Loco

Setelah putus dari pacarnya dan mengakhiri persahabatannya dengan Caca, Dita memutuskan untuk mulai kehidupannya yang baru dan menjadi dirinya yang sebenarnya.

Gadis penuh percaya diri dan kepribadian yang baik.

"Arrhhh.... badanku sakit semua!! Arkhhhh!!!!" suara teriakan Dita menggelegar di dalam apartemen mewah yang juga ada di lingkungan komplek itu.

Gedung apartemen yang terletak tak jauh dari perumahan di mana Dita tinggal untuk menutupi identitasnya.

Dita bangun pagi-pagi subuh, masih jam 4 pagi dan gadis itu sudah terbangun dari tidurnya yang tak nyenyak karena semalaman dia mendekor ulang isi rumahnya yang awalnya dia sesuaikan dengan selera Benny.

Sebut saja dia seorang yang akan mencintai orang lain dengan tulus tetapi sekali dikhianati dia akan melupakan mereka dengan cara yang ekstrim.

Dita meregangkan tubuhnya, dia menguap begitu lebar, rambutnya yang acak acakan seperti singa dan kaos longgarnya yang kedodoran, hanya memakai celana pendek, wajahnya sembab dan matanya bengkak karena makan Mie instan.

Dita meregangkan tubuhnya, ini saatnya olahraga pagi.

"Mumpung cutiku tersisa dua hari lagi, aku akan menikmatinya sepuas hati!!!" gumam gadis itu.

Dia berjalan keluar dari kamar, mengganti pakaiannya dengan pakaian olahragaj yang polos. Lalu mengikat rambutnya dan siap melakukan olah raga dengan wajahnya yang berantakan.

Dita berjalan keluar sambil menatap ponselnya.

Ada pesan masuk dari rekan kantornya, sepertinya karena terlalu fokus semalam dia tidak memperhatikan pesan itu.

"Ada apa dengan hubungan kalian? seisi kantor dibuat gempar dengan pernikahan mereka, Dita apa kau putus dengan Benny!?"

"Dita apa berita itu benar!?"

"Wahh Dita kau kasar sekali, kenapa kau memukul mereka? "

"ini malah membuatmu terlihat sepe pelakor yang berusaha mengambil Benny dari Caca!"

"Dita berita besar ini sudah tersebar luas!!"

Dita memutar malas kedua matanya, pagi pagi melihat berita tidak mengenakkan itu membuat moodnya rusak.

Dita menghela nafas, jelas sekali faktanya diputarbalikkan, rekaman video yang terpotong dan percapakan seolah Benny dan Caca adalah korban.

"Tak ku sangka beritanya begitu cepat tersebar, dasar sampah!!" umpat Dita.

Dia meletakkan ponselnya di atas meja lalu berjalan keluar dari apartemennya yang mewah.

Hunian mewah yang hanya dimiliki orang orang kelas atas, berkualitas dan sangat nyaman ditinggali.

Dita berjalan, belum sempat keluar dia terkejut saat kakinya hampir saja menendang sebuah kotak kecil berwarna cokelat dengan sebuah tas merah yang cukup besar di sampingnya.

Apartemen Dita terletak di lantai 1, tempat itu juga cukup mudah diakses.

Dita menatap kotak itu, suasana masih gelap, tak ada siapa siapa di sana.

Dia melirik ke kanan dan kiri tetapi tidak menemukan siapapun di sana.

Gadis itu terdiam sejenak seperti patung, menatap kotak itu dengan mata membulat sempurna.

" Ini apa ya? apa aku dikirimi hadiah? dari Papa? kakak!??" gumam Dita sambil menyipitkan matanya menatap kotak itu.

Dita sangat penasaran, gadis itu duduk berjongkok sambil menggeser geser kotak itu dengan wajah penasaran.

"Berat, apa isinya emas!? atau mungkinkah ini Bom!??" Dita mengarang sendiri. Matanya membulat dengan tangannya menutup mulut.

"Aihh hahaha... dasar kau ini, mana mungkin bom," gumam Dita sambil terkekeh.

"Apa ya ini? hemmm... kita buka saja, mudah mudahan bukan muntahan, cacing, tikus mati atau kepala manusia seperti di film film hihihi...." Dita tertawa dengan isi kepalanya sendiri.

gadis aneh itu sampai membuat orang di balik pintu apartemen di sampingnya terheran heran dengan kelakuannya.

Asher bersembunyi di balik pintu apartemennya sambil mengintip Dita yang sedang duduk berjongkok di depan kotak misterius itu.

"Apa isinya, cepatlah buka dasar mak lampir, kenapa kau tertawa seperti orang gila!? apa kau kesurupan!?" geram Asher seraya mengeraskan rahangnya.

Pasalnya sejak tadi dia duduk di situ menunggu Dita membuka kotak itu. Kotak misterius itu dia yang geser ke depan apartemen itu.

Asher tidak menyangka kalau orang yang tinggal tepat di sebelah apartemennya adalah Dita, Gorilla gila yang mengamuk beberapa hari lalu.

Asher yang punya gangguan panik terhadap barang misterius, malah menemukan kotak itu di depan apartemennya begitu dia bangun pagi hendak pergi berolahraga.

Saking takut dan paniknya, Asher dengan kakinya menggeser geser kotak itu ke depan pintu apartment di sampingnya.

Takut tapi penasaran, begitulah pria aneh ini.

Dita masih duduk menatap benda itu lalu dia perlahan menyentuhnya dan mengangkatnya.Dita terkejut saat merasakan berat dari kotak itu.

Mata gadis itu semakin membulat saat mendengar suara dari dalam kotak.

Sama halnya dengan Asher, gangguan paniknya mulai kambuh lagi. Asher masih penasaran, dia mengintip meskipun tubuhnya sudah gemetaran tak kuasa menahan gangguan panik ya.

"Apa ini?" gumam Dita, dengan cepat dia membuka kotak itu dan...

Degh!!!

" Arkhh!!! Tuyul!!" teriak Dita terkejut, bahkan dia sampai terjerembab ke atas lantai, syok, panik dan terkejut membuat gadis itu hampir kehilangan jantungnya.

Gruduk!!

Asher yang juga mendengar teriakan Dita ikut terjerembab ke atas lantai saking syoknya.

Dadanya sakit dan nafasnya sesak, dia menepuk nepuk dadanya, rasanya sangat mengejutkan padahal dia belum melihat isi kotak itu.

Dita kembali mendekat ke kotak itu, saat matanya semakin tidak percaya melihat pemandangan menyedihkan dalam kotak cokelat itu.

Seorang bayi yang kulitnya mulai merah keunguan dibungkus dengan kain lampin, tertidur di dalam kotak itu dengan tubuh yang sudah kedinginan dan sedikit membiru.

Dita terdiam membeku, dengan tangan gemetaran, dan mulut yang tak bisa berucap dia mengangkat anak bayi malang itu.

"A.. anak siapa ini!? anak siapa!??" Dita tak percaya.

Dia menemukan seorang bayi di dalam sana.

Dengan cepat Dita memeriksa kondisi bayi itu, betapa terkejutnya dia saat merasakan detak jantung bayi itu semakin melemah.

Cuaca yang dingin dan kekurangan oksigen membuatnya melemah.

Dita membuka secarik kertas di sana,"maafkan kami, tapi tolong jaga anak ini, kami tidak bisa menjadi orang tua yang baik untuknya," isi pesan singkat dari manusia tidak bertanggungjawab yang membuang anaknya begitu saja.

"Si..sialan, dasar sampah!!!" Dita memeluk anak itu. Tubuh bayi kecil itu semakin dingin.

Asher yang panik langsung keluar dari dalam apartemennya saat melihat kalau isi kotak yang hampir dia buang ke tempat sampah tadi adalah seorang bayi yang malang.

"Apa itu!?" ucap Asher seolah dia tidak tahu apa-apa.

Dita terkejut melihat Asher di sana, tetapi bernafas lega karena ada pria itu di sana.

" Kau.. bagaimana bisa kau disini!? ahh sebelum itu, tolong bantu aku!!!" ucap Dita sambil membuka pintu apartemennya.

" Bawakan benda benda itu ke dalam, cepat, dia dalam tahap menuju hipotermia!!" ucap Dita dengan wajah panik.

Mendengar ucapan Dita, Asher yang juga mengerti masalah hipotermia langsung bergerak cepat dan membawa barang barang bayi itu ke dalam apartemen Dita.

"Husshhh.... sayang bangunlah, kau harus bertahan, " gumam Dita.

Dengan cepat dia memeluk anak itu, membuka kain lampin yang sudah lembab, dan membungkus tubuh tanpa pakaian itu.

"Ahhh dia anak laki-laki!" ucap Dita.

Gadis itu membuka kaosnya sendiri.

"A.. apa yang kau lakukan!?" Asher panik, dia langsung berbalik membelakangi Dita.

"Menghangatkan dia, kau juga cepat buka kaosmu, atau anak ini akan mati di sini dan kita jadi tersangka!!!' tegas Dita sembari menaruh bayi malang itu ke kulitnya untuk menyalurkan rasa hangat dari tubuhnya pada anak kecil itu.

"Woi sedang apa!?? cepatlah, apa kau tidak tahu pertolongan hipotermia!? dia bisa mati!!!" pekik Dita.

"Tidak sempat menunggu penghangat, ini darurat genderuwo!!!!" pekik Dita.

.

.

.

Like vote dan komen 🤗