NovelToon NovelToon
Kekasihku Jodoh Orang

Kekasihku Jodoh Orang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Suami ideal
Popularitas:788
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Gibran harus merelakan kisah cintanya dengan Shofiyah yang telah dia bina selama 8 tahun kandas karena orangtua Shofiyah tak menerima lamarannya dan membuatnya harus menyaksikan pernikahan kekasih yang begitu dicintainya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan tinggalkan aku

Shofiyah tersenyum sendu pada lelaki yang berada dihadapannya itu, dia sudah mulai belajar agama dengan intens dan belajar memperbaiki dirinya. Banyaknya masalah yang silih berganti datang kepadanya dan keluarganya membuatnya merasa jika selama ini dia jauh dari Allah, itulah sebabnya dia mulai belajar intens.

"Kelihatannya kamu mulai sedikit berubah dek?? tanya Gibran memandang sendu sang kekasih.

"Maaf yah kak, aku sedang berusaha memperbaiki diriku untuk menjadi lebih baik". Ucapku berusaha tersenyum walau terpaksa.

"Kamu bahkan tak mau berbagi masalahmu seperti dulu lagi".

"Tidak kok kak, aku hanya tak mau membebani kakak dengan masalah keluargaku yang cukup banyak, aku yakin kakak juga tahu jika kakakku mengalami gangguan kejiwaan, maka itu aku sangat malu kepada kakak".

"Itu bukan salahmu dek, terus kenapa kamu malah menjahui aku hanya karena kakakmu sakit?? Tanya Gibran memandang shofiyah dengan serius.

Shofiyah menghela nafas berat dan penuh dengan rasa khawatir.

"Aku tahu, tapi kakak berasal dari keluarga baik dan juga keturunan baik. keluargaku akan membuat kakak malu nantinya terutama kakakku itu. jika nantinya kita bersanding, dia akan menjadi sandungan besar untukku dari keluargamu".

"Tapi yang menikah denganmu nanti itu aku dek, bukan keluargaku, terus kenapa kamu mempermasalahkan itu??". gibran meninggikan suaranya, dia tidak menyangka jika kekasihnya berkata seperti itu.

"Kakak memang tidak akan mempermasalahkannya tapi ketika aku pergi dengan keluargamu dan saat resepsi dan yang lainnya mereka akan melihat kakakku dengan kondisi gila seperti itu". Shofiah juga meninggikan suaranya karena merasa sangat tertekan.

dia mencintai dan menyayangi lelaki yang ada dihadapannya itu, tapi mengingat kakaknya yang sakit seperti itu membuatnya takut dan merasa tak percaya diri untuk bisa bersama lelaki baik dan sempurna sepertinya.

"Apa maksudmu berkata seperti itu dek??, kamu tahu aku menerimamu dengan segala yang berada disekitarmu termasuk keluargamu terus apa permasalahannya?? Tanyanya menahan tangis.

Dia mulai menyadari jika kekasihnya itu berusaha menjahuinya karena keadaan keluarganya itu.

"Aku malu kak, aku sangat malu dan merasa jika aku tak pantas untukmu apalagi melihat keluarga besarmu yang semuanya berkelas sedangkan aku?? Shofiyah menundukkan kepalanya menangis.

"Jangan berkata seperti itu dek, aku tak bisa jika itu bukan kamu". Isaknya menghampiri sang kekasih hatinya itu.

Tangis yang sejak tadi dia tahan akhirnya tumpah juga. dia tidak ingin kehilangan gadis ini, dia sangat mencintainya.

"Maaf kak, lebih baik kita akhiri semuanya, aku dan keluargaku tak pantas bersanding dengan kakak". Ucap shofiyah menangis

Dia mengingat betul bagaimana kakaknya itu mempermalukan mereka dengan sangat, karena keaadaanya yang seperti itu.

"Aku tidak mau Shofiyah, aku sudah menunggumu lama agar kita bisa merajut pernikahan impian kita seperti keinginan kita dulu. Aku tak peduli dengan keadaan kakakmu itu". Gibran memeluknya dengan tangisan hebat.

Shofiyah menggelengkan kepalanya merasa sakit dihatinya, dia juga tak ingin kehilangan kekasihnya tapi keadaannya sungguh tak sama seperti dulu. dia merasa sangat malu dan tak pantas. Tangisannya tak henti mengalir deras.

"Aku akan menemui ayahmu dek, jika memang kamu meragukan perasaanku, aku serius ingin menikah denganmu".

"Tapi kak kondisiku". ucapnya terbata-bata.

"Aku akan berbicara dengan ayahmu nanti, tolong berikan aku waktu mengambil cuti untuk bisa mempersiapkan diri untuk menemui ayahmu untuk meminangmu dek".

"Tapi aku belum mau menikah kak, nenekku dalam keadaan yang tidak sehat ditambah lagi aku masih kuliah dan akan menjalani KKP (Kegiatan Kerja Profesi), tidak mungkin aku bisa menikah dalam waktu dekat".

"Aku mengerti tentang itu, tapi kumohon jangan putuskan dan tinggalkan aku, aku tidak bisa". Gibran turun dihadapan sang kekasih ,

Dia duduk dilantai dan menidurkan kepalanya kepangkuan Shofiyah, hal yang tak pernah dia lakukan, dengan menangis pilu. dia tidak bisa membayangkankan jika dirinya berpisah dari pujaan hatinya sejak kecil itu.

Shofiyah mengelus kepala Gibran dengan sayang, ini pertama kalinya selama mengenal lelaki hebat ini, dirinya melihatnya menagis rapuh dan terluka seperti ini. hatinya sangat sakit melihatnya.

"Maafkan aku membuat kakak seperti ini, aku merasa sangat jahat pada kakak". Ucap shofiyah mengelus kepala gibran yang ada dipangkuannya.

Gibran sangat menikmati perlakuan lembut kekasihnya ini . ini pertama kalinya mereka melakukan hal seperti ini selama mereka berpacaran. Dia hanya beberapa kali memeluknya tapi itupun hanya karena gerakan refleks.

"Aku sangat menyayangi kamu Shofi, jika kamu meragukan aku karena keadaan kakakmu maka kamu salah, aku tak peduli dengan itu, dan aku berjanji akan berusaha melindungimu". Gibran menjawab tapi tak beranjak dari posisinya.

Selama mereka berpacaran dia selalu melindungi Shofiyah dari orang lain dan juga dirinya. Dia bahkan tak pernah menyentuh kekasihnya seperti pada umumnya orang berpacaran. mereka hanya melakukan kontak fisik jika bepergian itupun hanya bergandengan tangan.

"Aku percaya padamu kak, tinggal setahun lagi aku selesai, mari kita lihat kondisi nantinya. aku berharap kita bisa berjodoh". Ucap shofiyah dengan sayang.

"Selesaikan saja kuliahmu dek, setelah ini aku akan datang pada ayahmu untuk meminangmu dengan segenap hatiku menjadikan kamu milikku seutuhnya".

"Terima kasih kak, kamu lelaki paling baik dan juga sempurna yang pernah kutemui".

"Kamu salah dek, kamu perempuan tangguh yang paling memikatku bahkan aku tak bisa mengenal orang lain selain kamu, kamu sudah memiliki hati aku sepenuhnya". Gibran mencium tangan Shofiyah dengan sayang.

"Sebaiknya kakak pulang, tidak baik jika kakak terlalu malam berada dirumah ini, takut jadi fitnah". Ucap Shofiyah mengelus kepala gibran

"Iya dek, aku akan pulang setelah ini, jangan putuskan aku, aku tidak mau dan tidak bisa". Gibran memandang kekasihnya meminta jawaban.

Shofiyah menghela nafas dalam dan sangat merasa tertekan tapi dia tersenyum dan mengangguk agar kekasihnya itu tenang. mereka harus bisa bertahan melawan badai untuk kali ini.

"Ya sudah, kakak pulang yah, maaf kak, aku bukannya mengusir kakak tapi hanya melihat keadaan sekitar". Shofiyah memandang Gibran meminta pengertian

"Iya dek, aku pulang yah, assalamu alaikum". Ucap gibran keluar dari rumah sambil mengelus kepala Shofiyah.

"Ya Allah jika memang dia berjodoh denganku, maka dekatkan lah tapi jika dia bukan jodohku berikan dia dan aku jodoh terbaik yang engkau siapkan untuk kami". Doa nya dalam hati

Shofiyah hanya menyaksikan dengan perasaan yang tidak menentu kepergian Gibran dari rumahnya, dia sungguh merasa gelisah dengan semua ini.

"kak Gibran sudah pulang kak?? Tanya Rosyid saat keluar dari kamarnya melihatku masuk kedalam rumah.

'Iya dek, barusan kak Gibran pulang'.

'Bagaimana Hubungan kalian nantinya??, apakah kakak akan melanjutkannya ditengah kondisi kita seperti ini??

"Aku belum tahu dek, tapi kami akan berusaha dan hanya allah yang punya kuasa akan hal itu. Kita lihat saja nanti bagaimana akhirnya".

1
Karangkuna
wah cerita awal yang menarik. semangat menulisnya ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!