Mempunyai Bos yang super galak, jutek, nyebelin dan kampret banget mungkin tak pernah terpikirkan oleh Safea Alexander apalagi harus terjebak dalam menjalankan pernikahan terpaksa pada kesepakatan?Berawal dari Safea Alexander yang tak sengaja mengetahui rahasia Bosnya yang bernama Lucas Dirgantara itu, kini dirinya harus berakhir menjadi istri dari Tuan Lucas.
Ini adalah cerita sekretaris konyol dalam menghadapi Bos nya yang galak. Rasanya udah jatuh ke timpa tangga pula. Dapatkan Safea bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwiezy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Datang Ke Salon
"Di bilangin kamu malahan menceramahi saya! Memangnya kamu itu tidak bisa ya, untuk satu kali saja untuk berpikir positif pada Bos. Kenapa kamu itu selalu berpikir buruk tentangnya. Apa kamu pikir Bos itu tidak waras? Hingga akan selalu melakukan hal yang ada di dalam pikiranmu itu!" tegas Alex.
"Bukan begitu, Asisten Alex. Tapi sa-" belum selesai Safea berbicara. Alex langsung memotong ucapannya.
"Udah stop ngebantah, kamu tinggal menuruti mau si Bos saja. Maka kamu akan bekerja dengan tenang. Jangan selalu membantahnya karena Bos itu tidak suka di bantah. Dan ingat, kamu browsing sendiri sana, tentang cara menghadiri perjamuan penting walaupun itu hanya untuk reuni SMA tapi yang hadir di sana itu kebanyakan kelas atas semua. Jangan sampai kelakuan minusmu itu sampai mempermalukan Pak Bos. Dan jangan sekali - kali kamu membantah Pak Bos di depan teman-temannya. Jika itu terjadi saya tidak akan bisa membantumu lagi." Tekan Alex pada kata - katanya.
"Baiklah Asisten Alex saya akan belajar tata caranya. Dan saya janji tidak akan bikin Pak Bos malu. Saya juga takut mati, jika sampai saya berbuat salah di depan teman-temannya si Bos, kemungkinan si Bos pasti akan membunuh saya!" Ucap Safea hendak keluar dari ruangan Asisten CEO itu.
"Kamu pikir Pak Bos itu psikopat, sampai mau membunuh segala. Paling kamu akan di buat cacat seumur hidup." Goda Alex menakuti Safea.
"Itu malah lebih menakutkan. Baiklah, saya tidak akan melakukan kesalahan disana Saya akan bersikap sebaik mungkin, tapi Bos juga jangan marah - marah terus. Biar saya tidak tersulut emosi juga!" Gerutu Safea pelan. Namun masih bisa di dengar oleh Alex dan Alex pun enggan menanggapi, hanya diam saja.
"Bos dan asistennya itu sama-sama sangat menjengkelkan. Apa kerjaan mereka hanya untuk mengerjaiku?" ucap Safea di dalam hati.
Safea pun kembali ke kursinya dengan perasaan yang sangat kesal.
"Apa mereka berdua sedang mencoba balas dendam padaku?" ucap Safea pelan.
***
Lucas dan Safea pulang dari kantor bersama untuk pergi ke salon dan juga butik terlebih dahulu untuk membeli baju yang akan di gunakan Safea untuk pergi ke pesta reuni yang harus di hadiri oleh Lucas yang mengharuskan Safea untuk ikut bersamanya.
Safea turun dari mobil terlebih dahulu daripada Lucas, Safea sebenarnya sangat malas untuk ikut ke reunian acara Bosnya itu. Tapi apa daya, Safea tidak bisa menolak Bos tampannya itu.
"Layani dia sebaik mungkin dan dandani dia secantik mungkin!" Lucas berkata dengan tegas, yang cepat di angguki oleh wanita yang terlihat masih muda dan cantik tersebut yang menjadi pemilik salon yang kini Lucas datangi. Wanita itu juga ternyata mengenal Lucas karena Lucas terkadang mengantarkan Ibunya ke salon, membuatnya tidak sungkan lagi, dan ia juga akrab dengan Ibunya Lucas.
"Siapa ini, Cas? Pacar kamu ya?" tanya pemilik salon cantik itu sambil mengerling jahil pada Lucas, membuat laki - laki tampan tersebut berdecak kesal
"Sudah! Ubah saja dia menjadi sangat cantik secepatnya karena aku tidak punya waktu banyak!" Wanita cantik itu beserta pegawainya langsung membawa Safea ke ruangan Spa untuk melakukan perawatan kulit.
"Pak Bos ini sebenarnya mau ngajak reunian atau mau ngajak nikah sih? Perawatannya segininya banget, pake Spa segala lagi." Safea menggerutu di dalam hatinya. "Apa untuk datang ke acara reunian harus melakukan perawatan yang seperti ini ya?" ucapnya masih di dalam hati.
Sedangkan Lucas sedang menunggu Safea di ruangan tunggu yang tersedia di sana, sembari memainkan ponselnya untuk mengecek kembali email yang di kirimkan kepadanya.
Sesekali Lucas melihat pada jam tangannya, lalu melihat pintu ruangan yang di dalamnya ada Safea yang sedang melakukan perawatan.
"Lama sekali sih!" Gerutu Lucas berjalan mondar-mandir, pasalnya sudah satu jam lebih Lucas duduk di sana. Bahkan email tadi yang di periksanya itu sudah selesai di kerjakan. Menunggu wanita untuk perawatan memang suatu hal yang membosankan bagi seorang laki-laki.
Lama Lucas berjalan mondar-mandir, pintu tersebut pun akhirnya terbuka, lalu tampaklah Safea keluar dari sana dengan malu - malu dan kelihatan cantik. Tidak, tapi sangat cantik sesaat Lucas terdiam memperhatikannya. Ya, wanita itu memang pantas di sebut sebagai bidadari, hingga Lucas merasa jika penantiannya itu selama satu jam tidaklah sia - sia.
"You look so beautiful!" Mendengar ucapan dari Bosnya itu Safea tersenyum malu, lalu berjalan mendekat ke arah Lucas.
"Apa ritualnya sudah selesai Pak Bos? Apa masih ada lagi?" Safea bertanya dan langsung di balas deheman singkat dari Lucas.
"Ya, kita akan pergi ke butik langganan Mamaku," Safea menghembuskan nafasnya dengan berat, lalu menatap Lucas.
"Ayo!" Hanya satu kata yang keluar dari wanita cantik itu.
"Terimakasih Serena, aku akan datang kesini lagi nanti!" Ucap Lucas pada wanita pemilik salon dan Serena pun hanya menganggukkan kepalanya.
"Ya, semoga kau bisa datang kemari lagi dengan alasan perawatan untuk pernikahan!" Lucas dan Safea terkejut mendengar ucapan dari Selena.
"Dia hanya sekertarisku jadi yang benar-benar saja doamu itu, Selena." Selena tertawa mendengar penjelasan dari Lucas.
"Terserah kau saja, karena masalah hati siapa yang tahu. Tapi semoga doaku itu ini di kabulkan!"
Safea dan Lucas pun langsung menggelengkan kepalanya, membuat Selena kembali tertawa.
Lucas kemudian berjalan menuju kasir, dan mengeluarkan kartu goldnya. Setelah itu, ia mengikuti Safea ke mobil setelah pamit pada Selena terlebih dahulu.
"Apa akan banyak yang hadir nanti, Pak Bos?" Safea bertanya sembari menautkan kedua tangannya, sungguh sebenarnya dia sangat gugup dan juga tak enak hati karena dia tidak mengenal satupun teman - teman Lucas. Seperti apa nanti teman - teman Bosnya itu, Safea jadi punya pemikiran tersendiri.
"Menurutmu kalau untuk reunian apa akan banyak yang hadir?" Lucas membalikkan pertanyaan Safea dan membuat wanita itu reflek menganggukkan kepalanya.
"Nah, jika kau sudah tahu itu kenapa malah bertanya, Rose?" Safea langsung menatap ke arah Bosnya saat mendengar nama yang di sebutkan oleh Bosnya tadi.
"Aduh Pak Bos, nama saya itu adalah Safea bukannya Rose!" Lucas tergelak mendengar perkataan dari Safea.
"Terserah saya mau panggil kamu apa!" Safea cemberut mendengar perkataan Lucas.
"Iya iya Flynn!" Lucas menatap ke arah Safea.
"Flynn?" tanya lelaki itu mengangkat sebelah alisnya tanda ingin jawaban lebih.
"Pak Bos kan tadi manggil saya Rose, jadi saya manggil Pak Bos, Flynn!" Lucas mengangguk mendengar penjelasan dari Safea.
"Baiklah," ucap Lucas singkat.
"Memang Pak Bos tahu artinya?" tanya Safea menatap ke arah Lucas dengan tidak yakin.
"Tentu saja. Flynn itu artinya merah!"
"Kok Pak Bos bisa tahu, sih?"
"Tentu saja. Kamu pikir saya ini bodoh? Astaga, sudahlah cepat turun!" Kita sudah sampai." Safea langsung mendongak menatap keluar jendela mobil. Memang benar apa yang di katakan oleh Lucas, bahwa mereka sudah sampai di sebuah butik yang terlihat sangat mewah dan juga berkelas, yang seperti itu adalah tempat membeli baju bagi orang-orang berdompet tebal.
***
Hay... hay! Kalian yang sudah baca Bab ini jangan lupa kasih likenya dong untuk author.D
Kalau ada yang mau ngasih 🌷atau ☕ juga boleh kok hehehe. Seperti biasa author juga mau mengingatkan pada para reader ku. Yuk, kasih sajen votenya untuk author. Komentarnya juga jangan sampai lupa yah~
Author selalu menunggu komenan dari kalian loh😁
