NovelToon NovelToon
Sexy Little Partner

Sexy Little Partner

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Percintaan Konglomerat
Popularitas:10M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pasha Ayu

📣Mungkin kalian akan mengalami keram perut, bengek, diabetes, dan gangguan Bucin akun lainnya....

---Niat lari dari perjodohan, justru terjebak dalam Penthouse milik calon tunangan.

Queen masuk menjadi PRT tunangannya setelah lari dari rumah orangtuanya dengan alasan tak mau dijodohkan.

Sama-sama tak mengenal, Queen dan Dhyrga Miller tinggal di atap yang sama... Yok intip keseruan mereka yang bakal bikin kamu senyum-senyum sendiri.(Musim pertama)

---Raja tumbuh menjadi makhluk yang tampan, ia pandai meretas, lompat kelas, bahkan menduduki kursi Presdir di usia muda. Terlebih, ia memiliki tunangan super cantik bernama Kimmy Zoya.

Namun, hidup tak semulus wajah cantik kekasihnya, ia harus menghadapi bagaimana lika-likunya hubungan mereka.(Musim ke dua)

Yok, baca selengkapnya di sini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makan malam

Pesanan makan malam datang, Dhyrga Miller telah duduk di kursi utama meja makan panjang miliknya.

Tatapan mengerling kecil pada gadis mungil yang mengayun kaki menuruni anak tangga.

Rachel duduk di sisinya, memang seperti itu lah kebiasaan mereka berdua, makan malam bersama di meja yang sama seperti saudara.

Perut sudah lapar, Murni yang mereka tunggu justru semakin lelet jalannya. "Bisa lebih cepat sedikit tidak? Aku sudah lapar!" Keluar juga pada akhirnya kata-kata tersebut dari bibir dingin nya.

Queen mempercepat langkahnya dengan menyertakan senyum nyengir. "Ok Tuan, Murni siap masak." Apa pun itu harus dia lakukan demi menggantikan posisi Murni termasuk membuatkan makanan Tuan muda Gaga.

"Tidak perlu Murni, kamu cukup siap kan makanan ini saja." Rachel menunjukkan beberapa kotak makanan delivery.

Queen menyengir. "Tuan muda nggak jadi nyuruh Murni masak?" Syukur kalau begitu, batinnya.

"Memangnya aku harus menunggu berapa lama lagi?" Kata-kata penuh tekanan Dhyrga membuat Queen meringis kecil.

"Murni siapkan dulu Tuan." Queen bergegas bergerak demi membuat sang Tuan tidak lagi mendingin.

Gadis itu meraih kotak berisi makanan delivery, kemudian membawanya ke dapur bersih di sisi meja makan.

Dhyrga menghela napas saat memijat dahinya. Sungguh, sikap Murni jauh berbeda dengan Yuni ibunya yang sopan dan cekatan.

Di belakang sana Queen mengambil piring asal saja, yang penting bisa dengan cepat menyuguhkan makanan sebelum dirinya yang di makan oleh Tuan freezer nya.

Queen melihat ada tiga porsi makanan paket dengan lauk bistik sapi. Rupanya, Gaga sangat pengertian, pembantu saja di berikan jatah makan yang sama dengannya.

Setidaknya, Queen menganggap Gaga mirip dengan ayahnya yang mensejahterakan karyawan meskipun selalu bersikap dingin dan ketus pada pegawai.

Dia alihkan makanan- makanan itu ke atas piring besar nan cantik milik sang Tuan.

Selesai dengan persiapan makanannya. Queen mengalihkan satu persatu piring-piring tersebut pada meja makan.

Milik Rachel, milik Gaga, dan terakhir miliknya. Queen duduk tepat di sisi kanan Dhyrga seperti Rachel yang duduk di sisi kiri Dhyrga.

Dhyrga baru saja menyentuh sendok, ia kembali melepas benda tersebut, kemudian melirik sinis pada Queen. "Kamu ngapain duduk di situ?" Dinginnya.

Queen membulat mata sedikit lebih lebar dari biasanya, baginya pertanyaan Dhyrga terlalu aneh. "Tentu saja mau makan Tuan. Memangnya Murni bisa karoke di sini?"

Di tempatnya Rachel mengusap bibir seperti menahan tawa, rupanya Murni seberani itu duduk di sisi Dhyrga bahkan menjawab pertanyaan tuan mudanya.

"Suruh siapa kamu duduk di situ?" Ketus Dhyrga.

"Tidak ada sih, tapi masa makan saja harus menunggu di suruh? Kalo sampai Murni mati kelaparan terus Tuan muda di tangkap polisi karena tidak memberikan kesejahteraan pada sahaya nya bagaimana?" Sanggah Queen.

"Lalu apa kau harus duduk di sisi ku dan Rachel, begitu?" Tukas Dhyrga kembali.

Queen beralih menatap Rachel. "Memangnya Nona ini siapa?" Tanyanya.

"Aku asisten Bos Gaga, Murni Sayang." Sela Rachel menerangkan.

"Terus keberadaan Murni di sini sebagai apa?" Tanya Queen kembali, ia menatap Dhyrga dan Rachel bergantian.

"Kamu asisten rumah tangga di sini, mengerti Murni?" Terang Dhyrga menjelaskan posisi gadis kecil itu.

Bukan Queen jika tidak berani menyahuti kata-kata seseorang. "Sama-sama asisten, masa di bedakan?"

"Dengar Murni, ..." Dhyrga semakin hilang selera makan, anak kecil ini benar-benar membuatnya naik pitam. Terdengar suara helaan napas yang mulai berat. "Kita tidak cukup kenal untuk makan bersama di meja makan yang sama!" Katanya.

"Makanya kita mulai untuk saling mengenal satu sama lain dong Tuan, biar lebih dekat, akrab, dan saling sayang, kan tak kenal maka tak sayang, kita harus menciptakan suasana kekeluargaan di antara kita dan, ..."

"Sudah cukup Murni!"

"Hehe, ..." Queen menyengir kembali. "Itu lebih baik, lagian Murni paling tidak suka berbicara panjang lebar."

Dhyrga menghela napas seperti menahan kemurkaan yang kian membuncah. Celetukan demi celetukan Queen membuatnya kesal.

Queen menggeleng saat menangkap sebuah kemurkaan seakan-akan asap keluar dari punggung Dhyrga.

"Tuan Gaga yang baik, Tuan nggak boleh kesal loh, tahu kah Tuan, kesal sebelum makan akan mengakibatkan penumpukan lemak karena stres yang terjadi pada otak akan mempengaruhi sistem pencernaan, ..."

"Kamu tidak suka bicara panjang lebar kan Murni?" Dhyrga memangkas penjelasan Queen dengan bibir yang melebar geram.

"Iya bener Tuan muda, kok Tuan muda tahu sifat Murni sih?" Queen tertawa sambil menepuk pundak Dhyrga sembarangan.

Rachel dan Dhyrga mengernyit heran mendapati gerakan tidak sopan gadis itu.

"Murni memang paling nggak suka bicara omong kosong, Murni juga suka kesel kalo ada yang ngomong sampe panjang lebar begitu, apa lagi kalo ngomongin nya nggak berfaedah gitu. Harusnya waktunya bisa buat makan malah di buat ngomong doang ya kan? Kalo sampe ketemu sama mulut orang yang suka ngomong nggak bermanfaat, Murni suka pengen ngasih lakban tuh mulutnya biar bisa diem sekalian. Abisnya Murni kesel, ...."

Bamm..

Mulut Queen terkunci rapat oleh bekapan tangan besar milik Dhyrga. Queen terdiam, hanya matanya yang rajin berkedip polos menatap Dhyrga, sungguh damai rasanya saat wajahnya tersentuh oleh telapak tangan dengan wangi maskulin.

"Rachel. Sekarang ambil lakban." Titah Dhyrga pelan. Tatapan matanya bertemu dengan iris biru yang bersembunyi di balik kontak lensa dan kacamata tebal Queen.

"Emmh...." Queen melotot sembari menggeleng, mencoba melepaskan bibirnya dari tangan besar Dhyrga. "Emmh...." Ya Tuhan, apa-apaan ini? Bahkan, ia tak mampu mengeluarkan suaranya lagi.

Rachel terkikik saat bangkit dan berjalan menuju sebuah nakas. Ia meraih lakban besar yang bisa membungkam mulut mungil gadis kecil.

"Bos, kau serius mau melakban mulut Murni?" Rachel berujar tertawa saat memberikan lakban pada sang Tuan.

"Tentu saja!"

"Emmh..." Geleng Queen tidak sependapat. Dia bisa diam tanpa lakban.

Breebbbbb....

Sayangnya mulut mungil Queen telah terkunci lebih rapat setelah lakban putih membungkus bibir dan pipi mulus nya.

Dhyrga menyeringai. "Kamu diam selama aku makan, kau boleh melepas lakban mu, setelah aku selesai. Paham?"

Queen menggeleng tak setuju namun ancaman Dhyrga yang ingin mengusir dan memecat Murni beserta ibunya membuat Queen terdiam pasrah.

"Apa semua Tuan kaya seperti ini? Ya Tuhan, bagaimana dengan Dhyrga Miller yang sangat kaya raya itu? Pasti perlakuannya lebih buruk dari pada Gaga, besok aku sianida saja orang ini, biar pun ganteng tapi kalo menyebalkan, buat apa hidup? Menu-menuhin bumi saja!"

Rachel hanya menggeleng dengan gelak tawanya. Tuan muda nya memang tidak pernah berubah, selalu kejam dan dingin terhadap semua orang. Bahkan kepada anak kecil seperti Murni.

Setelah cukup mampu membuat Queen diam. Dhyrga dan Rachel bisa makan dengan tenang tanpa ocehan tak berfaedah, sementara gadis kecil itu hanya menatap wajah tampan Dhyrga yang ingin dia hancurkan dengan cakaran sepuluh kuku nya.

1
zizi 😉
Luar biasa
Fitri Nurhalimah
mulai gktau diri si murni
Fitri Nurhalimah
wah murni mulai lupa daratan
An
pinter/Facepalm//Facepalm/
An
pake ceramah pl/Facepalm//Facepalm/
An
mampir gara" emak bpknya queem
Oma Said
Luar biasa
Kᵝ⃟ᴸ🦎
yes dadyqu pintel diink🤭🤣🤣
tesha melati
Luar biasa
Rumah Aman
kerepotan dibuatnya makkk pashaa para penghulu di indonesiar 🤣
Yuni Youn
Luar biasa
Angga Gati
bagus ceritanya
Leoni Gandadjaja
Lumayan
Leoni Gandadjaja
Kecewa
Ct Echah
aku suka bangat semua novelmu thor..love it 🥰
Yunita Dwipratiwi
keren2 karya nya...
Siti Rohayati
Luar biasa
Novri Rona Indah
semua cerita kk pasha is the best lah pokoke 😘
vietza
Kisah murni dan joon judul apa ya
nanah Hasanah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!