Tulisan kesekian ku semoga kalian suka..
Cerita ini adalah fiktif belaka jika ada kesamaan tempat, nama dan cerita itu bukan kesengajaan.
Dalila Sena Garwita menjadi pengantin pengganti saudara angkatnya yang di jodohkan oleh keluarganya dengan seorang Billioniare yang kejam dan pemain wanita yaitu Gilbert Ray Abraham.
Bagaimana kisah mereka, apakah Lila bisa mengubah suaminya yang terkenal kejam dan Cassanova?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Dia putri kandungmu
Lila yang berlari masuk ke dalam rumah, melihat Deeba yang ada dalam pangkuan Nadia dengan masih menyisakan isakan tangis walau mulai mereda.
" Sayangnya mommy.. sini nak, maafin mommy yaa?" ucap Lila dengan lembut.
Mendengar suara sang mommy tentu saja membuat pandangan Deeba beralih ke arah sang ibu.
" Mommy sadah nggak marah lagi?" tanya Deeba dengan masih sesegukan karena lama menangis.
" Nggak sayang, mommy sudah nggak marah." ucap Lila lembut dengan membelai rambut sang putri.
" Janji ?" Deeba menautkan kelingkingnya dengan kelingking Lila.
" Deeba maafin mommy kan?" ucap Lila penuh harap.
Dengan cepat Deeba mengangguk dan mengulurkan kedua tangannya pada Lila. Tangan mungil itu disambut oleh Lila dengan senang. Membawanya langsung ke kamar yang dulu di tempati Lila kala masih tinggal di rumah keluarga Danu.
Semua yang menyaksikan interaksi Lila dengan Deeba membuat mereka bertanya-tanya apa sebenarnya yang terjadi ,sementara Ray baru masuk ke dalam rumah Ayah Danu dengan tampilan yang begitu kacau.Melihat kondisi Ray semuanya terlihat prihatin dengan tampilan Ray yang biasanya klimis dan pakaian yang rapih kini hilang sudah kesan itu.
" Ray,apa yang terjadi?" tanya Mama Jasmine melihat kondisi sang putra yang memprihatinkan.
" Riko,apa benar Deeba anakku bersama Lila?" tanpa menjawab pertanyaan sang mama, malah Ray memberikan Riko pertanyaan yang membuat semuanya terkejut.
" Maksud kamu apa Ray,Deeba anak kamu sama Lila kok bisa?" tanya Papa Malik dengan mata yang menatap tajam pada Ray.
" Lila sudah bilang sama kamu, maka duduk lah biar kami jelaskan." ucap Riko menampilkan wajah yang serius.
" Ceritakan yang sejelas-jelasnya, Ayah ingin kamu jujur apa yang selama ini kami tidak mengetahui tentang Lila juga Deeba." kini Ayah Danu yang berbicara penuh dengan perasaan rasa gemuruh di dalam dadanya.
" Baiklah, sebelumnya Riko dan Nadia minta maaf buat apa yang selam ini ,kami lakukan untuk Lila.
Awalnya, malam itu Lila menelpon Nadia dan meminta di jemput disuatu tempat, keadaannya sangat kacau dan Lila sempat menceritakan semua yang telah menimpanya, lalu kami bertekad menyembunyikan Lila sementara dari kalian terutama Ray." ucap Riko dengan tenang.
" Dari ku? aku sudah mencarinya dan aku juga menyewa hakers terbaik buat meretas system Cctv semua penjuru yang kemungkinan Lila lewati namun nihil, apa kamu yang menghapus semua data tentang Lila selama ini?" tanya Ray dengan meraup wajahnya dengan kasar.
" Iya aku yang melakukannya Ray, karena Lila saat itu ada di titik paling rendah, karena penolakanmu, menuduhnya layaknya ja*ang ,memperko*anya ,dan bahkan kamu anggap dia tak ada nilainya di mata kamu, kami harus sebisa mungkin menyembunyikannya apalagi Nadia sangat menyayangi Lila." ucap Riko.
" Ray,jadi kamu sempat membuat anak ayah begitu menderita, merendahkannya? apa-apaan kamu hahhh..?!! ucap Ayah Danu geram.
" Sabar ayah, ini juga bukan satu-satunya alasan Lila menunggalkan semuanya tanpa jejak. Ini juga masih ada kaitannya dengan Hani." ucap Nadia dengan mengarahkan pandangannya pada adik kandungnya itu.
Nadia juga mencegah sang ayah yang akan bertindak sesuatu pada Ray.
" Aku, kenapa dengan ku kak?" tanya Hani dengan penuh ke bingungan
" Ya,kamu !! " Ucap Nadia singkat dengan jarinya menunjuk ke arah Hani.
" Karena kamu selalu curiga pada Lila, karena kecemburuanmu yang tanpa alasan itu.Apa salah Lila sama kamu, dia selalu berusaha jadi apa yang kamu inginkan Hani, sampai jodohnya pun kamu paksa, dia rela berkorban demi kita semua buat menikah dengan pria yang tidak sama sekali dia cintai, dia kenal, dia harapkan. Tapi, dia mencoba ikhlas karena rasa baktinya pada orang tua kita." terang Nadia dengan lantang.
" Lila nggak mau kembali pada keluarga ini. namun, kami selalu bilang dia harus kembali tapi, entah kapan. Jadi, kami harap kalian bisa mengerti dan mencoba menerima keputusannya, dan untum kamu Ray, jika kamu masih tak mengharapkannya tolong lepaskan adik kami dari pernikahan nya. " ucap Riko membuat Ray dengan mengeraskan rahangnya merasa hantaman dihatinya.
" Aku nggak akan menyia-nyiakan hal ini, dan akj akan berusaha mempertahankan hubungan kita dengan cara yang baik, dan tentunya walaupun dengan penolakan aku akan berusaha meyakinkan Lila, aku akan menjadi orang yang lebih baik. " ucap Ray dengan menatap nanar kearah keluarganya.
" Kita hanya bisa mendoakan yang terbaik buat kalian " ucap Nadia.
Setelah banyak bercerita tentang apa yang selama ini terjadi dan keluarga sepenuhnya akan menyerahkan keputusannya pada Ray juga Lila.
Pagi hari Lila sudah rapih dengan menggandeng tangan kecil Deeba dan juga membawa koper sang putri turun ke lantai bawah.
" La,kamu bawa koper mau kemana?" tanya Hani tiba-tiba dari dapur.
" Aku harus pulang, aku cuma ijin cuti dua hari saja." jawab Lila
" La,kamu masih marah sama aku? maafin aku ya, aku tau memang aku sudah kelewatan waktu itu. Maaf sekali lagi la, tapi.. jangan pergi lagi ya? " cegah Hani memegang lengan Lila dengan memohon.
" Aku sudah nggak marah sama kamu Han, tapi.. memang kerjaan aku nggak bisa aku tinggalin terus juga Deeba lusa harus masuk sekolah. "jawab Lila dengan memberikan pengertian pada Hani.
" Lila, kamu mau kemana bawa koper?" tanya bunda Maya saat melihat Lila yang sudah rapi juga membawa koper, sementara Dee yang dalam pangkuannya.
" Maaf bun, Lila nggak bisa lama-lama disini.Kalau bunda sama ayah mau ketemu Lila sama Deeba bisa janjian di Surabaya melalui kak Nadia." ungkap Lila pada sang bunda.
" Terus, suami kamu?" tanya Bunda Maya
Lila yang mendengar penuturan bundanya sedikit tak nyaman karena pertanyaan itu.
" Maaf bun, aku nggak bisa kembali lagi dengan dia dan semalem aku sudah cukup jelas bicara sama Mas Ray buat secepatnya mengurus perceraian kita." ucap Lila dengan sangat gamblang.
" La, kasihan Deeba dia...
" Dia nggak akan kenapa-kenapa, buktinya saya dengan anak saya selama ini hidup dengan baik tanpa dia kan?" ucap Lila dengan sedikit emosi.
" Ayah tau kamu memang wanita mandiri La, tapi spikis anak kecil nggak sama dengan kita orang dewasa." ucap Ayah Danu yang baru datang bergabung di ruang tengah.
Tanpa mereka tahu, di tembok dapur Nadia menghubungi Ray, menmberikan informasi jika Lila memutuskan kembali.
Setelah perbincangan pagi ini Lila memberikan sarapan pada Deeba dan bersiap ke bandara di antar oleh semua anggota keluarga Danu.
Selama perjalanan Lila hanya diam, berputar pada pemikirannya sendiri dan dia sudah memutuskan, keluarga walaupun sedikit kecewa,mereka tak bisa berbuat apa-apa karena Lila yang merasakan, kebahagiaan dan juga kesedihan, mereka sekarang mensupport apa pun keputusan Lila.
Perjalanan kurang dari satu jam mereka samai di bandara,dan Lila mengurus semuanya di bantu oleh Riko.Saat akan Chek-In tiba-tiba ...
" Om Ray...!!! " Deeba memekik satu nama yang tak pernah di bayangkan sebelumnya oleh Lila.
Lila melirik sang kakak, dia tahu Nadia mencoba mendekatkan Deeba pada aya JN kandungnya.
" Haiii, Princes Om Ray kok mau pergi nggak pamit sama om sih? " tanya Ray yang sudah mengangkat tubuh kecil Deeba dalam gensongannya.
" Aku kan mau sekolah om, nanti bisa ketemu lagi kan om?" Kata Deeba dengan melingkarkan tangannya pada leher Ray
" Oke, om janji kita akan ketemu lagi.Tapi,inget jangan nakal,selalu nurut sama mommy yah? " ucap Ray menautkan kelingkingnya pada kelingking kecil sang putri.
Pemandangan itu, membuat haru semua orang yang tau akan cerita mereka.Seorang Anak yang belum tahu siapa ayah kandunganya.
" Daddy janji akan bawa kamu dan juga mommy untuk kembali ke sini, daddy akan sekuat tenaga Daddy untuk membuat mommy memaa kan daddy dan mulai mencintai daddy nak." batin Ray saat memandang wajah sang putri.
" Dee sayanggggg... banget sama om, Dee akan inget om terus." ucap Deeba dengan menciun kedua pipi pria itu.
Ingin rasanya Ray menangis saat ini, saat dimana putri kecilnya mengungkapkan rasa sayangnya walaupun dia belum tahu jika dia ayahnya, dan interaksi itu dapat dilihat oleh anggota keluarga mereka, dan air mata haru sudah jatuh di mata mereka.
Bersambung
mampir juga yuk ke novel aku☺❤
kasihan Lila dapat yg bekas