Perjalanan Hidup Venus

Sudah 3 tahun, Hana dan Kevin menjadi sepasang kekasih.

Kevin bertemu Hana saat gadis itu interview kerja di perusahan Kakek nya.

Hana sangat pandai dalam menjawab setiap pertanyaan yang di ajukan untuk wawancara kerja.

Hal itu, membuat Kevin yang kala itu masih Wakil Direktur terpesona akan kecerdasan Hana.

Kevin berpura-pura menjadi pekerja magang seperti Hana, hanya mendekati nya.

Butuh waktu 3 bulan saja, Kevin berhasil mendapatkan cinta dan kedua nya resmi menjadi sepasang kekasih.

Kevin langsung memperkenalkan Hana kepada Kakek Chandra kala hubungan kedua nya telah berjalan 3 bulan.

Sayangnya, Kakek Chandra tak merestui hubungan mereka berdua.

Hana merasa kecewa karena Kakek Chandra tak menerima nya hanya karena tak sederajat.

Kevin yang tak ingin kehilangan Hana, menyakinkan gadis itu bertahan dengan nya.

Dan, saat ini Hana ingin hubungan kedua nya tak usah di sembunyi kan lagi.

Kevin tentu saya menyetujui permintaan tersebut.

Venus yang membaca kisah percintaan Hana dan Kevin di depan kaca rasanya ingin tertawa keras.

Di demensi ini, kisah cinta Hana dan Kevin bak cerita dongeng saja.

"Apa kau ingin ikut dalam kisah mereka?"

Venus mengelengkan kepala nya sebagai jawaban 'tidak' atas pertanyaan yang di baca nya barusan.

"Ayo, genggam tangan ku. Mari kita masuk ke dalam pesta." Hana menerima uluran tangan Kevin, kedua nya pergi dari sana.

Kali ini, Hana sudah yakin kalau Kevin pasti membuktikan ucapan nya.

Drama telah selesai, waktu nya Venus keluar dari persembunyian nya.

Venus berjalan kembali menuju toilet wanita, ternyata Sarah sudah keluar.

"Darimana, kau Venus?" Venus tak menjawab pertanyaan dari Sarah, malah mengajak gadis itu kembali ke dalam pesta.

Venus tak sabar untuk menonton pertunjukan seru.

"Sarah, kau berkerja sebagai seketaris siapa di Perusahan Prasetya? Venus ingin memastikan saja kalau informasi yang di dapat nya di demensi ini, tidak ada yang salah.

Sarah menjelaskan kalau awal nya dia hanya karyawan magang biasa. Baru, setelah 3 bulan berkerja dirinya di angkat menjadi seketaris wakil direktur.

"Katanya, aku kompeten jadi mendapat pengangkatan cepat. Padahal, Hana lebih kompeten dari pada aku. Hana sampai sekerang hanya karyawan biasa, tak pernah mendapat kenaikan jabatan."

Penjelasan dari Sarah sama dengan informasi yang di dapat nya.

Venus memang mendapat informasi tentang demensi baru nya ini, tapi hanya informasi dasar.

Venus di suruh untuk mengenal sendiri tentang dimensi ini.

"Ini minum lah." Venus memberikan Sarah segelas jus yang ada di sana, sebagai hadiah untuk penjelasan tadi.

Sarah memandang Venus lekat-lekat, aura sahabat nya sekarang berbeda.

Tapi, Sarah tak mau ambil pusing mungkin ini efek dari amnesia nya.

Sambil menikmati beberapa hidangan yang tersedia. Venus mengedarkan pandangan nya untuk mencari sang tokoh dalam pesta.

"Ketemu." Venus mengajak Sarah untuk maju dekat podium.

Sarah merasa asing ajah berada di jajaran orang elit, kalau Venus malah terlihat santai.

Kehidupan golongan elit adalah Kehidupan Venus di kehidupan lalu.

Dari sini, Venus bisa melihat Kevin dengan penuh keyakinan mengajak Sarah untuk naik ke atas podium.

Tunggu, Kevin menghentikan langkah nya.

Padahal, jarak podium dari tempat Kevin dan Sarah hanya tinggal 10 langkah.

Ada apa ini ?

Venus sungguh binggung dengan keadaan yang tidak sesuai bayangan nya tadi.

Kevin melepaskan tangan Hana, pemuda itu melangkah menuju arah Venus.

Kali ini, takdir akan mempermainkan nya seperti apa lagi.

"Bertunangan lah dengan ku." Kevin berlutut di bawah kaki Venus.

Venus merasa dirinya sedang bermain Drama yang berjudul KAMU EKSTRA LUAR BIASA.

Ku harap kau bersenang dengan takdir kali ini.

Venus menerima cincin pemberian Kevin setelah membaca tulisan tadi.

"Tapi, kenapa kau mengajak ku bertunangan? Kita kan tidak saling kenal," ucap Venus lantang.

Atensi para tamu sekarang tertuju kepada Venus dan Kevin.

Sarah yang berada di samping Venus, menarik baju gadis tersebut. "Ayo, kita kabur saja dari sini," bisik nya di telinga sang sahabat.

Sarah tak mau Venus bertindak aneh di sini karena takut kedua nya terkena masalah.

Keluarga Prasetya adalah Keluarga no 2 yang berpengaruh di negara mereka.

Menyingung atau membuat masalah dengan Keluarga Prasetya siap-siap saja kesialan menimpa sang musuh.

Venus tak akan kabur dari sini, sebelum mengetahui maksud tersembunyi dari Kevin.

Kevin lalu berdiri, sekarang dia sudah merangkul bahu Venus erat. "Bantu aku, nanti akan ku jelaskan," ucap nya sambil berbisik.

"Bukan nya tadi kau sudah berjanji kepada kekasih mu di depan toilet pria. Kalau kau akan melamar nya." Kevin sunguh terkejut Venus mendengar ucapan nya tadi.

Kakek Chandra maju ke hadapan Kevin dan Venus menatap kedua nya tajam. "Kalian berdua ikut aku sekarang," aura ketegas nya membuat kedua nya tak bisa membantah.

Kakek Chandra membawa Kevin dan Venus ke sebuah ruangan.

"Venus, gadis yatim piatu tanpa nama belakang keluarga dan perkerjaan nya seorang web desainer."

Venus menguap pelan saat informasi dasar nya di sampai kan oleh suruhan Kakek Chandra.

"Kau sungguh, gadis yang tak punya etika." Kakek Chandra menatap Venus dengan tatapan dingin.

Kevin yang duduk di samping Venus hanya diam.

"Saya memang tidak punya etika. Saya mengikuti anda untuk menjelaskan salah paham tadi. Seperti, saya bilang tadi kalau saya tak mengenal cucu anda. Jadi, saya harap anda dan Keluarga anda yang menjelaskan kesalah pahaman tadi."

Kevin merasa terpesona dengan gaya bicara Venus, gadis ini tidak takut sama sekali dengan aura dari Kakek nya.

Kevin ajah gak berani melawan Kakek Chandra selama hidup nya.

"Pertunangan resmi kalian akan di adakan 6 bulan lagi saat ulang tahun, Kakek."

Keputusan Kakek Chandra adalah perintah mutlak.

Venus tahu hal itu, karena sifat Kakek Chandra masih sama seperti dulu.

Setelah memutuskan hal tersebut, Kakek Chandra meningalkan kedua nya untuk bicara berdua.

Setelah kepergian, Kakek Chandra dari sana.

Venus menatap Kevin sinis, meminta penjelasan atas tindakan nya tadi.

"Maaf," ucap Kevin sambil menudukan wajah nya.

Kevin lalu menjelaskan perbuatan nekat nya tadi. Jika, dia menjalankan rencana untuk melamar Hana di depan umum.

Maka, besok Hana sudah tak berada di Negara ini.

Kevin tak mau hal tersebut terjadi, maka nya saat tiba di podium dia melepaskan tangan Hana.

"Jadi kau ingin mengorbankan orang lain untuk ke egoisan mu, sungguh pengecut."

Venus benci dengan sifat Kevin di demensi ini, masih sama saja.

"Maaf, tapi aku melangkah ke arah mu bukan karena diriku mau mengorbankan mu. Aku sebenarnya sudah memiliki rencana tersendiri saat melepas tangan Hana yaitu mengumum kan kenaikan jabatan nya."

Kevin menghela nafas nya pelan, "Percaya atau tidak. Tubuh ku mendorong ku untuk ke arah mu."