NovelToon NovelToon
Kekasihku Jodoh Orang

Kekasihku Jodoh Orang

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Suami ideal
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Gibran harus merelakan kisah cintanya dengan Shofiyah yang telah dia bina selama 8 tahun kandas karena orangtua Shofiyah tak menerima lamarannya dan membuatnya harus menyaksikan pernikahan kekasih yang begitu dicintainya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan Gibran

Keesokan harinya Shofiyah kembali ke rutinitasnya tapi kali ini dia bekerja, mengantar sekolah anak-anak kemudian mengambil orderan ojek online sambil menunggu jemputannya dijemput.

Dia juga memiliki orang dewasa yang akan diantar ke kantor karena bekerja di bank makanya setelah mengantar anak sekolah dia cepat mengambil ojek pribadi lainnya, tidak hanya itu dia juga punya ojek pribadi lain yang berangkat jam 8.30 dan jam 9 pagi.

Barulah setelah itu dia mengambil ojek online berupa pesanan makanan dan berkas karena dia tak mau mengambil jemputan orang terutama laki-laki.

"ini tip nya dek, makasih yah berkasnya tepat waktu". Ucap sang pelanggan dengan senyum manis.

"Iya sama-sama kak, tolong bintangnya yah kak". Shofiyah tersenyum dibalik scrap nya

"Iya hati-hati yah". Ucap Customer saat berkasnya sudah datang tepat waktu.

Shofiyah tersenyum melihat uang yang berada di tangannya, dia bersyukur karena segala rejekinya lumayan, apalagi saat neneknya meninggal, dia bisa leluasa mencari uang tanpa harus pulang kembali kerumah karena sang adik juga sibuk.

Setelah jam 11 siang, dia kembali menjemput anak sekolah SD dan nanti setelah duhur jam 2 dia menjemput kembali anak SMP yang menjadi antarannya tadi.

Drt.. drt.. suara seringan telpon Shofiyah menganggu dan dia menghela nafas melihat siapa yang menelepon.

"Assalamualaikum kak".

"Wa'alaikum salam dek, kamu ada waktu bisa kita ketemu??

"Sepertinya nanti jam 2.30 baru bisa kak, karena aku sedang menunggu jemputan ku ini pulang sekolah sambil makan siang".

"Baiklah jika begitu, kita ketemu dimana??

"Bagaimana ditempat biasa saja kak, soalnya aku ada jemputan nanti sore sekitar jam 5, bagaimana??

"Baiklah dek, kelihatannya kamu sibuk sekali??

"Iya kak lumayan setelah antaran jam 5 aku ada les sampai jam 9 malam setelahnya aku ada jemputan jam 9.30 kak.

"Baiklah jika seperti itu, kita ketemu ditempat biasa seperti jam yang kamu bilang".

"" Iya kak, kakak sudah makan siang??

"Iya dek, ini aku lagi makan siang di kantor teman, kebetulan besok aku akan kembali ke soppeng karena jatah cutiku sudah habis".

"Iya kak, aku makan dulu, nanti kita ketemu saja yah, kakak hati-hati berkendara".

"Iya dek, nanti kita ketemu disana yah, kirim pesan kalau sudah tiba".

"Iya kak". Shofiyah mematikan telponnya kemudian menghela nafas.

"Bagaimana ini, apakah hubungan kami akan putus begitu saja karena lamaran itu??

Shofiyah kembali melanjutkan makannya karena dia akan kebalik menjemput langganannya setiap hari.

Sesampainya di sekolah, Shofiyah melihat adek sekolah yang akan dia jemput.

"Maaf dek kamu menunggu lama yah??

"Eh kak Shofiyah, nggak kok kak aku baru aja berdiri disini sedang menunggu tadi sempat membeli somay didepan karena lapar". Ucap Rara cengengesan.

"Ya sudah, pakai helm nya yah". Ucap Shofiyah dengan lembut.

Rara tersenyum manis mendapatkan perhatian manis dari ojek yang dianggap kakak ini, dia selalu membantunya belajar jika ada pr, dia sering chat bersama karena masalah tugas. menjadi anak tunggal sangat tidak enak.

"Kakak kok kakak kerja ojek seperti ini, bukankah kakak sarjana yah??

"Kakak sudah memasukkan lamaran sayang, tinggal menunggu panggilan, daripada nganggur mending kakak kayak begini bukan?? dapat duit, kantong terisi". Canda Shofiyah.

"hahah kakak bisa saja, memang pendapatan kakak berpa perhari??

"Untuk jemputan kakak sebulan itu kakak dapat 3 juta dek, kalau bimbel kakak dapet 1,5 juta kalau dari ojek online ya sekitar 3,5 juta, lumayan kan??

"wow itu bersih kak?? Tanyanya dengan takjub.

"Ya ga lah dek, kan kakak beli makan dan minum ditambah dengan bensin, kalau bersihnya ya sekitar 5 juta lah alhamdulillah".

"hahaha kak, mending kakak nda usah kerja kantor aja, pendapatan nya sudah lumayan tuh".

"hahaha adek bisa saja, cape juga tahu naik motor terus".

"Iya sih kak, tepos kakak lama-lama". Tawa Rara membayangkannya.

"Oh iya, orangtua kamu sudah pulang belum??

"Sudah kok kak, mereka semalam pulang dari dinas, enak kali yah punya saudara, tidak sepi seperti kuburan itu rumahku, besar tapi sepi".

"Suruh cetak orangtuamu dek, supaya kamu bisa ada temannya".

"Ah iya kakak benar, aku akan suruh mereka program adekku lagi, habis rumah sepi banget".

"Ya sudah, ini sudah sampe adek, jangan lupa makan siang yah".

"Iya kakak, kakak hati-hati yah kerjanya".

" Iya dek, assalamualaikum ".

Shofiyah melajukan motornya ketempat janjiannya bersama Gibran, mungkin mereka akan mengakhiri segalanya karena biar bagaimanapun ayahnya menolak lamaran itu.

"Hay dek, kamu sudah lama?? Ucap Kak Gibran begitu sampai.

Nyes, ada tamparan tak kasat mata kurasakan saat kata pertama yang dikatakan kak Gibran. bukan ucapan salam melainkan sapaan biasa.

"Ya allah inikah yang dimaksud ayahku?? monolognya dalam hati.

" Belum lama ko kak, aku baru juga sampai dan pesan minum, kakak darimana??

"Oh tadi kakak singgah beliin ini untuk kamu". Gibran menyodorkan sepatu cantik untukku

Dia memang sangat hapal ukuran kaki dan warna kesukaan ku karena kami sudah lama bersama begitupun sebaliknya.

"Makasih kak, tapi repot banget beliin aku barang seperti ini".

"Tidak apa dek, sudah biasa juga kan, tumben tak enak segala". Ucap Gibran duduk berhadapan dengan Shofiyah.

"Aku kan selalu melarang kakak membelikan aku barang, kakak aja yang bebal dikasih tahu".

"Namanya juga orang yang kita sayang dek, pastilah jika ada sesuatu yang cantik pasti kakak keingat kamu".

"Kak". Aku menatap nanar kak Gibran yang ada dihadapanku.

Setelah penolakan ayahku dia masih memperlakukan ku dengan manis seperti ini bahkan tak mengurangi rasa sayangnya.

"Kak aku mau membahas masalah kemarin". Ucapku menatap serius padanya.

Dia menghela nafas berat saat mendengar perkataanku.

"Lamaran ku ditolak dek dan penyebabnya adalah keluarga ku dan lingkungan ku sendiri ".

"Benarkah keluarga kakak itu anti dengan orang yang memakai jilbab besar dan cadar?? tanyaku dengan serius.

Lagi-lagi Gibran menarik nafasnya keras dan seperti mendapatkan beban.

"Keluarga besarku memang tak menyukai orang yang seperti itu dek, mereka tak ingin dilarang melakukan adat atau hal yang lainnya, bagi mereka orang bercadar itu orang gila karena tak kelihatan apalagi kalau keluarga besar datang".

"Jadi kisah anak teman ayahku itu benar?? ". Ucapku meninggi.

Kak Gibran hanya mengangguk pasrah dan tertekan, dia pasti serba salah.

"Kak, kakak pasti mendengar apa yang dikatakan ayahku jika aku akan memakai cadar kan??

Lagi-lagi Gibran hanya mengangguk dengan tatapan kosong, dia ingin mendapatkan cintanya tapi jika Gadisnya memakai cadar itu akan menjadi masalah besar di keluarga nya.

"Kak". Tanyaku lirih.

"Bisakah kamu hanya memakai jilbab besar saja dek, jangan pakai cadar, aku tak mau kehilanganmu??

1
Karangkuna
wah cerita awal yang menarik. semangat menulisnya ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!