Fika, seorang wanita polos, tiba-tiba terlibat dalam pertarungan dengan makhluk ghaib dan dimensi lain setelah mengetahui bahwa dalam darahnya mengalir warisan dari Sijjin, makhluk antar dimensi yang berbahaya. Untuk mencegah Sijjin mengamuk di dalam dirinya, Fika memiliki khodam pelindung yang membantunya. Sementara itu, sebuah organisasi bernama **Sanctorum**, yang terdiri dari lima orang terkuat di Bumi, memburu Sijjin. Fika harus menemukan cara untuk mengendalikan kekuatan yang ada dalam dirinya sebelum dunia dan dirinya hancur
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farisky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 04 - KERAGUAN DI TENGAH PERTEMPURAN
Sijjin dengan cepat melompat dari lubang lava itu Dika yang berusaha melawan hanya sia sia , tanah tanah yang menjadi serangannya untuk Sijjin tidak berkesan sama sekali , saat menyentuh tanah Sijjin membuat guncangan yang sangat kuah hingga tanah di sekitarnya rusak parah, berdiri di tengah reruntuhan kota, sosoknya terlihat semakin besar dan menakutkan. Dari sudut pandang Shoryuu, makhluk itu tampak menjulang hingga melebihi gedung-gedung tertinggi. Bayangan tubuhnya menutupi langit, membuat suasana semakin mencekam.
"Makhluk ini terlalu besar..." pikir Shoryuu sambil mengepalkan tangan. Namun, ketakutan dan keraguan terus mengganggu hatinya.
"Komandan Shoryuu!" seru Dika sekarat karena habis melawan Sijjin.
Shooryu yang melihat Dika sekarat langsung sadar dari lamunnya , Sijjin berada didepan Shooryu dan siap menyerang Shooryu kapan saja, Shooryu mengepal tangannya "kau mahluk sialan, ayoo sini." Ujar Shooryu dengan suara lantang , Sijjin dengan cepat menghentakkan tangannya tepat dimana Shooryu berdiri, dengan mudah Shooryu menghindari serangan Sijjin dengan cepat Sijjin kembali menyerang menggunakan Air ludah yang tajam, "SKILL BIRU : PUKULAN PEMECAH UDARA", Ujar Shooryu yang Menangkis serangan Sijjin, dengan mudah serangan itu di kembalikan ke arah Sijjin hingga mengenai matanya, belum cukup sampai disitu Sijjin langsung menyerang Shooryu dengan membabi buta membuat seluruh kota hancur karena Sijjin mengamuk.
"mahluk ini gila dia menghancurkan semuanya." Ujar Shooryu yang sambil menghindari serangan Sijjin
"Cih," gumam Shoryuu, menatap tajam ke arah Sijjin. "Baiklah, jika ini akhirnya, aku akan memastikan dia tidak bangkit lagi!"
Shoryuu melompat ke udara, mengumpulkan energi biru di kedua tangannya. Dengan satu serangan penuh tenaga, ia berteriak, "SKILL BIRU: GELOMBANG KEJUT!"
Pukulan kerasnya mendarat tepat di kepala Sijjin, membuat makhluk itu terhempas kebawah tanah hingga tersangkut suara dentuman itu menggema ke seluruh penjuru kota, menciptakan gelombang kejut yang menghancurkan lebih banyak bangunan di sekitar.
Shoryuu mendarat di tanah dengan napas terengah-engah, menatap lubang lava yang kini tampak lebih dalam. "Bagaimana? Sudah cukup membuatmu diam, hah?!" teriaknya. Sijjin tersangkut hingga terperosok ke dalam lubang
Namun, harapannya segera hancur. Tanah di sekitar lubang mulai bergetar hebat, diikuti oleh retakan yang menjalar cepat ke segala arah. Sijjin, meskipun terjebak, masih memiliki kekuatan untuk melawan. Tubuhnya bergerak, membuat bangun disekitarnya hancur, karena pukulan itu membuat Sijjinterluka, luka itu menetes ke tanah membuat beberapa mahluk humanoid dari gumpalan Sijjin, dengan terkejut Shooryu dan Dika berusaha menahan para makhluk itu "Yang benar aja, dia bisa membelah diri?!. " ujar Shooryu sambil mengindar serangan para makhluk itu, para mahluk itu menyebar dari segala arah penjuru mengakibatkan warga berlari ketakutan karena melihat mahluk mengerikan, " gawat kita harus selamatkan para warga sipil" Ujar Dika sambil mengarahkan pasukan yang tersisa , para pasukan menyebar untuk menyelamatkan warga warga sekitar, Shooryu masih aja berdiam diri melihat kejadian tidak terduga ini
"Yang benar saja..." Shoryuu bergumam dengan keringat dingin mengalir di dahinya.
"Komandan, ini gawat!" seru Dika sambil berlari ke arahnya. Ia mencoba menimbun tubuh Sijjin dengan tanah menggunakan skill-nya, tapi kekuatan makhluk itu terlalu besar.
Sijjin mulai melompat, menghancurkan tanah di bawahnya. Getaran akibat lompatannya membuat seluruh area sekitar ambruk. Shoryuu mencoba mengambil posisi, namun keraguannya kembali muncul.
"Jika aku menyerang lagi... apa ini akan berhasil?" pikirnya, tangannya mengepal erat.
Namun, ia tak punya banyak waktu untuk berpikir. Ia melompat ke udara, mencoba menghindari dampak lompatannya, sambil mengeluarkan skill lain. "SKILL BIRU: TARIAN PUTRI DUYUNG PEMECAH OMBAK!" , Shooryu pergi menjauh dari Sijjin. para mahluk humanoid dari Sijjin mengejar para warga bahkan ada dari beberapa warna terhubung oleh mahluk itu "apaa apaan ini..! " ujar Dika yang terdiam di mayat mayat orang yang terjatuh "Dasar SAMPAAAHHH!!!??" teriak Dika yang sangat marah
"SKILL ELEMENTEL TANAH : JERATAN BATU TAJAM" banyak tanah tanah tajam yang muncul dari bawah tanah menyerang para Humanoid itu, beberapa anggota juga ikut menyerang para humanoid itu, sedangkan Shooryu masih sibuk dengan Induknya yaitu Sijjin
"SKILL BIRU : GERAKAN KESATRIA BIRU , TUSUK!!! " dengan gerakan cepat Shooryu bergerak lurus dan menusuk Sijjin hingga terluka parah tapi Shooryu ingat sesuatu, Jika Darah Sijjin menetes ke tanah makan akan ada Humanoid lagi yang muncul memang benar saja Darah itu menjadi mahluk Humanoid "SIAL AKU LUPA" Ujar Shooryu yang menyesal Sijjin terus menyerang dengan semburan liurnya yang tajam
Walaupun shooryu menghindar tapi makhluk itu kembali melawan. Dari mulutnya, ia mengeluarkan semburan darah hitam yang tajam dan mematikan, hampir mengenai Shoryuu.
"Sial!" Shoryuu berteriak sambil meluncur ke samping, nyaris menghindari semburan itu.
"Komandan!" seru Dika lagi. "Kita harus mundur! Kita tidak bisa melawan dia dengan cara ini. Tim segel sudah menyiapkan segel baru di lokasi lain. Kita hanya perlu memancingnya ke sana!"
"JANGAN" Tegas Shooryu. "Itu hanya memperburuk keadaan mahluk ini harus di serang dengan sekali serangan dan itu langsung membunuhnya tanpa ampun jika kita menyerang dengan memotong bagian bagian badanya sama saja kita membuat parah mahluk itu bermunculan", Sambung Shooryu " tapi kita tidak punya kekuatan sebesar itu bagaimana!?" Ujar Dika "Jangan membuat ku berpikir Dika aku gak tau hey" Ujar Shooryu yang kesal dengan pertanyaan Dika , "Ma maaf" Dika yang menyesal "aku akan mengumpulkan beberapa aura ku aku akan langsung menjepitnya dengan tanah Planet ini jika kita mengurungnya dengan kekuatan penuh sepertinya dia bisa di lumpuhkan" Ujar Dika dengan penuh tekad.
Shoryuu menggertakkan giginya, merasa bimbang. "Tapi... itu butuh waktu, kan?" Shooryu melihat keadaan sekitar " Kalau begitu Aku akan menghabisi dalam satu serangan akan kugunakan kekuatan itu" Ujar Shooryu yang bertekad juga ingin menyelesaikannya
"Benar," jawab Dika tegas. "hanya ini satu satunya cara jika tidak bertindak monster ini akan menghancurkan semua yang ada !". Dari arah belakang mereka terdengar suara langkah kaki " Hoi kalian sudahlah kalian membuang buang waktu". Ujarnya
DUARR SEBUAH LEDAKAN BERADA DIDEKAT MEREKA
Shoryuu dan Dika menoleh bersamaan, melihat seorang gadis mendekat. Itu adalah Fika.
"Siapa itu?" Dika bertanya dengan nada heran.
Fika berjalan perlahan, matanya terlihat kosong, namun penuh dengan sesuatu yang tak bisa dijelaskan. Tanda hitam samar mulai muncul di pipinya, bersinar redup seiring ia melangkah lebih dekat ke medan pertempuran.
"Sudahlah," ucap Fika, suaranya berat dan berbeda. Ada sesuatu yang berubah dalam dirinya. "Ini... urusanku."
Shoryuu menatap gadis itu dengan waspada. "Gadis ini... siapa dia?" pikirnya. Tapi sebelum ia bisa mengatakan sesuatu, aura gelap mengelilingi Fika, dan tatapan tajamnya membuat udara di sekitarnya terasa lebih berat.
APA DIA FIKA DIA NAMPAK BERBEDA