Mengejar Cinta Istri Yang Kabur
Di sebuah rumah mewah Megah nan luas bak istana para sultan. Seorang pria yang sudah memiliki umur yang cukup bnyak memagang sebuah dokumen. dengan wajah yang serius dan alis yang saling bertautan pria tersebut membaca lembar demi lembar isi yang ada di dokumen tersebut, pria tersebut adalah Marwan Airlangga Wijaya, pria tersebut biasa di panggil kakek Marwan, selesai membaca isi yang ada di dokumen tersebut kakek Marwan melepaskan kacamatanya nya.
*A*khirnya aku menemukan mu.
Kakek Marwan pun bangkit dari duduknya dan dan berjalan menghampiri seseorang yang sudah sejak tadi berada dalam satu ruangan dengan kakek Marwan.
" antarkan aku ketempat gadis ini bekarja."
"Baik tuan."
...****************...
"Lisa ada yang ingin bertemu dengan mu."
"Siapa?"
"Aku tidak tau Lis, tapi sepertinya bukan orang sembaranga."
"Bukan orang sembaranga bagaimana maksud mu Nur, jangan bikin aku takut."
"Lebih baik kamu temui saja Lis, eeeh tapiii... kamu tidak terlibat masalah kan Lis?"
Lisa pun menimbang-nimbang sambil menengadah ke langit langit, memikirkan sesuatu. apakah dia pernah terlibat masalah dengan seseorang.
dengan yakin Lisa berkata.
"Tentu saja tidak, aku gadis yang baik sholeha pandai memasak dan rajin menabung, idola para Mak-mak yang menginkan aku jadi menantu nya. mana mugkin terlibat masalah."
"Uhuk uhuk uhuk, aduh Lis tenggorokan aku jadi gatel nih, mending kamu cepat kedepan temui orang itu siapa, dan apa maksud tujuan nya mencari mu atau mungkin, jangan-jangan orang itu ingin meminang mu Lis."
"Baik lah aku titip perkerjaan ku ya Nur."
"Ok."
"Selamat malam tuan apa anda mencari saya."
Lisa membungkukan badan memberi hormat pada ke dua pria yg sedang duduk di kursi rumah makan yang sederhana tempat Lisa bekerja.
"Selamat malam nona."
"Ada perlu apa Anda mencari saya tuan?"
"Maaf menggangu waktu bekerja anda nona, perkenalkan nama saya Sanusi dan beliau tuan Marwan Airlangga Wijaya, anda bisa memanggil beliau kakek Marwan."
"I... ya... sa saya Lisa."
"Silahkan duduk nona."
"Terimakasih."
Cukup lama mereka duduk saling berhadapan membuat Lisa merasa takut dan tidak nyaman. sementara kakek Marwan memperhatikan nya dengan intens sambil sesekali tersenyum,
melihat kakek Marwan yang tersenyum mencurigakan membuat Lisa semakin takut dan tanpa sadar, kaki nya di bawah meja sana sudah bergetar hebat,
Astaga. ada apa ini. ya Tuhan kenapa kakek ini menatapku sambil tersenyum seperti itu, apa jangan-jangan? yang di katakan Nur benar, ahhh tidak tidak, mana mungkin kakek ini menyukai ku tenang Lisa tenang.
" Nona."
"Eeh ... ii ... iya ada apa tuan," Lisa sebisa mungkin menutupi ketakutan nya. dengan tersenyum ramah da menggerakan kepala nya kekanan dan kekiri untuk mengurangi rasa gugupnya.
Sementara kakek Marwan masih diam seribu bahasa sambil menatap Lisa, dan semakin membuat Lisa takut dan ingin segera Lari saat itu juga, melihat wajah Lisa yang semakin pucat dan tangan yang bergetar, membuat Sanusi merasa kasihan.
"Nona Lisa, Tuan Marwan ingin membicarakan sesuatu yang penting pada nona."
" Oh ... ya silakan, apa yang ingin anda katakan Tuan Marwan."
"Kakek, panggil saya kakek."
Seketika Lisa membulatkan matanya seusai kakek Marwan berkata.
Aah kakek ini ternyata bisa bicara juga, apa? kakek, dia ingin aku memanggil nya kakek. itu artinya dugaan ku salah kalau kakek ini menyukai ku.
" Lisa menikahlah dengan cucu ku?"
Bagai petir di siang bolong seketika Lisa terkejut dengan ucapan kakek tersebut,
*A*pa? menikah, dengan cucunya, astaga kakek ini sungguh membuat ku terkejut.
" Lisa."
" Eeh iya ke maaf, maaf kan saya ke."
"Jadi kamu mau kan menikah dengan cucu saya?"
"Sebelum nya saya mohon maaf kek bukan saya bermaksud menolak, tapi ... tapi saya tidak mengenal anda dan anda pun tidak mengenal saya."
"Tapi kakek sangat mengenal almarhum kakek mu. Rano."
" Apa? kakek mengenal kakek saya, kakek Rano?"
"Betul, beliau adalah sahabat kakek. sahabat terbaik kakek," lalu kakek Marwan pun menceritakan masa lalu nya bersama kakek Lisa yaitu Kakek Rano,
dan tentunya soal perjodohan yang dulu telah mereka janjikan, mereka ingin menjodohkan anak mereka, namun perjodohan untuk anak-anak mereka telah gagal di laksanakan di karnakan Yuda putra dari kakek Marwan telah memiliki kekasih dan telah terjadi sesuatu pada hubungan mereka yang mengharuskan Yuda untuk bertanggung
jawab.
"Lisa, kakek sangat berharap kamu menerima perjodohan ini. karna kamu lah satu-satunya yang bisa menunaikan janji kakek pada almarhum Rano kakek mu, Kakek memiliki dua putra dan semuanya sudah berkeluarga, sementara kakek mu hanya memiliki satu putri yaitu ibu mu Rani."
Mendengar nama ibu nya di sebut membuat hati Lisa menjadi sedih dia teringat akan sosok ibu nya yang sudah lama meninggalkan nya untuk selama-lamanya.
"Ibu ... ibu sudah pergi ke," sambil menitihkan air mata Lisa pun mengatakan nya.
" Kakek tau Lisa, maka dari itu menikah lah dengan cucu kakek dan kakek akan memastikan kamu bahagia bersama cucu Kakek."
Ya tentu saja kakek Marwan mengetahui semua tentang Lisa. karna sebelum nya kakek Marwan sudah menyelidiki semua tentang Lisa. dan kakek Marwan pun tau Kalau Lisa selama ini di besarkan oleh ibu tiri, karna Rani sudah meninggal dunia ketika Lisa berumur sepuluh tahun, dan Yusuf ayah Lisa kembali menikah dengan wanita yang berstatus sama dengan nya yaitu Mona.
Beberapa menit Lisa hanya termenung tak bersuara sedikit pun.
"Lisa, kau baik baik saja."
Sadar kalau dirinya sedang melamun,Lisa pun kaget ketika kakek Marwan menggenggam tangan nya, dan dengan cepat Lisa menarik tangan nya dari genggaman kakek Marwan.
"Kau takut pada kakek?"
"Tidak kek, saya hanya kaget."
"Baik lah kakek anggap kamu menerima perjodohan ini. dan kakek akan segera menemui orang tua mu."
"Tapi kek, ijin kan saya untuk memikirkan nya dulu."
"Haa haa ... baik lah kakek beri kamu waktu sampai besok, dan kakek yakin kamu tidak akan menolaknya Lisa, dan satu lagi, cucu kakek itu sangat tampan, ha ha."
Tanpa peduli dengan wajah Lisa yang sudah pucat bak seorang yang melihat hantu yang menakutkan. kakek Marwan malah tertawa renyah.
...****************...
Sesampai nya di rumah Lisa langsung masuk ke kamar nya. dan langsung merebah kan diri di kasur yang sudah tipis setipis harapan ku menantikan diri mu.. aaaeee.
Lisa memikirkan kembali bayangan dan kata-kata yang di ucapkan kakek Marwan pada dirinya di rumah makan tadi.
"Apa yang harus aku lakukan, apa aku harus menerima nya atau menolak nya, ah kakek kenapa kakek memiliki janji perjodohan segala sih, bagaimana ini. ya! tentu saja aku harus menolak nya bukan, ini hidup ku, lagi pula aku belum mau menikah."
...****************...
Ke esokah harinya di hari minggu pukul sembilan pagi, tepat di halaman depan rumah sederhana terparkir sebuah mobil mewah yang menyita perhatian orang-orang yang berjalan-jalan di pagi hari.
Pemilik rumah tersebut jauh lebih penasaran dengan mobil tersebut milik siapa.
"Maas! mas Yusuf cepat kesini."
Yusuf yang sedang bermalas-malasan sambil memainkan benda pipih miliknya tersontak kaget mendengar istri nya berteriak memanggil nya dari depan.
" Ada apa Mon? kenapa berteriak-teriak seperti itu, membuat ku terkejut saja."
"Lihat itu mas. Siapa yang datang?"
Yusuf pun menyipitkan matanya sambil berfikir untuk apa orang -orang yang berpenampilan bak sultan datang kerumahnya.
Tatapan Yusuf pun semakin intens ketika si pemilik mobil mewah itu mulai mendekat ke arahnya.
"Selamat pagi tuan, nyonya maaf mengangu pagi anda."
" Se ... selamat pagi, tidak, sama sekali tuan tuan tidak menggangu saya dan suami saya."
Mona menjawab dengan terbata-bata saat berhadapan dengan si pemilik mobil yang dia perkirakan adalah orang kaya.
tidak lebih tepatnya orang yang sangat kaya,
"Perkenalkan nyonya, saya Sanusi dan beliau Tuan Marwan Airlangga Wijaya."
Aaapa, tuan Marwan Airlangga Wijaya? pengusahaan kaya raya itu.
Yusuf sekita terkejut mendapati orang yang ada di hadapannya ini ada lah tuan Marwan yang kaya raya itu yang selalu di sebut kan rekan-rekan kerjanya.
Tanpa membuang-buang kesempatan Yusuf bergerak cepat.
" Selamat datang tuan Marwan! selamat datang di rumah kami yang sederhana ini, sunggu bagai mimpi yang sangat indah anda Sudi menginjakan kaki anda di rumah kami ini Tuan."
Yusuf membungkuk kan badan nya berulangkali memberi hormat, melihat suami nya yang begitu antusias Mona pun Tak tinggal diam, dia pun memberikan hormat seperti yang di lakukan suaminya.
" Silahkan masuk tuan."
"Terimakasih."
Tiba di ruang tamu. kakek Marwan duduk di sofa yang berhadapan dengan ruang keluarga yang di situ terdapat sebuah foto keluarga berukuran cukup besar.
kakek Marwan heran mengapa di foto tersebut tidak ada Lisa.
" Sanusi, apa kita tidak salah rumah?"
Sanusi yang berdiri di samping sofa yang di duduki kakek Marwan menjawab dengan cepat,
" Tidak tuan. kita berada di rumah yang benar."
kakek hanya menggunakan kepalanya tanda mengerti, mungkin Lisa tidak di anggap di keluarga ini,
tanpa berlama-lama kakek Marwan menyuruh Sanusi menyampaikan maksud kedatangannya,
"Tuan ,nyonya, maksud kedatangan kami kesini ada lah. tuan Marwan ingin melamar putri anda untuk cucu beliau"
"APA MELAMAR?" karna kaget Yusuf dan Mona menjawab secara bersamaan.
"Betul tuan."
Yusuf dan Mona tidak bisa berkata apapun, saking refleknya Dia hanya menganggukan kepala nya,
"Sungguh suatu kehormatan bagi keluarga saya jika tuan Marwan ingin melamar anak saya, tapi kalau Boleh tau siapa yang ingin tuan pinang untuk cucu anda Tuan?"
"Siapa lagi, tentu saja Lisa."
"LISA."
kenapa Lisa? kenapa bukan Sella.
Mona merasa keberatan jika tuan Marwan ingin melamar Lisa.
tapi apa Boleh buat tentu dia tidak bisa menolak. dari pada dia kehilangan kesempatan untuk menjadi orang kaya. lebih baik dia setuju saja.
Jeklek.. suara pintu terbuka, Lisa yang sedang berada di Kamar keluar karna mendengar suara-suara yang menyebut nama nya
Semua mata tertuju pada nya, dan Kakek Marwan tersenyum lebar setelah melihat siapa yang baru datang.
"Kakek Marwan!"
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Ini cerita pertama ku mohon dukungan dan saran nya 🙏🙏🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
hadir
2023-12-11
1
Edah J
Hadirr☝️sdh like& favorit😉 selanjutnya klik jempol👍👍👍
2023-08-09
0
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
2023-07-11
1