WA 089520229628
Sebuah kisah tentang seorang istri yang dikhianati suami juga sahabat baiknya sendiri. Yuk mampir biar karya ini ramai kayak pasar global.
Karya ini merupakan karya Author di akun lain, yang gagal retensi. Dan kini Author alihkan di akun Hasna_Ramarta. Jadi, jika kalian pernah membaca dan merasa kisahnya sama, mungkin itu karya saya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 Sauza Berbohong
Jamal terkejut mendengar pengakuan Sauza, dia berharap apa yang Sauza katakan barusan adalah bohong.
"Kamu sedang berbohong, kan, Za?" yakin Jamal menatap Sauza berharap Sauza mengatakan bahwa itu hanya kebohongan.
Sauza menggeleng lalu mengulang kembali pengakuannya tadi. "Semua benar Mas, Pak Kendra merupakan suami aku. Dia laki-laki baik yang selama ini sudah memberi perhatian sepenuh hati padaku."
"Hanya karena dia perhatian, lalu kamu menerima cintanya dan menikah dengannya dengan begitu cepat? Kamu pasti tidak mencintainya, kan, Za?" Jamal berusaha mengorek informasi yang lebih dari Sauza.
"Tidak, Mas. Pak Kendra begitu baik, itu sebabnya aku menerima pinangannya," tekan Sauza, berharap Jamal mengerti dan berhenti mencecarnya.
"Kamu tega, Za. Padahal selama ini aku menantimu, selama kamu pergi aku juga berusaha mencarimu. Aku ingin mengobati luka hatimu akibat kakakku. Tidakkah kamu tahu sebelum kakakku masuk ke dalam kehidupanmu, aku sudah mencintaimu? Aku setia menunggumu. Aku baru berhenti mengharapkanmu setelah Mas Bima berhasil meminangmu, aku berusaha memendam rasa cintaku padamu. Lalu setelah kamu bercerai dari Mas Bima, harapan itu kembali menyala, tapi kini harus pudar lagi, karena kamu lebih memilih pria lain yang pantasnya disebut ayah olehmu," curah hati Jamal terdengar pilu.
"Stop, Mas, jangan bicara lagi. Ini pilihan hidup aku, aku sudah menentukan hidupku sendiri. Aku mencintai Pak Kendra, dia pria yang bisa melupakan semua keterpurukanku selama ini. Jadi, aku mohon Mas Jamal jangan katakan bahwa aku menikahinya bukan karena cinta. Aku mencintai Pak Kendra, karena dia tulus," balas Sauza sedikit berapi.
"Tidakkah kamu rasakan bahwa rasaku juga tulus padamu Sauza? Ketika kamu disakiti kakakku, seharusnya kamu tidak pergi jauh. Masih ada aku yang akan membuatmu bahagia dan menggantikan posisi kakakku. Kamu benar-benar menghancurkan harapanku, Sauza." Jamal mendengus kecewa, matanya memerah dan berkaca-kaca.
"Mas Jamal, aku minta maaf. Kalau sekiranya tidak ada lagi pembicaraan masalah pekerjaan, aku mohon Mas Jamal segera keluar dari ruangan ini," usir Sauza halus.
"Baik Sauza. Tapi ijinkan aku bicara sekali lagi. Aku tekankan, aku akan terus menunggu jandamu. Dan aku akan membawamu ke dalam pelaminan bersanding bersamaku," pungkas Jamal berjanji, mengakhiri perdebatannya barusan dengan Sauza.
Sauza terbengong mendengar kalimat Jamal barusan. Dia tidak percaya Jamal sampai berkata seperti itu.
Sementara itu, Jamal langsung keluar dari ruangan Sauza dengan sedih. Tiba di depan pintu ruangan, Jamal bertemu Pak Kendra, Jamal hanya mengangguk lalu segera pergi. Sesaat sebelum Jamal jauh, Pak Kendra sempat menatap lekat pria yang masih terbilang muda itu yang ternyata adalah adik kandung Bima, suami dari Mira.
Pak Kendra juga sudah mendengar semua yang dibicarakan antara Sauza dan Jamal. Karena ia sudah menyadap ruangan Sauza dan memiliki CCTV khusus yang terhubung ke ruangannya. Rupanya Jamal begitu mencintai Sauza.
"Sayang, ayo, kita makan siang di luar. Aku sudah menemukan restoran yang di dalamnya banyak menu favorit kamu," ajak Pak Kendra seraya menggandeng lengan Sauza.
Sauza sedikit terkejut dengan kehadiran suaminya yang masuk ke dalam ruangannya saat Jamal baru keluar dari ruangan yang sama. Sauza berharap, Pak Kendra tidak mendengar apa yang barusan dia bicarakan dengan Jamal.
"Sayang, ada apa Pak Jamal ke ruanganmu, apa dia membicarakan hal lain?" tanya Pak Kendra membuat jantung Sauza berdebar. Apa yang dia takutkan akhirnya terjadi juga.
Sauza bingung harus mengatakan apa terhadap suaminya? Kalau jujur, takut menjadi masalah terhadap suaminya. Untuk itu terpaksa Sauza berbohong untuk menutupi semua, agar Pak Kendra tidak bertanya lagi atau mencurigainya yang tidak-tidak.
"Oh itu? Tadi Pak Jamal hanya mengucapkan ucapan terimakasih atas terjalinnya kerja sama antara perusahaan kita dengan perusahaannya," jawab Sauza berbohong. Di dalam hati Sauza merasa bersalah karena kebohongannya. Tapi harus bagaimana lagi, Sauza hanya tidak ingin Pak Kendra salah paham, kemudian ia akan membatalkan kerjasama dengan perusahaan Jamal Corp.
"Oh, begitu? Baiklah kalau begitu, alangkah baiknya kita makan siang terlebih dahulu. Kamu pasti sudah lapar. Aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang banyak menghidangkan hidangan favorit kamu."
Sauza bersyukur bahwa Pak Kendra tidak melanjutkan pertanyaannya tentang Jamal tadi. Dan Sauza juga lega, Pak Kendra tidak mendengar pembicaraannya dengan Jamal tadi.
Pak Kendra menggandeng Sauza keluar dari ruangannya, dengan batin berkata-kata.
"Sauza, aku tahu kamu sudah berbohong padaku tentang Jamal tadi. Aku sebetulnya telah menyadap ruanganmu, sehingga aku tahu semua yang kamu dan Jamal bicarakan tadi. Tapi, aku bersyukur bahwasanya, kamu mengakui di depan pria muda tadi bahwa kamu mencintai aku. Walau hanya di bibir saja, tapi aku sesungguhnya sangat bahagia." Pak Kendra membatin.
"Pemuda tadi begitu sangat mencintaimu sampai rela menunggu jandamu," batin Pak Kendra lagi sedikit melow.
Pak Kendra dan Sauza sudah keluar dari pabrik untuk mencari makan siang di restoran seafood.
Sepanjang menuju restoran, tidak ada yang berkata-kata baik Sauza maupun Pak Kendra, mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Kota Bandung
Beberapa hari kemudian, Jamal langsung melaporkan penemuannya pada Bu Jeny, sang mama.
"Ma, alhamdulillah kerjasama dengan Kendra Corp, sudah terjalin dengan baik. Kami sepakat menjalin kerjasama selama dua tahun ke depan, jika masih betah menjalin kerjasama dengan perusahaan itu, maka perusahaan Jamal Corp bisa mengajukan kembali kerja sama itu," tutur Jamal menceritakan.
"Oh ya? Mama senang sekali mendengarnya." Bu Jeny begitu antusias saat mendengar cerita Jamal.
"Apakah Mama ingin tahu siapa sebenarnya CEO dari Kendra Corp yang baru?" Pertanyaan Jamal mengundang rasa penasaran di hati Bu Jeny.
"Siapa, Mal?" Bu Jeny sampai mendongak saking ingin tahu siapa CEO Kendra Corp yang Jamal maksud.
"Ternyata CEO dari perusahaan itu adalah Sauza, mantan istri Mas Bima."
"Sauza? Sauza mantan istri kakakmu?" yakin Bu Jeny masih belum percaya.
"Betul. Bukan hanya itu, Sauza juga ternyata merupakan istri dari pemilik perusahaan itu, Pak Kendra Kafeela," beber Jamal. Seketika ruang tamu di kediaman Bu Jeny hening. Bu Jeny tersentak sampai hilang kata-kata.
"Apa? Sauza menikah dengan CEO dari perusahaan Kendra Corporation? Serius, Mal?" Bu Jeny terlihat masih belum percaya. Jamal mengangguk dalam.
"Apakah perusahaan Kendra Corp yang bekerja sama dengan perusahaanmu merupakan perusahaan yang menjalin kerjasama dengan perusahaan papamu, Kavilen Group?" kejut Bu.
"Betul, Ma. Kendra Corp yang Jamal sambangi beberapa hari yang lalu merupakan perusahaan yang sama dengan perusahaan yang akan menjalin kerja sama dengan perusahaan papa," jelas Jamal, membuat Bu Jeny semakin ternganga tidak percaya.
"Sempitnya dunia ini, ternyata kami harus dipertemukan kembali dengan Sauza," batin Bu Jeny masih belum percaya.
gak dipikirkan Mateng2...apa dampak negatif nya,Sauza sudah pernah bercerai,malah kamu ceraikan lagi...🤦♀️ kayak barang aja,senang di pungut...kurang rasanya,kamu kasi ke orang lain...