NovelToon NovelToon
Semesta Kaviandra

Semesta Kaviandra

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / cintapertama / cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Riunakim

Banyak yang bilang jodoh itu adalah cerminan dari diri kita sendiri. Dan sekarang Savinna sedang terjebak dalam perkataan itu. Ya, gadis yang baru saja menduduki bangku SMK itu tiba-tiba jatuh hati pada seorang anggota futsal yang ternyata memiliki banyak sekali kesamaan dengannya. Mulai dari hobi hingga makanan favorit. Akankah dengan kesamaan yang mereka punya akan menyatukan keduanya? Apakah dengan banyaknya kesamaan diantara mereka turut menimbulkan perasaan yang sama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riunakim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Beda Rasa

Sepulang sekolah, Kaviandra atau yang lebih akrab disapa Kavi mengisi rutinitasnya seperti biasa yakni mengantarkan Amia pulang ke rumahnya sebelum ia pulang ke rumahnya sendiri. Kavi benar-benar melakukan rutinitasnya itu tanpa mengharapkan imbalan berupa uang karena ia berharap Amia bisa peka terhadap perasaannya kemudian membalas cintanya.

Terhitung sejak awal mereka bertemu, tepatnya saat mereka menduduki kelas 10, Kavi masih belum menyatakan perasaannya pada Amia. Alasannya bukan karena Kavi tidak berani atau bahkan takut ditolak, melainkan karena Amia yang selalu terang-terangan mengungkapkan rasa sukanya pada Alby. Alasan itu pula yang menggiring rasa iri dan benci Kavi kepada Alby.

“Silakan turun, nyonya ... kita udah sampai di tempat tujuan,” titah Kavi yang mengarah ke sebuah ledekan.

Amia pun turun dari motor Kavi, menyerahkan helmnya sambil tersenyum manis, “Terima kasih, Pak Kavi.”

“Enak aja, emangnya muka gue keliatan kayak bapak-bapak?” protes Kavi seraya menerima helmnya dari tangan Amia.

“Ya ... enggak sih, tapi kan lo ini emang calon bapak-bapak.”

Apa dia mau gombalin gue? Setelah ini dia pasti jawab calon bapak dari anak-anak kita deh.

“Calon bapak dari?” tanya Kavi memancing.

“Calon bapak dari anak-anak lo sama istri lo nanti lah!”

Jawaban dari Amia benar-benar di luar ekspektasi, Kavi tentu saja merasa kecewa setelah mendengarnya.

“Oh iya, Kav ... lo mau mampir ke rumah gue dulu gak?” tawar Amia.

“Di dalam ada siapa?”

“Gak ada siapa-siapa sih, lo kan tau orang tua gue sibuk kerja semua.”

Kavi pun mengangguk pelan, “Kalo gitu, next time aja deh. Gue juga mau buru-buru balik nih,” tolak Kavi secara halus. Padahal Kavi ingin sekali mampir ke rumah Amia satu kali saja hanya untuk berkenalan dengan orang tuanya. Namun kesibukan orang tua Amia seakan tidak memperbolehkan hal itu terjadi.

“Oke deh, hati-hati dijalan, Kav. Anyway semangat ya cari dedek gemoynya!” ledek Amia yang hanya dibalas dengusan oleh Kavi.

Gue itu sukanya sama lo, Mia! Kenapa lo selalu jodoh-jodohin gue sama orang lain sih? batin Kavi kesal.

***

Di tempat yang berbeda, Savinna tengah menikmati waktu siangnya dengan melakukan hangout bersama kedua sahabatnya yakni Kylie dan Cherry. Mereka menghabiskan waktu bertiga di sebuah cafe yang letaknya tak jauh dari kompleks perumahan mereka. Aktivitas ini biasanya mereka lakukan ketika sedang weekend namun tak menutup kemungkinan mereka akan hangout disaat weekdays seperti hari ini.

“Pantas aja lo betah, ternyata udah nemuin crush baru toh!” timpal Cherry setelah Savinna selesai menceritakan kejadian hari ini.

“Hahaha! Cepat juga lo dapat pawangnya, Na. Gak nyangka gue,” Kylie ikut menimpali.

“Bukan pawang, Ky ... masih jadi crush,” ujar Savinna mengoreksi.

“Paling sebentar lagi jadian,” celetuk Cherry dengan percaya diri.

“Bener tuh, cepat atau lambat kalian pasti jadi. Apalagi hobi kalian berdua itu sama ... gue yakin kalian berdua itu satu frekuensi,” Kylie pun ikut menimpali.

Savinna hanya menghela napas kala kedua sahabatnya itu berusaha untuk membesarkan hatinya. Padahal mereka bertiga sama-sama tahu kalau cintanya Savinna selalu bertepuk sebelah tangan. Dan Savinna pun yakin jika nasibnya kali ini tidak akan jauh berbeda dari sebelumnya.

***

Setelah puas bertukar cerita dengan kedua sahabatnya, Savinna pun memutuskan untuk pulang. Belum sempat Savinna mengganti seragamnya, ia sudah mendapatkan dua pesan masuk dari Reza, kakak laki-lakinya.

Pasti dia mau nanya gue habis pulang sama siapa hari ini ... batin Savinna.

Savinna sampai hafal dengan maksud dan tujuan Reza mengirimi pesan untuknya. Karena akhir-akhir ini Reza rutin sekali mengirimi Savinna pesan atau bahkan meneleponnya hanya untuk menanyakan hal yang sama. Dan itu semua sudah menjadi rutinitasnya semenjak Savinna naik ke kelas satu SMK.

Chat Whatsapp

Mas Reza: Dek?

Mas Reza: Kamu pulang sama siapa tadi?

Savinna: Sama Kylie dan Cherry, Mas.

Mas Reza: Good.

Mas Reza: Kalo lagi gak ada teman pulang, telepon mas aja. Biar mas yang jemput di sekolah.

Savinna: Kan mas Reza lagi kerja?

Mas Reza: Gapapa, nanti mas izin dulu buat jemput kamu.

Savinna: Repot dong, Mas..

Mas Reza: Mendingan repot daripada ngeliat kamu diboncengin sama cowok lain.

Mas Reza: Ingat ya, Dek. Kamu belum boleh pacaran sebelum lulus sekolah.

Kira-kira, begitulah isi percakapan antara Savinna dengan Kakak laki-lakinya. Entah itu percakapan secara langsung, melalui telepon ataupun chat, Savinna selalu saja diingatkan akan hal itu. Awalnya memang terasa muak, namun lama kelamaan Savinna mulai terbiasa dengan sifat posesif kakak laki-lakinya itu.

***

Kavi menikati makan siang terlambatnya sambil terus menggulir layar ponselnya. Laki-laki itu rupanya tengah sibuk memantau followers pada akun instagram milik Alby yang terus bertambah layaknya seorang selebgram.

Lumayan juga nih yang mau masuk ekskul futsal. Buktinya followers instagramnya Alby naik terus, mereka beneran tulus mau masuk futsal atau cuma gara-gara ada Alby ya?

Kavi terus bergumam dalam hati hingga melupakan makan siang yang tengah ia santap saat itu. Saking seriusnya Kavi memainkan ponselnya, ia sampai tidak menyadari kedatangan Rami, Mamanya.

“Habiskan dulu makan siangnya, Kavi. Jangan sambil main handphone. Mau mama sita handphonenya?” tegur Rami yang entah sejak kapan sudah duduk berhadapan dengan Kavi.

Kavi yang penurut pun langsung mematikan layar ponselnya lalu kembali melanjutkan aktivitasnya yang sempat terhenti tadi, “Maaf, Ma,” ucap Kavi sambil menunduk.

“Jangan keseringan terlambat pulang, jadwal makan siang kamu jadi ikutan terlambat gini, kan? Mama gak mau kamu kenapa-napa, Kav ... anak mama tingal kamu doang loh.”

Teguran Rami barusan berhasil membuat napas Kavi tercekat. Perasaan bersalah, sedih dan marah bersatu padu dalam dadanya. Kavi bahkan tidak menyadari jika tangannya sudah mengepal menahan emosinya, “Tolong jangan bahas itu lagi, Ma.”

Rami yang menyadari anaknya menjadi sangat emosional setelah ia menyinggung soal mendiang kakak perempuannya pun langsung membelai lembut kepalan tangan putranya itu untuk menenangkannya, “Gimana sekolah kamu hari ini? Lancar kan, Sayang?” tanya Rami berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan mereka.

Kavi pun hanya mengangguk lalu kembali memasukkan sesuap nasi ke dalam mulutnya.

“Mama nungguin kamu bawa pacar kamu kesini lho. Jadi, kapan kamu mau bawa pacar kamu kesini?”

“Kavi gak punya pacar.”

“Apa? Anak Mama yang ganteng ini belum punya pacar?” tanya Rami tak percaya.

“Iya, Ma. Kavi gak punya pacar.”

“Kalo gebetan punya?” tanya Rami lagi.

“Punya sih ... tapi dia suka sama cowok lain,” ungkap Kavi jujur.,

“Duh, kasihan banget anak mama ... lebih baik cari yang lain aja, Kav. Jangan terpaku sama dia yang gak cinta sama kamu. Mama yakin kok, pasti ada satu gadis yang tulus mencintai kamu suatu hari nanti.”

Sayangnya, Kavi belum bisa nemuin cewek yang bisa buat Kavi nyaman selain Amia, Ma ... batin Kavi.

1
cikuaa
suka banget lanjut trs
call me una
🤩🤩
Rodiyah Tamar Diyah
😘😘😘
Rodiyah Tamar Diyah
😚😚😚
Rodiyah Tamar Diyah
/Wilt//Wilt//Wilt/
cinta cahaya putri
/Rose//Rose/
meltedcheese
likeee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!