Hanum seorang wanita cantik berhijab berusia 24 tahun memilih pergi meninggalkan suaminya karena rasa sakit hati telah di khianati
keluarga sang suami pun tidak begitu suka Hanum karena hanum mereka anggap sebagai benalu yang selalu menyusahkan mereka
keluarga Dimas selalu menghina keluarga Hanum yang berasal dari keluarga sederhana dari desa
Dimas pria berusia 26 tahun yang sudah mengikat hanum dengan tali pernikahan selama dua tahun ini
akan kah hanum mempertahankan rumah tangganya bersama Dimas? atau Hanum menyerah dan pergi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Rindu ayah bunda
Sebulan sudah Dimas katanya bekerja diluar kota dan tidak bisa pulang karena banyak pekerjaan
Hanum sudah tidak lagi memperdulikannya, setiap Dimas Menelepon dan mengatakan kebohongan demi kebohongan Hanum hanya berpura-pura bodoh saja
Dia mencoba mengikuti alur permainan suaminya juga keluarga suaminya
Hanum sudah mengatakan pada kedua orang tuanya tentang penghianatan dimas
Awalnya kedua orang tua Hanum meminta hanum untuk menyusul mereka kekota Makassar kampung halaman sang ayah
Namun hanum menolak, Hanum ingin menyelesaikan semua permasalahan rumah tangganya
Setelah itu barulah hanum akan mengunjungi kedua orang tuanya yang kini menetap di kota Makassar tempat kelahiran ayahnya
Kedua orang tua hanum hanya pasrah dengan keputusan putri bungsu mereka
"bunda dan ayah Jangan ceritakan ini dulu ya pada kak Reyhan dan kak Reyhanna,anum tidak ingin mereka berdua ikut memikirkan dan khawatir pada Anum" ucap Hanum kala menelpon dan menceritakan kisah rumah tangganya pada kedua orang tuanya
"iye nak Ayah dan bunda akan selalu mendukung keputusan kamu karena kami tau apa yang kamu putuskan itu adalah yang terbaik untuk dirimu sendiri lagian kedua kakakmu berada di di tempat yang jauh memgemban tugas mereka " jawab sang ayah dengan suara yang bergetar menahan sesak dalam dadanya
anak perempuan yang di besarkannya penuh kasih sayang dan memenuhi semua kebutuhannya di perlakukan sedemikian rupa oleh suami dan mertuanya
"makasih ya yah bun,kalian jangan terlalu memikirkan Anum dan Nata kami disini baik-baik saja dan sekarang Anum kembali bekerja yah di kantor Tuan Tanuja
Anum sudah punya penghasilan sendiri jadi kalian tidak perlu terlalu mengkhawatirkan anum ya " ucap Hanum
"Alhamdulillah,jadi anakta nak siapa yang jaga kalau bekerjaki" tanya sang ayah dengan logat ciri khas daerah Makassarnya
hanum terkekeh pelan mendengar bahasa ayahnya itu,hanum sangat senang jika kedua orang tuanya berbicara dengannya dengan menggunakan bahasa ciri khas kampung kelahiran ayahnya itu
"Alhamdulillah hanum bekerja di rumah yah jadi Anum tidak meninggalkan Baby Nata" jawab hanum
"syukurlah kalau tidak ki tinggalkanji anakta biar sedang bekerja ki karena janganki terlalu percaya sama orang lain karena orang lain belum tentu bisaki na jaga anakta dengan baik" nasehat sang ibunda yang bahasanya juga sudah tertular dengan bahasa ibu sang ayah
"iya bunda anum menjaga putri anum sendiri,anum merawatnya dengan tangan anum sendiri walaupun Anum sedang sibuk bekerja tapi anum tetap meluangkan waktu untuk Baby Nata " jawab Hanum
"iye nak Alhamdulillah, semoga kalian selalu di berikan kesehatan dan kebahagiaan nak,doa kami selalu menyertai kalian " ucap sang ibu yang sudah serak dan Hanum yakin saat ini sang ibunda tengah menangis
Makasih bunda ayah, kalian juga harus selalu menjaga kesehatan jika semua telah selesai kami akan mengunjungi kalian " jawab hanum ikut meneteskan air mata kerinduan kepada kedua orang tuanya itu yang berada ditempat yang jauh
"assalamualaikum pak haji,adaki daeng Nompo cariki di depan " hanum mendengar seseorang memanggil sang ayah
"waalaikumsalam,oh kisuruh masuk ke rumah nak " terdengar suara sang ayah menimpali panggilan orang itu
"Num,ayah matikan dulu telponnya ya soalnya ada yang ingin bertemu dengan ayah" ucap ayah hanum berpamitan
"iye pak haji bu haji salam nakku untukta berdua dari anak cantikta sama cucu cantikta yang jauh di mata tapi dekat di hati" jawab Hanum bercanda mengikuti logat bicara sang ayah dan bundanya
Kedua pasangan suami-isteri itu terkekeh mendengar ucapan putrinya yang terdengar sangat lucu memakai logat Makassar yang terbiasa dengan lidahnya
"iye daeng cantik,salam kembali untuk anak dan cucuku disana kutunggu kedatanganta di kota daeng" ucap sang bunda menimpali ucapan putrinya itu lalu mereka terkekeh bersama sebelum mengucapkan salam perpisahan
Setelah sambungan telepon berakhir hanum tak bisa lagi menahan tangisnya karena dia yang sedang jauh dari kedua orang tuanya mengalami masalah rumah tangga yang begiti menyakitkan untuknya
Hanum juga merasakan kerinduan yang begitu mendalam kepada ke-dua orang tuanya juga kedua kakaknya yang selalu memanjakannya
"ya Allah kuatkan hamba menghadapi ujian rumah tanggaku ini" ucap hanum airmatanya kembali luruh mengingat bagaimana orang yang di cintainya dan di belanya mati-matian saat sang kakak tidak memberikan restu untuk mereka tapi saat ini pengkhianatan yang di terimanya
Bohong jika hanum tidak sakit hati dan mendendam semua menjadi satu dalam hatinya Namun hanum tidak ingin terlihat rapuh di hadapan siapapun termasuk putri kecilnya yang saat ini mulai belajar melihat ekspresi wajah orang dewasa dan menirukannya
Seperti sebelumnya tanpa Hanum sadari jika putrinya memperhatikannya saat menerima telpon dari dimas wajah hanum terlihat sedih karena lagi-lagi berbohong demi menutupi kebohongan Dimas yang lainnya
Melihat ibunya bersedih mimik wajah baby nata juga ikut muram penuh kesedihan tapi Hanum tidak menyadari itu
Dan setelah sambungan telepon dimas berakhir hanum menangis
Melihat ibunya menangis Baby Nata ikut menangis dan Hanum tentu saja terkejut mendengar putrinya tiba-tiba menangis
"sayang kamu kenapa nak!? Apa kamu lapar mau nen!?" tanya hanum menghapus air matanya kala itu
Namun baby nata tetap menangis dan memanggil-manggil hanum
Hingga hanum mengangkat putrinya kedalam pangkuannya dan mendekapnya erat mencoba menenangkan putrinya itu
baby nata mendongakkan kepalanya dan menatap mata sembab sang mama
Tanpa hanum duga tangan kecil baby Nata terangkat dan mengelus pipinya yang masih ada bekas air matanya lalu menggeleng
Hanum baru sadar jika putrinya juga bersedih melihatnya sedih
Bayi berusia hampir tujuh bulan itu ternyata peka dengan perasaan ibunya
"maaf ya sayang mama buat kamu ikutan sedih,mama hanya rindu pada papa kan sudah lama papa nggak pulang " ucap Hanum mengajak putrinya itu berbicara walaupun yang di katakannya sebuah kebohongan
Baby nata hanya menatap mamanya tentu saja tidak mengucapkan apapun karena dia belum bisa berucap
Walaupun dalam sorot mata beningnya seolah ingin mengucapkan kata-kata penenang untuk sang ibu
Hanum sekarang jarang keluar kamar dia hanya berada didalam kamarnya bersama putrinya itu
mbok Nah kadang bertanya-tanya mengapa majikannya saat ini menjadi pendiam dan tertutup lebih banyak mengurung diri didalam kamar
Mbok nah memang tidak tau jika hanum mengunci diri didalam kamar karena bekerja
Hanum akan turun saat pagi sebelum sarapan mengajak putri kecilnya belajar berjalan di atas rerumputan halus di halaman rumah
Karena kata sang bunda telapak kaki anak akan cepat merespon jika diatas rumput yang basah oleh air embun
Hanum memang sengaja mengajari anaknya berjalan di rerumputan dengan kaki telanjang dan tentunya Hanum sangat berhati-hati takut kaki halus putrinya tertusuk duri atau semacamnya
Setelah sarapan hanum kembali membawa putrinya ke kamarnya
Dulu hanum sangat rajin membuat cemilan untuk menemaninya bersantai tapi sebulan ini hanum tidak lagi begitu peduli dengan dapurnya
Hanum akan memakan apa yang mbok nah masak
Hanum juga sudah meminta Damar untuk meminta seseorang kepercayaannya memasang kamera Cctv tersembunyi di beberapa sudut rumahnya termasuk dapur dan kamar tamu juga kamar pembantunya yang ada di bagian belakang rumah karena Hanum Hanya ingin berjaga-jaga saja dengan segala kemungkinan
Wallahualambisawwaf, Hanum bukan ingin mencurigai orang lain tapi tidak ada salahnya menjaga sebelum terjadi hal yang tidak di inginkannya
Malam harinya seperti biasa setelah makan malam hanum mengajak putrinya bermain sejenak di ruang keluarga sebelum masuk kedalam kamar
Saat asik menemani putrinya bermain terdengar suara salam dari luar dan itu Hanum sangat kenal tapi hanum mengabaikannya tidak seperti sebelumnya Hanum akan bergegas menyongsong kedatangan suaminya itu saat baru pulang dari luar kota apalagi kali ini Dimas pergi selama sebulan
Dimas heran mengapa smag istri tidak menyambut kedatangannya sedangkan dimas mendengar jelas suara tawa dari putrinya berarti Hanum dan putrinya sedang berada diruang keluarga
Dimas berjalan masuk kedalam rumah setelah melepaskan sepatunya dan menyimpannya di tempatnya karena dia tau istrinya sangat tidak suka jika sepatunya di taruh tidak pada tempatnya
apakah hanum akan langsung melabrak suami pembohongnya itu atau berpura-pura menerimanya dengan biasa-biasa saja?!
Nantikan bab berikutnya ya ghaes,🥰☺️