Ainun mengorek sampah karena itu memang pekerjaan nya setiap hari sebagai pemulung, namun pagi ini dia merasa seperti ketiban rezeki yang sangat besar karena menemukan koper bagus.
"MAYAAAAAT....
koper tersebut berisi potongan mayat seorang gadis, lebih parah nya lagi gadis itu berasal dari desa Bakti Reso, desa mereka sendiri dan dia adalah anak Tuan tanah di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. Anjar tumbang
Anjar sudah komat kamit di depan dupa nya yang menyala menimbulkan asap yang sangat banyak, rasa nya dia begitu tidak terima bila anak nya harus mati akibat balas dendam dari Sukma. padahal Melisa sudah akan dapat warisan banyak, tapi malah mati pula di bantai entah apa yang membantai nya malam itu.
Walau kelakuan nya buruk dan kurang ajar, namun Anjar tetap lah Ibu yang baik untuk anak nya. sebisa mungkin di usahakan yang terbaik untuk Melisa, walau harus menempuh jalur sesat juga sebenar nya, sebab dia sampai mau membunuh Sukma yang dapat warisan paling banyak karena dia adalah anak kesayangan.
Bahkan Razi yang laki laki saja tidak ada sebanyak Sukma, oleh sebab itu lah Anjar dan Melisa berkolaborasi agar membunuh Sukma saja supaya warisan untuk Sukma hilang dan di tambahkan pula kepada yang lain. malah menyusul Razi, saat itu mereka masih senang dan berpikir bahwa lebih baik banyak yang mati saja.
Tapi tadi malam malah naas pula untuk Melisa, dia harus mati di bantai oleh sesuatu yang sama sekali tidak mereka ketahui. dugaan Anjar tapi mengarah pada Sukma, bisa saja arwah gadis itu mau balas dendam atas apa yang sudah mereka lakukan pada tubuh nya, sebab Anjar dan Melisa sudah sangat tega memotong seluruh tubuh Sukma.
BRAAAK.
"Hah!"
Anjar kaget karena pintu rumah nya sampai lepas karena di tendang oleh seseorang dari luar, Purnama dan Maharani datang menemui nya dengan maksud yang berbeda. untung nya tadi Purnama masih ketemu dengan Maharani, sebab bila tidak maka akan lain cerita karena Maharani bertindak duluan.
"Siapa kalian?!" bentak Anjar yang ritual nya terganggu.
Maharani menggeram melihat mayat burung gagak hitam yang sudah kehabisan darah, sebagian darah di tampung dalam batok kecil dan sisa nya sudah di siramkan di atas bara apa. ini kalau tidak di tahan Maharani, sudah pasti tubuh Anjar akan habis di jadikan sate oleh Ratu burung gagak.
PLAAAAK.
"Jangan di bunuh!" teriak Purnama saat Maharani sudah mengambil tindakan.
"Tidak akan mati dia ku buat, hanya setengah mati saja!" Maharani tidak bisa menahan emosi nya sudah.
Tubuh Anjar melanting dengan wajah yang koyak parah akibat kena cakar dari sayap Maharani, itu hanya menggunakan setengah kekuatan saja dan Anjar sudah terkapar. apa lagi bila Maharani sungguh mengamuk, maka sudah pasti dia akan langsung mati di buat nya.
"Berani sekali kau mengganggu ras ku!" Maharani menorehkan ujung sayap pada kaki Anjar.
"AAAARKKKK!" Anjar menjerit keras merasakan sakit yang amat luar biasa sekali sekarang.
"Sakit kan? sisa hidup mu hanya akan merasakan sakit saja, tak akan ada uang atau pun kenikmatan lain!" seringai Maharani.
"Sambil tanya, apa benar dia yang sudah membunuh Sukma!" suruh Purnama karena dia sedang melihat lihat koleksi nya Anjar.
"Jawab sekarang, kau yang sudah membunuh Sukma kan?" Maharani menginjak wajah Anjar.
"Jangan sakiti aku, maka aku akan menjawab nya." Anjar sudah mau pingsan menahan sakit.
SREEEET.
BRAAAAK.
"AAAARKK!" Anjar tak bisa bergerak lagi karena tulang ekor patah di banting Purnama.
"Geram sekali aku melihat tingkah mu!" Purnama naik darah juga lama lama.
"Kalau tadi kau tidak banyak tingkah, maka pinggang mu tidak akan patah." ejek Maharani.
Ini lah balasan yang amat sakit bila sudah jatuh ketangan Ratu ular, mana sekarang pikiran Purnama sedang runyam dan Anjar malah banyak tingkah segala. sudah pasti bantingan maut nya beraksi dan sekarang tinggal terima bahwa pinggang nya patah dan rasa sakit tidak bisa mau di katakan dalam bentuk penggambaran saja.
"Katakan!"
"I...iya, akuuhhh....aku lah yang sudah membunuh Sukma bersama dengan Melisa." Anjar mengakui dosa nya dengan susah payah karena kesakitan.
"Apa dia juga membunuh Razi, Pur?" Maharani menatap adik nya.
"Tidak, yang di bunuh hanya Sukma saja dan ada pihak ketiga yang masuk lalu mengendalikan Sukma!" tegas Purnama.
"Lalu mau kita apa kan dia?" tanya Maharani pula karena tadi Purnama merekam Anjar saat mengakui dosa.
"Bawa dia kelembah kematian, aku tak akan membuat dia mati sekarang." ujar Purnama.
"Video nya mau kau apakan?" Maharani masih bertanya lagi karena rasa penasaran nya yang tinggi.
Purnama cuma diam saja dan mengantongi lagi ponsel nya, Bagaskara yang baru datang langsung membawa Anjar untuk di masukan kedalam lembah kematian. dengan video yang sudah ia dapat, maka semua warga kampung akan tau bahwa Anjar adalah pelaku yang sudah membuat nyawa anak bungsu saudara nya lenyap karena dia haus akan harta.
"Tomo pasti akan kaget sekali kalau sampai tau bahwa Anjar adalah pelaku nya." gumam Maharani sambil menggeledah kamar Anjar.
"Bukan cuma Tomo saja yang tau, semua orang pasti juga akan kaget bila tau bahwa dia adalah pelaku nya." sahut Purnama membuka tutup gucci.
"Nilam sama Andini kemana ya, kok sampai sekarang mereka tidak ada kabar!" Maharani ingat besty nya.
"Mungkin mencari arwah lain yang sudah mati, paling nanti nya yang jadi arwah jahat ya yang sedang hamil itu." tebak Purnama.
"Yang jahat kan Melisa, atau mereka akan duet ya?" tanya Maharani dengan polos nya pula membuat Purnama memutar bola mata malas
"Apa ini?" Purnama mengambil benda yang lonjong warna coklat.
Maharani masih belum menoleh karena dia masih fokus melihat isi rumah Anjar yang seperti dukun asli ini, semua nya berbau hal mistis karena dia memang menggeluti ilmu hitam tidak main main, semua nya dia lakukan untuk balas dendam pada pria yang menghamili nya.
"Eh kok gerak gini?!" pekik Purnama kaget dan meletakan di meja.
"Apa sih, Pur?!" Maharani mendekat karena penasaran juga.
"Lah kok bentuk nya kayak otong gitu, mana bisa gerak juga!" Purnama geli melihat nya.
"Ini sih memang otong, gila ganas nya dia!" Maharani geleng geleng kepala.
"Dasar janda gatal kesepian, tidak cari suami tapi malah main dengan benda begini." rutuk Purnama.
"Wah kok bisa ganas begitu ya, apa rasa nya juga sama dengan yang biasa nya?" Maharani memperhatikan dengan teliti.
"Xixixixiiii...ini malah warna pink, Ran!" Purnama tertawa saat dapat lagi.
"Gila! berapa banyak alat nya begini?" Maharani juga kaget.
"Ukuran nya macam macam, ini dalam gucci penuh dengan benda itu semua." Purnama memperhatikan satu demi satu.
Habis rumah Anjar di obrak abrik oleh mereka berdua, mana penuh dengan alat bantu sex pula sehingga mereka terus tertawa dan sesaat lupa dengan persoalan iblis yang sudah memakan jeroan itu.
lanjut thor 🙏💪😘
biasanya dukun kan bisa memperdaya siapa yang diinginkan ya... apa mungkin saking bencinya Ama laki-laki ya....
terungkap sudah misteri kematian Sukma. tinggal nyari siapa pihak ketiga yang sudah menyabotase mayat Sukma dan juga yang membunuh para warga desa... ini korbannya yang masih muda-muda kayaknya.. bisaan milihnya..