedalam, sambil memegangi punggungnya yang kini semakin terasa nyeri dan kebas.

Rumah megah itu terasa lebih menyeramkan dari pada rumah kosong, karena tanpa ada sambutan hangat didalamnya. Para pelayan beserta pekerja lainnya, pasti sudah istirahat di kamar masing-masing.

Dan kini, Pandu memutuskan untuk duduk diruang tengah, dengan ditemani sorot cahaya kecil.

Biasanya, secapek apa bekerja. Ataupun selarut apa Rania bergelut dalam profesinya. Dia selalu melakuan tugasnya untuk melayani Pandu, walaupun tengah malam sekalipun.

Hal yang di rasakan Pandu saat ini, juga di ketahui Rania saat dulu. Sebagai istri, Rania sudah paham betul bagaimana kerasnya tuan Mohan terhadap cucu tunggalnya.

Rania yang baru saja pulang pukul 10 malam, tampak shock berat, saat baru saja masuk kedalam kamarnya, dan mendapati sang suami yang kini tidur dalam posisi tengkurap, dengan beberapa luka memar di punggunggnya.

"Astaga sayang ... Apa yang terjadi dengan punggungmu?" Rania mencoba membangunkan Pandu, dengan wajah cemasnya.

Pandu menggeliat, lalu segera bangun dengan wajah malasnya.

"Kamu baru pulang?"

"Tungu sebentar! Aku akan ambilkan air hangat ...."

Di tengah rasa lelahnya, seketika Rania sampingkan saat melihat luka memar suaminya. Dia segera mengambil air hangat dari kamar mandi, dan juga handuk kecil untuk mengompres luka tersebut.

"Hadap lah kesamping, biar aku kompres terlebih dulu!" pinta Rania.

Pandu hanya mengikuti saja. Tubuhnya saat ini memang terasa remuk, akibat perbuatan Eyangnya tadi.

"Kesalahan apa lagi, hingga punggungmu selalu menjadi korban?" ujar Rania sambil menyeka pelan luka tersebut.

"Aku gagal memenagkan Tender besar! Hingga membuat kerugian besar pula," jawab Pandu menahan nyeri.

"Lupakan semua itu! Aku masih memiliki tabungan, agar perusahaanmu bangkit lagi!" gumam Rania penuh kasih.

Ujung bibir Pandu terangkat sinis, saat mendengar kalimat penyemangat sang istri. Rupanya, dia tidak salah karena telah memilih Model cantik itu menjadi istrinya.

PYAR!

Merasa muak dengan pikiranya, Pandu langsung membanting kuat guci diatas nakas tersebut. Entah mengapa disaat seperti ini, dia mengingat Rania.

Setelah itu, Pandu langsung bangkit kembali dan berjalan menuju tangga. Tubuh serta pikiranya benar-benar kacau tak terbentuk.

Ditengah malam yang hening seperti saat ini. Suara bantingan guci tersebut rupanya membuat para pelayannya tersentak, dan langsung berhambur keluar. Mereka hanya takut, jika rumah mewah itu dimasuki oleh maling, atau teror.

"Sepertinya Tuan yang membantingnya, Bik!" ujar pelayan muda, yang kini sudah menyalakan lampu tengah.

"Bibik hanya takut, kalau itu penyusup atau maling, Mar!" kata bik Narsih, "Sudah, kamu tetap bawa sapu itu! Ayo ikuti Bibik ke sana!" tunjuknya kearah tempat duduk Pandu semula.

*

*

*

*

Malam ini, Rania masih di sibukan dengan menyiapkan segala keperluan untuk perjalananya esok.

Model cantik itu, kini tengah berdiri didepan lemari kaca mewah. Dia menatap beberapa pakaiannya yang berjejer rapi di gantungan.

Jemari lentiknya terulur, mengambil dress casual yang panjangnya hanya diatas paha.

"No! Aku nggak mungkin tinggal di sana dengan pakaian seperti ini," gumam Rania. Lalu dia menggantungkan kembali dressnya. Dia memutuskan untuk mengambil beberapa kaos, dan juga celana jeans dan juga perlengkapan lainnya.

Nadia yang sejak tadi membantu Nonanya beberes, kini bangkit dari duduknya, setelah koper besar itu tertutup rapi.

"Non ... Besok saya boleh minta tolong?"

Rania mengernyit, "Apa, Nad? Katakan saja!"

Nadia tampak mengeluarkan sesuatu dari dalam saku depan pakaiannya. Dan itu adalah sebuah amplop bewarna putih.

"Ini saya titip buat ibu, Non! Tolong jika non Rania tiba di desa ... Kasihkan pada ibu saya. Ini gaji saya bulan lalu, belum sempat saya kirimkan," Nadia menyodorkan amplop putih tersebut yang berisikan beberapa lembar uang.

Rumah Nadia memang bertetangga dengan rumah Nenek Rania di desa. Disaat nyonya Lisa datang menemui ibunya, disaat itu dia menawarkan pekerjaan pada putri tetangga desanya, untuk menjadi pelayan dikediamannya~Jakarta.

Bukanya menjawab, Rania lantas beranjak menuju meja rias, yang dimana terdapat tas kerjanya. Model cantik itu tampak mengambil pecahan uang seratus ribu sebanyak 10 lembar.

Lalu, Rania kembali menghadap Nadia, "Baiklah. Jika aku sampai, aku akan berikan pada ibumu! Kamu punya pegangan, selain uang ini?" kata Rania sambil mengangkat amplop putih tersebut.

Nadia sedikit berpikir. Sejujurnya semua uang gaji dia kirimkan untuk sang ibu. Dia hanya menyimpan beberapa uang saja untuk pegangan. Itupun kadang di kasih nyonya Lisa ataupun tuan Domanick, sebagai tips mingguan kerjanya.

Namun Nadia tidak ingin terlalu merepotkan keluarga majikannya itu. Keluarga Ramos benar-benar sangat baik terhadapnya, kecuali putra sulung tuan Domanick.

"Ada, Non! Lagian ... Saya juga jarang keluar, karena disini sudah disiapkan semuanya oleh Ibu!" ujar Nadia menunduk.

Rania menyodorkan uang yang dia ambil dari tasnya tadi, "Ambilah, Nad! Jangan tolak, karena aku tidak suka penolakan!"

Nadia hanya bisa pasrah, bahkan terkejut bukan main, saat Nona mudanya menaruh uang itu didalam saku Rania.

"Terimakasih banyak, Non! Semoga perjalanan Nona lancar hingga ke sana. Dan semoga Nona selalu di limpahkan rejeki yang luas juga."

"Amiin! Terimakasih!"

....................

...................

Melihat Nadia turun dari atas, nyonya Lisa segera bangkit dari duduknya diruang tengah.

"Nadia ... Sini, Nak!"

Nadia lantas mempercepat langkahnya, dan langsung menghadap nyonya rumah tersebut.

"Tolong buatkan nasi goreng dan segelas susu buat Aston! Nanti kamu antarkan saja kedalam kamarnya! Dia sejak tadi belum makan malam, karena moodnya sedang rusak," papar nyonya Lisa.

"Maaf bu ... Tapi saya tidak dibolehkan Tuan muda memasuki kamarnya! Saya takut," tolak Nadia menunduk. Dia masih ingat bagaimana waktu lalu dia dibentak oleh putra majikannya.

Dan hal itu terus terngiang dikepalanya, hingga saat bertatap wajah dengan Aston, ingin rasanya Nadia meghilang.

Nyonya Lisa menarik nafas dalam. Walaupun dia sudah tahu bagaimana kerasnya watak sang putra, namun nyonya Lisa tetep kekeh pada pendiriannya.

"Jika dia berulah, bilang saja sama ibu, ya! Cepat ke atas, nanti dia keburu tidur!"

Setelah itu nyonya Lisa langsung melenggang masuk kedalam kamar, tanpa peduli perasaan Nadia yang kini tengah ketakutan.

Lalu, Nadia segera kembali kearah Dapur untuk membuatkan makanan yang di perintahkan sang majikan.

................

...............

Langkah Nadia menggantung, kala dia mengetuk beberapa kali kamar Aston, namun tidak ada jawaban sama sekali dari sang empunya.

Karena terlalu lelah, Nadia memutuskan untuk membuka pintu kamar itu secara perlahan. Dan benar saja, kamar itu tidak terkunci.

Setelah mengambil nampan makanan dari atas nakas, Nadia mulai memasuki kamar yang menurutnya paling angker sedunia.

Keringat dingin membersamai langkah sang pelayan muda, kala dia mengedarkan pandangan, namun sang Tuannya tidak ada didalam.

"Tuan, Permisi ... Ini saya di suruh Ibu untuk membuatkan anda makan malam!" suara Nadia terasa bergetar, antara menahan takut, namun harus dia paksakan.

Setelah meletakan nampan tersebut di atas nakas sebrang ranjang, samar-samar Nadia dapat mendengar suara yang menurutnya begitu sangat aneh.

'Ya ALLAH ... itu suara Aston? Tapi lagi apa dia ya?'

1
Adinda
semoga Rania sama Aston jangan yang lain thor
Septi.sari: baik kak adinda, tunggu bab selanjutnya🤣
total 1 replies
Kusii Yaati
sebenarnya pada siapa nanti hati Rania akan berlabuh Thor,sama Aston,apa sama Dimas atau mungkin kembali ke pandu...di antara mereka bertiga aq lebih suka Rania sama Aston sih🤭😁
Septi.sari: kak, tunggu bab selanjutnya ya 🤣authornya masih bingung😆
total 1 replies
Adinda
Nadia sama dimas aja Thor, buat rania nikah sama Aston thor
Adinda
thor rania sama Aston saja jangan dimas atau pandu ya thor
Septi.sari: tunggu Aston setelah sampai Semarang kak. 😁
total 1 replies
Ilyas Ari
semakin seru cerita nya
lanjut thor
Septi.sari: semakin menegangkan kak. dua2nya saling nyamar, gemes 🤣
Devi ana Safara Aldiva: kalau memang masih saling mencintai buat kembali bersatu... dengan di beri sedikit ujian biar seru
total 2 replies
Mundri Astuti
lah emaknya Laura ngga langsung kasih ultimatum ke Laura y, padahal dah ditekanin ma Aston
Septi.sari: next bab ya kak, ini masalahnya orang tuanya baru saja ke LN 🤧
total 1 replies
Adinda
Rania sama Aston saja thor
Septi.sari: tunggu next bab ya kak. bakal ada kejutan 🤗
total 1 replies
Ilyas Ari
lanjut thor
Septi.sari: baik kak ilyas 🙏🙏
total 1 replies
Rizky Sandy
ak nunggu Laura mati aja Thor,,,,
Septi.sari: kak ngakak 🤣🤣😭😭
total 1 replies
Myra Myra
Thor nape Ae perangai dia jauh dari ibu dan bapa Ae jgn2 tertukar agak Ae Ngan Rania....😅😅😅 cepat bertindak ibu dan bapa Laura...ank mu gatai sgt tu....
Myra Myra: yekew...nape perangai mcm tu pelik🤣🤣🤣
Septi.sari: ndak kak, tapi Laura emang bener anak emak bapaknya 🤣
total 4 replies
Kusii Yaati
lama2 muak aq sama Laura...dah lah Aston bikin end aja tuh si jalang jablai 😤
Septi.sari: ambisinya terlalu besar kak. author aja gemes 😆
total 1 replies
Adinda
buat Aston rania menikah thor
Septi.sari: kak nanti author timbang ya 😍
total 1 replies
Myra Myra
kdng jadi muak Ngan Laura...bila dia nak tumpaskan hama satu niey
Septi.sari: Ambisinya terlalu besar kak 😅
total 1 replies
Rizky Sandy
cerdas dia bilang,,,,,
Septi.sari: Kalau Aston tidak perlu diragukan kak.😍
total 1 replies
Kusii Yaati
kenapa Aston kayak agak lembek sama Laura padahal kalau sama Nadia aja bengis banget 🙄
Myra Myra
tak sangka perempuan murahan Laura...
Bela Viona
masih baca alur ny. semoga seru
Septi.sari: selamat membaca kak 😇
total 1 replies
Nadira ST
si pandu lagi nyamar
Septi.sari: pada curiga ama Pandu ya kak 🤭🤣
total 1 replies
Adinda
Aston sama rania aja thor jangan yang lain dimas cocok sama nadira thor
Septi.sari: kita lihat nanti ya kak 🤭
total 1 replies
Myra Myra
dah Ae merampas pandu sekarang nak Ansto bole....jgn Thor....pompun tamak....
Myra Myra: hrp begitu Ae Thor ..hama niey kena tebas sekali
Septi.sari: tenang kak, Aston nggak bakal tertarik 🤭
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!