Mengejar Cinta Istri Yang Kabur

"Mamah kenapa tidak mencegah pernikahan Lisa dan Kaisar?"

"Tidak bisa sayang, Kakek Marwan sendiri yang memilih Lisa untuk menikah dengan Kaisar."

"Tapi kan mamah bisa mengusulkan aku saja yang menikah, aku ini kan anak mamah."

Mona dan Sella terlibat perdebatan, Sella tidak terima jika harus Lisa yang menikah dengan Kaisar, Sella menginginkan Kaisar, di pertemuan pertama nya dengan Kaisar. Sella langsung jatuh cinta pada Kaisar Dan dia sangat menginginkan lelaki itu.

Sella seorang yang ambisius dan keras kepala, apa pun yang dia inginkan harus bisa dia dapatkan, dan sifat itu di miliki Sella sejak kecil.

Mungkin karna Mona terlalu memanjakan Sella dan selalu memenuhi semua keinginan nya, apa pun caranya Mona selalu memenuhi ke inginan Sella,

bahkan harta warisan yang di tinggalkan mendiang Rani ibunda Lisa, Habis untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka yang mengikuti Tren dan gaya, apa lagi Sella berkeinginan menjadi model terkenal, tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Sayang, apa kamu menyukai Kaisar?" Tanya Mona.

"Iya. Aku menyukai Kaisar, dan aku menginginkan nya," tegas Sella.

"Tapi sayang, Kaisar itu suami Kakak mu."

"Aku tidak peduli mah, pokoknya aku menginginkan Kaisar, dan seperti biasa mamah harus memenuhi keinginan ku." Paksa Sella.

Mona Bingung harus berbuat apa, kalau soal Lisa, mungkin dia bisa meminta gadis itu melepaskan Kaisar untuk Sella, tapi bagaimana dengan Kakek Marwan, pernikahan itu terjadi karena keinginan Kakek Marwan, bukan karna Lisa dan Kaisar saling mencintai tapi jika dia tidak menuruti keinginan Sella,

pasti Sella akan marah pada nya dan bahkan tidak mau bicara, ini lah yang paling di takuti Mona dia takut Sella marah dan mendiaminya jika dia tidak mengindahkan ke inginan Sella.

Mona Bingung, apa Mona akan benar-benar meminta Lisa untuk merelakan suaminya untuk Sella.?

...****************...

Tiga bulan sudah Lisa dan Kaisar menikah, semua berjalan dengan baik, Kaisar selalu bersikap baik pada Lisa dan Lisa menjalankan peran nya sebagai istri yang baik, dia selalu berusaha membuat Kaisar senang, kini di Mansion itu mereka tidak tinggal ber dua.

Bi Lilis di utus langsung oleh kakek Marwan untuk membantu, dan menemani Lisa ketika Kaisar pergi bekerja, dan Larasati pun kerap mengunjungi menantu nya tanpa sepengatahuan Kaisar, ya kalau Kaisar tau Larasati ke Mansion nya dia pasti murka.

Dan Kaisar pun mempekerjakan Beberapa penjaga, untuk menjaga Mansion dan istrinya.

Lisa menatap dirinya di depan cermin, dia senyum-senyum sendiri seperti remaja yang sedang jatuh cinta, ya! Lisa memang sudah jatuh cinta pada Kaisar bahkan semenjak mereka baru pertama kali bertemu Lisa sudah mengagumi sosok Kaisar, di tambah selama mereka menikah Kaisar slalu bersikap manis pada nya.

Lisa merasa bahwa Kaisar juga menyukai nya.

Malam ini Lisa memakai baju yang jarang ia kenakan jika berada dalam rumah, Dres sepanjang lututut, berwarna Navi yang Lisa pilih.

Lalu ia memoles sedikit wajah nya Dengan makeup tipis di akhiri dengan lipstik berwarna nude, rambut sebahu ia biarkan tergerai,

Lisa sangat lah tidak pandai dalam merias diri tapi karna aura yang positif dan hati yang sedang berkembang -kembang menuntun tangan nya untuk melukis wajah nya, yang kini terlihat sangat berbeda.

"Waah... tak kusangka ternyata aku cantik juga. He he." Lisa kembali memandangi wajahnya di cermin dia kagum atas hasil Lukisan pada wajahnya,

dia berkhayal kalau Suami juga akan memuji nya.

"Aah aku malu sekali, aku terlihat seperti sedang menggoda seseorang, tapi bukankah dia suami ku? Jadi wajar kan jika aku sedikit menggodanya? Baklah Lisa, hanya sedikit saja." Lisa melakukan tanya jawab pada dirinya sendir.

Lisa memutuskan untuk menjalani pernikahan ini seperti pernikahan pada umumnya, dia juga sudah memutuskan untuk sepenuhnya menjadi istri Kaisar, bahkan jika Kaisar ingin hak nya sebagai suami pun Lisa akan memberikan nya.

Selama tiga bulan menikah, Kaisar tidak pernah sedikitpun menyentuh Lisa, Mereka tidur terpisah meski satu kamar, tapi Kini Lisa yang tidur di ranjang, dan Kaisar yang tidur di sofa, tapi kali ini Lisa sudah siap lahir batin jika mereka harus tidur satu Ranjang.

Sudah pukul delapan malam, Lisa segera bergegas turun, dia tau kalau kurang dari sepuluh menit suaminya akan sampai.

"Selamat malam bibi Lilis." sapa Lisa dengan lembut.

"Selamat malam Nona Liii...." ucapan Bi Lilis terputus ketika menatap Lisa tangannya yang sedang merapihkan piring di meja makan tergantung.

"Bi kenapa menatap ku seperti itu

? Aku terlihat aneh ya?" Lisa memasang wajah sendu.

"Ti...tidak Nona, anda sangat berbeda, anda sangat cantik sekali makanya bibi pangling." ucap bi Lilis.

"Benarkah?" Tanya Lisa dengan berbinar.

"Benar Nona, anda sangat cantik bahkan tanpa berdandan pun anda sudah sangat cantik, tapi malam ini anda sangat berbeda, tuan Kaisar pasti Tidak akan berkedip ketika menatap anda," ucapa Bi Lilis denga tulus.

"Trimakasih bi."

Suara mobil terdengar, Lisa langsung bergegas menuju pintu depan untuk menyambut suaminya pulang, sementara Bi Lilis hanya bisa tersenyum melihat Lisa berlalu dengan wajah yang ceria, bi Lilis berharap semoga tuan dan Nona nya selalu hidup bahagia.

Pintu mobil di buka oleh Jhon, menampilkan sosok rupawan nan sempurna di mata Lisa.

"Pulanglah Jhon, istirahat."

"Baik tuan, selamat beristirahat." Jhon menganggukan kepala, tapi dia tidak langsung pergi.

Jhon harus memastikan dulu kalau tuan nya masuk Mansion dengan selamat.

"Selamat malam Mas." Lisa menyambut dengan wajah bak mentari di pagi hari di hiasi senyum sejuta waat.

Sejenak Kaisar diam, Menatap Lisa dari ujung kaki sampai ujung rambut, dia tidak mengeluarkan sepatah katapun, sampai Lisa yang mendekat ke arah nya, dan langsung mencium punggung tangan Kaisar.

"Biar aku yang bawa Mas." Ucap Lisa seraya meraih tas yang ada di tangan Kaisar, lalu Lisa menggandeng lengan Kaisar untuk masuk ke dalam Mansion.

"Trimakasih Jhon, selamat malam." Lisa melambaikan tangan pada Jhon.

Jhon tidak menjawab nya, dia langsung masuk ke dalam mobil dan berlalu.

"Apa di dalam Mansion ada acara? Atau ada pesta,? Kenapa wanita itu berpenampilan seperti itu." gumam Jhon.

"Mas mau mandi dulu apa makan dulu?" tanya Lisa yang masih setia mengandeng Lengan kaisar sampai menuju ke Ruang tengah.

"Akuu, mau... makan dulu," ucap Kaisar yang sedikit gugup karena hati nya kini sedang dag Dig Dug.

Lisa Menuntun Kaisar ke meja makan, di sana sudah tersedia beberapa makanan yang mampu membuat perut Kaisar menari-nari karna bahagia.

Setelah Lisa menarik kursi untuk Kaisar duduk, dia mengambilkan nasi dan beberapa lauk dan sayur di piring Kaisar, kaisar masih diam seribu bahasa dengan perlakuan manis istrinya ini, Lisa memang selalu berprilaku manis dan sopan pada Kaisar tapi berbeda dengan malam ini, Lisa seperti sedang menggoda nya, terbukti dengan pakaian yang Lisa kenakan, biasa nya ketika Kaisar pulang Lisa sudah menggunakan piayama tidur nya.

Kaisar makan dalam diam tanpa berucap sedikit kata pun, dia masih sibuk dengan pikirannya sendiri Sesekali Kaisar menatap Lisa yang juga sedang menikmati makanan nya.

Seusai makan malam, mereka ke kamar Lisa langsung masuk ke dalam kamar mandi menyiapkan air untuk mandi Kaisar.

Kaisar masih kalut Dengan hati nya, entah apa yang terjadi pada Kaisar, lelaki itu seolah sedang menahan sesuatu di hati nya, selama tiga bulan menikah dengan Lisa bukan tidak mau atau tidak tergoda dengan Lisa, sebagai lelaki normal dia pun memiliki hasrat ingin menyentuh Lisa.

Apa lagi Lisa adalah istri Sah nya, Tapi Kaisar seolah menahan itu semua, Dia seolah sedang menjaga sesuatu,

dia juga tidak ingin menuntut Lisa untuk melayaninya sebagaimana suami, karna pernikahan ini terjadi karna perjodohan tanpa ada rasa cinta di antara mereka, tapi dengan sikap Lisa seperti ini seolah Lisa memberi sinyal untuk kaisar.

"Air nya sudah siap Mas."

Mendengar suara Lisa.Kaisar kaget dalam lamunannya.

"Terimakasih kasih." Ucap nya lalu bangkit dari duduk nya, dan menatap lekat Lisa yang baru keluar dari kamar mandi.

Kaisar mendekati Lisa, tatapan nya terus tertuju pada istrinya.

Lisa yang mendapat tatapan tak biasa dari Kaisar menjadi salah tingkah, ia segera menunduk wajahnya.

Setelah tepat berada di depan Lisa, Kaisar meraih dagu Lisa menghadapkan ke wajah nya, Kaisar menundukkan sedikit kepala nya dan...

CUP...

Tiba-tiba.bibir Kaisar mendarat kan bibirnya di bibir Lisa, meskipun ini kecupan kilat dari Kaisar, sontak membuat wajah Lisa merah sepeti buah Naga dan hati nya ingin salto.

Tak perduli dengan wajah Lisa yang memerah, Kaisar membelai rambut Lisa.

"Satu kecupan untuk istri yang manis." Tutur Kaisar, seraya berlalu di kamar mandi.

Lisa langsung terkulai lemas dia mendudukan diri di ranjang, sambil memegangi dadanya yang berdebar hebat.

"Dia mencium ku?" aah ini ciuman pertama ku, tapi ini hanya kecupan bukan ciuman, kalau ciuman kan lebih lama seperti drama yang sering ku tonton, tapi ini tetep jadi yang pertama." Gumam Lisa yang menjawab pertanyaan hatinya sendri.

Lisa merasa semakin banyak saja kembang-kembang yang ada di hati nya, ia mendapat Kecupan pertama dari sang Suami,

sementara sosok yang sedang berada di kamar mandi. senyum-senyum sendiri menatap dirinya di cermin.

Kedua nya sedang menikmati taman kembang yang mulai tumbuh di hati nya.

Begitulah Cinta, sekuat apapun kita menahan nya pasti akan bobol juga Karna ada beberapa cinta yang tumbuh karna terbiasa.

Tapi apa benar ya Kaisar mulai mencintai Lisa? apakah perjalan cinta Lisa dan Kaisar berjalan mulus.