follow Ig= Author_Miaaa
follow tiktok= Author_Miaaa
seorang gadis desa, Monic Maheswari himawan,yang mendapatkan beasiswa di ibu kota, begitu bahagia... dan bercita cita menjadi orang sukses untuk merubah per ekonomian keluarganya.
tapi siapa sangka, cinta bisa merubah segalanya. dia di pertemukan dangan pria yang hanya ingin menjadikannya sebagai mainan saja. dan dengan polosnya si gadis desapun menerima ajakannya untuk berpacaran, tanpa dia sadar jika dirinya hanya sebuah mainan.
Reno Darmawan. pria kaya raya yang tidak memiliki hati, dan menganggap semua wanita hanya pion, dengan tega menjadikan gadis polos sebagai sebuah hiburan, tanpa dia sadar jika dirinya sudah terbiasa dengan kehadiran seorang Monic maheswari, gadis dengan kelemah lebutannya dan perhatiannya. tapi sayangnya akibat kebodohannya dia kehilangan cintanya.
apakah mereka akan kembali bersama. atau akan hidup dengan pasangan masing masing. dan apakah Monic akan memaafkan seorang Reno darmawan.
(wa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms_Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS-10
"Maafkan Monic pak, maafkan Monic, hik hik, Maaf jika Monic selalu membuat bapak, ibu kecewa, maafkan Monic," suara Monic sampai hilang tenggelam dalam isak tangisnya.
" Apa kamu tau Mon, ibumu selalu menunggumu, Di tengah malam, ibumu akan selalu terjaga ketika mendengar suara apapun itu, ibumu akan segera membuka pintu di tengah malam, takut kamu pulang dan tak ada yang membukakan pintu, ibumu selalu meminta bapak, sama adikmu untuk mencari mu, setiap sabtu,minggu, ibu tak akan tidur, hanya untuk berjaga, takut kamu datang, karna biasanya kamu di hari libur akan pulang."
Sang ibu pun hanya terisak di dekat sang bapak, terlepas dari semua itu, sang ibu bersyukur, kini anak perempuannya pulang, sesuatu yang selalu di nantinya, yang semula mengira sang anak tak akan pernah pulang, kini berada di depannya, dalam keadaan baik baik saja, Tak lelahnya sang ibu mengucap sukur akan hal itu.
Monic pun segera beranjak dari tempat duduknya, dan segera menuju ke tempat duduk orang tuanya, Monic bersimpuh di sana Memohon ampun terhadap kedua orang tuanya, dia salah, dia berdosa, dia dia dan dia, Tak bisa di jabar satu satu kesalahannya. Yang jelas Monic hanya akan memohon ampun atas segala dosa yang dia perbuat.
"Ampuni Monic, pak, buk, ampuni Monic," lirihnya, isak tangisnya menggema di seluruh ruangan itu, ruangan yang tak begitu besar.
Sang ibu pun tak Tega melihat sang anak yang seperti ini, sang ibu pun membangunkan sang anak yang sedang bersimpuh, dan sang ibu langsung memeluk anak perempuannya, begitu erat, "sudah sayang, ibu sudah memaafkan mu, ibu tak pernah marah padamu nak, Ibu bersyukur, karna ibu masih di beri kesempatan untuk bertemu denganmu lagi."
"Ibu, jangan bicara seperti itu bu, ibu akan selalu sehat bu, ibu akan selalu baik baik saja bu," Monic begitu sakit mendengar perkataan sang ibu, Monic tak sanggup jika terjadi sesuatu terhadap sang ibu.
Tak bisa di pungkiri, Monic begitu rindu pelukan ini, dekapan hangat ini, tutur lembutnya sang ibu, elusan yang menenangkan dari sang ibu, Monic pun semakin memper erat pelukannya...
Setelah cukup lama saling berpelukan, Kini Monic berpindah terhadap sang Bapak, bapaknya pun merentangkan tangannya, Monic segera menghambur ke pelukan sang bapak, sambil terisak kembali..
"Bapak," tangisnya pun tak bisa terbendung, "Monic sangat merindukan bapak, maafkan Monic pak," lirihnya
"husttt, sudah nak sudah, Sekarang semuanya sudah berlalu, bapak hanya akan menunggu kamu menjelaskan terhadap orang tua ini, apa sebenarnya yang terjadi."
"Monic akan cerita pak, tapi tidak sekarang, mungkin besok pak, Monic janji akan ceritakan semuanya," ujar Monic, Monic kini bertekan untuk terbuka dengan orang tuanya, Monic tak ingin membuat orang tuanya seperti ini lagi.
Dan berharap kedua orang tuanya mau menerima Raka, terlepas dari kesalahannya di masalalu.
"Baiklah, sekarang bersihkan dirimu dulu, hari sudah semakin sore, jangan tidur, tak baik tidur di waktu sore," ujar sang bapak.
"Baik pak," Monic beranjak dari duduknya, untuk pergi ke kamar, kamar yang 6 tahun tak di tempati, Sambil berjalan Monic pun menoleh ke belakang, dan tatapannya langsung bertemu dengan kedua orang tuanya, Dan Monic bertanya, "dimana Fatih pak, buk?"
Karna dari tadi Monic tak melihat adeknya itu, Biasanya juga suka sekali bersantai di ruang tengah, sambil bermain ponsel.
"Dia kuliah nak, masuk semester 6" jawab sang bapak.
Monic hanya mengangguk kepala, dan lanjut berjalan untuk masuk ke dalam kamarnya, Ketika membuka pintu Monic pun berkaca kaca, tak ada yang berumah dengan kamarnya, semua sama, seperti waktu di tinggal dulu.
2jam berlalu.
Kini keluarga Darmawan akan bertemu dengan sahabatnya, dan siapa tau sebentar lagi akan menjadi besannya.
"Ren, cepat nak, takut terlambat," di kamar pun Reno mendengar teriakan sang mamah, mamahnya seperti towa saja kalau sudah teriak, suaranya benar benar menggelegar Reno hanya berdecih.
Kasian bener Monic pacaran sama buaya darat macam Reno
Yg ada Reno makin membuat Monic terluka,Tauuu