Warning!!
Bacaan Area dewasa 21+ , bijaklah dalam memilih bacaan...
Kirana adalah seorang mahasiswa akhir, dia membutuhkan biaya untuk mengerjakan skripsinya. Seorang teman memberinya sebuah pekerjaan sebagai guru les privat dari anak seorang konglomerat.
Kirana pikir anak yang akan di les privat adalah anak usia sekolah dasar, tapi ternyata anak usia tiga tahun. Dan lebih kagetnya lagi, ayah dari anak yang dia les privat adalah seorang duda tampan dan seksi.
Bagaimana Kirana menghadapi anak dan ayah itu? Apakah dia akan terjerat oleh pesona sang duda?
Yuk kita pantau terus perjalanan cinta Kirana dan sang duda..😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Mas Kawin Seratus Juta
Selepas juragan Samin pergi dengan anaknya karena sudah di bayar utangnya, kini pak Darno dan ibu Kamina melihat ke arah Bryan dengan tatapan selidik.
Terutama pak Darno, dia menatap Bryan namun tidak seperti tadi tatapannya yang penuh amarah dan melotot. Kirana sendiri juga bingung, dan kali ini ayahnya yang menatap tajam padanya.
"Kamu membuat malu ayahmu saja, Kiran." kata pak Darno.
"Ayah, itu tidak benar. Aku tidak ... Hwueek!" kembali Kirana mual.
Dan sialnya lagi Bryan tersenyum menang padanya. Kirana tahu itu hanya akal-akalan bosnya saja, dia melirik tajam pada Bryan. Tapi anehnya kenapa malah mual-mual sih?
"Apa karena aku salah makan?" gumam Kirana.
"Yah, bagaimana ini? Mereka harus di nikahkan segera, sebelum perut Kirana besar." kata ibu Kamina bingung.
Pak Darno menatap pada Bryan yang duduk santai sambil bersedekap. Menatap balik ayah Kirana itu dengan datar.
"Sejak kapan kalian melakukan itu?" tanya pak Darno pada Bryan.
"Emm, saya lupa. Tapi sekitar satu bulan lalu." jawab Bryan.
"Apa yang kamu persiapkan untuk menikahi anakku? Selain kamu tadi membayar utang-utangku?" tanya pak Darno.
"Apa yang Kirana mau, saya akan berikan." jawab Bryan tegas.
"Kamu tahu, dengan perbuatanmu kami akan menanggung malu sekampung ini. Juragan Samin akan menyebarkan berita kalau anakku hamil di luar nikah. Mereka semua akan menggunjingkan anakku, rasa malu yang besar ini lebih hina dari pada kamu membayar hutang-hutangku pada juragan Samin. Karena dia akan selalu membuat ulah jika niat dan keinginannya gagal." kata pak Darno.
"Yah, sudah. Jangan pedulikan juragan Samin, yang penting Kirana harus menikah dengaj bosnya itu. Itu akan menutupi semua gosip sebelum dia menyebarkan gosip." kata ibu Kamina.
Kirana hanya pasrah saja, dia masih menatap kesal pada Bryan. Namun dalam hati dia merasa senang telah bebas dari perjodohan yang tidak di inginkannya.
"Lalu, kapan saya harus menikahi Kirana?" tanya Bryan.
"Lusa, kamu siapkan semuanya. Mas kawin yang besar dan juga segala persiapan dari penghulu juga jamuan, karena saya tidak punya uang untuk menjamu tamu-tamu tetangga." kata pak Darno semakin melunjak.
"Ayah!" teriak Kirana dan ibu Kamina dengan kesal.
Bryan tersenyum miring, memang pada dasarnya ayah Kirana itu mata duitan.
"Saya akan siapkan semuanya sesuai permintaan anda pak. Tapi setelah menikah, Kirana saya bawa pulang ke kota. Setelah itu dia sudah jadi milik saya, anda tidak berhak lagi terhadap putri anda itu." kata Bryan seolah sedang bernegosiasi.
"Tuan Bryan! Apa yang anda katakan?!" tanya Kirana dengan kesal.
"Kamu diam saja, ini juga permintaan ayahmu juga." jawan Bryan dengan tenang.
Kirana menatap tajam pada Bryan, dia tidak habis pikir dengan pemikran Bryan. Sudah berbohong dan sekarang malah dirinya seperti di perjual belikan.
"Baik, saya tunggu janjimu itu." kata pak Darno balas menantang.
_
Hari di mana pernikahan dadakan Kirana dan Bryan pun telah tiba. Kekhawatiran ibu Kamina pada tetangga dan orang-orang sekampung akan menggunjingkannya semakin merasuk hati dan pikirannya.
Kirana tahu ibunya takut dan cemas tentang gunjingan dirinya.
"Sudahlah bu, jangan pedulikan gosip tidak bemar itu. Dan lagi, sejak kemarin tidak ada gosip apa pun kan tentang aku?" kata Kirana.
"Iya sih, tapi nanti setelah kamu menikah itu pasti mereka akan tanya kenapa menikah mendadak? Dan pasti juga ada yang menjawab karena kamu itu hamil duluan. Kan ibu jadi malu, Kiran." kata ibu Kamina.
Kirana membuang nafas panjang, dia tadi malam membicarakan pada Bryan tentang hal itu. Dan jawaban Bryan hanya simpel, jangan dengarkan gosip itu. Fokus saja dengan pernikahannya.
Kirana tidak dapat jawaban apa pun dari Bryan, dia juga khawatir. Meski pun gosip itu tidak benar.
Hari terus beranjak naik, tiba waktunya malam hari. Pernikahan Kirana dan Bryan di laksanakan selepas sholat maghrib, jadi setelah sholat jamaah di mushola pak Darno mengumumkan akan menikahkan anaknya Kirana Prameswari di mushola dan hanya menikah secara agama lebih dulu.
Dan Bryan bersiap untuk menikah dengan Kirana, dia sangat senang bisa menikah dengan Kirana. Dan bisa mengikat Kirana secepatnya, setelah pernikahan itu dia akan mendaftarkan ke kantor urusan agama.
Semua di mushola berkumpul, mereka heran kenapa berkumpul dan pak Darno memberikan pengumuman kalau dia akan menikahkan anaknya Kirana dengan Bryan.
Bryan masuk ke dalam mushola, duduk bersila di depan ustad yang akan menikahkannya. Sedangkan pak Darno masih belum terima dengan batalnya juragan Samin melamar anaknya Kirana.
"Yah, sudah dong jangan di pikirkan terus. Juragan Samin itu memang hanya mau enak sendiri saja, untung nak Bryan mau menolong Kirana." kata ibu Kamina.
"Menolong gimana bu? Lha dia mendahului kok, malah nyumbang benih di perut Kirana. Coba kalau Kirana jadi nikah sama Doni, kita akan dapat sawahnya juga satu hektar. Minimal dia kasih empangnya satu buat kita." ucap pak Darno pada istrinya.
Bryan yang berada tidak jauh dari tempat mereka duduk hanya mendengarkan saja. Dia lalu mengambil ponselnya dan segera mengirim pesan pada anak buahnya untuk di carikan sebuah lahan. Setelah selesai, ustad pun bicara padanya.
Baju yang di pakai Bryan juga baju yang di pakai ketika dia baru sampai di rumah Kirana. Hanya di cuci saja, dan dia hanya membawa kaos saja. Lagi pula, tidak sopan menikah hanya memakai kaos.
"Sudah siap semuanya?" tanya pak ustad.
"Siap ustad." jawab Bryan mantap dan tegas.
"Baiklah, tapi pak Darno sepertinya belum siap. Bagaimana pak Darno? Apa bapak siap menikahkan putri anda dengan pak Bryan?" tanya ustadnya.
Pak Darno diam saja, ada ketidak relaan di hatinya. Lama dia memjawab, hingga ibu Kamina menyenggol lengannya agar suaminya itu menjawab siap.
"Iya ustad, saya siap." jawab pak Darno.
"Baiklah sekarang kita mulai ijab kabulnya ya." kata ustad lagi.
Bryan bersiap, dia menunggu dengan tegang. Sedangkan Kirana menunggu di rumah, dia yang meminta menunggu di rumah saja. Karena dia pikit pernikahan itu hanya main-main dan menutupu kebohongan Bryan saja, lagi pula dia nanti hanya di jadikan pengasuh Missel selamanya kan dengan status istri. Pikir Kirana.
"Andai pernikahan itu penuh dengan cinta, tidak kepura-puraan semata." gumam Kirana.
Suara ustad menggema di mushola terdengar sampai di rumah Kirana. Meski sayup-sayup ucapan kalimat ijab kabul, Kirana mendengarkan suara lantang Bryan mengucapkan ijab kabul untuk dirinya, namun dia tidak tahu berapa mas kawin yang di berikan Bryan untuknya.
"Saya terima nikah dan kawinnya Kirana Prameswari binti bapak Darno dengan mas kawin tersebut di bayar tunai!"
"Bagaimana saksi?"
"Sah!"
Semua orang di mushola mengatakan sah secara serempak dan juga sorak sorai kebahagiaan dan juga ucapan selamat pada Bryan.
Pak Darno sendiri tidak percaya dengan mas kawin yang di berikan Bryan untuk anaknya. Dia diam saja, menatap menantu barunya itu dengan tatapan terkejut.
Bagaimana tidak terkejut, mas kawin yang di berikan Bryan sebuah cek sebesar seratus juta. Yang di dalam mushola juga tampak kaget dengan mas kawin sebesar itu. Hanya orang kaya yang memberikan cek atau uang tunai langsung saja.
"Ternyata menantu pak Darno itu sangat kaya ya." bisik tetangga di mushola.
"Iya, dia berani memberikan mas kawin cek seratus juta untuk anaknya. Waah, sebanya apa tuh uangnya seratus juta." kata tetangga lainnya menimpali.
Pak Darno hanya diam saja, dia memang tampak terkejut dengan ijab kabul tadi. Dia pikir Bryan akan memberi mas kawin hanya beberapa juta saja, tapi ternyata di luar dugaannya.
"Nah, sekarang pak Bryan sudah punya istri Kirana ya. Dan beri salam sama mertua pak Bryan, sayangi kedua orang tuan istrinya seperti suami menyayangi istrinya." kata ustad menasehati Bryan.
"Iya ustad, terima kasih semuanya."
Setelah ijab kabul, kini Bryan dan kedua orang tua Kirana berramah tamah sebentar lalu ketiganya pun pamit pulang.
Dan hati Bryan sangat bahagia, dia sudah mengikat Kirana dengan pernikahan yang sah. Setelah nanti sampai di kota, dia akan langsung mengurusnya ke kantor urusan agama agar lebih kuat lagi di mata agama dan negara.
_
_
_
****************